Anda di halaman 1dari 23

PROJEK PENGUATAN PROFIL

PELAJAR PANCASILA
TEMA: KEARIFAN LOKAL

Melestarikan Budaya Betawi


FASE E SMA

PENYUSUN:

TIM PROJEK SMAN 25 JAKARTA


Kurangnya publikasi terhadap warisan budaya, dalam hal ini makanan dan minuman Betawi, membuat sebagian
masyarakat Jakarta yang berasal dari berbagai suku bangsa minim informasi tentang asal usul dari warisan Budaya
Betawi walaupun mereka tinggal di Jakarta. Keadaan ini menyebabkan mereka tidak mengenal dan pada akhirnya
tidak mencintai Budaya Betawi yang merupakan bagian dari kearifan lokal Jakarta.

Projek ini dibuat dengan harapan dapat bermanfaat khususnya untuk peserta didik pada Fase E agar mereka
dapat mengenal dan melestarikan khususnya makanan dan minuman Betawi sebagai warisan budaya. Selain itu,
diharapkan peserta didik juga dapat mempromosikan pertukaran budaya dan kolaborasi dalam dunia yang saling
terhubung saat ini. Projek ini juga menjadikan peserta didik tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan
tuntutan peran sosialnya dan berkontribusi sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk menghasilkan keadaan
yang lebih baik.

Modul ini memungkinkan untuk digunakan oleh satuan pendidikan dari luar kota Jakarta yang ingin menggali
kebudayaan Etnis Betawi. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah perlunya akses kepada narasumber yang
dapat dipercaya. Satuan Pendidikan yang ingin menjalankan projek ini dapat menjalin komunikasi yang intens
dengan Pusat Studi Betawi sehingga informasi yang disampaikan kepada peserta didik valid dan dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Penerapan modul ini juga tidak hanya berlaku bagi Budaya Betawi tetapi juga relevan untuk diadaptasi dengan
budaya lainnya di Indonesia. Langkah-Langkah dan alur aktivitas modul ini masih relevan bila ingin mengangkat
budaya etnis lainnya di Nusantara sebaga topik Projek Penguatan Pelajar Pancasila bertemakan kearifan lokal.
Projek ini bertujuan untuk membentuk peserta didik yang cinta kepada budaya Hal yang perlu diperhatikan
TUJUAN, ALU R,
sebelum memulai projek
DAN TARGET Betawi, mampu melestarikan, dan mengembangkan keunggulan dan kearifan
PENCAPAIAN lokal. Peserta didik juga diharapkan mampu memgenalkan budaya Betawi • Apakah semua guru sebagai
PROJEK kepada pihak lain dengan berkolaborasi dalam pertukaran budaya sampai pada fasilitator di sekolah sudah familiar
jenjang internasional serta kreatif menghasilkan produk akhir berupa makanan dengan kebudayaan Betawi?
atau minuman Betawi yang orisinil dan bernilai jual.
• Apakah peserta didik hidup dalam
lingkungan masyarakat Betawi atau
Projek ini dimulai dengan tahap pengenalan, siswa mengeksplorasi warisan berapa banyak tetangga yang asli
budaya Betawi di Jakarta dengan menggunakan teknologi, melakukan observasi Betawi?
literasi, diskusi, membuat promosi dan mempraktikkan macam-macam Betawi.
Siswa membentuk kelompok dan melakukan perencanaan kegiatan. Setelah • Apakah mudah mendatangkan
tahap pengenalan, dilanjutkan ke tahap kontekstualisasi dimana siswa berdiskusi narasumber budaya Betawi dari
luar sekolah?
tentang aneka ragam budaya Betawi dan dilanjutkan dengan pembuatan
miniatur monas dan membuat maket rumah adat Betawi dan akan Tips & Alternatif
diaktualisasikan oleh kelompoknya. Tahap selanjutnya adalah aksi nyata dengan
pameran hasil karya dan pentas seni dari warisan budaya Betawi yang dipilih Apabila belum semua
guru/fasilitator familiar dengan
oleh kelompok dan dilanjutkan dengan kegiatan refleksi dan tindak lanjut budaya Betawi, maka orang tua
berupa evaluasi dan refleksi guna perbaikan projek. siswa bisa diminta untuk terlibat
Melalui projek ini siswa diharapkan dapat mengembangkan Profil Pelajar membantu projek
Pancasila terutama dimensi Berkebinekaan Global, Bergotong-royong dan
PIC projek dapat melakukan
Kreatif . observasi ke Pusat Studi Betawi yang
terdekat dengan sekolah
Semakin termarginalnya etnis Betawi serta keanekaragaman penduduk Jakarta yang
Relevansi Projek sudah terjadi sejak dulu menimbulkan terjadinya interaksi sosial dan melakukan
ini bagi sekolah pernikahan campur antaretnis. Membanjirnya pendatang dari berbagai wilayah di
Nusantara, kawin campur yang melunturkan ciri kebetawian, serta berpindahnya
masyarakat Betawi ke pinggiran Jakarta, membuat semakin sulitnya dijumpai
makanan dan minuman khas Betawi yang ada di Jakarta.

Menurut Krisnadi (2018) munculnya kebudayaan-kebudayaan baru dari pendatang


semakin lama membuat kebudayaan Betawi tersingkir dan terjadinya akulturasi
atau kawin campur antar etnis juga membuat kebudayaan Betawi menjadi semakin
mempunyai corak. Seiring perkembangan zaman serta kemajemukan penduduk DKI
Jakarta yang terus menerus bertambah, makanan Tradisional Betawi pun mulai
tersingkir akibat perubahan serta pertambahan penduduk.

Kebudayaan Betawi yang eksistensinya mulai pudar adalah tradisi palang pintu,
Kesenian Ondel-ondel, Gambang Kromong, dan sebagainya . Oleh karena itu,
satuan pendidikan dapat berperan menjadi salah satu sarana pelestarian budaya
Betawi yang penting karena melalui edukasi dan sosialisasi, peserta didik
diharapkan ikut menjaga dan melestarikan budaya Betawi.
Tahapan dalam Projek
“Melestarikan Budaya Betawi “

Tahap Pengenalan: mengenali dan sosialisasi budaya Betawi secara umum


1.
Pengenalan: Pengenalan budaya
Betawi secara umum dan
pembentukan kelompok kerja

Tahap Konstektualisasi: mengkonstektualisasikan tardisi kebudayaan khas Betawi yang sudah hampir punah
2 3. 4. 5.
Menganalisis materi tradisi Menggali permasalahan tentang Berdiskusi tentang Melanjutkan kegiatan
kebudayaan Betawi, melalui budaya Betawi, dalam pembuatan rencana
internet dan referensi lainnya budaya Betawi, berdiskusi dan kearifan lokal mengenai pembuatan
mengerjakan aktivitas sesuai LKPD hasil karya dan pentas
seni betawi
Tahapan dalam Projek “Preserving Kebudayaan Betawi

Tahap Aksi: melakukan kampanye Preserving Kebudayaan Betawi


6. 7. 8
Membuat poster/infografis/video mengenai budaya Merancang prosedur pembuatan produk Pembuatan produk khas Betawi
Betawi yang akan dibuat dan dipamerkan dalam yang berhuubngan dengan tradisi betawi yang sudah dipilih masing-
gelar karya hasil P5 yang telah dipilih (bisa berupa tarian, masing kelompok
kuliner,maket rumah adat Betawi, dll

Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut: Membuat refleksi dan Memberikan feedback kepada fasilitator dan teman sebaya
9.
Membuat refleksi dari kegiatan Projek Kearifan Lokal
Mengisi form refleksi tentang perasaannya setelah mengikuti kegiatan
projek Memberikan umpan balik kepada fasilitator dan teman sebaya
DIMENSI, ELEMEN DAN SUB ELEMEN PROFIL PANCASILA

Dimensi Profil Elemen Profil Pelajar Sub Elemen Profil Pelajar Target Pencapaian di Aktivitas terkait
Pancasila Terkait Pancasila Pancasila Akhir Fase E (SMA, 10)
Berkebinekaan Global Menumbuhkan rasa mempromosikan 4, 5, 6
menghormati pertukaran budaya
terhadap dan kolaborasi dalam
Mengenal dan keanekaragaman dunia yang saling
menghargai budaya budaya (S.E.1) terhubung serta
menunjukkannya
dalam perilaku.

