Anda di halaman 1dari 18

INFRASTRUKTUR POLITIK DAN

PEMILIHAN UMUM
STRUKTUR KENEGARAAN:
SUPRASTRUKTUR POLITIK
 Bangunan/Perangkat Atas
 Tampak secara jelas
 Berwenang untuk:
- Identifikasi masalah
- Membuat keputusan
- Pembuat kebijakan
 Mengikat warga masyarakat
 Lembaga Negara/Instansi Pemerintahan diatur dalam
konstitusi
STRUKTUR KENEGARAAN:
INFRASTRUKTUR POLITIK
 Bangunan/perangkat bawah
 Tidak tampak secara jelas
 Berperan dalam mempengaruhi aparat kenegaraan
penyampaian aspirasi kemaslahatan umum
komponen masyarakat konsensus informal
 Maurice Duverger
- Partai politik
- Golongan penekan
PEMILIHAN UMUM

 Setiap 5 tahun sekali


 Asas:
- langsung, umum, bebas, rahasia
- Jujur dan adil
 Memilih anggota DPR, DPD, DPRD
 Memilih Presiden dan Wakil Presiden
 Oleh Komisi Pemilihan Umum
 Peserta Pemilihan Umum:
- DPR & DPRD Partai Politik
- DPD perorangan
PARTAI POLITIK
 Partai Politik: sebagai wadah/penyalur partisipasi politik/aspirasi
masyarakat
berangkat dari anggapan bahwa dengan membentuk
wadah organisasi maka mereka bisa menyatukan orang-orang
yang mempunyai pikiran dan orientasi yang sama, dengan
demikian pengaruh mereka lebih besar dalam pembuatan dan
pelaksanaan keputusan
 Tujuan utama: menguasai pemerintahan
secara umum partai politik dikatakan sebagai suatu
kelompok yang mempunyai tujuan yang sama, yakni berusaha
memperoleh kekuasaan melalui pemilihan umum.
PARTAI POLITIK: PERKEMBANGAN

 Partai politik berkembang bersama:


- Proses pemilihan
- Proses di dalam parlemen
 Proses pemilihan:
- Mencari dukungan
- Pengumpulan dana
 Proses dalam parlemen
- Pengelompokan anggota yang sepaham
kerjasama dalam komite pemilihan
ORGANISASI INTERNAL PARTAI

 Partai Elit mengacu pada kualitas tokoh elitnya atau kualitas


captains (di Amerika Serikat)
- Bergantung pada tokoh elit partainya
- Tidak ada kontrol ketat atas anggota
misalnya Tipe Inggris mengacu pada para tokoh elit untuk
mencari dana dan dukungan

Tipe Amerika Serikat mengacu pada captains untuk mencari


dana dan dukungan
 Partai Massa: mengacu pada kuantitas anggota
- Pendaftaran anggota iuran anggota
a. Tipe sosialis pendidikan politik
- Anggota partai dikumpulkan pada satu wilayah dan
diberikan pendidikan politik
- Central Comitte: organisator petugas lapangan/deputi
b. Tipe komunis indoktrinasi ideologi
- Satu orang membina sedikit orang, sedikit orang ini kemudian
membina orang lagi (sistem sel)
- Central Comitte: penentu kebijakan partai
c. Tipe fasis adopsi sistem militer
- Sistem komando (dari atas)
Partai Tengah:
a)Partai tidak langsung elit yang didukung massa
b)Partai negara berkembang massa yang mengacu
pada tokoh/elit
SISTEM KEPARTAIAN:
Partai Tunggal
 Jenis:
- Fasis
- Komunis
 Faktor:
a) Struktur Internal:
- Dibentuk penguasa
- Inheren dalam sistem kenegaraan
b) Orientasi Politik:
- fasis: konservatif
- Sosialis: revolusioner
SISTEM KEPARTAIAN:
Sistem Pluralistik
 Jenis:
a. Dwipartai
- memiliki dua partai utama yang kekuatannya dapat menguasai parlemen
atau pemerintahan.
- dianggap lebih kondusif karena ada perbedaan yang jelas antara partai
pemerintah dengan partai oposisi, namun dapat mempertajam perbedaan
antara kedua pihak.
b. Multipartai
- tidak terdapat satu partai yang mendominasi (terdapat lebih dari dua
partai)
- lebih sesuai bagi negara yang memiliki struktur heterogen, namun sistem
pemerintahan cenderung tidak stabil karena tidak ada partai yang dominan
khususnya pada sistem pemerintahan parlementer.
- lebih menitikberatkan peranan partai pada lembaga legislatif karena tidak
ada satu partai yang cukup kuat untuk membentuk suatu pemerintahan
sendiri sehingga harus membentuk koalisi dengan partai-partai lain.
Faktor:
- kelompok-kelompok sosial ekonomis
(kepentingan, agama, dll)
- Teknis pemilihan
a) Distrik
b) Proporsional
SISTEM PEMILIHAN DISTRIK
 Titik tolak: berdasarkan daerah pemilihan (distrik), dalam arti
tidak membedakan jumlah penduduk, tetapi tempat yang
sudah ditentukan.
 Negara dibagi dalam sejumlah besar distrik dan jumlah wakil
rakyat dalam dewan perwakilan rakyat ditentukan oleh jumlah
distrik. Calon yang di dalam satu distrik memperoleh suara
terbanyak dinyatakan pemenang, sedangkan suara yang
ditujukan kepada calon lain dianggap hilang&tidak
diperhitungkan.

DISTRIK I: DISTRIK II
- Partai A: 10.000 suara Partai A : 11.000 suara
- Partai B : 7000 suara Partai B : 15.000 suara
- Partai C: 9000 suara
penyederhanaan partai
SISTEM PEMILIHAN PROPORSIONAL

 Titik Tolak: berdasarkan jumlah pemilih


 Satu orang mewakili sejumlah pemilih
 Daerah yang memiliki penduduk lebih besar akan
memperoleh kursi lebih banyak di suatu daerah pemilihan.
a. Proporsional Tertutup
pemilih hanya memilih partai politik, dan calon terpilih
kemudian ditentukan berdasarkan nomor urut yang telah
ditetapkan oleh partai politik.
b. Proporsional Terbuka
pemilih memilih langsung nama calon, dan calon terpilih
kemudian ditetapkan berdasarkan perolehan suara terbanyak
SISTEM KEPARTAIAN:
Sistem Partai Dominan
Ciri:
1) Satu partai sangat dominan/ jauh lebih unggul
2) Partai identik dengan negara

Jenis:
1) Oposisi kuat
2) Oposisi lemah
KELOMPOK PENEKAN
 Aktivitas:
- eksklusif: kontak secara kontinyu
- Parsial: sesekali berkontak
 Kedudukan/posisi:
- Privat
- Publik
a) Lembaga pemerintahan/militer
b) Kelompok pejabat
- Asing
a) Private
b) public
 STRUKTUR ORGANISASI:
- Tradisional
- Massa
 HUBUNGAN DENGAN PARTAI POLITIK
- Sub ordinasi
Partai Komunis – Ormas-Ormasnya
- Supra ordinasi
Partai Buruh Inggris
- setara/kerjasama
Partai Demokrat – AFL_CIO (America’s Union Movement)
 METODA KERJA:
a) Aksi Langsung
- Terbuka
- Rahasia
b) Aksi tidak langsung
- Propaganda
- Kekerasan
SEMI KELOMPOK PENEKAN : tidak terstuktur
a) Kelompok teknis (tidak ada hubungan dengan komunitas sosial
tertentu)
- Asosiasi (pengusaha) mendanai kandidat tertentu
- Lobby
- Biro propaganda privat berkampanye tentang sesuatu
b) Media massa
c) Tokoh (kharismatis)

Anda mungkin juga menyukai