Anda di halaman 1dari 17

PERENCANAAN DALAM

ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA
PENETAPAN LUARAN DALAM
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Penetapan luaran memenuhi prinsip SMART

Label dan indikator

S • Spesific distandarisasi

M • Measurable
A • Attainable
Disesuaikan kondisi
pasien dengan
menggunakan
R • Realistic clinical judgement
perawat

T • Timed
Diadaptasi dari:
Ackley et al (2017), Berman et al (2015), Doenges et al (2013), Potter & Perry (2013),
LUARAN DAN INTERVENSI DALAM ASUHAN KEPARAWATAN
KELUARGA DITUJUKAN UNTUK MEMBANTU KELUARGA
MENCAPAI TUGAS KESEHATAN KELUARGA:

1. membantu keluarga mengenal masalah kesehatan


2. membantu keluarga memutuskan tindakan yang tepat
3. membantu keluarga mampu dan berkomitmen untuk memberikan perawatan pada
anggota keluarganya
4. membantu keluarga untuk menyediakan lingkungan yang kondusif untuk
mempertahankan kesehatan dan perkembangan
5. membantu keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan.
TUGAS KESEHATAN KELUARGA

1. MENGENAL MASALAH KESEHATAN


 Keluarga perlu mengenal keadaan sehat serta perubahan kesehatan yang dialami anggota
keluarganya
 Keluarga perlu mengetahui penyakit yang dialami anggota keluarga, penyebabnya, serta
penatalaksanaannya.
Adanya ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah dipengaruhi oleh:
• Kurang pengetahuan
• Rasa takut akan akibat-akibat bila masalah diketahui :
• Sosial : takut dicap oleh masyarakat, berkurang/hilangnya penghargaan
• Ekonomi : beban biaya, kemampuan finansial
• Fisik dan psikologis

• Sikap dan falsafah hidup


2. MENGAMBIL KEPUTUSAN
Peran keluarga di sini adalah upaya keluarga untuk mencari pertolongan yang tepat dan sesuai dengan keadaan keluarga
dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai keputusan untuk memutuskan tindakan yang tepat
(Friedman, 2010).

• Ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat. Bisa disebabkan karena :
• Tidak memahami mengenai sifat, berat dan luasnya masalah
• Masalah tidak begitu menonjol dan tidak dirasa mengganggu
• Keluarga tidak sanggup memecahkan masalah karena kurang pengetahuan dan kurangnya sumber daya keluarga
• Tidak sanggup memilih tindakan diantara beberapa pilihan
• Ketidakcocokan pendapat dari anggota-anggota keluarga
• Tidak tahu tentang fasilitas kesehatan yang ada
• Takut dari akibat tindakan, baik secara sosial, ekonomi, maupun secara fisik-psikologis
• Sikap negatif (sikap yang membuat keluarga tidak sanggup menggunakan akal untuk
mengambil keputusan) terhadap masalah kesehatan
• Fasilitas kesehatan tidak terjangkau, dalam hal fisik (lokasi) dan biaya
• Kurang percaya terhadap petugas dan lembaga kesehatan
• Kesalahan informasi terhadap tindakan yang diharapkan.
3. MEMBERIKAN PERAWATAN TERHADAP ANGGOTA KELUARGA YANG SAKIT
 Keluarga berperan dalam memberikan perawatan terhadap anggota keluarga yang sakit.

Ketidakmamapuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit. Bisa disebabkan karena :
• Tidak mengetahui keadaan penyakit, misalnya sifat, penyebab, penyebaran, perjalanan penyakit, gejala dan perawatannya, serta
pertumbuhan dan perkembangan
• Tidak mengetahui tentang perkembangan perawatan yang dibutuhkan
• Kurang/tidak ada fasilitas yang diperlukan untuk perawatan
• Tidak seimbangnya sumber-sumber yang ada dalam keluarga. Misalnya : keuangan, anggota keluarga yang bertanggung jawab, fasilitas
fisik (ruangan) untuk perawatan si sakit.
• Sikap negatif terhadap yang sakit
• Konflik individu dalam keluarga
• Sikap dan pandangan hidup
• Perilaku yang mementingkan diri sendiri.
4. MEMODIFIKASI LINGKUNGAN KELUARGA UNTUK MENJAMIN
KESEHATAN KELUARGA
 Keluarga berperan dalam menciptakan kondisi lingkungan yang bersih, ventilasi dan
pencahayaan yang cukup untuk mencegah berkembangnya penyakit
Ketidaksanggupan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah yang dapat mempengaruhi kesehatan dan
perkembangan pribadi anggota keluarga. Dapat disebabkan oleh :
• Sumber-sumber keluarga tidak cukup, diantaranya keuangan, tanggung jawab/wewenang, keadaan fisik rumah
yang tidak memenuhi syarat (isi rumah tidak teratur, berjejal atau sempit
• Kurang dapat melihat keuntungan dan manfaat pemeliharaan lingkungan rumah
• Konflik personal dalam keluarga
• Ketidaktahuan tentang usaha pencegahan penyakit
• Sikap dan pandangan hidup
• Ketidakompakan keluarga karena sifat mementingkan diri sendiri, tidak ada kesepakatan, acuh terhadap anggota
keluarga yang mempunyai masalah.
5. MEMANFAATKAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI SEKITARNYA
Keluarga bertugas dalam mendorong dan memotivasi posien untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan dalam
mendukung kesembuhan pasien
Ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan sumber di masyarakat guna memelihara kesehatan. Dapat
disebabkan karena :
• Tidak tahu bahwa fasilitas kesehatan itu ada
• Tidak memahami keuntungan yang diperoleh
• Kurang percaya terhadap petugas kesehatan dan lembaga kesehatan
• Pengalaman yang kurang baik dari petugas kesehatan
• Rasa takut pada akibat dari tindakan (pencegahan, diagnostik, pengobatan dan rehabilitasi ),
dari segi fisik, psikologis, keuangan, maupun sosial (hilangnya perhargaan dari kawan,
orang lain atau lingkungan sekitarnya)
• Tidak terjangkau fasilitas yang diperlukan (jarak atau biaya)
• Tidak adanya fasilitas yang diperlukan
• Rasa asing dan tidak adanya dukungan dari masyarakat
• Sikap dan falsafah hidup.
• Kurang atau tidak adanya sumber daya keluarga : Tenaga & keuangan
FOKUS INTERVENSI DALAM MEMBANTU KELUARGA DALAM
MEMENUHI TUGAS KESEHATAN KELUARGA (MAGLAYA, 2011):

1. membantu keluarga mengenal masalah kesehatan. Contoh intervensi keperawatan:


a) meningkatkan pengetahuan keluarga terkait proses penyakit, penyebab dan
keseriusannya.
b) membantu keluarga mengidentifikasi dampak dari penyakit atau kondisi kesehatan
c) menghubungkan kebutuhan kesehatan sebagai tujuan dalam keluarga
d) mendorong sikap dan emosional yang positip untuk mengatasi masalah dengan
memberdayakan kemampuan/ sumber daya yang dimiliki keluarga dan berikan
informasi yang dibutuhkan
2. membantu keluarga memutuskan tindakan yang tepat
a) mengidentifikasi tindakan yang dilakukan keluarga dan kebutuhan sumber daya yang
diperlukan
b) diskusikan konskuensi yang didapat dari tindakan yang sudah dilakukan
c) bersama keluarga menganalisis konsekuensi jika tindakan tidak dilakukan
3. membantu keluarga mampu dan berkomitmen untuk memberikan perawatan pada anggota
keluarganya
a) perawat dapat meningkatkan kepercayaan diri keluarga dalam merawat anggota yg sakit,
disabilitas, ketergantungan melalui demonstrasi, praktik prosedur perawatan dengan teknik
dan menggunakan alat yang tersedia, low cost material, dan sumberdaya yang terjangkau
b) Buat intervensi yang inovatif dan kreatif yang dapat memaksimalkan kesempatan keluarga
untuk mampu dan berkomitmen dalam memberikan perawatan bagi keluarga.
c) Berikan positip reinforcement atas pencapaian positip keluarga dalam melakukan perawatan
4. membantu keluarga untuk menyediakan lingkungan yang kondusif untuk
mempertahankan kesehatan dan perkembangan
a) lingkungan fisik: keluarga diajarkan kemampuan spesifik untuk memodifikasi
lingkungan, memanipulasi atau meminimalisir faktor risiko lingkungan yang
mengancam kesehatan
b) Lingkungan non fisik: meminimalisir atau mengeliminasi ancaman psikososial yang
ada dalam lingkungan keluarga. Perawat dapat menganjurkan keluarga untuk
memperbaiki pola komunikasi, peran, hubungan dan pola interaksi dalam keluarga.
5. membantu keluarga untuk memanfaatkan failitas kesehatan:
a) Informasikan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
b) Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
c) Informasikan fasilitas kesehatan yang dapat digunakan selama pengobatan
d) Kolaborasi dengan program pencegahan atau pengobatan berbasis masyarakat

Anda mungkin juga menyukai