Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 1

“ OKSIDASI BIOLOGI
DAN RESPIRASI”
Meet The Team
“OKSIDASI BIOLOGI”

Oksidasi Biologi Secara kimiawi, oksidasi


didefinisikan sebagai pengeluaran elektron
dan reduksi sebagai penambahan elektron.
Karena itu, oksidasi selalu disertai oleh
reduksi akseptor elektron. Prinsip oksidasi-
reduksi ini juga berlaku bagi sistem
biokimia dan merupakan konsep penting
yang mendasari pemahaman tentang sifat
oksidasi biologis.
Proses Oksidasi Biologi Reaksi Oksidasi biologi selalu diikuti reaksi reduksi.
Oksidasi tidak selalu menggunakan Oksigen, misal Dehidrogenasi.  Oksidasi
adalah proses pengeluaran elektron dan reduksi yaitu proses penerimaan electron.
Contoh : ion feri dioksidasi menjadi ion fero, reaksinya sebagai berikut :
 Reaksi Redoks (Reduksi Oksidasi) memerlukan enzim Oksidoreduktase.
 Oksidasi biologi pada makhluk hidup tingkat tinggi mutlak memerlukan adanya oksigen. Pada makhluk
tertentu (bakteri anaerob) mampu melakukan oksidasi biologi tanpa Oksigen bebas. (konsep organism aerobik
dan anaerob).
 Kemampuan suatu senyawa melakukan pertukaran elektron (memberi atau menerima elektron) disebut
sebagai potensial redoks (dinyatakan dalam satuan volt).
 Enzim/Ko-enzim dan Logam yang berperan dalam oksidasi biologi ialah :
“Peran Enzim dalam Oksidasi Biologi”
A. Enzim Oksidase

Oksidase merupakan enzim yang berperan mengkatalisis Hidrogen yang ada dalam substrat dengan hasil
berupa H2O dan H2O2. Enzim ini berfungsi sebagai akseptor ion Hidrogen. Enzim ini banyak terdapat dalam
mioglobin, hemoglobin, dan sitokrom lain. Enzim ini merupakan zat terakhir dari rangkaian proses respirasi
yang berperan memindahkan elektron yang dihasilkan dari proses oksidasi sebelumnya yaitu oleh enzim
dehidrogenase. Bentuk-bentuk lain yang perannya sama dengan enzim oksidase yaitu Flavoprotein
Mononukleotida (FMN) dan Flavin Adenin Dinukleotida (FAD) yang berasal dari Vitamin Riboflavin. FMN
banyak terdapat dalam ginjal, usus halus, dan hati sedangkan FAD banyak terdapat dalam hati. Enzim
Oksidase memanfaatkan Oksigen sebagai Akseptor Hidrogen
“B. Enzim Dehidrogenase”

• Enzim ini berperan sebagai pemindah ion Hidrogen dari substrat satu ke substrat
berikutnya dalam reaksi Redoks Couple. Contohnya ialah penggunaan Enzim
Dehidrogenase dalam pemindahan elektron di membrane dalam Mitokondria,
Siklus Kreb, dan Glikolisis fase anaerob. Enzim ini tidak menggunakan Oksigen
sebagai akseptor ion Hidrogen. Reaksi Redoks couple enzim ini dapat dilihat
sebagai berikut :
“C. Enzim Hidroperoksidase”

• Ada dua jenis hidroperoksidase yaitu Peroksidase dan Katalase. Peroksidase


banyak terdapat dalam air susu, leukosit, trombosit, dan jaringan tubuh lainnya
yang berperan dalam metabolisme Eikosanoid (berkaitan dengan asam lemak tak
jenuh). Enzim Peroksidase berperan penting menjaga lipid membrane sel dan
hemoglobin dari senyawaan peroksida (H2O2 ) yang bersifat toksik. Reaksinya
sebagai berikut :
“KATALASE”

Katalase banyak terdapat dalam jaringan hati, sel mukosa, darah, sumsum tulang, dan ginjal.
Bagian organel sel dari jaringan tersebut yang memiliki dua fungsi sekaligus yaitu untuk
menghasilkan dan untuk menghancurkan Hidrogen Peroksida adalah Enzim Peroksisom. Enzim
ini berperan menghancurkan hydrogen peroksida yang dihasilkan dari aktivitas enzim oksidase.
Reaksinya sebagai berikut :
“D. Enzim Oksigenase”

• Enzim ini berperan dalam sintesis atau penguraian berbagai senyawa dan banyak
ditemukan dalam hati. Ada dua macam Enzim Oksigenase yaitu Dioksigenase dan
Monooksigenase. Dioksigenase berfungsi mengkatalisis penyatuan oksigen ke dalam
molekul substrat. Reaksi dasarnya sebagai berikut :
“RESPIRASI”

• 2. Rantai Respirasi Rantai respirasi adalah rangkaian proses transfer elektron Hidrogen
yang terjadi pada bagian membran dalam mitokodria dengan melibatkan sejumlah
enzim. Hasil akhir dari rangkaian proses transfer elektron ialah sejumlah energi
berbentuk ATP. Rangkaian proses transfer electron dalam rantai respirasi yang
menghasilkan ATP tersebut dikenal sebagai Fosforilasi Oksidatif. Pemahaman rangkaian
proses respirasi ini memungkinkan kita dapat melakukan tindakan preventif dan kuratif
terhadap kasus keracunan karena obat (misal: Amobarbitol) dan racun (misal: Sianida
dan Karbonmonoksida), maupun kasus kematian karena kelainan Disfungsi Renal dan
Miopati Mitokondria Infantilis.
Urutan proses produksi energi dimulai dari pencernaan makanan sampai dengan rantai
respirasi berupa transfer electron pada bagian membrane dalam mitokondria. Berikut
rangkaian rantai respirasi dibawah ini:
THAN
You
K

Anda mungkin juga menyukai