Anda di halaman 1dari 23

Pertemuan II

HUKUM ACARA PIDANA


SEJARAH HUKUM ACARA PIDANA
Istilah Hukum acara Pidana :
strafvordering ("hukum tuntutan
pidana"), namun menurut Andi Hamzah
istilah yang tepat adalah
stafprocesrecht.
Masa Hindia Belanda
Masa penjajahan Belanda, diperkenalkan asas
konkordansi (concordantie-beginsel), yaitu
pemberlakuan undang-undang Kerajaan
Belanda terhadap bangsa Indonesia di Hindia
Belanda, diatur oleh pasal 131 ayat (2) huruf
a Indische Staatsregeling (IS).
Pekerjaan memperkenalkan dan menerapkan
peraturan perundang-undangan Belanda di
Hindia Belanda dilakukan secara berangsur-
angsur.
https://4.bp.blogspot.com/-vULU2PRPC2Y/W89aVezDwVI/AAAAAAAAIKg/jDrytOFcopUPIJcQ5DZQfCNJv3unVEFmACLcBGAs/
s1600/Peta%2BHindia%2BBelanda.jpeg
Pada Staatsblad No. 23 Tahun 1847, diumumkan bahwa
peraturan-peraturan perundang-undangan baru akan
mulai berlaku di Hindia.
Pada pasal 4, diumumkan bahwa akan berlaku
sebuah reglement op de uitoefening van de politie, de
burgerlijke recthspleging en de strafvordering onder de
Inlanders en de Oosterlingen of Java en
Madoera ("peraturan tata usaha kepolisian, beserta
pengadilan sipil dan penuntutan tata usaha kepolisian,
beserta pengadilan sipil dan penuntutan perkara pidana
mengenai golongan Bumiputera dan orang-orang yang
dipersamakan di Jawa dan Madura".)
Inlandsche Reglement dinyatakan mulai berlaku di
Jawa dan Madura. IR merupakan penerapan dari
pasal 4 Stbld 23/1947 dan mengatur tentang hukum
acara perdata dan pidana
IR mengalami beberapa kali perubahan, namun yang
paling signifikan adalah keluarnya Staatsblad No. 44
Tahun 1941 yang mengubahnya menjadi Herziene
Inlandsche Reglement (HIR). Salah satu perbedaan
utama IR dan HIR adalah munculnya lembaga penuntut
umum openbaar ministerie yang independen dan tidak
lagi berada di bawah birokrasi pemerintah
akhirnya memutuskan untuk
menerapkan Rechtsreglement voor de
Buitengewesten (RBg)
Beberapa hukum acara lain yang mengatur
lembaga-lembaga peradilan Hindia, seperti:
1. Reglement op de Stafvordering untuk
golongan Eropa dan yang dipersamakan
dengannya;
2. Landgerechtsreglement (Staatsblad No. 137
Tahun 1914) untuk
pengadilan landgerecht bagi semua
golongan untuk perkara-perkara kecil;
3. Pasal 158 IS
untuk Hoogerechtshof (Mahkamah Agung
Hindia Belanda)
Pada Masa Kependudukan Jepang

 Hapusnya Raad van justitie yaitu pengadilan


untuk golongan Eropa
 Pemberlakuan UU (osamu serei) Nomor 1 Tahun
1942 mulai berlaku tanggal 7 Maret 1942
 Pengadilan Negeri (Tihoo Hooin) - Landraad
 Pengadilan Tinggi (Koot Hooin) - Raad Van Justice
 Pengadilan Agung (Saiko Hooin) – Hoog
Rerechtshof
 Susunan pengadilan diatur dalam Osamu Serei
Nomor 3 Tahun 1942 tanggal 20 Sept 1942
G
o
G l
o o
l n
g
o a
n n
g
T
a i
n m
u
r
B
u A
m s
i
i n
g
finance.detik.com
jurnalnyala.wordpress.com
commons.m.wikimedia.org
santijehannanda.wordpress.com
UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA
 Rancangan Undang-undang Hukum Acara
Pidana disahkan pada sidang paripurna DPR
tanggal 23 September 1981
 Presiden mensahkan menjadi Undang-undang
tanggal 31 Des 1981 dengan nama KITAB
UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA
PIDANA
(Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981,
LN 1981 Nomor 76, TLN Nomor 3209)
SUMBER H.A.PIDANA
 UU NOMOR 8 TAHUN 1981
 UU NOMOR 4 TAHUN 2004 Jo UU NOMOR
48 TAHUN 2009
 UU NOMOR 5 TAHUN 2004 Jo UU NOMOR
14 TAHUN 1985
 UU NOMOR 2 TAHUN 2002
 UU NOMOR 16 TAHUN 2004
 UU NOMOR 18 TAHUN 2003
SUMBER H.A.PIDANA
 KUHAP
 UU tentang instansi terkait:
 UU KEKUASAAN KEHAKIMAN
 UU PERADILAN UMUM
 UU MAHKAMAH AGUNG
 UU KEPOLISIAN
 UU KEJAKSAAN, DLL
 UU tindak pidana khusus
Hukum Acara Pidana
Yang berkaitan dengan peranan
Berkaitan dengan peradilan
Yang berkaitan dengan
penyelenggaraan
ILMU-ILMU PEMBANTU DALAM HUKUM ACARA PIDANA

 Logika
 Psikologi
 Psikiatri
 Kriminalistik
 Kedokteran forensik
 Kimia forensik
 Dactiloskopi
 Toksikologi & balistik forensik
 Kriminologi
 Akuntan
SUMBER H.A.PIDANA
 UUD 1945 Pasal 24 dan Pasal 25
 UU Nomor 8 Tahun 1981
 UU Nomor 4 Tahun 2004 Jo UU Nomor 48
Tahun 2009
 UU Nomor 03 Tahun 2009 jo UU Nomor 5
Tahun 2004 Jo UU Nomor 14 Tahun 1985
 UU Nomor 2 Tahun 2002
 UU Nomor 16 Tahun 2004
 UU Nomor 18 Tahun 2003
ASAS-ASAS DALAM UU KEKUASAAN KEHAKIMAN
 Pasal 5 ayat (1):
 Mengadili menurut hukum tanpa membeda-bedakan orang
 Pasal 8: presumption of innocence
 Pasal 19: terbuka utk umum (dan Ps 20)
 Pasal 4 Ayat (2): Constante Justitie
 Pasal 1: kekuasaan negara yg merdeka
 Pasal 18: dengan hadirnya terdakwa
 Pasal 9: ganti rugi & rehabilitasi

Anda mungkin juga menyukai