Anda di halaman 1dari 18

Pres e n t a s i

a k a l a h
Mentasi Kurikulum
Implem la ja r a n
a p a d a pe m b e
Merdek , S M P
IPS di k el as V I I A
Negeri 1 K u n i ng a n
Kelompok Kami
Andri Friyanto
Ketua

Sinta Yunia setha


Anggota
Latar Belakang
Adanya implementasi kurikulum merdeka pada
pembelajaran IPS, yang ternyata memunculkan
permasalahan yang dialami oleh para guru, dikuatkan oleh
sarana sumber belajar yang kurang, maupun dari peserta
didiknya dimana hanya beberapa orang yang aktif dan
kreatif dalam mengikuti pembelajaran IPS sebab
kemampuan para peserta didik tidak sama. Peneliti tertarik
untuk meneliti secara mendalam terkait implementasi
kurikulum merdeka belajar dalam meningkatkan
kompetensi aktif dan kreatif yang dimiliki para peserta
didik dan para guru di SMP Negeri 1 Kuningan. Berdasar
latar belakang tersebut menjadi pemikiran peneliti untuk
mengambil judul Implementasi Kurikulum Merdeka
Belajar dalam pembelajaran IPS kelas VII A di SMP Negeri
1 Kuningan.
Rumusan Masalah
Bagaimana implementasi kurikulum merdeka
1 belajar pada mata pelajaran IPS di kelas VII A
SMP Negeri 1 Kuningan ?

Apa yang menjadi faktor pendukung dan


penghambat dalam implementasi kurikulum
2 merdeka pada mata pelajaran IPS di kelas VII
A SMP Negeri 1 Kuningan ?
Tujuan Penelitian
• Untuk mengetahui implementasi kurikulum
merdeka pada mata pelajaran IPS di kelas VII A
SMP Negeri 1 Kuningan.
• Untuk mengetahui faktor pendukung dan
penghambat dalam implementasi kurikulum
merdeka pada mata pelajaran IPS di kelas VII
SMP Negeri 1 Kuningan
Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis, 1. Manfaat praktis

hasil penelitian ini diharapkan bagi sekolah, hasil penelitian ini


bisa memberikan partisipasi diharapkan bisa menjadi
pengembangan penerapan masukan dalam menerapkan
kurikulum merdeka dalam kegiatan pembelajaran yang
pembelajaran IPS serta dapat belum sesuai dengan
dipergunakan sebagai referensi implementasi kurikulum
bagi penelitian sejenis merdeka dalam pembelajaran
berikutnya. IPS di kelas VII SMP Negeri 1
Kuningan.
Manfaat Penelitian
3. Manfaat praktis bagi guru, 4. Manfaat praktis bagi

hasil dari penelitian ini


diharapkan bisa memberikan peneliti, hasil dari penelitian
kontribusi dan memotivasi para ini bisa menjadi referensi bagi
guru untuk terus peneliti berikutnya yang
mengembangkan implementasi terkait dengan implementasi
kurikulum dalam mengajar yang kurikulum merdeka.
sesuai dengan perkembangan
zaman, khususnya pembelajaran
pendidikan ilmu sosial.
Landasan Teori
Kurikulum menurut Wiryokusumo mempunyai arti rencana yang tertulis terkait keterampilan yang
dipunyai berdasar standar nasional, materi yang akan dipelajari, keahlian belajar yang perlu
ditempuh, serta melakukan evaluasi dalam menetapkan tingkat capaian dari peserta didik dan
adanya peraturan yang berhubungan dengan pengalaman belajar peserta didik saat
mengembangkan kemampuan dirinya dalam lembaga pendidikan. Definisi kurikulum dalam
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 terkait Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 ayat 19,
dijelaskan sebagai rencana dan aturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran dan model yang
dipergunakan dalam pelaksanaan pembelajaran yang dijadikan pedoman guna mencapai tujuan
pendidikan.[1]
[1]Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, 5.

