Anda di halaman 1dari 7

1.

Mengenal Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan upaya untuk mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila dengan
menggunakan paradigma baru melalui pembelajaran berbasis projek.

Dengan menjalankan P5, pendidik diharapkan dapat menemani proses pembelajaran peserta didik untuk dapat menumbuhkan
kapasitas dan membangun karakter luhur sebagaimana yang dijabarkann dalam Profil Pelajar Pancasila.

Projek penguatan profil pelajar Pancasila, sebagai salah satu sarana pencapaian profil pelajar Pancasila, diharapkan dapat
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter, sekaligus
kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.

Dimensi profil pelajar Pancasila menunjukkan bahwa profil pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi
juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.

VISI PENDIDIKAN INDONESIA

"Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila."

PROFIL PELAJAR PANCASILA

“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.”

Modul P5 merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan
untuk melaksanakan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Pendidik pada setiap satuan pendidikan nantinya
memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi modul projek yang tersedia sesuai
dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didik.
Contoh-contoh modul projek penguatan profil pelajar Pancasila tersedia di platform Merdeka Mengajar yang dapat
dijadikan inspirasi untuk satuan pendidikan. Satuan pendidikan dan pendidik dapat mengembangkan modul projek
sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi, dan/atau menggunakan modul projek yang
disediakan sesuai dengan karakteristik daerah, satuan pendidik, dan peserta didik.

Gambaran Pencapaian Profil Pelajar Pancasila di Satuan Pendidikan

Profil pelajar Pancasila adalah karakter dan kemampuan yang dibangun dalam keseharian dan dihidupkan dalam diri setiap
individu peserta didik melalui:

1. Budaya satuan pendidikan

Iklim satuan pendidikan, kebijakan, pola interaksi dan komunikasi, serta norma yang berlaku di satuan pendidikan.

2. Pembelajaran intrakurikuler

 Muatan pembelajaran
 Kegiatan/pengalaman belajar

3. Projek penguatan profil pelajar Pancasila

Projek Lintas Disiplin Ilmu yang kontekstual dan berbasis pada kebutuhan masyarakat atau permasalahan di lingkungan satuan
pendidikan. (Pada pendidikan kesetaraan berupa projek pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil Pelajar Pancasila).

4. Ekstrakurikuler

Kegiatan untuk mengembangkan minat dan bakat.


2. Profil Pelajar Pancasila (PPP) terdiri dari enam dimensi, yaitu:
1. beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
2. mandiri,
3. bergotong-royong,
4. berkebinekaan global,
5. bernalar kritis, dan
6. kreatif.

ELEMEN PROFILE PELAJAR PANCASILA PADA KURIKULUM MERDEKA

1. Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia dibagi menjadi 5 elemen
kunci yaitu:

a. akhlak beragama;
b. akhlak pribadi;
c. akhlak kepada manusia;
d. akhlak kepada alam; dan
e. akhlak bernegara.

2. Elemen kunci dari berkebinekaan global ada 4, yaitu

(a) mengenal dan menghargai budaya,


(b) Komunikasi dan interaksi antar budaya
(c) refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
(d) Berkeadilan Sosial

3. Elemen kunci dari bergotong royong ada 3, yaitu

(a) kolaborasi,
(b) kepedulian, dan
(c) berbagi

4. Elemen kunci dari mandiri ada 2, yaitu

(a) Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan


(b) Regulasi diri

5. Elemen-elemen dari bernalar kritis ada 3 , yaitu:

(a) Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan,


(b) Menganalisis dan mengevaluasi penalaran,
(c) Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri,

6. Elemen kunci kreatif ada 3 , yaitu:

(a) Menghasilkan gagasan yang orisinal,


(b) Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal, dan
(c) Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan
Kesenian, Tarian, Dan Makanan
Khas Suku Betawi

Betawi adalah suku yang tinggal di wilayah DKI Jakarta. Menurut sejarah kata betawi berasal dari
kata Batavia yang merupakan nama dari Jakarta pada masa lampau ketika Indonesia masih di bawah penjajahan
Belanda.

Seperti suku - suku lain di Indonesia, maka suku Betawi ini juga memiliki kebudayaan dan tradisi yang berbeda
dengan suku yang lain. Beberapa di antaranya bahkan menjadi ciri khas bagi suku Betawi karena tidak ada suku
lain yang mempunyai adat atau tradisi tersebut.

Dalam hal kuliner, suku Betawi juga memiliki berbagai macam jenis makanan dan aneka jenis jajanan yang
menjadi ciri khasnya.

Dalam artikel saya kali ini, saya akan mengulas tentang Kesenian, Tarian, Makanan Khas Suku Betawi, yang
saya rasa cukup menarik untuk kita ketahui.

Berikut ini adalah Kesenian, Tarian, Makanan Khas Suku Betawi, antara lain :

BAHASA BETAWI

Bahasa daerah asli Suku Betawi adalah bahasa asli sehari-hari kota Jakarta dan tidak jauh berbeda dengan Bahasa Indonesia yang
kita kenal dan pelajari. Hanya saja dalam Bahasa Betawi terbagi menjadi dua jenis dialek, yaitu dialek Betawi Tengah yang
umumnya berbunyi “e”, dan dialek Betawi Pinggir yang umumnya berbunyi “a”. Contohnya adalah pada kata “Siapa” yang
pengucapannya menjadi “Siape”.

MINUMAN KHAS BETAWI

Bir pletok adalah jenis minuman yang dibuat dari bahan - bahan campuran dari beberapa rempah seperti jahe, kayu
manis dan serai. supaya tampilan warnanya lebih menarik, biasanya menggunakan tambahan kayu secang, yang
akan memberikan warna merah bila diseduh dengan air panas. Minuman ini adalah sejenis jamu yang bermanfaat
untuk menjaga kesehatan.
MAKANAN (KULINER) KHAS BETAWI

Suku Betawi memiliki berbagai macam jenis makanan khas. Makanan khas suku betawi ini sudah terkenal karena
memiliki rasa yang enak dan gurih sehingga di sukai oleh banyak orang.

Berikut ini adalah beberapa jenis makanan khas suku Betawi, antara lain :

1. Gado - Gado
Gado - gado adalah makanan yang dibuat dari bahan lontong beras, sayuran, kentang, dan kemudian di tambahkan
dengan bumbu kacang yang gurih dan nikmat. Sebagai pelengkap biasanya di tambahkan dengan kerupuk.

2. Roti Buaya

Makanan berupa roti ini adalah makanan yang biasanya di gunakan sebagai pelengkap dalam ritual upacara
pernikahan suku Betawi. Di sebut sebagai roti buaya karena bentuk rotinya yang menyerupai bentuk hewan buaya.
Dalam filosofinya roti buaya ini melambangkan kesetiaan, sehingga di harapkan pasangan yang menikah tersebut
akan menjadi pasangan suami istri yang selalu setia antara satu dengan lainnya.

TARIAN KHAS SUKU BETAWI


Selain makanan khas, suku Betawi juga memiliki beberapa jenis tarian yang menjadi ciri khas.
Berikut ini adalah jenis tarian khas suku Betawi, antara lain ;

1. Tari Topeng

Tari Topeng ini biasanya di pentaskan pada acara hajatan pernikahan suku Betawi atau pada acara khitanan dan
acara - acara yang lainnya. Tari Topeng di mainkan oleh para penari yang wajahnya di tutup dengan menggunakan
topeng. Mereka bercerita tentang sebuah cerita melalui gerakan para penarinya.

2. Tari Cokek
Apakah Anda mengenal Cokek ? Cokek adalah jenis tari - tarian yang sangat mirip dengan tarian dari bangsa
Tiongkok, karena menurut sejarahnya tarian Cokek ini memang berasal dari Tiongkok yang di bawa oleh seorang
saudagar Tionghoa yang kaya raya di masa lalu.

Sebagai musik pengiring tarian Cokek ini maka di pakailah musik Gambang Kromong. Ciri khas dari tarian Cokek ini
adalah goyang pinggul geal - geol dari para penarinya.

KESENIAN KHAS BETAWI

1. Ondel-Ondel

Pada mulanya kesenian Ondel - Ondel ini merupakan sebuah permainan untuk pemujaan terhadap roh, namun
seiring perkembangannya maka kesenian Ondel - Ondel ini sekarang di pakai sebagai sebuah kesenian resmi yang
di pentaskan pada acara - acara resmi yang di helat oleh suku Betawi, seperti acara penyambutan tamu pada
sebuah hajatan pernikahan.

Ondel-Ondel sendiri berbentuk sebuah manekin raksasa yang tingginya bisa mencapai sekitar 2,5 meter dengan
lebarnya sekitar 3 kaki. Ondel-Ondel ini mengenakan pakaian berwarna-warni dan riasan wajah tebal dan juga
beragam jenis ornamen di kepalanya.

Sepintas hampir seperti dandanan badut, namun riasan pada bagian wajah Ondel - Ondel terkadang tampak lebbih
menyeramkan. Adapun yang berperan sebagai pengendali dari Ondel-Ondel tersebut adalah seorang pria yang
berjalan dan menari bersama dengan iringan musik khas sukiu Betawi. Ondel-Ondel biasanya di buat secara
berpasangan yakni laki-laki dan perempuan.

2. Lenong
Pementasan kesenian Lenong ini biasanya menggambarkan tentang kehidupan sehari-hari rakyat suku Betawi,
dengan sesekali di selingin oleh lagu, pantun, lawak, dan lelucon jenaka. Kadang-kadang dalam sebuah
pementasan seorang pemeran lenong dapat berinteraksi secara langsung dengan penontonnya.

Anda mungkin juga menyukai