Anda di halaman 1dari 17

Sarjita, S.H., M. Hum.

sar_djita@yahoo.co.id
Hp. 081227001925

KELEMBAGAAN
NEGARA-
KEKUASAAN
KEHAKIMAN
(MA, MK DAN KY)
UU NO. 48 TAHUN 2009
TTG KEKUASAAN KEHAKIMAN, UU NO. 14/1985, UU NO. 5/2004,
STRUKTUR KETATANEGARAAN RI SETELAH
AMANDEMEN KE-4 UUD 1945

Pancasila

UUD 1945
.
.

Legislatif Eksekutif Yudikatif


Presiden
dan
DPR MPR DPD Wakil BPK .

MA MK KY
Presiden
DPRD Provinsi LPTU
Prov.
LPM LPA LPU ..
..
N
DPRD
Kab/Kota
..
..

MMT PTA
Kab/Kota
PT PTTUN

Desa
• LKMD

BPD • LPD/DPRDesa

MM PA PN PTUN
Kekuasaan Kehakiman
 Kekuasaan negara yang merdeka untuk
menyelenggarakan peradilan guna
meneggakan hukum dan keadilan
berdasarkan Pancasila dan UUD
Negara RI Tahun 1945, demi
terselenggaranya Negara Hukum RI.
 MA dan MK adalah pelaku kekuasaan
kehakiman, sedangkan KY adalah
lembaga Negara
Pengadilan, Peradilan, Pengadilan
Khusus
 Pengadilan adalah institusi/tempat dilangsungkannya
proses peradilan, sedangkan peradilan adalah suatu
proses/kegiatan yang terdiri atas registrasi,
pemeriksaan, mengadili dan memutus perkara dalam
rangka penegakan hukum dan keadilan.
 Pengadilan Khusus adalah pengadilan yang
mempunyai kewenangan untuk memeriksa,
mengadili dan memutus perkara tertentu yang hanya
dapat dibentuk dalam salah satu lingkungan badan
peradilan yang berada di bawah MA yang diatur
dengan UU
Hakim
 Hakim adalah hakim pada MA dan Hakim
pada badan peradilan yang berada di
bawahnya dalam lingkungan peradilan
umum, lingkungan peradilan agama,
lingkungan peradilan militer dan
lingkungan peradilan tata usaha negara
dan hakim pada pengadilan khusus yang
berada dalam lingkungan peradilan
tersebut.
Hakim Ad Hoc
 Hakim yang bersifat sementara
yang memeiliki keahlian dan
pengalaman di bidang tertentu
untuk mememriksa, mengadili
dan memutus suatu perkara yang
pengangkatannya diatur dalam
UU.
Asas-Asas Penyelenggaraan Kekuasaan
Kehakiman
 Peradilan berdasarkan “Demi Keadilan
Berdasarakan Ketuhanan yang Maha
Esa”
 Peradilan negara mnenerapkan dan
menegakan hukum dan keadilan
berdasarkan Panncasila;
 Semua peradilan di seluruh wilayah NKRI
adalah peradilan negara yang diatur
dengan UU
Asas-Asas Penyelenggaraan Kekuasaan
Kehakiman
 Peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat
dan biaya ringan;
 Dalam menjalankan tugas dan fungsinya,
hakim dan Hakim Konstitusi wajib menjaga
kemandirian pengadilan;
 Segala campur tangan dalam urusan
peradilan oleh pihak lain di luar kekuasaan
kehakiman dilarang, kecuali dalam hal-hal
sebagaimana diatur dalam UUD Negara RI
Tahun 1945
Asas-Asas Penyelenggaraan Kekuasaan
Kehakiman
 Setiap orang yang dengan sengaja
melanggar ketentuan tersebut, dipidana
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
 Pengadilan mengadili menurut hukum
dengan tidak membeda-bedakan orang;
 Pengadilan membantu mencari keadilan dan
berusaha mengatasi segala hambatan dan
rintangan untuk dapat tercapainya peradilan
yang sederhana, cepat dan biaya ringan;
Asas-Asas Penyelenggaraan Kekuasaan
Kehakiman
 Hakim dan Hakim Konstitusi wajib
menggali, mengikuti dan memahami
nilai-niali hukum dan rasa keadilan yang
hidup dalam masyarakat.
 Hakim dan Hakim Konstitusi wajib
memiliki integritas dan kepribadian yang
tidak tercela, jujur, adil, profesional dan
berpengalaman di bidang hukum.
Mahkamah Agung
 Pengadilan negara tertinggi dari badan
peradilan yang berada di dalam keempat
lingkungan peradilan.
 Wewenang: 1) mengadili pada tingkat
kasasi terhadap putusan diberikan pada
tingkat terakhir oleh pengadilan di semua
lingkungan peradilan yang berada di bawah
MA, kecuali UU menentukan lain.- 45 UU
Nomor 5 Tahun 1986.
Wewenang MA
 mengadili pada tingkat kasasi terhadap
putusan diberikan pada tingkat terakhir
oleh pengadilan di semua lingkungan
peradilan yang berada di bawah MA,
kecuali UU menentukan lain;
 Menguji peraturan perundang-undangan
di bawah UU terhadap UU;
 Kewenangan lainnya yang diberikan UU.
Lingkungan Peradilan
Peradilan Umum Peradilan Agama Peradilan Militer Peradilan Tata
(PU) (PA) (PM) Usaha Negara
(PTUN)
Berwenang Berwenang memeriksa dan memeriksa dan
memeriksa dan memeriksa dan mengadili serta mengadili serta
mengadili serta mengadili serta memutus perkara memutus perkara
memutus perkara memutus dan tindak pidana menyelesaikan
pidana dan menyelesaikan militer sengketa tata
perdata perkara antara usaha negara
orang-orang yang
beragama islam
Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota
dan Provinsi dan Provinsi dan Provinsi dan Provinsi
Pengadilan kekhususan/Deferensiasi Lingkungan
Peradilan Umum
 Pengadilan Anak (UU No. 11 Tahun 2004),
Pengadilan Niaga (UU Nomor 4 Tahun 1998 Jo. UU
Nomor 37 Tahun 2004 Ttg Kepailitan Dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang),
Pengadilan Hak Azasi Manusia (UU Nomor 26
Tahun 2000), Pengadilan Tipikor (UU No. 31/2002
Jo. 1/2015 Jis. 19 Tahun 2019), Pengadilan
Hubungan Industrial Pancasila (UU Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 Tentang
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial),
Pengadilan Perikanan (UU nomor 31 Tahun 2004),
Pengadilan Hak Cipta (UU Nomor. 28 Tahun 2004)
yang berada di bawah
UU Peradilan Tata Usaha Negara

 Pengadilan Pajak dibentuk dengan


UU Nomor 14 Tahun 2002 ttg
Peradilan Pajak yang berada
dibawah Lingkungan
PeradilanTata Usaha Negara (UU
Nomor 5/1986 Jo. UU No. 9
Tahun 2004 Jis. Nomor
51/2009. UU No. 30/2014. Jo.
UUCK No. 11/2020;
Badan-badan yang terkait dengan
Kekuasaan Kehakiman-MA
 Kejaksaan Agung (Penyelidikan, Penyidikan,
Penangkapan, Penahanan, dan Penuntutan);
 Kepolisian Negara (Penyelidikan, Penyidikan,
Penangkapan dan Penahanan); (UU Nomor 2 Tahun 2002
tentang Kepolisian Negara)
 Advokad; Lembaga Bantuan Hukum –pembelaan/advokasi
(Profesi)
 Lembaga Kemasyarakatan (Eksekusi Putusan Pidana) di
bawah Kementerian Hukum dan HAM.
 Komisi Pemberantasan Korupsi (UU Nomor 30 Tahun 2002
Jo. Perpu Nomor 1 Tahun 2015 ttg Komisi Pemberantasa
Korupsi/KPK) disetuji menjadi UU Nomor 19 Tahun 2019
ttg Peruabahan Kedua UU No. 30 Tahun 202.

Anda mungkin juga menyukai