Secara terminologi merdeka belajar berasal dari dua kata yakni merdeka dan belajar. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, merdeka memiliki arti bebas, lepas atau tidak terkena tuntutan,
tidak terikat maupun tidak tergantung pada orang atau pihak lain serta leluasa. Sedangkan belajar
memiliki makna proses guna memperoleh ilmu pengetahuan sehingga terjadi perubahan yang ada
dalam diri seseorang. Merdeka belajar ialah memfokuskan pada kebebasan, baik kebebasan
berpikir dan kebebasan berinovasi untuk belajar secara mandiri maupun kreatif. Pendidik
diharapkan dapat menjadi penggerak dalam membawa tindakan dalam proses pembelajaran
dengan memberikan perihal terbaik bagi peserta didik.[1]
[1]Ainia, “Merdeka Belajar Dalam Pandangan Ki Hadjar Dewantara Dan Relevansinya Bagi
Pengembanagan Pendidikan Karakter.”
Landasan Teori
Kompetensi dalam kurikulum merdeka belajar terdapat 3 aspek yakni komitmen, kemandirian, dan
refleksi. Aspek-aspek tersebut mempunyai keterkaitan antara satu sama lainnya, saling
menguatkan dan berperan penting yang sesuai pada tahap kematangan dan perkembangan para
peserta didik
[1]Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, 5.
Najelaa Shihab, Merdeka Belajar Diruang Kelas (Tanggerang Selatan: Literati, 2020).

Berdasar penjelasan BSNP, dapat dipahami bahwa pembelajaran IPS mempunyai tujuan agar
siswa memiliki kemampuan memahami konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan,
masyarakat maupun lingkungannya, mempunyai kecakapan yang mendasar dalam berpikir logis
dan kritis, terampil dalam kehidupan sosial, rasa ingin tahu, mempunyai kesadaran dan komitmen
terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. Melalui IPS juga mendidik para siswa menjadi warga
negara yang baik, mempunyai pengetahuan dan sikap peduli sosial yang berguna bagi dirinya
sendiri, masyarakat maupun negara.
Landasan Teori
Menurut para ahli Cokrodikardjo, mendefinisikan ilmu pengetahuan sosial (IPS) ialah
pelaksanaan dari suatu pendekatan interdisipliner ilmu-ilmu sosial yang terpadu dari berbagai
macam cabang-cabang ilmu sosial seperti antropologi budaya, sosiologi, psikologi, sejarah,
geografi, ilmu politik, ekonomi, serta ekologi manusia yang dirangkap jadi satu untuk
instruksional dengan materi yang sederhana supaya pembelajarannya menjadi lebih mudah.[1]
Menurut pusat kurikulum menyatakan bahwa IPS yaitu mata pelajaran yang berasal dari kehidupan
sosial masyarakat yang dipilih dengan memakai konsep-konsep ilmu sosial untuk kepentingan
proses pembelajaran. IPS adalah materi kajian terpadu dari penyederhanaan, adaptasi dan
pemilahan secara terorganisir dari konsep sejarah, sosiologi, antropologi, geografi, dan ekonomi.
[1]Laila Nurjanah, Sri Handayani, and Rudy Gunawan, “Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial
Dalam Dunia Pendidikan Basic Concepts of Social Science in Education” 3, no. 2 (2021).
.Hasil Penelitian Terdahulu

1.Kasmawati pada tahun 2021 dalam skripsi yang berjudul “Persepsi Guru dalam Konsep
Pendidikan (Studi pada Penerapan Merdeka Belajar di SMA Negeri 5 Takalar)”. Tujuan penelitian
tersebut adalah untuk mengetahui persepsi dari para guru terkait penerapan merdeka belajar dan
faktor yang menjadi kendala dalam penerapan kurikulum merdeka di SMA Negeri 5 Takalar

2.Penelitian yang dilakukan oleh Irfana Eka Azzahra, Aan Nurhasanah, dan Eli Her
mawati pada tahun 2022, dengan judul “Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Pembelajaran
IPAS di SD Negeri 4 Purwawinangun
Kerangka berfikir Penelitian
Implementasi
Kurikulum Merdeka Perencanaan
Belajar dalam
Pembelajaran IPS di Faktor
SMP Negeri 1 Pendukung dan
Kuningan Penghambat
Pelaksanaan

Kebijakan baru
Kurikulum Terlaksananya
Merdeka Belajar kurikulum merdeka
Evaluasi belajar yang efektif
dan efisien
Metode Penelitian
Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian lapangan (field research, dengan metode Penelitian kualitatifyang
bersifat deskriptif

Setting, Subjek, sumber data, tehnik pengumpulan data Penelitian


Seting penelitian adalah sekolah penggerak SMPN 1 Kuningan yang menerapkan kurikulum merdeka
dalam proses pembelajaran IPS di kelas VII A dengan subjek penelitian yang diteliti ialah Ibu Leta
Wulan Dari, S.Pd sebagai guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VII A di SMP Negeri 1
Kuningan dan Bapak Hamduli, S.IP., S.Pd., M.Pd. selaku wakil kepala sekolah bidang kurikulum
serta para siswa kelas VII A.Adapu 2 Sumber data penelitian yaitu data primer dan sekunder, melalaui
teknik pengumpulan data berupa : Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi

Pengujian Keabsahan Data


Pada pengecekan keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi. Baik Triangulasi sumber, data
maupun waktu. Penelitian ini menggunakan analisis data model interaktif Miles dan Huberman,dengan
cara menelaah peristiwa terkait yang terjadi secara keseluruhan. Melalui langkah teknik analisis
datanya sebagai berikut :Pengumpulan data, Reduksi data, Penyajian data dan yang terakhir
Penyimpulan dan verifikasi
Data dan Penjelasan
1.Implementasi kurikulum merdeka belajar dalam pembelajaran
IPS di SMP Negeri 1 Kuningan berjalan belum optimal, namun
terus senantiasa melakukan perbaikan dalam penerapannya dengan
melaukan berbagai upaya saat memasuki tahun kedua.
2.Implementasi merdeka belajar pada pembelajaran IPS terdapat
tiga bagian mulai dari tahapan perencanaan, guru IPS mengikuti
pelatihan yang diadakan pemerintah maupun sekolah untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan serta membuat
perangkat pembelajaran. Pada tahap pelaksanaan, tenaga pendidik
IPS melaksanakan kegiatan intrakurikuler sesuai dengan alur tujuan
pendidikan yang dibuat dan menggunakan berbagai macam metode
dalam menerangkan materi yang dilengkapi dengan sumber dan
media pembelajaran IPS. Sedangkan projek penguatan profil
pelajar pancasila disesuaikan dengan materi IPS.
3.Guru IPS melakukan evaluasi secara mandiri agar dapat
memperbaiki kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya
dan melakukan penilaian bagi peserta didik dengan memberikan
tugas dan pertanyaan-pertanyaan selama pembelajaran berlangsung
serta melakukan ulangan harian, membuat proyek dan sumatif akhir
semester.
.
Data dan Penjelasan
1.Implementasi kurikulum merdeka belajar dalam
pembelajaran IPS di SMP Negeri 1 Kuningan memiliki faktor
pendorong dan faktor penghambat. Berikut faktor pendorong
implementasi kurikulum merdeka belajar yaitu kerjasama
dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang memberikan
dukungan bagi sekolah, terdapat guru penggerak yang menjadi
fasilitator dan motivator bagi guru lain yang belum penggerak.
Sekolah juga memberikan wadah komunitas belajar dan
berkarya bersama bagi para guru, dukungan dari wali murid
peserta didik, sarana dan prasarana, dan motivasi dari peserta
didik. Adapun faktor penghambat dalam implementasi
kurikulum merdeka belajar dalam pembelajaran IPS yakni
guru senior, karena kesulitan dalam kegiatan mengajar yang
sesuai dengan panduan kurikulum merdeka, faktor dan jumlah
peserta didik, alokasi waktu terbatas dan kurangnya referensi
Dokumentasi
Daftar Pustaka
Ainia, Dela Khoirul. “Merdeka Belajar Dalam
Pandangan Ki Hadjar Dewantara Dan Relevansinya Bagi
1 Pengembanagan Pendidikan Karakter.” Jurnal Filsafat
Indonesia 3, no. 3 (2020): 95–101

Hamzah, Amir. Metode Penelitian Kualitatif Rekontruksi


Pemikiran Dasar Serta Contoh Penerapan Pada Ilmu
2 Pendidikan, Sosial, & Humaniora. Malang: CV. Literasi
Nusantara Abadi, 2019.

Irfana Eka Azzahra, Aan Nurhasanah, Eli Hermawati, “Implementasi


Kurikulum Merdeka pada Pembelajaran IPAS di SD Negeri 4
3 Purwawinangun”, Jurnal Ilmiah PGSD FKIP Universitas Mandiri
ISSN Cetak : 2477-5673 ISSN Online : 2614-722XVolume 09 Nomor
02, Juni 2023.
Apa ada yang ingin
ditanyakan?
Silahkan angkat tangan!
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai