Anda di halaman 1dari 13

UU RUMAH

SAKIT
ANGGOTA KELOMPOK

Azra maifinlia Jumaida raslani usratulsidiq Rendi saputra


(2216010007) (2216010025) (2216010073) (2216010044)
pengertian

Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit adalah undang-undang yang mengatur
tentang penyelenggaraan rumah sakit di Indonesia. Rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan secara paripurna yang
menyelenggarakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Undang-undang ini
mengatur tentang ketentuan umum, asas dan tujuan, tugas dan fungsi, tanggung jawab pemerintah
dan pemerintah daerah, persyaratan, jenis dan klasifikasi, perizinan, kewajiban dan hak,
pengaturan, pembiayaan, pencatatan dan pelaporan, pembinaan dan pengawasan, ketentuan pidana
, ketentuan ketentuan, dan ketentuan penutup terkait rumah sakit.
informasi penting

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit (UU RS)


merupakan perangkat hukum yang memberikan kepastian, perlindungan
hukum, dan dasar bagi pengelolaan rumah sakit di Indonesia. UU ini mengatur
berbagai aspek terkait rumah sakit, termasuk persyaratan pendirian,
kepemilikan, dan penyelenggaraan rumah sakit. Selain itu, UU RS juga
mengatur hubungan antara tenaga kesehatan, rumah sakit, dan pasien. UU RS
menetapkan persyaratan mengenai lokasi, bangunan, prasarana, sumber daya
manusia, kefarmasian, dan peralatan yang harus dipenuhi oleh rumah sakit.
Keberadaan UU RS dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
bersama, memberikan perlindungan hukum, serta mengarahkan pengelolaan
rumah sakit.
TUJUAN UU RUMAH
SAKIT

Tujuan UU Rumah Sakit 2022 adalah menjadikan rumah sakit menjadi tempat yang menyelamatkan
pasien dan melayani mereka secara optimal. Beberapa aspek penting dalam tujuan R 2022 meliputi
keselamatan pasien, pelayanan jalan darurat dan pelayanan rawat jalan, pelayanan di semua bidang
dan jenis penyakit, dan pelayanan kesehatan perorangan. Tujuan utama dari pelayanan di rumah sakit
adalah jika pasien terselamatkan dan semua kegiatan keselamatan pasien harus dilaksanakan oleh
seluruh aktifitas yang ada di rumah sakit
SUBSTANSI UU RUMAH SAKIT

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan mengatur berbagai aspek dalam sistem
kesehatan di Indonesia, termasuk penyelenggaraan rumah sakit. Substansi Penyelenggaraan Rumah
Sakit terdiri dari 49 pasal yang mencakup syarat penyelenggaraan RS beserta komponen
penyediaannya, kepemilikan RS, klasifikasi RS, pelayanan RS, tata kelola dan organisasi RS, serta
pembinaan dan pengawasan. Uji publik Rancangan Peraturan Pemerintah turunan Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2023 tentang substansi penyelenggaraan rumah sakit telah dilakukan pada
September 2023.
lanjutan

Secara singkat substansi UU Rumah Sakit Nomor 17 Tahun 2023 meliputi:

• pengaturan standar minimal pelayanan rumah sakit, baik medis pemeriksaan medis dan non-
medis.
• Menjamin hak pasien atas informasi, privasi data, martabat, dan privasi selama di rumah sakit.
• Mengatur klasifikasi dan peran tenaga kesehatan di rumah sakit seperti dokter spesialis, dokter
umum, perawat dan lainnya.
• Pengaturan sistem rujukan antar rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
• Mencakup regulasi tentang perizinan pendirian rumah sakit, izin operasional, akreditasi dan
pembiayaan rumah sakit.
• Memberikan sanksi administratif bagi rumah sakit yang peraturan peraturan-undangan.
target uu rumah sakit

Target dari Undang-undang (UU) Rumah Sakit di Indonesia mencakup berbagai aspek,
termasuk pelayanan kesehatan, keselamatan pasien, dan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan. Salah satu targetnya adalah untuk meningkatkan keselamatan
pasien melalui penerapan Standar Keselamatan Pasien (SKP) berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan No. 11 Tahun 2017
Selain itu, UU Rumah Sakit juga berperan dalam mendukung pencapaian Universal Health
Coverage (UHC) dengan memberikan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
dan perlindungan finansial.
Implementasi UU Rumah Sakit juga dapat mempengaruhi aspek bisnis rumah sakit,
seperti perizinan, ekspansi, dan ketersediaan sumber daya manusia di sektor kesehatan
kelebihan uu rumah
sakit
Undang-Undang Rumah Sakit memiliki beberapa kelebihan, di antaranya adalah
memberikan pengaturan yang jelas dan komprehensif terhadap rumah sakit sebagai
institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap.
Selain itu, UU ini juga memberikan pengaturan terkait pembiayaan rumah sakit,
yang diatur dalam Pasal 46 UU Rumah Sakit
lanjutan
kelebihan uu rumah sakit

Berdasarkan UU Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, beberapa kelebihan UU rumah sakit
adalah sebagai berikut:
• Terwujudnya pelayanan kesehatan perseorangan secara paripurna, yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang aman, berkualitas, dan efektif
• Menetapkan kewajiban dan hak baik rumah sakit maupun pasien, seperti memberikan pelayan
kesehatan yang aman, berkualitas, efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit
• .Mengatur hubungan pasien-rumah sakit sebagai hubungan kemitraan, yang memungkinkan
terjadinya saling membutuhkan dimana pasien terjadinya proses
• Menyediakan kemudahan untuk mengakses informasi dan menghubungi dokter, perawat, satpa
petugas lab, petugas rontgen, dan lain-lain, sehingga memenuhi hak pasien yang paling esensia
kekurangan uu rumah sakit

Kekurangan UU Rumah Sakit adalah masih terdapat beberapa kali tanggung jawab hukum rumah
sakit dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang belum dapat dilaksanakan secara optimal.
Selain itu, pelayanan di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit tidak dapat berjalan dengan baik karena
ketiadaan penanggung jawab biaya terhadap pasien
Selain itu, Indonesia kekurangan dokter spesialis karena jumlah lembaga pendidikan yang bisa
mencetaknya masih sangat sedikit
masukan perbaikan
Beberapa masukan perbaikan untuk UU Rumah Sakit mencakup peningkatan pengawasan dan
pelayanan pasien. Beberapa saran konkret termasuk peningkatan kapasitas staf pengaduan rumah
sakit, pendampingan pasien, dan optimalisasi fungsi Dewan Pengawas Rumah Sakit. Selain itu,
penting juga untuk memperhatikan hak dan kewajiban pasien, transparansi, dan tanggung jawab
petugas kesehatan.Selain itu, terdapat Rancangan Undang-undang (RUU) tentang perubahan atas
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit yang juga dapat menjadi acuan untuk
perbaikan UU Rumah Sakit.
Semua masukan ini dapat menjadi pertimbangan untuk memperbaiki UU Rumah Sakit guna
meningkatkan kualitas pelayanan dan pengawasan di rumah sakit.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai