Anda di halaman 1dari 18

ilmu

tasawuf
Oleh : Kelompok 7
anggota kelompok
Elis Fatonah (202346500609)
Alendra Saktitama Ramadhan (202346500617)
Joean Rifky Effendi (202346500657)
Alena Salma (202346500623)
apa itu tasawuf ?
Tasawuf adalah salah satu ilmu yang dikenal dalam ajaran
Islam. Ada sejumlah definisi mengenai tasawuf sebagaimana
diungkapkan oleh para ahli.

Secara garis besar, para ahli mendefinisikan tasawuf sebagai


moralitas yang berasaskan Islam. Tasawuf juga dikenal
dengan sufisme. Pada prinsipnya, sasaran utama tasawuf
adalah manusia dan segala tingkah lakunya.
pengertian tasawuf
Tasawuf adalah suatu disiplin ilmu yang tumbuh dari pengalaman spiritual kehidupan
moralitas yang bersumber dari nilai-nilai Islam. Definisi ini diungkapkan oleh Eep Sopawana
Nurdin dalam buku Pengantar Ilmu Tasawuf.
Menurut Eep, para ahli menyepakati bahwa tasawuf adalah moralitas yang berasaskan Islam.
Dijelaskan lebih lanjut, tasawuf akan membina manusia agar memiliki mental utuh dan
tangguh. Tasawuf mengajarkan bagaimana cara manusia agar menjadi insan yang berbudi
luhur, baik sebagai makhluk sosial maupun hamba dalam hubungannya dengan Allah SWT.
Dalam pendapat lain, ada yang mengartikan tasawuf adalah ilmu yang mengajarkan
tentang cara menyucikan jiwa dan menjernihkan akhlak serta membangun lahir dan batin
untuk mencapai ketenangan abadi.
Ditinjau dari segi bahasa, tasawuf berasal dari akar kata 'shafa' yang artinya bersih.
Seseorang disebut Sufi karena hatinya tulus dan bersih di hadapan Tuhannya. Sebab,
tujuan Sufi adalah membersihkan batin melalui latihan dalam periode dan cara tertentu.
Sejumlah ulama seperti Ibnu Taimiyyah dan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan,
tasawuf tak lebih dari etika Islam. Dalam hal ini, tujuan tasawuf adalah sama dengan tugas
Rasulullah SAW, "Tidaklah aku diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlak yang
luhur." (HR Al Baihaqi).
Jenis-jenis Tasawuf
H. Abd. Rahman mengatakan dalam buku Hakikat Ilmu Tasawuf, para ahli tasawuf
membagi jenis-jenis tasawuf menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Tasawuf Falsafi
Tasawuf falsafi adalah pendekatan rasio. Sebab, tasawuf jenis ini menggunakan bahan
kajian atau pemikiran yang terdapat di kalangan para filosof, seperti filsafat tentang
Tuhan, manusia, dan hubungan di antara keduanya.
2. Tasawuf Amali
Tasawuf amali adalah tasawuf yang menggunakan pendekatan amaliah. Contohnya wirid
dan zikir dijaharkan yang selanjutnya mengambil bentuk tarekat (jalan menuju kebenaran
dalam tasawuf).
3. Tasawuf Akhlaki
Tasawuf akhlaki adalah tasawuf yang menggunakan pendekatan takhalli (pembebasan diri
dari sifat tercela), tahalli (mengisi diri dengan sikap terpuji), dan tajalli (penghayatan rasa
ke-Allah-an).

Tasawuf jenis ini fokus pada perbaikan akhlak dengan metode-metode tertentu yang telah
dirumuskan. Contohnya menghindarkan diri dari akhlak tercela (madzumah) sekaligus
mewujudkan akhlak terpuji (mahmudah).
sejarah lahirnya tasawuf
Istilah tasawuf baru digunakan pada pertengahan abad ke 2 H, dan pertama kali diperkenalkan
oleh Abu Hasyim Al-kufi (W 250 H). Dengan meletakkan ash-shufi dibelakang namanya,
meskipun sebelum itu telah ada ahli yang mendahuluinya dalam zuhud, wara’, tawakkal, dan
mahabbah.
Walaupun tetap saja ada yang mengklaim bahwa tasawuf adalah bagian ajaran Islam, dengan
asumsi bahwa tasawuf adalah membina akhlak manusia (sebagaimana Islam juga diturunkan
dalam rangka membina akhlak umat manusia) di atas bumi ini, agar tercapai kebahagaan dan
kesempurnaan hidup lahir dan batin, dunia dan akhirat. Serta tasawuf memusatkan
pembersihan rohani dan berujung pada akhlak mulia.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa tasawuf itu bersumber dari ajaran di luar Islam yang
masuk ke dalam ajaran Islam. Para orientalis berpendapat bahwa tasawuf berasal dari alam
pikiran India di antaranya M. Hortan dan R. Hartman, dengan mengemukakan alasannya:
Kebanyakan angkatan pertama para sufi berasal bukan dari Arab. Misalnya, Ibrahim ibn Adham,
Syaqiq al-Balakhi, Abu Yazid al-Bustami dan Yahya ibn Maaz al-Razi.
Kemunculan dan penyebaran tasawuf untuk pertama kalinya adalah di Khurazhan.
Pada masa sebelum Islam, Turkistan merupakan pusat pertama berbagai agama dan kebudayaan
Timur dan Barat. Ketika para penduduk itu memeluk agama Islam, mereka mewarnainya dengan
corak mistisisme lama
Kaum muslim sendiri mengakui adanya pengaruh India tersebut.
Islam yang pertama adalah corak India, baik dalam kecenderungannya maupun metode-
metodenya, keluasan batin, pemakaian tasbih, misalnya merupakan gagasan dan praktik yang
berasal dari India.
sejarah perkembangan tasawuf
Secara historis tasawuf adalah pemandu perjalanan hidup umat manusia agar selamat dunia dan
akhirat. Hal itu karena tasawuf menjadi salah satu khazanah intelektual muslim yang kehadirannya
hingga saat ini semakin dirasakan. Tidaklah berlebihan jika misi utama kerasulan Nabi Muhammad
SAW untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Sejarah juga mencatat bahwa faktor pendukung
keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena dukungan akhlaknya yang prima.
Tasawuf baru muncul setelah masa sahabat dan tabi’in, tidak muncul pada masa Nabi Muhammad
SAW. Karena pada masa nabi kondisinya tidak membutuhkan tasawuf. Perilaku umat pada masa itu
sangat stabil. Selain itu, dari sudut pandang akal, jasmani, dan rohani yang menjadi garapan Islam
masih dijalankan secara seimbang. Cara pandang hidupnya jauh dari budaya prakmatisme,
materialisme, dan hedonisme.
Tasawuf sebagai sebuah gerkan perlawanan terhadap budaya materialisme belum ada, bahkan
tidak dibutuhkan. Nabi, para sahabat, dan para tabi’in pada hakikatnya sudah sufi. Mereka
mempraktekkan selalu terhadap hal-hal yang tidak pernah mengagungkan kehidupanm dunia,
tapi juga tidak meremehkannya. Selalu ingat kepada Allah sebagai sang khaliq.
Setelah kekuasaan Islam makin meluas dan terjadi perubahan sejarah yang fenomenal paska
nabi dan sahabat. Ketika kehidupan ekonomi dan sosial makin mapan mulailah orang-orang
lalai pada sisi ruhani dan budaya hedonisme pun menjadi fenomena umum. Saat itulah timbul
gerakan tasawuf sekitar abad ke 2 hijriyah. Gerakan tasawuf bertujuan untuk mengingatkan
tentang hakikat hidup. Menurut pengarang Kasaf al-Dzunnum, orang yang pertama kali
dijuluki al-sufi adalah Abu Hasyim Al-sufi.
Pada masa Rasulullah SAW Islam tidak mengenal aliran tasawuf, dan pada masa sahabat
dan tabi’in (generasi setelah sahabat) mereka itu menuntut ilmu dari para sahabat.
Kemudian datang setelah masa tabi’in suatu kaum yang mengaku zuhud yang berpakain
shuff (pakaian dari bulu domba). Maka karena pakaian inilah mereka mendapat julukan
sebagai nama bagi mereka yaitu sufi dengan nama tarekatnnya tasawuf.
jalan menuju tasawuf
1. Tazkiyah al-Nafs.
Untuk memasuki kehidupan tasawuf, ada beberapa upaya yang harus dilakukan sebagai jalan untuk
dapat mengantarkan seseorang agar memiliki hati yang bersih dari berbagai penyakit, yaitu yang
disebut tazkiyah al-nafs.
Apakah yang dimaksud tazkiyah an-nafs itu?