Refleksi terhadap Merefleksikan secara 9


pengalaman kritis dampak dari
Refleksi dan kebinekaan (S.E.2) pengalaman hidup di
bertanggung jawab lingkungan
terhadap pengalaman yang beragam terkait
kebinekaan dengan perilaku,
kepercayaan serta
tindakannya terhadap
orang lain

Kerjasama (S.E.3) Membangun tim dan 1, 2 , 3, 4, 5, 6, 7, 8


mengelola kerjasama
untuk mencapai tujuan
Bergotong-royong Kolaborasi bersama sesuai dengan
target yang sudah
ditentukan
DIMENSI, ELEMEN, DAN SUB ELEMEN PROFIL PELAJAR PANCASILA
(lanjutan)

Dimensi Profil Elemen Profil Pelajar Sub Elemen Profil Pelajar Target Pencapaian di Akhir Fase Aktivitas terkait
Pancasila Terkait Pancasila Pancasila E (SMA, 10)
Bergotong-royong Tanggap terhadap Tanggap terhadap 1, 2, 3, 4, 5, 6,
lingkungan sosial (S.E.4) lingkungan sosial sesuai 7, 8, 9
dengan tuntutan peran
sosialnya dan berkontribusi
Kepedulian sesuai
dengan kebutuhan
masyarakat untuk
menghasilkan keadaan yang
lebih baik
Menghasilkan gagasan yang 3, 4, 5, 6, 7
beragam untuk
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya menilai
gagasannya, serta memikirkan
Menghasilkan gagasan
Kreatif segala risikonya dengan
yang orisinal
mempertimbangkan
banyak perspektif seperti etika
dan nilai kemanusiaan
ketika gagasannya
direalisasikan
(Referensi ) Perkembangan Sub-elemen Antarfase
Berkebhinekaan Global
Sub Elemen Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Sangat Berkembang
Harapan

Menumbuhkan rasa Mengidentifikasi peluang Memahami pentingnya mempromosikan Aktiv dan secara rutin
menghormati dan tantangan yang melestarikan dan pertukaran budaya dan mempromosikan pertukaran
terhadap muncul dari keragaman merayakan tradisi kolaborasi dalam dunia budaya, sudah memililki
keanekaragama budaya di Indonesia. budaya untuk yang saling terhubung jejaring internasional serta
n budaya mengembangkan serta menunjukkannya aktiv memperkenalkan
identitas pribadi, sosial, dalam perilaku. budaya Indonesia
dan bangsa Indonesia
serta mulai berupaya
melestarikan budaya
dalam kehidupan sehari-
hari.

Refleksi terhadap Menjelaskan apa yang Merefleksikan secara Merefleksikan secara Melakukan refleksi secara
pengalaman telah dipelajari dari kritis gambaran berbagai kritis dampak dari rutin terhadap pengalaman
kebinekaan interaksi dan kelompok budaya yang pengalaman hidup di hidup dalam lingkungan
pengalaman dirinya ditemui dan cara lingkungan yang beragam
budaya yang bebeda-beda
dalam lingkungan yang meresponnya. terkait dengan perilaku,
dan mampu beradaptasi
beragam. kepercayaan serta
dengan baik dengan
tindakannya terhadap
lingkungan yang baru
orang lain
Refernsi Perkembangan
Sub-elemen Antarfase Bergotong Royong

Sub Elemen Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Sangat Berkembang
Harapan

Kerjasama Menunjukkan ekspektasi Menyelaraskan tindakan Membangun tim dan Mahir dalam
(harapan) positif kepada sendiri dengan tindakan mengelola kerjasama membangun tim dan
orang lain dalam rangka orang lain untuk untuk mencapai tujuan bekerjasama untuk
mencapai tujuan melaksanakan kegiatan bersama sesuai dengan kepentingan kelompok
kelompok di lingkungan dan mencapai tujuan target yang sudah menjadi tujuan utama
sekitar (sekolah dan kelompok di lingkungan ditentukan. dengan tetap
rumah). sekitar, serta memberi memperhatikan tujuan
semangat kepada orang pribadi
lain untuk bekerja efektif
dan mencapai tujuan
bersama

Tanggap terhadap Tanggap terhadap Tanggap terhadap Tanggap terhadap Memiliki kepekaan yang
lingkungan sosial lingkungan sosial sesuai lingkungan sosial sesuai lingkungan sosial sesuai tinggi terhadap
dengan tuntutan peran dengan tuntutan peran dengan tuntutan peran perubahan yang terjadi
sosialnya dan menjaga sosialnya dan sosialnya dan dalam lingkungan
keselarasan dalam berkontribusi sesuai berkontribusi sesuai sosialnya dan berinisiatif
berelasi dengan orang dengan kebutuhan dengan kebutuhan memberikan solusi dan
lain masyarakat. masyarakat untuk kontribusi
menghasilkan keadaan
yang lebih baik
Cara Perangkat aja ini didesain untuk membantu guru SMA (Fase E) yang berada di satuan pendidikan untuk
Penggunaan melaksanakan kegiatan ko-kurikuler yang mengangkat tema Kearifan Lokal. Dalam perangkat ajar projek
Melestarikan Budaya Betawi ” ini ada 9 (Sembilan) aktivitas yang saling berkaitan.
Perangkat Ajar
Rekomendasi dari tim penyusun bahwa projek ini sebaiknya dilakukan pada kelas 10 karena pada usia ini,
Projek ini perserta didik lebih tenang dan lebih bisa bekerjasama dalam kelompok yang merupakan hal yang penting pada
projek ini. Pada usia di fase ini peserta didik telah mempunyai jejaring yang cukup luas bahkan mencakup
jejaring regional atau internasional bukan hanya jejaring antar pulau di Indonesia. Untuk hal–hal di atas ini maka
aktivitas yang ditawarkan pada peserta didik dirancang agar peserta didik langsung mendapatkan pengalaman
membuat makanan atau minuman khas Betawi. Hal ini akan membuat peserta didik memiliki rasa bertanggung
jawab memiliki budaya ini dan menjaga keberadaaannya.

Waktu yang ditawarkan untuk pelaksanaan projek ini adalah 1 (satu) semester dengan total kurang lebih 90 JP.
Sebaiknya ada selang waktu antar aktivitas agar di satu sisi para guru mempunyai waktu yang cukup untuk
melakukan persiapan materi untuk memantik diskusi dan refleksi siswa. Siswa juga mempunyai waktu untuk
berpikir, berefleksi, dan menjalankan masing-masing aktivitas dengan baik. Namun demikian, tim penyusun
memahami bahwa kondisi tiap sekolah berbeda-beda. Oleh karena itu, guru dan kepala sekolah mempunyai
kebebasan dan kewenangan untuk menyesuaikan jumlah aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan apakah
semua aktivitas diselesaikan dalam waktu singkat atau disebar selama satu semester/satu tahun ajar.

Materi ataupun rancangan aktivitas juga bisa disesuaikan agar projek bisa berjalan efektif dan efisien sesuai
dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi sekolah juga kondisi daerah tempat sekolah berdiri. Kami juga akan
memberikan saran praktis dan alternatif pelaksanaan beberapa aktivitas, serta rekomendasi aktivitas pengayaan,
jika diperlukan.
PRESERVE PRODUK BERCORAK BUDAYA BETAWI

Kuliner Betawi Maket rumah betawi


Miniattur Monas

Tari Betawi Lagu-lagu Betawi


Persiapan:

1. Gurumemberikan link asesmen awal projek , link diberikan ALTERNATIF:


kemudian
Pengenalan: 2. Siswa mengumpulkan berbagai info tentang tradisi Betawi Apabila guru dan siswa
kesulitan mekakses
Pengenalan budaya Pelaksanaan: internet bisa mencari
Betawi secara umum bahan ekplorasi kepada
dan pembentukan 1. Guru memberikan link asesmen awal projek ketua
kelompok kerja 2. Siswa mengerjakan asesmen sesuai waktu yang adat/sesepuh/orangtua
ditentukan untuk menjelaskan
budaya Betawi
3. Guru mempersiapkan materi Pengenalan materi Projek
tema Kearifan lokal (PPT terlampir). Kemudian guru dan
siswa berdiskusi Bersama, contoh pertanyaan :
Sub-Elemen yang
a). Apakah siswa dapat memahami mengapa kebudayaan
disasar
Betawi mengalami kemunduran ?
b) Apakah siswa dapat memberikan pandangan atau
pendapat mengenai lunturrnya kebudayaa Betawi?
c) Apakah siswa dapat memberikan solusi untuk S. E. 1
memberikan penjelasan mengapa saat ini generasi
muda banyak yang tidak mengetahui kebudayaan
betawi
Pelaksanaan: TIPS Guru:
Kontekstualisas
i Melestarikan Guru/Pendidik/Penyuluh
diharapkan telah membaca
Kebudayaan
tentang makanan dan
Betawi
minuman khas Betawi.
Persiapan : Sumber bacaan bisa dibaca di
Guru mempersiapkan kelompok website dinas pariwisata DKI:
Jajanan Pasar Khas
Pelaksanaan : Betawi - Dinas Pariwisata
#VisitJakarta (jakarta-
• Siswa duduk dalam kelompok masing-masing
tourism.go.id)
• Masing-masing kelompok mencari informasi tentang contoh
kebudayaan Betawi di Internet
• Setelah menemukan informasi, kemudian setiap siswa
Alternatif:
mengerjakan LKPD yang ada di GCR projek
• Setelah selesai mempresentasikan hasil diskusi kelompok Apabila guru dan siswa
Waktu: 5 x 2 JP, • Merancang persiapan praktik pembuatan miniatur monas dan kesulitan mengakses
Slide presentasi, maket rumah adat betawi Internet, bisa mencari
video bahan explorasi kepada
Peran guru: ketua adat/sesepuh/orang
nara sumber tua untuk menjelaskan
dan fasilitator mengenai makanan dan
minuman khas Betawi
LKPD AKTIVITAS 2
No Makanan khas Minuman Tarian Lagu Khas Permainan
Betawi Khas Betawi Betawi Betawi Tradisional
Khas Betawi
1
2
3
4
5
6
7
8
Aksi Nyata Persiapan :
Praktik Guru mempersiapkan materi dan bahan ajar
Pembuata
Miniatur Pelaksanaan :
Monas dan • Siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing
Maket Rumah • Siswa mempersiapkan alat dan bahan membuat miniatur monas dan maket
adat Betawi rumah adat Betawi
• Siswa Bersama kelompok membuat tugas kelompok membaut miniatur
monas dan rumah adat Betawi, masing-masing kelompok 2 produk,
• Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil karyanya.
• Merancang persiapan pameran seni
Aksi Nyata Persiapan
Merancang Pentas Guru menyiapkan materi Projrk
Seni Budaya
Betawi Pelaksanaan
• Siswa duduk dalam kelompoknya masing-masing
• Siswa merencanakan pentas seni untuk ditampilkan dalam penatas
hasil karya tanggal 10 November 2023
• Siswa berlatih(praktek ) mnyanyi/menari/lenong/kuliner khas budaya
betawi
Pelaksanaan:

Refleksi dan Tindak 1. Seluruh siswa membuat refleksi dari kegiatan projek
Lanjut. 2. Siswa menuliskan refleksinya tentang perasaannya setelah mengikuti kegiatan projek
3. Siswa memberikan umpan balik kepada fasilitator dan teman sebaya
4. Siswa menjadi agen perubahan sosial yang aktif terlibat menyelesaikan masalah sosial yang ada di
Membuat refleksi dan masyarakat
Memberikan 5. Siswa diajak untuk kembali mengkampanyekan makanan atau minuman Betawi melalui media sosial
feedback kepada dengan mengunggah konten demonstrasi membuat makanan dan minuman Betawi yang telah
fasilitator dan dilakukan di aktivitas 8. Hal ini ditujukan untuk menyebarkan praktik baik yang sudah dimulai dalam
teman rangkaian membuat poster/video/infografis sebelumnya. Siswa dapat menambahkan deskripsi pada
sebaya poster/video/infografis yang diunggah mengenai sejarah, karakteristik, dan ajakan untuk melestarikan
warisan budaya Betawi berupa makanan dan minuman.
6. Siswa diajak untuk memikirkan cara mengoptimalkan dampak dan manfaat projek. Hal ini dapat
dilakukan oleh siswa dengan cara menjalin kerja sama dengan pihak mitra di luar satuan pendidikan,
seperti orang tua, satuan pendidikan lain, juga komunitas, organisasi, dan pemerintah lokal, nasional,
bahkan internasional. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan potensi dampak dari aksi dan
praktik baik yang sudah dimulai, yang awalnya hanya berpusat pada lingkungan satuan pendidikan
untuk bisa diperluas ke ruang lingkup lebih besar, seperti sekitar satuan pendidikan, kecamatan, kota,
lalu nasional dan internasional. Contoh kerja sama siswa adalah dengan membantu mempromosikan
Waktu: 5 X @2 JP produk UMKM DKI atau rumah makan khas Betawi.
Tugas membuat refleksi
Peran guru: fasilitator
URAIAN SS S TS STS
Aku hormat terhadap keanekaragaman budaya (S.E.1)
[Contoh] Suasana projek membuatku bersemangat untuk belajar
Lembar Refleksi dan tahu lebih banyak tentang budaya khas Betawi
(S.E.2)

Aku nyaman bekerasama dengan teman dalam kelompok


selama projek ini (S.E.3)

Waktu projek memadai untuk aku memahami isu yang


ada di sekitarku (S.E.4)
Fasilitator pada projek ini membantuku dalam belajar dan
berproses
Masukan/pendapat lain untuk projek ini:

Berikan tiga kata yang menggambarkan projek ini:


Daftar Pustaka 1. Gardjito, M., Palupi, S., & Adimidjaja, L. F. (2016). Kuliner Betawi: Selaksa rasa dan cerita.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

2. Gilitasha, A. (2018). Pembuatan bir pletok dengan menggunakan reverse spherification


method sebagai inovasi produk berkelanjutan. Skripsi. Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, 1-24.

3. Habsari, R. (2007). Info boga Jakarta. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

4. Kemdikbud, (2021), Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:


Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA)

5. Krisnadi, (2018), Gastronomi Makanan Betawi Sebagai Salah Satu Identitas Budaya Daerah,
National Conference of Creative Industry: Sustainable Tourism Industry for Economic
Development, Jakarta, 5-6 September 2018, Jakarta, Universitas Bunda Mulya
Konteksualisasi Proses atau upaya untuk memberikan pemahaman atau
pandangan untuk mendekatkan kepada realitas keadaan atau
karakteristik wilayah
Glosarium Kearifan lokal pandangan hidup dan pengetahuan serta berbagai strategi
kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh
masyarakat lokal

Refleksi kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam


bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk siswa dan oleh
siswa untuk guru untuk mengekspresikan kesan konstruksif, pesan,
harapan, dan kritik terhadap proses pembelajaran

Feedback Sebuah istilah untuk menyampaikan reaksi dari komunikator


kepada komunikan atas segala sesuatu yang telah dilakukan, baik
berupa jasa, pekerjaan, produk, dan lain-lain. Istilah ini
merupakan kata serapan dari bahasa inggris berupa “feed” dan
“back”

Plating Plating atau pengemasan adalah sistem yang terkoordinasi untuk


menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan,
didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai.

Literasi suatu kemampuan seseorang untuk menggunakan potensi dan


keterampilan dalam mengolah dan memahami informasi saat
melakukan aktivitas membaca dan menulis
Subelemen Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang

Menumbuhkan rasa Mengidentifikasi peluang Memahami pentingnya Mempromosikan pertukaran Aktif dan secara rutin
menghormati dan tantangan yang muncul melestarikan dan merayakan budaya dan kolaborasi dalam mempromosikan
Rapor/ terhadap
keanekaragaman
dari keragaman budaya di
Indonesia melalui produk
tradisi budaya untuk
mengembangkan identitas
dunia yang saling terhubung serta
menunjukkannya dalam perilaku
pertukaran budaya, sudah
memililki jejaring internasional,
budaya makanan/minuman yang pribadi, sosial, dan bangsa melalui produk serta aktif memperkenalkan
Rubrik dihasilkan Indonesia serta mulai berupaya
melestarikan budaya dalam
makanan/minuman yang
dihasilkan
budaya Indonesia melalui
produk makanan/minuman
Asesmen kehidupan sehari-hari melalui
produk makanan/minuman
yang dihasilkan
yang dihasilkan
Sumatif
Refleksi terhadap Menjelaskan apa yang telah Merefleksikan secara kritis Merefleksikan secara kritis Melakukan refleksi secara rutin
pengalaman dipelajari dari interaksi dan gambaran berbagai kelompok dampak dari pengalaman hidup di terhadap pengalaman hidup
kebinekaan pengalaman dirinya dalam budaya yang ditemui dan cara lingkungan yang beragam terkait dalam lingkungan budaya yang
lingkungan yang beragam meresponnya melalui produk dengan perilaku, kepercayaan bebeda-beda dan mampu
melalui produk makanan/minuman yang serta tindakannya terhadap orang beradaptasi dengan baik
makanan/minuman yang dihasilkan lain mengenai produk dengan lingkungan yang baru
dihasilkan makanan/minuman yang dalam membuat produk
dihasilkan makanan/minuman yang
dihasilkan

Kerjasama Menunjukkan ekspektasi Menyelaraskan tindakan sendiri Membangun tim dan mengelola Mahir dalam membangun tim
(harapan) positif kepada dengan tindakan orang lain kerjasama untuk mencapai tujuan dan bekerjasama untuk
orang lain dalam rangka untuk melaksanakan kegiatan bersama sesuai dengan target kepentingan kelompok menjadi
mencapai tujuan kelompok dan mencapai tujuan kelompok yang sudah ditentukan selama tujuan utama dengan tetap
di lingkungan sekitar di lingkungan sekitar, serta mengembangkan produk memperhatikan tujuan pribadi
(sekolah dan rumah) selama memberi semangat kepada makanan/minuman yang selama mengembangkan
mengembangkan produk orang lain untuk bekerja efektif dihasilkan produk makanan/minuman
makanan/minuman yang dan mencapai tujuan bersama yang dihasilkan
dihasilkan selama mengembangkan
produk makanan/minuman
yang dihasilkan
Subelemen Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang

Tanggap Terhadap Tanggap terhadap Tanggap terhadap Tanggap terhadap lingkungan Memiliki kepekaan yang
Lingkungan Sosial lingkungan sosial lingkungan sosial sosial sesuai dengan tinggi terhadap perubahan
Rapor/ sesuai dengan
tuntutan peran
sesuai dengan
tuntutan peran
tuntutan peran sosialnya dan
berkontribusi sesuai dengan
yang terjadi dalam
lingkungan
Rubrik sosialnya dan
menjaga keselarasan
sosialnya dan
berkontribusi sesuai
kebutuhan masyarakat untuk
menghasilkan keadaan yang
sosialnya berinisiatif
memberikan solusi dan
Asesmen dalam berelasi
dengan orang lain
dengan kebutuhan
masyarakat.
lebih baik kontribusi

Sumatif
Menghasilkan gagasan Memunculkan Mengembangkan Menghubungkan gagasan Menghasilkan gagasan
yang orisinal gagasan imajinatif gagasan yang ia miliki yang ia miliki dengan yang
baru yang bermakna untuk membuat informasi atau gagasan baru beragam untuk
dari beberapa kombinasi hal yang untuk menghasilkan mengekspresikan pikiran
gagasan yang baru dan imajinatif kombinasi gagasan baru dan dan/atau perasaannya
berbeda sebagai untuk imajinatif untuk menilai gagasannya, serta
ekspresi pikiran mengekspresikan mengekspresikan pikiran memikirkan segala
dan/atau pikiran dan/atau dan/atau perasaannya. risikonya dengan
perasaannya. perasaannya. mempertimbangkan
banyak perspektif seperti
etika dan nilai
kemanusiaan
ketika gagasannya
direalisasikan

Anda mungkin juga menyukai