َكَتَب ُهَّللا َم َقاِد يَر اْلَخ َالِئِق َقْبَل َأْن َيْخ ُلَق الَّس َم َو اِت َو اَألْر َض ِبَخ ْمِس يَن َأْلَف َس َنٍة
“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.”
(HR. Muslim no. 2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash)
َفَقاَل َم ا َأْك ُتُب َقاَل اْك ُتِب اْلَقَد َر َم ا َك اَن َو َم ا ُهَو َك اِئٌن ِإَلى اَألَبِد. ِإَّن َأَّو َل َم ا َخ َلَق ُهَّللا اْلَقَلَم َفَقاَل اْك ُتْب
“Sesungguhnya awal yang Allah ciptakan (setelah ‘arsy, air dan angin) adalah qalam (pena),
kemudian Allah berfirman, “Tulislah”. Pena berkata, “Apa yang harus aku tulis”. Allah
berfirman, “Tulislah takdir berbagai kejadian dan yang terjadi selamanya.” (HR. Tirmidzi no.
2155. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
REZEKI SUDAH DIATUR DENGAN ADIL
َو َلْو َبَس َط ُهَّللا الِّر ْز َق ِلِعَباِدِه َلَبَغ ْو ا ِفي اَأْلْر ِض َو َلِكْن ُيَنِّز ُل ِبَقَد ٍر َم ا َيَش اُء ِإَّنُه ِبِعَباِدِه َخ ِبيٌر َبِص يٌر
“Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui
batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran.
Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” (QS. Asy
Syuraa: 27)
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Allah memberi rizki pada mereka sesuai
dengan pilihan-Nya dan Allah selalu melihat manakah yang maslahat untuk mereka.
Allah tentu yang lebih mengetahui manakah yang terbaik untuk mereka. Allah-lah
yang memberikan kekayaan bagi mereka yang Dia nilai pantas menerimanya. Dan
Allah-lah yang memberikan kefakiran bagi mereka yang Dia nilai pantas
menerimanya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 6: 553)
REZEKI SUDAH DIATUR DENGAN ADIL
ِإَّن َر َّبَك َيْبُس ُط الِّر ْز َق ِلَم ْن َيَش اُء َو َيْقِد ُر ِإَّنُه َك اَن ِبِعَباِدِه َخ ِبيًر ا َبِص يًر ا
“Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan
menyempitkannya. Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba-
hamba-Nya.” (QS. Al Isra’: 30)