Infrastruktur Politik Dan Pemilihan Umum
Infrastruktur Politik Dan Pemilihan Umum
PEMILIHAN UMUM
STRUKTUR KENEGARAAN:
SUPRASTRUKTUR POLITIK
Bangunan/Perangkat Atas
Tampak secara jelas
Berwenang untuk:
- Identifikasi masalah
- Membuat keputusan
- Pembuat kebijakan
Mengikat warga masyarakat
Lembaga Negara/Instansi Pemerintahan diatur dalam
konstitusi
STRUKTUR KENEGARAAN:
INFRASTRUKTUR POLITIK
Bangunan/perangkat bawah
Tidak tampak secara jelas
Berperan dalam mempengaruhi aparat kenegaraan
penyampaian aspirasi kemaslahatan umum
komponen masyarakat konsensus informal
Maurice Duverger
- Partai politik
- Golongan penekan
PEMILIHAN UMUM
DISTRIK I: DISTRIK II
- Partai A: 10.000 suara Partai A : 11.000 suara
- Partai B : 7000 suara Partai B : 15.000 suara
- Partai C: 9000 suara
penyederhanaan partai
SISTEM PEMILIHAN PROPORSIONAL
Jenis:
1) Oposisi kuat
2) Oposisi lemah
KELOMPOK PENEKAN
Aktivitas:
- eksklusif: kontak secara kontinyu
- Parsial: sesekali berkontak
Kedudukan/posisi:
- Privat
- Publik
a) Lembaga pemerintahan/militer
b) Kelompok pejabat
- Asing
a) Private
b) public
STRUKTUR ORGANISASI:
- Tradisional
- Massa
HUBUNGAN DENGAN PARTAI POLITIK
- Sub ordinasi
Partai Komunis – Ormas-Ormasnya
- Supra ordinasi
Partai Buruh Inggris
- setara/kerjasama
Partai Demokrat – AFL_CIO (America’s Union Movement)
METODA KERJA:
a) Aksi Langsung
- Terbuka
- Rahasia
b) Aksi tidak langsung
- Propaganda
- Kekerasan
SEMI KELOMPOK PENEKAN : tidak terstuktur
a) Kelompok teknis (tidak ada hubungan dengan komunitas sosial
tertentu)
- Asosiasi (pengusaha) mendanai kandidat tertentu
- Lobby
- Biro propaganda privat berkampanye tentang sesuatu
b) Media massa
c) Tokoh (kharismatis)