Anda di halaman 1dari 12

Larutan

Teknologi sediaan liquida dan semisolida


Robert Tungadi, S.Si, M.Si., Apt
2014-CV Sagung Seto
Definisi
Campuran homogen yang terdiri atas 1 atau lebih zat terlarut yang
berupa padatan, cairan atau gas dalam pelarut yang sesuai atau
campuran pelarut yang saling bercampur membentuk sistem
termodinamik yang stabil secara fisika dan kimia dimana zat terlarut
terdispersi dalam sejumlah pelarut.

Kelarutan: besaran kuantitatif sebagai konsentrasi zat terlarut dalam


larutan jenuh pada temperature tertentu dan secara kualitatif
didefinisikan sebgai interaksi spontan dari 2 / > zat membentuk
disperse molekul homogen.
Kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut kelarutan pada suhu 20C
dan kecuali dinyatakan lain menunjukkan bahwa 1 bagian bobot zat
padat atau 1 bagian volume zat cair larut dalam bagian berikut:

Istilah kelarutan Jumlah bagian pelarut yang diperlukan


untuk melarutkan 1 bagian zat
Sangat mudah larut <1
Mudah larut 1 - 10
Larut 10 - 30
Agak sukar larut 30 - 100
Sukar larut 100 - 1000
Sangat sukar larut 1000 - 10000
Praktis tidak larut > 10000
Pemanis
Pemanis umum yang digunakan:
- sukrosa
- mannitol
- glukosa cair
- madu
- sakarin
- aspartam
Propilen glikol USP
Cairan kental yang dapat bercampur dengan air dan alkohol.
Emulsi
Teknologi sediaan liquida dan semisolida
Robert Tungadi, S.Si, M.Si., Apt
2014-CV Sagung Seto
Definisi
Suatu sistem heterogeny yang tidak stabil secara termodinamika yang
terdiri dari paling sedikit dua fase cairan yang ditak bercampur, dimana
salah satunya terdispersi dalam cairan lainnya dalam bentuk tetesan-
tetesan kecil yang berukuran 0,1 – 100 m, yang distabilkan dengan
emulgator / surfaktan yang cocok.

Emulsi yang stabill harus terdiri dari 3 komponen:


Fase terdispersi atau fase internal
Fase kontinyu atau fase eksternal
Bahan pengemulsi
Teori Oriented Wedge
Lapisan monomolekuler dari zat pengemulsi melingkari suatu tetesan fase
dalam pada emulsi. Teori ini berdasarkan apda anggapan bahwa zat pengemulsi
ttt mengarahkan dirinya di sekitar dan dalam suatu cairan yang merupakan
gambaran kelarutan pada cairan ttt. Dalam suatu sistem yang mengandung 2
cairan tidak saling bercampur, zat pengemulsi akan memilih larut dalam salah
satu fase dan terikat dengan kuat dan terbenam dalam fase tersebut
dibandingkan dengan fase lain.
Umumnya, molekul-molekul memiliki suatu bagian hidrofilik atau suka air dan
suatu bagian hidrofob yang tidak suka air, melekul tersebut akan mengarahkan
dirinya ke masing-masing fase. Tgtpd bentuk dan ukuran molekul tersebut,
karakteristik kelarutannya dan arah susunan bentuk yang diinginkan untuk
molekul-molekul tsb akan menyebabkan pelingkaran bulatan minyak atau air.
Teori plastis atau teori antarmuka
Menempatkan zat pengemulsi pada antar muka antara minyak dan air,
mengelilingi tetesan fase dalam sebagai suatu lapisan tipis atau film
yang terabsorbsi pd permukaan ttesan tsb. Lapisan tsb mencegah
kontak dan bersatunya fase terdispersi, makin kuat dan makin lunak
lapisan tsb akan makin besar dan makin stabil.
Pembentukan emulsi m/a atau a/m tgtpd derajat kelarutan dari zat
pengemulsi dalam kedua fase tsb, zat yang larut akan memicu
terbentuknya emulsi m/a dan zat pengemulsi yang larut dalam minyak
akan memicu terbentuknya emulsi a/m.
Umur sediaan suatu produk bisa secara langsung dihunungkan dengan
kestabilan kinetik berarti sifat-sifat fisika kimia dari suatu emulsi tidak
berubah secara berarti selama periode waktu yang cukup lama. Di lain
pihak, kestabilan termodinamika dari tipe yang dipostulatkan secara
umum untuk sistem terlarut atau mikroemulsi akan kembali ke keadaan
aslinya dalam hal ini jernih atau transparan bila temperature
dikembalikan ke normal. Termodinamika tidak dapat meramalkan
bagaimanapun keadaan asli dengan cepat.
Gejala ketidak stabilan:
- pembentukan krim
- flokulasi
- penggumpalan
HLB
• Sistem HLB adalah keseimbangan antara sejumlah emulgator hidrofilik
dan lipofilik.
• Manfaat: mempertimbangkan campuran emulgator yang cocok untuk
menghasilkan emulsi yang stabil.

Anda mungkin juga menyukai