Anda di halaman 1dari 13

Pengendalian

menggunakan
insektisida
Kelompok 1
Anggota kelompok:
• Aditya Jusuf Utomo
• Cindy Putri Amalia
• Elsa Sri Ejelika
• Muhammad Daffa Dany H
• Desi Nur Faizah K
• Fauzi Rony Pramudya
• Nafi’atul Hasanah
Latar Belakang
Insektisida merupakan zat kimia yang berfungsi sebagai pemberantas
serangga pengganggu. Insektisida merupakan satu jenis pestisida yang
terbagi beberapa jenis yaitu fungisida, rodentisida, nematisida,
bakterisida, virusida, acorisida, mitiusida, lamprisida, dan lain-lain.
Insektisida banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari terutama di
Indonesia yang merupakan negara tropis dimana kejadian penyakit
melalui vektor tinggi, salah satu insektisida yang terdapat di dalam rumah
tangga ialah obat nyamuk. Pengelompokan insektisida berdasarkan
bahan dasarnya yaitu insektisida sintetis dan insektisida nabati. Vektor
penyakit merupakan arthropoda yang berperan sebagai penular penyakit
sehingga dikenal sebagai arthropod -borne diseases atau sering juga
disebut sebagai vektor – borne diseases yang merupakan penyakit yang
penting dan seringkali bersifat endemis maupun epidermis dan
menimbulkan bahaya bagi kesehatan sampai kematian. Upaya
pengendalian vektor perlu ditingkatkan karena penyakit yang ditularkan
melalui vektor merupakan penyakit endemis yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan masyarakat bahkan wabah atau Kejadian Luar Biasa
RumusAN Masalah

Apa itu Apa saja Apa


insektisida ? jenis-jenis manfaat
insektisida? insektisida?

Bagaimana
Bagaimana Apa pencegahan
penerapan insektisida dampak resiko dampak
utk pengendalian penggunaan penggunaan
vektor? insectisida yg pestisida
berlebihan?
Pengertian insektisida
Insektisida adalah jenis pestisida atau zat kimia yang
dirancang khusus untuk mengendalikan atau
membunuh serangga yang dianggap sebagai hama
dalam pertanian, kehutanan, kesehatan manusia, dan
lingkungan lainnya. Insektisida digunakan untuk
melindungi tanaman pertanian dari serangga yang
dapat merusak tanaman dan mengurangi hasil panen.
Insektisida juga bisa digunakan untuk mengendalikan
hama serangga yang membawa penyakit atau yang
mengganggu kesehatan manusia.
Jenis-jenis insektisida
Insektisida Organoklorin
Jenis insektisida yang dilarang karena berdampak pada
lingkungan namun efektif terhadap hama.
Insektisida Organofosfat
Dapat mengganggu sistem saraf serangga dan memiliki
efek lebih cepat
Insektisida Piretroid
Mempengaruhi sistem saraf serangga dan umumnya
lebih aman bagi manusia dan hewan peliharaan.
Insektisida Neonicotinoid
Memiliki efek yang sangat selektif pada sistem saraf
serangga dan sering digunakan dalam perlindungan
tanaman.
Lanjutan....
Insektisida Organosulfur (sulfur)
Efektif mengendalikan serangga kutu daun dan acar, tetapi
juga dapat memiliki dampak terhadap lingkungan.
insektisida Biologis
Termasuk mikroorganisme seperti bakteri yang dapat
membunuh hama dansering digunakan dalam pertanian
organik.
Insektisida Kontak
Memiliki efek ketika serangga langsung terkena atau
menyentuh zat kimia insektisida ini
Insektisida Absorpsi Melalui Kulit
Insektisida yang diserap oleh kulit serangga dan kemudian
mengganggu proses fisiologis dalam tubuhnya.
Manfaat insektisida
• Pengendalian hama • Pengurangan
pertanian penggunaan lahan
• Pengurangan kerugian • Penurunan penggunaan
hasil panen air dan pupuk
• Pencegahan • Peningkatan kualitas
penyebaran penyakit hasil pertanian
• Perlindungan kesehatan • Pengendalian serangga
manusia hama karantina
Penerapan Insektisida Untuk
Pengendalian Vektor
Salah satu cara pengendalian vektor yaitu dengan menggunakan insektisida.
Penggunaan insektisida dilakukan pada kejadian luar biasa (KLB) dan
daerah-daerah tertentu yang endemis tinggi untuk menurunkan insiden
dengan cepat dan mencegah terjadinya KLB. Pengendalian vektor dilakukan
untuk menurunkan populasi vektor sehingga dapat mencegah dan
memutuskan rantai penularan penyakit. Pengendalian vektor dilakukan
dengan berbagai metode antara lain pengasapan, pengabutan, fumigasi,
penyemprotan residual, tindakan anti larva, pengelolaan lingkungan dan
lain-lain. Setiap melakukan kegiatan pengendalian vektor, dilakukan
pemetaan wilayah dan tempat perkembang biakan vektor dan melakukan
perhitungan kebutuhan bahan dan alat.
Dampak Penggunaan Insektisida yang
Berlebihan
Kegagalan dalam pengendalian vektor menggunakan insektisida dengan intensitas
pemakaian yang terlalu tinggi dan dilakukan secara terus-menerus akan
menyebabkan beberapa kerugian antara lain pencemaran pada lingkungan
pertanian, penurunan produktivitas, keracunan pada hewan, bahkan keracunan pada
manusia.
Apabila penggunaannya kurang bijak dan berlebihan akan menimbulkan dampak
negatif antara lain menimbulkan kematian organisme yang bukan sasaran,
menimbulkan masalah lingkungan dan menimbulkan residensi bagi vektor.
Dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan inteksitida yang berlebihan
dan terus-menerus, yakni berupa kerusakan pada lingkungan serta terjadinya
ketidakseimbangan ekosistem dan paling fatal jika sampai dapat menimbulkan
keracunan bagi manusia yang berujung pada kematian.
Oleh karena itu, sangat dibutuhkan sikap bijaksana dalam penggunaannya agar
pencegahan resiko dampak penggunaan
insektisida
Agar terhindar dari bahaya insektisida, maka perlu diperhatikan hal-hal
berikut :
• Petugas / tenaga pelaksana menggunakan pakaian dan alat pelindung
seperti masker, baju APD, sarung tangan, dan sepatu boot.
• Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum dan
sesudah melaksanakan kegiatan seperti makan dan minum.
• Hindari untuk menyentuh atau memegang wajah.
• Gantilah pakaian setelah selesai pelaksanaan penyemprotan.
• Jangan membuang sisa insektisida maupun wadahnya ke suangai,
saluran air, kolam atau daerah terbuka lainnya. Tapi kuburlah di dalam
tanah sedalah 0,5 meter yang letaknya jauh dari sumber air
Lanjutan....
Untuk itu ada beberapa ketentuan penting dalam penggunaan
insektisida, yaitu
• Dosis / konsentrasi yang tepat. Dalam penggunaan
insektisida, penggunaan dosis dibawah anjuran akan
mengakibatkan serangga vektor tidak mati, sednagkan
jika dengan dosis berlebihan dapat mengakibatkan boros
biaya.
• Cara penyemprotan insektisida harus disesuaikan dengan
formulasi dan alat apa saja yang digunakan.
• Tepat waktu dan tepat sasaran. Waktu penyemprotan
insektisida harus disesuaikan dengan spesies sasaran dan
perilakunya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai