Anda di halaman 1dari 2

Hospital bylaws

Perubahan paradigma rumah sakit dari Lembaga sosial yang kebal hukum menjadi
Lembaga yang dapat sebagai subyek hukum, perlu di antisipasi oleh rumah sakit dengan
Menyusun peraturan internal rumah sakit sehingga ada kejelasan hak dan tanggung jawab
masing-masing. Kita sadari rumah sakit rawan terjadi konflik, dengan adanya peraturan internal
rumah sakit diharapkan dapat mengurangi konflik khususnya antara pemilik dan pengelola.
Rumah sakit perlu mempunyai peraturan internal yang mengatur pemilik, pengelola dan
staf medik (“triad”). Dengan adanya peraturan internal rumah sakit selain sebagai acuan
penyelenggaraan rumah sakit, juga bertujuan untuk melindungi semua pihak secara baik dan
benar.
RS dapat mengembangkan hospital bylaws sesuai kebutuhan masing-masing. Setelah peraturan
internal disusun rumah sakit diharapkan dapat meindaklanjuti dengan menyusun kebijakan teknis
operasional.
Peraturan Internal Rumah Sakit (hospital bylaws) adalah peraturan organisasi Rumah
Sakit (corporate bylaws) dan peraturan staf medis Rumah Sakit (medical staff bylaw) yang
disusun dalam rangka penyelenggaraan tata kelola rumah sakit yang baik (good corporate
governance) dan tata kelola klinis yang baik (good clinical governance) (Permenkes No.10
Tahun 2014).
Peraturan internal korporasi (corporate bylaws) adalah aturan yang mengatur agar tata
kelola korporasi (corporate governance) terselenggara dengan baik melalui pengaturan hubungan
antara pemilik, pengelola, dan komite medik di rumah sakit. Peraturan internal staf medis
(medical staff bylaws) adalah aturan yang mengatur tata kelola klinis (clinical governance) untuk
menjaga profesionalisme staf medis di rumah sakit.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2023 salah satu kewajiban Rumah Sakit
yaitu Menyusun dan melaksanakan peraturan internal rumah sakit. Untuk pelanggaran atas
kewajiban dikenai sanksi administrative sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Peraturan Internal Rumah Sakit mengatur:
 Organisasi pemilik atau yang mewakili
 Peran, tugas dan kewenangan pemilik atau yang mewakili
 Peran, tugas dan kewenangan Direktur Rumah Sakit
 Organisasi staf medis
 Peran, tugas dan kewenangan staf medis
Berdasarkan Kepmenkes Nomor 1128 Tahun 2022 tentang Standar Akreditasi Rumah
Sakit dijelaskan pemilik dan representasi pemilik memiliki tugas pokok dan fungsi secara khusus
dalam pengolaan rumah sakit. Regulasi yang mengatur hal tersebut dapat berbentuk peraturan
internal rumah sakit atau Hospital by Laws atau dokumen lainnya yang serupa. Struktur
organisasi pemilik termasuk representasi pemilik terpisah dengan struktur organisasi rumah sakit
sesuai dengan bentuk badan hukum pemilik dan peraturan perundang-undangan. Pemilik rumah
sakit tidak diperbolehkan menjadi Direktur/Direktur Utama/Kepala Rumah Sakit, tetapi
posisinya berada di atas representasi pemilik. Pemilik rumah sakit mengembangkan sebuah
proses untuk melakukan komunikasi dan kerja sama dengan Direktur/Direktur Utama/Kepala
Rumah Sakit dalam rangka mencapai misi dan perencanaan rumah sakit. Representasi pemilik,
sesuai dengan bentuk badan hukum kepemilikan rumah sakit memiliki wewenang dan tanggung
jawab untuk memberi persetujuan, dan pengawasan agar rumah sakit mempunyai kepemimpinan
yang jelas, dijalankan secara efisien, dan memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
aman.
Berdasarkan hal tersebut maka pemilik/representasi pemilik perlu menetapkan Hospital by
Laws/peraturan internal rumah sakit yang mengatur:
a) Pengorganisasian pemilik atau representasi pemilik sesuai dengan bentuk badan hukum
kepemilikan rumah sakit serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b) Peran, tugas dan kewenangan pemilik atau representasi pemilik
c) Peran, tugas dan kewenangan Direktur rumah sakit
d) Pengorganisasian tenaga medis
e) Peran, tugas dan kewenangan tenaga medis.

Anda mungkin juga menyukai