“Tazkiyah al-nafs itu adalah merupakan suatu upaya untuk menjadikan hati menjadi bersih dan suci,
baik dzatnya, maupun keyakinannya” (Taimiyah, 2010: 117).

Berkaitan dengan tazkiyah al-nafs, Azra dalam (Isma’il, 2008: ix) menjelaskan bahwa kegiatan
pokok mengamalkan tasawuf itu terfokus pada tiga kegiatan sebagai berikut:
1. tazkiyat an-nafs, yakni membersihkan diri dari dosa besar dan dosa kecil, serta membersihkan diri
dari berbagai penyakit hati dan sifat-sifat tercela;
2. taqarrub ila Allah, yakni memberikan perhatian serius kepada usaha-usaha untuk mendekatkan
diri kepada Allah dengan sedekat-dekatnya. Memang Allah itu dekat dengan hamba-hamba-Nya,
bahkan lebih dekat daripada urat nadi yang ada di leher (QS.50:16). Persoalannya, kedekatan Allah
dengan manusia tidak selalu dapat dirasakan manusia;
3. hudlur al-qalb ma'a Allah, yakni menfokuskan diri kepada usaha untuk merasakan kehadiran
Allah dan melihat-Nya dengan mata hati, bahkan merasakan persatuan dengan Allah.

2. Mujahadah dan Riyadhah


Menurut Al-Shadiqi, bahwa mujahadah itu ialah kemampuan diri untuk menekan dorongan hawa
nafsu
yang selalu ingin berbuat hal-hal yang tidak benar, lalu mampu memaksanya untuk berbuat hal-hal
yang baik (Majhudin, 2010, J. 2: 200)
Rosyidi dalam (Isma’il, 2008: 871), menjelaskan pengertian mujahadah dengan mengutip
beberapa pendapat para sufi, yaitu bahwa kata mujahadah berasal dari kata jihad, yang artinya
"berusaha dengan sungguh-sungguh dengan mengerahkan segala kekuatan pada jalan yang
diyakini baik dan benar".
Selain harus melakukan mujahadah, untuk dapat mendekatkan diri kepada Allah yaitu harus
melakukan riyadhah.

Yang dimaksud riyadhah menurut Ash-Shidiqi ialah latihan kerohanian dalam melaksanakan hal-
hal yang terpuji, baik dengan cara perkataan, perbuatan maupun dengan cara penyikapan
terhadap hal-hal yang benar, yang dilakukan dengan tiga macam cara menurut tingkatan
kedekatan
hamba dengan Tuhannya (Majhudin, 2010, J.2: 201).
Tiga macam cara tersebut,yaitu:

1. Riyadhah orang awam, yaitu upaya melatih dirinya untuk berbuat baik dengan cara berusaha memahami
perbuatan yang dilakukannya, berbuat dengan sikap yang ikhlash, tidak tercampur dengan sikap riya, dan
memperbanyak melakukan kebenaran dalam pergaulan, baik terhadap Allah, terhadap sesama manusia
maupun terhadap lingkungan hidupnya.

Riyadhah tersebut ditentukan oleh tuntunan teks agama mengenai sesuatu yang akan dilakukan, baik
dilakukan dengan perbuatan nyata maupun dengan perbuatan yang tidak nyata.

2. Riyadhah orang khowas (sufi, wali), yaitu upaya agar selalu tetap berkonsentrasi terhadap Allah ketika
melaksanakan suatu perbuatan baik, sehingga tidak terpengaruh lagi oleh lingkungan sekelilingnya,
penglihatan dan pendengarannya tidak terpengaruh lagi oleh sesuatu yang ada di sekelilingnya, kecuali hanya
menuruti tuntunan kata hatinya.

3. Riyadhah orang khowasul khowas (nabi, rasul), yaitu berbuat baik untuk mendapatkan kesaksian Allah dan
ma’rifat atau kebersatuan dengan Allah.
adakahpertanyaan?
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai