Anda di halaman 1dari 15

PB. V.

ORMAS,
PARPOL DAN PEMILU

Sistem Kepartaian,
Pemilu dan Sistem
Perwakilan
INFRA DAN SUPRA
STRUKTUR
POLITIK/NEGARA

• ORMAS

INTEREST GROUP
PRESURE GROUP
Partai Politik

Definisi:

Miriam Budiardjo
• Partai politik adalah suatu kelompok
terorganisir yang anggota-anggotanya
mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita
yang sama. Tujuan kelompok ini adalah untuk
memperoleh kekuasaan politik dan merebut
kedudukan politik (biasanya) dengan cara
konstitusional untuk melaksanakan programnya
Carl J Friedrich

• Partai politik adalah sekelompok manusia


yang terorganisir secara stabil dengan
tujuan merebut atau mempertahankan
penguasaan terhadap pemerintahan bagi
pimpinan partainya dan berdasarkan
penguasaan ini, memberikan kepada
anggota partainya kemanfaatan yang
bersifat idiil serta materiil
Fungsi Parpol di Negara
Demokrasi

1.Sebagai Sarana Komunikasi Politik:


Interest aggregation-interest
articulation-platform partai-public policy
2.Sebagai Sarana sosialisasi politik
3.Sebagai Sarana Rekrutmen Politik
4.Sebagai Sarana Pengatur Konflik
Klasifikasi Sistem
Kepartaian

• Sistem Partai Tunggal


• Sistem Dwi Partai
• Sistem Multi Partai
PEMILIHAN UMUM
Pengertian Pemilu

Tujuan Pemilu:
 Memungkinkan terjadinya peralihan
pemerintahan;
 Melaksanakan kedaulatan rakyat;
 Dalam rangka melaksanakan HAM
SISTEM PEMILIHAN UMUM
 Single-member Constituency (satu daerah
pemilihan memilih satu wakil; biasanya
disebut Sistem Distrik)
 Multi-member Constituency (satu daerah
pemilihan memilih beberapa wakil;
biasanya dinamakan Sistem Perwakilan
Berimbang
Keuntungan Sistem Distrik
 Mendorong ke arah integrasi partai-partai politik
 Fragmentasi partai dan kecenderungan
membentuk partai baru dapat dibendung
 Wakil yang terpilih dapat dikenal oleh
komunitasnya
 Menguntungkan bagi partai besar
 Lebih mudah mencapai kedudukan mayoritas
dalam parlemen
 Sederhana dan murah untuk diselenggarakan
Kelemahan Sistem Distrik
 Kurang memperhatikan kepentingan
partai-partai kecil dan golongan minoritas
 Kurang representatif
 Kurang efektif dalam masyarakat yang
plural
 Wakilnya lebih memperhatikan
kepentingan distrik serta warganya bagi
kepentingan nasional
Keuntungan Sistem Proporsional

 Representatif

 Lebih demokratis
Kelemahan Sistem Proporsional
 Kurang mendorong partai untuk
berintegrasi atau bekerja sama
 Mempermudah fragmentasi partai
 Memberikan kedudukan yang kuat pada
pimpinan melalui sistem daftar
 Wakil yang terpilih kemungkinan renggang
ikatannya dengan konstituennya
 Sulit bagi partai untuk meraih mayoritas
BAB VI :
PENERAPAN TEORI ILMU
NEGARA PADA NEGARA RI

 BENTUK NEGARA
 BENTUK PEMERINTAHAN
 KEDAULATAN
 PEMBAGIAN KEKUASAAN
 SISTEM PEMERINTAHAN
 ORMAS,PARPOL DAN PEMILU

Anda mungkin juga menyukai