Anda di halaman 1dari 35

Siswati

Supriyanto
Ilustrasi

Ibu Nur mengajar di suatu kelas dengan jumlah peserta didik sebanyak 32
orang. Di antara 32 orang tersebut, Ibu Nur memperhatikan bahwa 3
orang selalu selesai lebih dahulu saat diberikan tugas menyelesaikan soal.

Karena Ibu Nur tidak ingin ketiga peserta didik ini tidak ada pekerjaan
dan malah mengganggu peserta didik lainnya, maka Ibu Nur berinisiatif
menyiapkan lembar kerja tambahan untuk 3 orang peserta didik tersebut.
Jadi, jika anak-anak lain mengerjakan 15 soal, maka Ibu Nur menyiapkan
25 soal untuk 3 peserta didik tersebut.
Berdasarkan ilustrasi tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut
ini!

1. Apakah pembelajaran yang dilakukan oleh Ibu Nur telah


mencerminkan pembelajaran berdiferensiasi? Mengapa?
2. Jika Bapak/Ibu sebagai Ibu Nur, apakah yang akan Bapak/Ibu
lakukan?
Jawaban Kasus Ibu Nur
• Jika mengacu pada tersebut, maka keputusan Ibu Nur memberikan soal
tambahan dengan jenis soal yang tetap sama serta tingkat kesulitan yang juga
sama kepada tiga peserta didik yang selesai terlebih dahulu, belum dapat
dikatakan sebagai diferensiasi. Lagipula, tujuan diberikannya soal tambahan
adalah agar tiga peserta didik tersebut ada ‘pekerjaan’ sehingga tidak
mengganggu peserta didik yang lain.

• Pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan


belajar peserta didik dan cara guru merespon kebutuhan belajar tersebut.
Dengan demikian, Ibu Nur perlu melakukan identifikasi kebutuhan belajar
dengan lebih komprehensif agar dapat merespon dengan lebih tepat terhadap
kebutuhan belajar peserta didiknya, termasuk ketiga peserta didik tersebut.
Pengertian
• Menurut Carol Ann, pembelajaran berdiferensiasi adalah proses
belajar-mengajar bagi peserta didik yang berbeda kebutuhan belajar di
kelas yang sama.

• Menurut Tomlinson (2000), pembelajaran berdiferensiasi adalah


usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk
memenuhi kebutuhan belajar individu setiap peserta didik.
Bagaimana pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi?

• Asesmen pada awal pembelajaran (asesmen diagnostik) digunakan


untuk mendukung pembelajaran berdiferensiasi sehingga peserta didik
dapat memperoleh pembelajaran sesuai dengan yang dibutuhkan
Asesmen Diagnostik

Non • Tes Minat


Kognitif • Gaya Belajar

• Mengetahui kesiapan
Kognitif belajar
• Tes Gaya Belajar

s.id/gayas

• Tes Minat

s.id/minats
Aspek keragaman / kebutuhan belajar peserta didik

Carol Ann Tomlinson


How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom
1. Kesiapan belajar peserta didik

Bersifat mendasar- Terstruktur-terbuka


transformatif

Konkret-Abstrak Tergantung-mandiri

Sederhana- Lambat-cepat
kompleks
2. Minat
Menarik minat peserta didik
 menciptakan situasi pembelajaran yang menarik perhatian
murid (misalnya dengan humor, menciptakan kejutan-kejutan)
 menciptakan konteks pembelajaran yang dikaitkan dengan
minat individu murid
 mengkomunikasikan nilai manfaat dari apa yang dipelajari
murid
 menciptakan kesempatan-kesempatan belajar di mana murid
dapat memecahkan persoalan (problem-based learning).
3. Gaya Belajar

AUDITORI VISUAL KINESTETIK


Belajar dengan Belajar dengan Belajar sambil
mendengarkan melihat melakukan
Aspek Kebutuhan Belajar Peserta Didik

• tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan


Peserta didik Kesiapan Belajar keterampilan dan pemahaman yang mereka
akan (Readiness) miliki sebelumnya (kesiapan belajar)
menunjukkan
kinerja yang
lebih baik jika: • tugas-tugas tersebut memicu keingintahuan
Minat atau hasrat dalam diri peserta didik (minat)

• tugas-tugas tersebut memberikan kesempatan


Profil Belajar bagi mereka untuk bekerja dengan cara yang
mereka sukai (profil belajar).
Elemen / Aspek Diferensiasi

Konten

Proses

Produk

Lingkungan atau Iklim Belajar


1. Konten
Bervariasi KONTEN-nya

• Peserta didik bisa berbeda dasar konten pembelajaran yang sudah dimiliki
• Diferensiasi konten pembelajaran dapat dilakukan berdasarkan tingkat
Taksonomi Bloom (mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta)
1. Konten

• Peserta didik yang tidak memiliki dasar konten yang disampaikan,


dapat diminta untuk menyelesaikan tugas pada tingkat yang lebih
rendah (mengingat dan memahami).

• Peserta didik dengan penguasaan sebagian konten, dapat diminta untuk


menerapkan dan menganalisis konten. Peserta didik dengan tingkat
penguasaan konten yang tinggi dapat diminta untuk menyelesaikan
tugas mengevaluasi dan mencipta.
2. Proses

Bervariasi Proses – nya dalam memahami materi

• Memperhatikan gaya belajar peserta didik


• Diferensiasi yang berhasil, adalah penyampaian materi ke setiap gaya belajar:
visual, auditori dan kinestetik

• Contoh: Menyediakan buku teks untuk pelajar visual, memfasilitasi pelajar


auditori visual untuk melihat buku audio atau video, memberikan kesempatan
pelajar kinestetik untuk menyelesaiakn tugas interaktif secara daring,
wawancara, mengamati lingkungan, dan lain-lain
3. Produk
Bervariasi PRODUK-nya

• Produk adalah apa yang peserta didik buat/ hasilkan di akhir pembelajaran, sebagai
demonstrasi penguasaan konten
• Memperhatikan minat dan kecerdasan majemuk peserta didik

• Contoh: Membuat karya tentang alat transportasi.


Peserta didik bisa membuat karya sesuai minatnya seperti puisi, lagu, prakarya
memanfaatkan bahan bekas pakai, menulis cerita tentang alat transportasi, dan lain-
lain
4. Lingkungan/Iklim Belajar
Bervariasi LINGKUNGAN BELAJAR-nya

• Memperhatikan aspek fisik dan psikis peserta didik


• Tata ruang yang fleksilbel (mendukung belajar individu atau berkelompok)
• Teknik pengelolaan kelas agar lingkungan belajar aman dan kondusif

• Contoh:
Membagi dalam beberapa kelompok, Memberikan kesempatan jika peserta
didik ingin membaca sendiri, menciptakan ruang yang tenang dan tidak ada
gangguan
Link video Pembelajaran berdeferensiasi:
Memenuhi kebutuhan murid dengan deferensiasi Proses
https://youtu.be/AB80RuCyPUw

Memenuhi kebutuhan murid dengan deferensiasi Produk


https://youtu.be/T-kQWFyaeww

Memenuhi kebutuhan murid dengan deferensiasi Konten


https://youtu.be/5N6JATYPdzk

Anda mungkin juga menyukai