Anda di halaman 1dari 9

SEMINAR

KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. Y USIA 30 TAHUN P2A0AH2 AKSEPTOR BARU KB IUD
) ) ) ) ) ) ) ) ) Latar Belakang
) ) ) ) ) ) ) ) )
• Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak keempat di dunia. Berdasarkan data
Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia diproyeksikan sebanyak 278,8 juta jiwa pada
2023.1

• Pemerintah Indonesia telah menerapkan program Keluarga Berencana (KB) bertujuan untuk mengontrol laju
pertumbuhan penduduk melalui kelahiran dan pendewasaan perkawinan, serta untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia.

• Keluarga Berencana merupakan suatu usaha menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan
dengan menggunakan kontrasepsi.

• Menurut hasil pendataan keluarga tahun 2022 oleh BKKBN, menunjukkan bahwa angka prevalensi PUS
peserta KB di Indonesia pada tahun 2022 sebesar 59,9%. Pola pemilihan jenis metode kontrasepsi modern
pada tahun 2022 menunjukkan bahwa sebagian besar akseptor memilih menggunakan suntik sebesar 61,9%,
diikuti pil sebesar 13,5%, Implan 10,6%, IUD/AKDR 7,7%, MOW 3,8%, Kondom 2,3%, dan MOP 0,2%. 6
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )

• Berdasarkan distribusi provinsi, angka prevalensi pemakaian KB tertinggi adalah Kalimantan Selatan
(71,1%), Kepulauan Bangka Belitung (67,4%), dan Bengkulu (66,8%), sedangkan terendah adalah Papua
(10,9%), Papua Barat (28,6%) dan Maluku (34,2%).

• Berdasarkan data Profil Kesehatan Kabupaten Bangka tahun 2023 menunjukkan bahwa tahun 2022 terdata
54.928 Pasangan Usia Subur yang ada di Kabupaten Bangka, diantaranya peserta KB aktif sebanyak 45.435
orang (82,7%).

• Jumlah Ibu bersalin yang terdata di Kabupaten Bangka tahun 2022 adalah 5.386 orang, dari jumlah tersebut
3.673 orang (68,2%) diantaranya menjadi peserta KB pasca persalinan. 6
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
Tujuan Umum
Manfaat
Mampu melaksanakan asuhan kebidanan

) ) ) ) ) ) )
secara holistik pada ibu akseptor KB IUD • Bagi Bidan
menggunakan pola pikir manajemen • Bagi Mahasiswa
kebidanan serta mendokumentasikan hasil
• Bagi Ny. Y Akseptor KB IUD
asuhannya.

Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian
data, menentukan diagnosa kebidanan,
masalah potensial, kebutuhan segera,
rencana tindakan, melaksanakan tindakan,
evaluasi dan dokumentasi sesuai kasus.
) ) ) ) ) ) ) ) ) Kajian Teori Keluarga
) ) ) ) ) ) ) ) )
Berencana

Pengertian Keluarga Berencana

Keluarga Berencana atau KB adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur
kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang
berkualitas. KB mencakup layanan, kebijakan, informasi, sikap, praktik, dan komoditas, termasuk kontrasepsi, yang
memberi wanita, pria, pasangan, dan remaja kemampuan untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan dan
memilih apakah dan / atau kapan memiliki anak.8
Tujuan

1. Mengatur kehamilan yang diinginkan


2. Menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak,
3. Meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi,
4. Meningkatkan partisipasi dan kesertaan pria dalam praktek Keluarga Berencana, dan
5. Mempromosikan penyusuan bayi sebagai upaya untuk menjarangkan jarak kehamilan.
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
Pengertian
Intra Uterin Device (IUD) atau nama lain adalah Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) adalah suatu
benda kecil yang terbuat dari plastic yang lentur, mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung hormon
dan dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina dan mempunyai benang. IUD

Cara Kerja
Cara kerja IUD (Intra Uterin Device) adalah mencegah terjadinya pembuahan dan mengurangi jumlah
sperma yang mencapai tuba falopi

Kontra Indikasi IUD


1. Hamil atau diduga hamil
2. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
3. Sedang menderita penyakit genetalia
4. Sering ganti pasangan
5. Kanker genetalia atau payudara12
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
Keuntungan dari penggunaan kontrasepsi IUD menurut Putri (2016), yaitu:
1. Segera efektif saat terpasang di Rahim
2. Tidak memerlukan kunjungan ulang
3. Tidak mempengaruhi hubungan seksual
4. Tidak memiliki efek samping hormonal
5. Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI IUD
(2)
6. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus dengan catatan tidak terjadi infeksi
7. Membantu mencegah kehamilan ektopik
8. Tidak ada interaksi dengan obatobatan
9. Dapat digunakan hingga menopause.

Kerugian dari penggunaan kontrasepsi IUD menurut Putri (2016), yaitu:


1. Perubahan siklus haid
2. Periode haid lebih lama
3. Perdarahan atau spotting antar menstruasi
4. Nyeri saat haid
) ) ) ) ) ) ) ) ) Hasil Pelaksanaan dan Pembahasan
) ) ) ) ) ) ) ) )

Pengkajian

• Ny. Y usia 30 tahun datang ke PMB ingin memasang KB IUD.


• Selain itu ibu mengatakan bahwa sebelumnya ibu pernah datang ke PMB dan mendapatkan konsultasi tentang jenis-jenis
metode kontrasepsi. Dengan melakukan konseling petugas kesehatan membantu klien dalam memilih dan memutuskan
jenis kontrasepsi yang digunakan sesuai dengan pilihannya. Konseling yang baik juga akan membantu klien dalam
menggunakan kontrasepsinya lebih lama dan meningkatan keberhasilan KB.22
• Ibu mengatakan sudah memiliki dua anak anak pertama berusia 6 tahun, lahir di bidan normal dengan berat 3.200gr, anak
yang ke dua berumur 6 bulan lahir di bidan normal dengan berat 3.420gr.
• Ibu mengatakan saat ini tidak dalam kondisi hamil dan sedang haid hari ke-5
• Alat kontrasepsi dalam rahim dapat dipasang setiap waktu dalam siklus haid/menstruasi, yang dapat dipastikan klien tidak
hamil dalam hari pertama sampai ke-7 siklus haid.8

Anda mungkin juga menyukai