Anda di halaman 1dari 11

Pancasila

Nilai Ketuhanan Sebagai Dasar


Pengembangan Ilmu
Kelompok 1 A
Kelompok Kelompok
1 1

Eza Bambang ithriy Maulidina


Pratama Akmalia Meilany
(29) (35) (39)

Arinda Amanda
Rizki Cahyati Musyarofah
(14) (9)
Latar Belakang
Pancasila merupakan landasan ideologis dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai premis pertama
dalam pancasila meniscayakan segala nilai-nilai
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara haruslah bernilaikan Ketuhanan. Sila
pertama dari Pancasila yaitu “Ketuhanan Yang
Maha Esa” yang mempunya arti
kebebasan beragama sesuai keyakinan masing-
masing
Pengertian Nilai Ketuhanan Perkataan Ketuhanan berasal dari
Tuhan. Pencipta segala yang ada dan semua makhluk,
Yang Maha Esa berarti Maha Tunggal, tiada sekutu
bagiNya, Esa dalam zatNya, dalam sifatNya maupun
dalam perbuatanNya.
Negara Indonesia didirikan atas landasan moral luhur,
yaitu berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa yang
sebagai konsekuensinya, maka negara menjamin
kepada warga negara dan penduduknya untuk
memeluk dan untuk beribadah sesuai dengan agama
dan kepercayaannya.

Seperti Pengertian yang terkandung pada :


1) Pembukaan UUD 1945 aline ketiga, yang
antara lain berbunyi: "Atas berkat rahmat Allah
Yang Maha Kuasa....".
2) Pasal 29 UUD 1945
Pengamalan sila ke-1
yang berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa dalam lingkungan
masyarakat sekitar meliputi berbagai bidang

1) BIDANG 2) BIDANG 3) BIDANG SOSIAL


KEAGAMAAN PEMERINTAH POLITIK
Menyangkut bidang
menempatkan bahwa Tuhan Dalam prakteknya jika
keagamaan itu sendiri,
Maha kuasa atas segala perpolitikan di negara kita
masyarakat kita sudah
hal, termasuk dalam berpedoman pada Sila
tidak meyakini apa yang
menjalankan roda ketuhanan yang Maha Esa,
menjadi tuntunan dan
pemerintahan, sehingga maka segala proses
melaksanakan apa yang
akan merasa ada control perpolitikan di negara kita
menjadi tuntutan serta
yang tidak pernah lepas ini tidak perlu melakukan
kewajiban yang sudah
dan lengah dalam tindakan diluar ketentuan
disyariatkan sesuai agama
melakukan berbagai Perundang-undangan atau
dan kepercayaannya
kebijakan pemerintahan. aturan agama itu sendiri.
masing-masing.
Ilmu Pengetahuan
Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha
sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan
pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam
alam manusia.
Pilar penyangga eksistensi Ilmu
1) Pilar ontologi (ontology)
Pengalaman ontologis dapat memberikan landasan bagi penyusunan asumsi,
dasar-dasar teoritis, dan membantu terciptanya komunikasi
2) Pilar epistemologi (epistemology)
menyangkut problematika teentang sumber pengetahuan, sumber kebenaran,
cara memperoleh kebenaran, kriteria kebenaran, proses, sarana, dasar- dasar
kebenaran, sistem, prosedur, strategi.
3) Pilar aksiologi (axiology)
Selalu berkaitan dengan problematika pertimbangan nilai (etis, moral, religius)
dalam setiap penemuan, penerapan atau pengembangan ilmu.
Landasan Pengembangan ilmu Pengetahuan
1.) Prinsip Berfikir Ilmiah
• Objektif
• Rasional
• Logis
• Metodologis
• Sistematis
2.) Masalah Nilai Iptek
• Keserbamajemukan ilmu pengetahuan dan persoalannya : Salah satu kesulitan terbesar yang dihadapi
manusia dewasa ini adalah keserbamajemukan ilmu itu sendiri. Ilmu pengetahuan tidak lagi satu, kita
tidak biasa mengatakan inilah satu-satunya ilmu pengetahuan yang dapat mengatasi problem manusia.
• Dimensi moral dalam pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan : Kompleksitas permasalahan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kaitannya dengan manusia. Membicarakan dimensi etis serta
kriteria etis yang diambil. Berusaha menyoroti beberapa pertimbangan sebagai semacam usulan jalan
keluar dari permasalahan yang muncul.
Nilai Ketuhanan sebagai Dasar Nilai dalam Strategi
Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

• Karena pengembangan ilmu dan teknologi hasilnya selalu bermuara pada


kehidupan manusia maka perlu mempertimbangan strategi atau cara-cara,
taktik yang tepat, baik dan benar agar pengembangan ilmu dan teknologi
memberi manfaat mensejahterakan dan memartabatkan manusia.
Dalam mempertimbangkan sebuah strategi secara imperatif kita
meletakkan nilai ketuhanan sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Dalam konteks nilai ketuhanan
sebagai dasar nilai mengandung dimensi ontologis, epistemologis dan
aksiologis.
Kesimpulan
Nilai ketuhanan dalam pengembangan ilmu menjadi penopang untuk masyarakat
agar dapat memiliki batasan dan tolak ukur kebenaran dalam pengembangan ilmu
itu sendiri sebagai pilar penyangga eksistensi.
Pilar pilar tersebut adalah ontologi, epistimologi, dan aksiologi ketiga pilar tersebut
dinamakan pilar pilar filosofis keilmuan yang memiliki fungsi sebagai penyangga,
penguat dan bersifat integratif serta saling mempersyaratkan.
Landasan pengembangan ilmu
Prinsip prinsip berfikir ilmiah :
1. Cara pandang manusia terhadap masalah (objektif)
2. Berfikir dengan akal sehat yang dapat diterima oranglain (rasional)
3. Berfikir dengan menggunakan azas logika/runtut/konsisten,implikatif (logis)
4.Selalu menggunakan cara dan metode yang khasdalam berfikir dan
bertindak(metodologis)
5. Berfikir dan bertindak sesuai dengan tahapan langkah priorotas yang jelas
(sistematis)
sebagai dasar nilai.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai