Anda di halaman 1dari 18

BAHAYA KESIBUKAN

BAGI TUHAN

Hari ke 2 : Kamis, 11 Januari 2024


"Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan
Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang
mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Ia berkata kepada
mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita
Markus 6:30-32 sendirian, dan beristirahatlah seketika!" Sebab
memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang
pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka
berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan
perahu ke tempat yang sunyi."
KESIBUKAN DALAM PEKEREJAAN
BAGI ALLAH
• Kesibukan adalah raja di dunia ini.
• Masyarakat modern dan konsumerisme bertekanan
tinggi telah menanamkan satu keyakinan dalam diri
kita: semakin sibuk kita, semakin kita dihormati.
• Kesibukan telah menjadi indikator ketekunan dan
keinginan kita untuk berbuat baik dan maju.
• Namun, ketika kita sibuk mencari nafkah, kita lupa
untuk menjalani dan menikmati hidup, dan ini adalah
hal yang tragis.
• Mungkin yang lebih tragis lagi adalah bahaya yang
tidak kentara yang telah diadopsi oleh banyak
pengikut Kristus yang berkomitmen: pola pikir
kesibukan dalam pekerjaan mereka untuk Tuhan.
• Kita sering melakukannya dengan alasan yang
terbaik.
• Kita tahu bahwa waktu itu singkat.
• Kita ingin mencapai yang terbaik bagi-Nya.
• Kita berusaha untuk menjadi sibuk dan kita ingin
menjadi penatalayan yang baik bagi waktu dan
talenta kita.
• Rasanya menyenangkan untuk menjadi sibuk bagi
Tuhan, dan terkadang kita tergoda untuk berpikir
bahwa Tuhan akan membalas kesibukan kita bagi-
Nya, hanya untuk menemukan bahwa dalam
kesibukan kita bagi Tuhan, kita telah kehilangan
hubungan yang hidup dengan Penebus kita.
• Kita melakukan hal-hal yang baik karena kebiasaan,
bukan karena kuasa Roh Kudus.
• Dan semakin kita sibuk, semakin kita menganggap
diri kita sejalan dengan tujuan Allah.
• Kesibukan menjadi norma baru dan karena kita
begitu sibuk mengagungkan kesibukan kita sehingga
kita melewatkan momen-momen dalam hidup yang
benar-benar penting.
• Kesibukan menghancurkan vitalitas rohani kita.
• Tergesagesa adalah musuh dari setiap hubungan
cinta, terutama hubungan kita dengan Allah yang
hidup dalam Alkitab.
• Kasih menuntut perhatian dari waktu yang tidak
tergesa-gesa.
KEWAJIBAN UNTUK BERISTIRAHAT
• Tidak heran jika Allah Kitab Suci berulang kali
memanggil kita untuk berdiam diri, berhenti sejenak,
dan melihat apa yang akan Dia lakukan bagi umat-
Nya (2 Tawarikh 20:17; Mazmur 37:7).
“Dalam peperangan ini tidak usah kamu
bertempur. Hai Yehuda dan Yerusalem,
tinggallah berdiri di tempatmu, dan lihatlah
2 Tawarik 20:17 bagaimana TUHAN memberikan kemenangan
kepadamu. Janganlah kamu takut dan terkejut.
Majulah besok menghadapi mereka, TUHAN
akan menyertai kamu."
“Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan
Mazmur 37:7 nantikanlah Dia; jangan marah karena orang
yang berhasil dalam hidupnya, karena orang
yang melakukan tipu daya.”
• Allah mendorong anak-anak-Nya untuk tidak terburu-
buru.
• Dia tahu betapa cepatnya kita melupakan-Nya ketika
pikiran kita terbungkus dalam pusaran aktivitas manusia.
• Salah satu wawasan yang paling indah tentang bahaya
kesibukan yang terus-menerus bagi Tuhan ditemukan
ketika Tuhan Yesus mengambil kebebasan dalam
pelayanan-Nya untuk beristirahat.
"Mereka telah mencurahkan segenap jiwa mereka
untuk melayani orang banyak, dan hal ini menguras
tenaga fisik dan mental mereka. Adalah tugas mereka
untuk beristirahat"
• Ellen G. White,The Desire of Ages, hlm. 360.
Kesibukan menghancurkan semangat dan efektivitas rohani
kita.
Tergesa-gesa adalah musuh besar bagi kasih kita kepada
Allah.
Daripada menambahkan lebih banyak hal ke dalam
kalender kita, mari kita dengan sengaja mengurangi dan
menyediakan ruang untuk waktu teduh yang bermakna dan
menyegarkan jiwa bersama Pencipta dan Juruselamat kita.

Anda mungkin juga menyukai