Anda di halaman 1dari 21

POLDA ACEH

SIMULASI
NEGOSIASI UNJUK RASA
Kompetensi dasar
Memahami Negosiasi Unjuk Rasa.

Indikator hasil belajar


•Menjelaska hakekat unjuk rasa.
•Menjelaskan sasaran negosiasi unjuk rasa.
•Menjelaskan latar belakang terjadinya unjuk rasa.
•Menyebutkan taktik dan teknik dasar negosiasi unjuk rasa.
•Menjelaskan pengendalian massa.

2
HAKEKAT UNJUK RASA
Unjuk rasa atau demontrasi adalah hak setiap
warga Negara Indonesia untuk menyampaikan
pendapatnya, yang dilindungi oleh Undang-
undang, tentang sesuatu hal baik terhadap
pemerintah atau pihak lain untuk mendapatkan
penyelesaiannya.

DASAR HUKUM
Undang-Undang No. 9 Tahun 1998 tentang
Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka
umum

3
Sasaran negosiasi Unjuk rasa

Kelompok unjuk rasa


Sebelum negosiasi terlebih dahulu kita harus
mengetahui karakteristik kelompok unjuk rasa tersebut
sehingga kita dalam bernegosiasi dapat menyesuaikan
diri dengan para unjuk rasa, sehingga pada saat awal
negosiasi diharapkan proses berjalan dengan aman,
tertib, dan damai.

Kelompok media massa


Untuk menghindari terganggunya proses negosiasi
antara petugas dan massa maka diperlukan negosiasi
tentang posisi aman bagi media dalam meliput kegiatan
unjuk rasa agar tidak terjadi akses yang merugikan
media itu sendiri.
4
Satuan Dalmas
Untuk menjaga stabilitas emosional atas kemungkinan yang
timbul dari sikap, ucapan dan tindakan yang menyinggung
perasaan anggota satuan Dalmas maka para negosiator perlu
untuk mereda emosi satuan Dalmas.

Sasaran ujuk rasa


Kepada sasaran unjuk rasa (pemerintah badan legislatif,
eksekutif dan yudikatif, pengusaha, perorangan dan institusi
lainnya). Maka negosiator berusaha sebagai fasilitator /
mediator agar sasaran mau menerima dialog dengan
kelompok unjuk rasa sebaliknya.

Kelompok masyarakat sekitarnya


Jika mungkin team negosiator berusaha agar masyarakat
sekitar ikut membantu menciptakan situasi damai atau
segera meninggalkan tempat dimana terjadinya unjuk rasa.
5
1. Ketidakpuasan terhadap kebijakan
Kebijakan merupakan bentuk pengambilan keputusan yang
dilaksanakan oleh Pimpinan dalam suatu Organisasi, baik
Pemerintah, Perusahaan swasta, militer dan sebagainya
dalam rangka perubahan suatu metode agar hasil yang
dicapai akan lebih optimal terhadap organisasi. Perubahan-
perubahan tersebut berkaitan dengan kepentingan Internal
maupun External organisasi, bahkan kepentingan untuk
masyarakat luas yang menggunakan hasil dan organisasi
tersebut. Tidak jarang kebijakan yang diputuskan oleh
pemimpin belum memuaskan semua pihak, bahkan dengan
adanya kebijakan Pemerintah dengan menaikan harga BBM
banyak mengundang pro dan kontra padahal subsidi BBM
dikompensasikan untuk biaya pendidikan, kesehatan dan
Pembangunan desa-desa diseluruh wilayah Indonesia
akibatnya hampir setiap hari di beberapa kota di Indonesia
terjadi unjuk nasa menolak kebijakan tersebut.
6
2. Tuntutan Penegakan Hukum

Ada anekdot di masyarakat bahwa Tahanan Rumah


untuk orang yang ber-uang sedangkan Rumah Tahanan
untuk orang yang tidak ber-uang alias kejahatan yang
pelakunya dan kalangan orang yang ekonominya
rendah. Masih ditemukan adanya mafia peradilan serta
kesewenang-wenangan tindakan dan para Aparat
Penegak Hukum termasuk Polisi yang tidak
menghormati hak-hak asasi manusia dan masih
dijumpai pula dalarn penanganan perkara oleh Polisi
dibeda-bedakan sehingga masyarakat sebagai korban
sering menuntut kepada para Penegak Hukum agar
penanganan perkara dilakukan sécara adil transparansi
dan dapat dipertanggung-jawabkan.

7
3. Politik Praktis Dalam Upaya Menurunkan Figur

Seorang atau sekelompok orang berpolitik dengan


mengatas-namakan partai politik tertentu atau bahkan
berada dalam partai politik tersebut melakukan
manuver-manuver yang sasarannya adalah para tokoh
(politik negarawan pemerintah dan sebagainya) yang
dengan secara terbuka atau terselubung memberitakan,
menceritakan kekurangan bahkan kesalahan tokoh-
tokoh tersebut di masa lampau. Dengan harapan agar
pamor dan tokoh tersebut akan rusak di masyarakat
dan mereka dengan serta merta memajukan atau
menampilkan tokoh yang menjadi pilihannya atau
idolanya.

8
4. Tuntutan Perubahan Nasib
Kebijakan Pemerintah menaikan harga BBM maka berdampak
pada kenaikan harga beberapa sektor kebutuhan hidup
masyarakat mulai sembako sampai ongkos transportasi.
Rakyat kecil semakin berat beban hidupnya.

5. Money Politik
Untuk menjadi anggota Legislatif, Kepala Daerah Lurah atau
Pimpinan pada Jabatan-jabatan tertentu masih
menggunakan cara-cara mempengaruhi orang lain dengan
uang/materi agar berhasil. Isu-isu money politik selalu
dihembuskan apabila menyangkut pemilihan untuk menjadi
Ketua / Pemimpin pada suatu Organisasi bahkan ada yang
secara gamblang melakukan hat tersebut.

9
Membangun kepercayaan dan kerjasama antar pihak yang
bersengketa
Menempatkan setiap pihak yang bersengketa dalam posisi yang
seimbang, dan menghomati tata cara yang ditentukan mencapai Win-
win Solution
Membangun kesadaran dan kesukarelaan dari setiap pihak untuk
menyerap aspirasi.
Mencari akar permasalahan, ajukan alternatif penyelesaian masalah.
Menyelesaikan masalah dengan mempertahankan kemampuan
masing-masing pihak dalam pemenuhan persyaratan yang telah
ditentukan.
Memberikan kepuasan substansif maupun kepuasan psikologis
kepada setiap pihak dalam hubungan selanjutnya.
Menerima para pengunjuk rasa dengan senyum, sapa dan salam.
Apabila negosiator merasa terpojok atau kewalahan usahakan
alihkan perhatian atau mencoba cari alternatif lain atau diganti
dengan negosiator yang lain.
Unjuk rasa tertib, orasi tertib Ucapkan terima kasih bagikan
minuman, permen dan lain-lain sebagai sarana kontak.
10
Pengertian- pengertian

Pengendalian Massa yang selanjutnya disebut Dalmas adalah


kegiatan yang dilakukan oleh satuan Polri dalam rangka
menghadapi massa pengunjuk rasa.

Dalmas Awal adalah satuan Dalmas yang tidak dilengkapi


dengan alat-alat perlengkapan khusus kepolisian, digerakan
dalam menghadapi kondisi massa masih tertib dan teratur/situasi
hijau.

Dalmas Lanjut adalah satuan dalmas yang dilengkapi dengan


alat-alat perlengkapan khusus kepolisian, digerakan dalam
menghadapi kondisi massa sudah tidak tertib/situasi kuning.

11
Pengertian- pengertian

Negosiator adalah anggota Polri yang melaksanakan


perundingan melalui tawar menawar dengan massa
pengunjuk rasa untuk mendapatkan kesepakatan bersama.

Penanggulangan Huru-Hara yang selanjutnya disebut PHH


adalah rangkaian kegiatan atau proses/cara dalam
mengantisipasi atau menghadapi terjadinya kerusuhan
massa atau huru-hara guna melindungi warga masyarakat
dari akses yang ditimbulkan.

12
Dasar Hukum

Peraturan Kapolri No. Pol. : 16 Tahun 2006 tanggal 16


Desember 2006 tentang Pedoman Pengendalian Massa.

Undang-undang No 9 tahun 1998 tentang Undang-undang


menyampaikan pendapat dimuka umum.

Undang-undang No 9 tahun 1999 tentang Hak azasi


manusia.

13
Tujuan dan Sasaran
1. Tujuan
• Terlayaninya unjuk rasa agar berlangsung dengan tertib, guna menghindari
huru-hara yang dapat menimbulkan jatuhnya korban, kerugian materil
ataupun terganggunya kamtibmas.
• Mengupayakan tegaknya hukum dan ketertiban demi terpeliharanya
kamtibmas.
• Mencegah terjadinya pelanggaran HAM.

2. Sasaran
• Menjaga dan melayani massa unjuk rasa agar tetap terkendali atau damai
dan tujuan tercapai
• Tidak terpancing oleh provokator atau pihak penyusup.
• Tokoh pimpinan massa/Korlap dengan pengendali satuan dalmas masing-
masing dapat menjaga atau mengendalikan massanya dan anak buahnya
• Mencegah agar massa unjuk rasa tidak anarki.
• Mencegah agar massa penonton tidak memprovokatosi massa unjuk rasa
untuk bertindak anarki.
• Melindungi dan mengamankan tim negosiator dari desakan massa.

14
Prinsip Dasar Pelayanan Unjuk Rasa

Unjuk rasa adalah hak Warga Negara sehingga harus


dilayani.
Menghormati HAM.
Sesuai prosedur hukum.
Mengutamakan Negosiasi.
Penegakkan Hukum untuk prevantif
Tindakan tegas, terukur sebagai langkah terakhir
terhadap unjuk rasa yang anarkhis.

15
Formasi Sat Dalmas

Police Line (Jarak dengan Massa Min 10 M)


Tim Negosiator.
Sat Dalmas tanpa alat (Posisi Tangan Berkait Formasi
bersaf).
Sat Dalmas dengan Alat (Tongkat “T”, Tameng fiber,
Helm, Pelindung Tangan, Pelindung Kaki, Rompi Dalmas,
Pemadam Api, Megaphone, Handy Cam, Alkom) Formasi
bersaf.
Pemberdayaan Satwa ( merupakan Kuat Pendukung
Dalmas)
Water Canon / RPM.

16
Langkah-langkah Kegiatan

Adakan peninjauan lapangan


Gunakan rute terdekat untuk menuju sasaran
Tahap isolasi, merupakan tahap awal dari
pengendalian massa.
Tahap penyekatan sementara atau pengalihan rute
melaksanakan :
 Tim Negosiator melakukan Negosiasi dengan
pimpinan/penanggung jawab massa pengunjuk
rasa.

17
 Tanyakan surat pemberitahuan kepada pimpinan
massa dari Polri dan beritahukan kewajiban yang
harus dipatuhi selama berunjuk rasa.
 Jelaskan sikap dan kebijakan Polri terhadap massa.
 Jelaskan undang-undang yang berlaku bagi
pengunjuk rasa.
 Satuan Dalmas melakukan penyekatan sementara
dengan memasang Police Line antara Massa Unras
dan Pasukan Dalmas/pengalihan route terhadap
massa agar tetap tertib ditempat yang sudah
ditentukan atau menghindari massa yang tidak
sepadan.
 Satuan Dalmas tetap menunjukan sikap yang ramah,
tidak terpancing emosi, tetap bertahan pada formasi
yang telah ditentukan.
18
Satuan dalmas jangan sekali-kali berdiskusi atau
membantah issu yang diangkat oleh massa pengunjuk
rasa.
Hindari kontak fisik, jangan mengancam/menggertak,
tetapi jaga sikap, jaga ketertiban dan keutuhan
formasi.
Gunakan kamera photo/video/HandyCame untuk
meliputi :
Massa Unras utamanya pimpinan massa.
Arah, kerumunan dan tindakan yang mereka
lakukan.
Individu yang bertindak diluar kewajaran
Semua alat , Pamplet dan Transportasi yang
digunakan untuk Unras.

19
Liputan photo/video/HandyCame harus mencakup
proses unjuk rasa begitu pula rekaman aksi dan kata-
kata yang diucapkan oleh pimpinan massa.
Menutup gerakan massa yang menuju ke arah
berbahaya, dilakukan dengan formasi bersaf.
Pembubaran massa :
Membubarkan massa dengan mendorong apabila
negosiator gagal/tidak ada kesepakatan.
Pembubaran merupakan kegiatan atau tindakan, bila
massa mengganggu kamtibmas.
Penangkapan terhadap provokator dan pelaku tindak
pidana.
Penangkapan oleh unit Intel sesuai prosedur yang
berlaku.
Satuan Dalmas lintas ganti dengan PHH Brimob apabila
20
unjuk rasa berubah menjadi huru-hara / anarkis.

Anda mungkin juga menyukai