Jawab:
satu atau lebih zat kimia yang dapat larut biasanya dilarutkan dalam
lainnya.
terlarut pada peraturannya di dalam air atau Sebagian besar air yang
mengandung cairan
fisika dari dua atau lebih. Meskipun larutan dapat berbentuk cair,
tersebut terbatas pada larutan cair yang zat terlarutnya dapat berupa
rongga tubuh.
2. Definisi kelarutan dan istilah-istilah kelarutan (3 literatur)
Jawab:
Istilah-istilah kelarutan:
Istilah-istilah kelarutan:
sifat serta intensitas kekuatan yang ada pada zat terlarut, pelarut dan
Jawab:
2) pH
3) Kosolvensi
4) Konstanta dielektrikum
vakum.
5) Solubilasi (penglarutan)
fisika lainnya dari zat terlarut dan pelarut, faktor tekanan, keasaman
atau kebiasaan dari larutan, keadaan bagian dari zat terlarut dan
Sebagian besar zat baik padat, cair atau gas dapat dilarutkan
dalam cairan yang sama, namun tidak ada yang larut dalam semua
cairan. Selain itu beberapa zat membentuk larutan yang sangat kuat
larut jika dilihat dari jumlah zat yang akan larut, namun sejumlah kecil
Jawab:
partikel padat.
aturan umum.
simbol G. Jadi agar zat terlarut dapat larut dalam pelarut AG harus
Jawab:
keadaan fisik bahan (yaitu padat, cait atau gas) pada kondisi tertentu
zat padat.
destruksi molekuler. Bila gaya tarik menarik dan tolak menolak sama
pelarut ionik dan zat polar lain. Sesuai dengan itu air bercampur
dan fenol harganya hanya 1,7 x 10 -18 esu cm, nitrobenzena hanya
larut dalam jumlah 0,0155 mol/kg dalam air, sedangkan fenol larut
hal donor akseptorn elektron lewis juga memberi andil untuk interaksi
antara pelarut dan molekul atau ion zat terlarut. Tinjauan terhadap
disolusi.
6. Syarat-syarat larutan (3 literatur)
Jawab:
harus jernih
Larutan ideal sebagai suatu larutan dimana tidak ada perubahan sifat
serendah 4oC.
3) Kelarutan obat-obat asam lemah atau basa lemah dapat
yang besar.
Jawab :
glikol.
2) Pengawet Antimikroba
3) Pemberi Rasa
Untuk membuat sirup yang sedap rasanya. Pemberi rasa ini harus
4) Pemberi Warna
dalam air, tidak bereaksi dengan komponen lain dari sirup, dan
penyimpanan.
1) Pengawet
luas
2) Zat pemanis
3) Pemberi Rasa
pahit, manis, dan asam. Suatu kombinasi zat pemberi rasa biasanya
1) API
5) Pengawet antimikroba
7) Kosolven
Proses pembuatan khas untuk bentuk sediaan larutan
oral dapat digunakan dalam larutan topikal. Selain itu, larutan topikal
Jawab:
Keuntungan:
diabsorbsi.
Kerugian:
farmasi industri.
Keuntungan:
yang sama.
Kerugian:
interaksi kimia atau fisika yang akan mutu terapeutik atau stabilitas
farmasetik produk.
Keuntungan:
Kerugian:
Jawab:
2) Larutan tidak steril meliputi larutan untuk obat dalam, baik larutan
dahulu, larutan obat luar untuk kulit yang tidak terkupas dan
larutan hemodialise.
3) Larutan antiseptikum mudah sekali dicemari jasadrenik yang telah
menggunakan Air suling atau air yang baru saja dididihkan dan
oral, mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa bahan
campuran kosolven-air.
2) Larutan topikal adalah larutan yang biasanya mengandung air
mulut.
jernih dan jenuh dalam air, dari minyak mudah menguap atau
pada mata.
hidung.
tunggal.
dalam rektum.
Jawab :
1) Uji Organoleptik
Uji Organoleptik pada sediaan sirup meliputi rasa, bau, dan
subjektif
2) Uji pH
3) Uji Kejernihan
sediaan. Hasil uji sediaan sirup harus jernih, dan bebas dari
kotoran
4) Uji Viskositas
7) Uji Homogenitas
8) Uji Hedonik
1) Evaluasi Organoleptik
Dilakukan menggunakan panca indra yang meliputi melihat
yang dibuat.
2) Pengujian pH
dengan cairan yang akan diukur bobot jenisnya pada suhu yang
1) Uji Organoleptis
tetap terjaga.
2) Uji pH
suatu zat.
sirup.
n
1) Rumus Young : x dosis dewasa
n+12
n
2) Rumus Fried : x dosis dewasa
150
(n dalam bulan)
n
3) Rumus Dilling : x dosis dewasa
20
n
4) Rumus Cowling : x dosis dewasa
24
dewasa, seperti:
2) Rumus Catzel:
Lachman, L.H.A., Lieberman dan J.L King. 1994. Teori dan Praktek
Farmasi Industri II. Universitas Indonesia Press: Jakarta.
Rahim, A. Oktresia, E.E. Riki. dkk. 2022. Uji Aktivitas Antibakteri Sirup
Buah Sawo Manila (Manilkara kauki L.) dan Getah Jarak Pagar
(Jatropha curcas L.) pada Bakteri Esherichia coli Penyebab Diare.
Jurnal Sains dan Kesehatan. Vol 4. No 6.
Scoville. 1957. The Art of Compounding, In McGraw-Hill Book Company
Second Edition. New York