Crs Gout
Crs Gout
4. Gout menahun dengan tofus : Pada stadium ini umumnya disertai dengan
tofus yang banyak dan bersifat poliartikuler. Tofus terbentuk pada masa artritis
gout kronis akibat insolubilitas (kemampuan kelarutan relatif asam urat).
Kriteria Diagnosis
• Gold standar mikroskop terpolarisasi, yaitu
dengan ditemukannya kristal urat MSU
(Monosodium Urat) di cairan sendi atau tofus
• digunakan kriteria dari ARA (American
Rheumatism Association) tahun 1997 sebagai
berikut :
• Ditemukannya kristal urat di cairan sendi, atau
• Adanya tofus yang berisi Kristal urat, atau
• Terdapat 6 dari 12 kriteria klinis,lab dan radiologis
sbb
1. Terdapat lebih dari satu kali serangan arthritis akut. Inflamasi maksimal
terjadi pada hari pertama gejala atau serangan datang
2. Artritis monoartikuler (hanya terjadi di satu sisi persendian)
3. Kemerahan pada sendi yang terserang 4.Bengkak dan nyeri pada sendi
MTP-1 (ibu jari kaki)
4. Artritis unilateral yang melibatkan MTP-1 (di salah satu sisi)
5. Artritis unilateral yang melibatkan sendi tarsal
6. Adanya tofus di artilago articular dan kapula sendi
7. Terjadinya peningkatan kadar asam urat dalam darah ( > 7.5mg/dL)
8. Pembengkakan sendi yang asimetris (radiologis)
9. Kista subkortikal tanpa erosi (radiologis)
10. Kultur mikroorganisme cairan sendi menunjukkan hasil negative. Yang
harus dicatat adalah diagnosis gout tidak bisa digugurkan meskipun kadar
asam urat normal.
Tatalaksana
Tatalaksana non farmakologi
Beberapa gaya hidup yang dianjurkan antara lain adalah dengan
menurunkan berat badan, mengonsumsi makanan sehat, olahraga,
menghindari rokok dan konsumsi air yang cukup. Pada penderita
gout dengan riwayat batu saluran kemih disarankan untuk
mengonsumsi 2 Liter air tiap harinya.
Komplikasi
• severe degenaritve arthritis, infeksi sekunder, batu ginjal, dan fraktur pada
sendi. Sitokin, kemokin, protease dan oksidan yang berperan dalam proses
inflamasi akut juga berperan pada proses inflamasi kronis sehingga
menyebabkan sinovitis kronis, destruksi kartilago dan erosi tulang
• Artritis gout sering dikaitkan dengan peningkatan resiko terjadinya batu
ginjal. Hal tersebut dikarenakan pH urin rendah yang mendukung terjadinya
asam urat yang tidak larut
Prognosis
• Artritis gout yang diterapi lebih dini dan benar akan membawa prognosis
yang baik jika kepatuhan penderita terhadap pengobatan juga baik. Jarang
artritis gout sendiri yang menyebabkan kematian atau fatalitas pada
penderitanya.5 Penyakit ini biasanya sering terkait dengan penyakit yang
berbahaya lainnya dengan angka mortalitas yang cukup tinggi seperti
hipertensi, dyslipidemia, penyakit ginjal dan obesitas.
Identitas Pasien
• Nama : Tn. DG
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Umur : 46 tahun 5 bulan 20 hari
• Pekerjaan : Satpam
• Alamat : Jln. Simpang Empat, RW 004
RT 001
• Status Perkawinan : Sudah Menikah
• Suku Bangsa : Minang
• MR 00369685
• Keluhan Utama
Nyeri pada telapak kaki yang semakin meningkat sejak 2 hari sebelum berobat
ke poli
• Riwayat Penyakit Sekarang
Nyeri dirasakan pada telapak kaki kanan, dan jari-jari kedua kaki. Nyeri disertai perubahan
warna kemerahan pada kaki kanan. Nyeri terasa menusuk dan bertambah nyeri dengan
berjalan sehingga pasien sulit untuk berjalan.
Kaki terasa kaku di pagi hari sekitar 30 menit, sehingga gerakan pada pergelangan kaki
terbatas. Ketika serangan timbul, pasien juga kesulitan untuk menggerakan sendi
pergelangan kaki
Keluhan tidak terjadi simetris
Pasien tidak mengeluhkan demam
Pasien juga tidak mengeluhkan keluhan BAK dan BAB
• Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat bengkak pada sendi jari jempol pada pada tahun
2023, berobat ke bidan dan diberikan anti nyeri, keluhan menghilang.
• Suhu : 36,3oC
• Tinggi Badan : 162cm
• Berat Badan : 70 kg
Pemeriksaan Fisik
2. Status Generalis
- Kulit = punggung kaki berwarna kemerahan
- Kepala = dalam batas normal
- Pemeriksaan Thorak = dalam batas normal
- Pemeriksaan Abdomen = dalam batas normal
- Pemeriksaan Ekstremitas = ROM pergelangan kaki terbatas
- Ekstremitas bawah : nyeri telapak kaki dan MTP 1 (+/-), gerakan sendi
pergelangan kaki terbatas, edema(-/-), jaringan parut (-), pigmentasi
normal, jari tabuh (-), turgor kembali lambat (-), akral pucat (-), sianosis (-)
• Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium (1 Feb 2024)
- Asam urat = 8,4 mg/dL
• Resume
• Seorang laki- laki berusia 46 tahun datang ke poli umum puskesmas air
dingin dengan keluhan nyeri pada kakinya terutama saat menginjakan kaki.
Nyeri terpusat di telapak kaki dan dibagian jempol. Kaki terasa kaku di pagi
hari sekitar 30 menit, sehingga gerakan pada pergelangan kaki terbatas.
Ketika serangan timbul, pasien juga kesulitan untuk menggerakan sendi
pergelangan kaki. Nyeri terjadi asimetris, tidak adanjyeri berpindah. Tidak
ada keluhan demam.
• Diagnosis Kerja : Arthritis Gout
• Diagnosis Banding : Rheumatoid Artritis
• Diagnosis Holistik :
Aspek Personal :
Resep
FAT
• Data Keluarga
• Nama kepala keluarga : Tn. DG
• Responden : Tn. DG
• Alamat : Jln. Simpang Empat Rw 004 RT
001 Kel Air Pacah
• Family APGAR : 10 (Highly functional family)
• Data Demografi
Genogram
Family Apgar
Pekerja-
Teman an
Keluarga Pendidik-
Besar an
Tn. Ny. RS
DG
Fasilitas
Tetangga Kesehatan
Tn. DD Nn.
DA
Agama
Pekerjaan
rumah
Rekreasi/
Organisasi Olahraga
SCREEM
Family Circle
Family Wellness Plan
• Ringkasan keluarga Tn. DG
• Tn DG (Ayah) umur 46 tahun, seorang satpam, obesitas grade 1 INT (26,7 kg/m2 ).
Memiliki penyakit asam urat sejak 2023, baru dibawa ke puskesmas tahun ini.
• Ny. RS (istri) umur 41 tahun , seorang IRT, berat badan obesitas grd 1 28,6 kg/m2.
Tidak ada keluhan.
• Tn DD (anak) umur 14 tahun. Tidak ada keluhan berarti, normoweight (22,39
kg/m2). Tidak ada keluhan berarti
• Nn. DA (anak) umur 11 tahun. Seorang siswi SD. Normoweight 19,3 kg/m2).
Tidak2 ada keluhan berarti
1. Tn.DG
a. Sekilas Tn.DG
Pola makan belum seimbang secara gizi dan komposisi, pasien kurang memakan daging2an,
dan sering makan jero2an serta kacang2an.
Perilaku PHBS sudah cukup baik, tidak terdapat keluhan penyakit infeksi
Tidak teratur minum obat artritis gout. Sehingga terjadi kekambuhan.
b. Wellness Plan Tn,DG
Modifikasi gaya hidup Tn.DG
i. Diet
• TB :162
• BB :70 kg
• IMT ;26,7 (obes grade 1)
• BBI = (TB-100) – 10%= 55,8 kg
• KKB = 655,1 + (9,56 x TB) + [1,85 x TB] – (4,67 x usia) = 2288 kkal
• KKT = KKB+%KKB aktivitas fisik - % KKB Faktor koreksi = 2288 + 20%
• (2288) – 10%(2288) = 2516 kkal 33
Karbo [60%] = 1372 kkal : 4 = 343,2 gr (2 centong)
Protein (25%) = 572 :4 = 143 gr (daging)
Lemak (15%) = 343 : 9 = 38,4
Konsumsi sayuran selain seyuran hijau
Jangan makan jeroan
Olahraga
Minimal 2-3 kali perminggu
Olahraga intensitas ringan- sedang dan todak bertumpu pada kaki
Cairan
•Kebutuhan cairan pernhari 30ccx kg bb = 2100cc/24 jam
•Iv. Manajemen stress = bersosialisasi dengan tetangga dan ikut aktif dalam kegiatan di
masjid
Ny. RS
1.Sekilas Ny. RS
•Ny. RS sudah menerapkan perilaku hidup bersih namun terkadang berantakan jika
aktivitas di rumah meningkat. Ny. RS belum maksimal menerapkan pola makan yang
seimbang karena masih sering konsumsi makanan yang tinggi lemak
Wellness Plan Ny. RS
• Modifikasi Gaya Hidup Ny. RS
Diet
• TB: 153 cm
• BB: 67 kg
• IMT: 28,6 kg/m2
•Kebutuhan cairan per hari = 30cc/KgBB/24 jam = 2010 cc/24 jam = 10-11 gelas belimbimg per hari.
3) Manajemen Stress : Menonton, ikut pengajian, ikut organisasi komplek, beribadah, jalan-jalan.
Tn DD
a. Sekilas Tn. DD
• Tn. DD sudah menerapkan perilaku hidup bersih Tn. DD belum
maksimal menerapkan pola makan yang seimbang karena masih sering
konsumsi makanan yang tinggi gula dan garam
• Tn. DD tidak rutin olahraga meskipun satu kali seminggu.
• Tn. DD sudah mendapat vaksin COVID-19 dua kali.
Wellness Plan
• Modifikasi Gaya Hidup Tn. DD
1)Diet
• TB: 150 cm
• BB : 49 KgIMT: 21,7 kg/m2
• BBI = (TB – 100) – 10% = 45 kg
• Nn, DA sudah menerapkan perilaku hidup bersih. Nn, DA belum menerapkan pola
makan yang seimbang karena masih sering menunda makan. Nn, DA tidak rutin
olahraga, kalaupun ada paling 1-2x seminggu.
• Berdasarkan penuturan ayah, Nn, DA sudah mendapat imunisasi dasar lengkap,
imunisasi di sekolah belum dilakukan, dan sudah mendapat vaksin COVID-19 dua
kali
Wellness Plan Nn.DA
• Protein (25%) = 415,7 : 4 = 103,9 gr (2 potong ikan.daging, ayam, tahu besar, 1 butir telur atau 2
potong tempe ukuran sedang)
• Lemak (15%) = 249 : 9 = 27 gr (1-2 sdm minyak goreng)
• Konsumsi sayur 2-3 porsi/hari (1 porsi = 2/6 isi “piringku”)
• Konsumsi buah-buahan 3-5 porsi/hari (1 porsi = 1/6 isi “piringku”)
• Garam: < 5 gr (1 sdt/hari)
1) Olahraga
• Frekuensi 3-5 x seminggu
• Intensitas: target HR = (220 – usia ) = 202x/’
• Tipe: low impact (jalan, sepeda, jogging, senam)
• Waktu: 30 – 45 menit per sekali olahraga
2) Cairan
Kebutuhan cairan per hari = 30cc/KgBB/24 jam = 1200 cc/24 jam = 6-7 gelas belimbimg per hari.
Manajemen Stress bermain, sosialisasi dengan tetangga/teman sebaya, menonton film/tv,
mendengar musik, beribadah, jalan-jalan.
Diskusi
• Seorang laki-laki berusia 46 tahun datang ke Poli Umum Puskesmas Air Dingin
dengan keluhan utama nyeri pada seluruh sendi yang terus meningkat sejak 1
hari SMRS. Nyeri dirasakan pada telapak kaki, sendi pergelangan kaki, dan
jari-jari kaki . Nyeri terasa menusuk, dan bertambah nyeri dengan sentuhan
ringan seperti kain.. Keluhan ini baru berlangsung tahun 2023.
• Berdasarkan anamnesis pasien mengeluhkan nyeri moderate - severe pada
telapak kaki kanan dan jari- jari kaki meningkat sejak 2 hari sebelum dibawa ke
puskesmas, nyeri tidak disertai dengan perdangan berupa warna kulit
kemerahan dan membengkak
• Pada pasien serangan nyeri sering timbul pasca makan makanan tinggi asam urat.
Terdapat beberapa faktor pencetus serangan akut gout artritis: trauma lokal, diet
tinggi purin, kelelahan fisik, stress, tindakan operasi, pemakaian obat diuretik dan
lain-lain. Pada serangan akut yang tidak berat, keluhan-keluhan dapat menghilang
dalam beberapa jam atau hari. Pada serangan akut berat dapat sembuh dalam
beberapa hari sampai beberapa minggu. Pada pasien ini nyeri hilang pasca minum
obat dalam waktu 1-7 hari.
• Diagnosis pasti dari artritis gout ditentukan hanya dengan membuktikan adanya
kristal asam urat dalam cairan sinovia/bursa atau tofus. Diagnosis dapat dikonfirmasi
melalui aspirasi persendian yang mengalami inflamasi akut atau dicurigai topus.
• Bila tak ada cairan, sinovia/bursa atau tofus sebagai bahan untuk diperiksa, maka
diagnosis yang dibuat dapat ditegakkan menurut kriteria ACR/EULAR 2015 yang
mana suatu penyakit diklasifikasikan sebagai gout jika jumlah skor dari kriteria pada
• Pada pasien ini di dapatkan keterlibatan sendi MTP-1 dalam episode
simptomatik (skor 2), dengan karakteristik eritema, tidak dapat menahan nyeri
akibat sentuhan/penekanan, kesulitann berjalan/sulit menggunakan sendi (skor
3), resolusi gejala < 14 hari (skor 2), dan kadar asam urat serum di antara 8-
<10mg/dl (skor 3). Total skor pasien adalah 10 yang berarti diklasifikasikan
sebagai gout artritis.
• Tujuan terapi serangan artritis gout akut adalah menghilangkan gejala, sendi
yang sakit harus diistirahatkan dan terapi obat dilaksanakan secepat mungkin
untuk menjamin respon yang cepat dan sempurna.
• Pada pasien ini diberikan terapi ibuprofen yang merupakan salah satu obat
NSAID. Obat ini berfungsi untuk menghilangkan keluhan nyeri dan peradangan
yang terjadi pada pasien pada awal pengobatan untuk serangan akut arthritis
gout. Pasien juga diberikan alupurinol yang bekerja untuk menghambat
perubahan xantine menjadi senyawa asam urat / uric acid yangbakan terdeposit
di sendi
• Edukasi penggunaan alupurinol pada pasien,
seumur hidup atau pas gejala saja ?
• Solusi selain olahraga untuk mengatasi
keluhan kaku pada sendi kaki
• Solusi terkait kombinasi pemilihan makanan
pasien ?
• Bagaimana edukasi gaya hidup pasien dan
keluarga ?
• Apakah ada hal lain yang perlu diperhatikan
pada pasien dan keluarga terkait gangguan
dalam kehidupan sehari2 ?