Anda di halaman 1dari 41

MINI PROJECT

KARAKTERISTIK DAN FAKTOR RISIKO


PADA PASIEN HIPERURISEMIA GOUT ARTHITIS
DI UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP MAJA
PERIODE FEBRUARI – MARET 2023

Pembimbing
dr. Robert Telaumbanua
Disusun Oleh:
dr. Fianita Nurlarasati

Program Dokter Internship


UPTD Puskesmas Rawat inap maja
1
PENDAHULUAN
273 juta jiwa
9.6% = lansia

13,16 juta jiwa


5,53 % = lansia

Harapan hidup di Indonesia semakin


Kemajuan di berbagai bidang, tanpa
meningkat, dari 68 tahun (2004)
terkecuali di bidang kesehatan
menjadi 72 tahun (2016).

Semakin meningkat harapan hidup, jumlah lansia juga meningkat.

Lansia?
Di Provinsi Banten tahun 2020, jumlah
lansia 5,53 atau 13,16 jiwa

UPTD Puskesmas Maja terdapat


6572 lansia

Semakin tua usia


seseorang, fungsi
tubuh juga akan
semakin menurun.
gout arthritis

definisi epidemologi
Penyakit sendi progresif yang Dominan pada laki-laki dewasa
terjadi karena adanya penumpukan dan perempuan menopause.
kristal kristal asam urat di sekitar Semakin meningkat usia,
sendi yang meradang. semakin tinggi risiko.

etiologi gejala
Nyeri, Pembengkakan, kekakuan
Penyebab utamanya;
sendi,
Hiperurisemia
Ganggu aktivitas dan
menurunkan kualitas hidup
seseorang.
Rumusan Masalah
“Apa saja karakteristik dan faktor risiko terjadinya hiperurisemia-gout
arthritis pada pasien di UPTD Puskesmas Rawat Inap Maja periode Februari – Maret
2023?”
Tujuan Mini Project

01 02

Tujuan Umum Tujuan Khusus


Mengetahui karakteristik dan faktor Mengidentifikasi faktor risiko
risiko terjadinya hiperurisemia-gout hiperurisemia-gout arthritis pada pasien
di UPTD Puskesmas Rawat Inap Maja.
arthritis pada pasien di UPTD
Puskesmas Rawat Inap Maja periode
Februari – Maret 2023.
Informasi bagi UPTD Puskesmas Rawat
Inap Maja terhadap karakteristik dan jenis
faktor risiko pada pasien MANFAAT MINI
dengan
hiperurisemia-gout arthritis di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Maja.
PROJECT
01

Rencana untuk mengatasi dan Menambah pengetahuan peneliti terhadap karakteristik dan
mencegah terjadinya hiperurisemia- faktor risiko yang terjadinya hiperurisemia-gout arthritis di UPTD
gout arthritis. Puskesmas Rawat Inap Maja.

02
2
TINJAUAN
PUSTAKA
Hiperurisemia
7.0ml/dL.

6.0ml/dL.
Definisi

Peningkatan kadar asam urat di dalam darah.


Mekanisme Pembentukan Asam
urat
Faktor Risiko Hiperurisemia-Gout Arthritis

01 02
Usia Jenis Kelamin
Risiko terjadinya hiperurisemia ● Pada usia dewasa, penyakit ini dominan pada
semakin meningkat seiring laki-laki.
bertambahnya usia. ● Pada usia postmenopause, penyakit dominan
pada perempuan.

03 04
BMI: overweight dan obese Diuretik, kemoterapi, radiasi
● Diuretik akan mengurangi ekskresi asam urat dari dalam tubuh sehingga
Individu yang memiliki berat badan menumpuk.
berlebih; baik overweight (BMI 25- ● Kemoterapi dan radiasi meningkatkan kerusakan sel yang akan
29.9) atau obese (BMI >= 30.0) menyebabkan terjadinya peningkatan
Jumlah purin -> asam urat
dalam tubuh.
Penyakit Komorbid
Penyakit Komorbid

01
02
Penyakit
03
Hipertensi Komorbid
Diabetes Mellitus
Hipertensi akan
menyebabkan kerusakan
Diabetes mellitus muncul
Gagal ginjal
pada areolus tubulus
pada seseorang disertai
ginjal sehingga ganggu Pada gagal ginjal, terjadi
dengan obesitas,
ekskresi asam urat pada pengurangan jumlah
mengonsumsi makanan
ginjal ekskresi asam urat
tinggi purin dan tinggi
melalui ginjal, sehingga
fruktosa, sehingga secara
terjadi penumpukan.
tidak langsung
menyebabkan gout
arthritis.
gout arthritis

definisi epidemologi
Penyakit sendi progresif yang Dominan pada laki-laki dewasa
terjadi karena adanya penumpukan dan perempuan menopause.
kristal kristal asam urat di sekitar Semakin meningkat usia,
sendi yang meradang. semakin tinggi risiko.

etiologi gejala
Penyebab utamanya; ● Nyeri yang intens
● Pembengkakan dan
Hiperurisemia kemerahan sekitar
sendi
● kekakuan sendi
● Gerakan sendi menjadi
terbatas
Gejala Klinis berdasarkan Fase Klinik Gout Arthritis

Fase Klinik

Serangan Akut Interkritikal Kronis Gout


Sangat akut, muncul tiba- Asimptomatis, namun Kerusakan sendi, dapat
tiba setelah bangun tidur; tetap terdeteksi adanya muncul tofi dan
durasi singkat, kristal asam urat pada komplikasi lain seperti
monoartikular (biasanya aspirasi sendi batu saluran kemih,
MTP-1) hingga penyakit ginjal.
Tofi pada poliartikular (cuping
telinga, olecranon, tendon
Achilles, jari tangan)

Tofi atau topus dapat pecah dan


menjadi infeksi sekunder
How to diagnose?

Anamnesis
Dokter akan mengajukan
pertanyaan berkaitan dengan
keuhan yang dirasakan pasien
yang mengarah ke gout arthritis

Pemeriksaan fisik

Terlihat adanya kemerahan,


bengkak, teraba hangat
(akut),
Terlihat tofus (kronis)
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan
Aspirasi Sendi Pemeriksaan Darah Radiologi
Pemeriksaan cairan sendi Mendeteksi kadar Tanda peradangan
untuk mengetahui adanya
asam urat didalam asimetri, arthritis
kristal monosodium urat erosif, nodul lunak
(MSU) darah.
Tatalaksana
Edukasi

Mengatur Diet

Mengistirahatkan Sendi

Pengobatan Sedini
Pengobatan
Fase serangan akut
Menghilangkan keluhan nyeri sendi dan peradangan
dengan obat-obatan, seperti kolkisin, NSAID,
kortikosteroid.

Fase interkritikal
Tata laksana harus diberikan pengobatan guna mencegah
terjadinya serangan akut. Profilaksis menggunakan kolkisin
0.5-1mg/hari

Fase kronik
Pada pasien dengan gout berat yang disertai dengan
adanya tofi, artropati kronis, sering terjadi serangan akut
gout, target kadar asam urat serum diupayakan sampai <5
mg/dL
Gambar 2.3 Rekomendasi Pengelolaan Gout Akut
Dubia ad bonam:
Semakin dini mendapat tata laksana, hasil semakin baik.

PROGNOSIS
KOMPLIKASI
1 2 3

Tofus/tophi Deformitas sendi Batu ginjal

4 5 6

Gangguan ginjal Gg. pada paru dan mata Mortalitas


Lebih lanjut, dapat Asam urat dapat menumpuk di Asam urat meningkatkan derajat
menyebabkan gagal ginjal paru dan lensa sehingga keparahan pada penderita penyakit
menyebabkan gg paru dan kardiovaskular
katarak
3
METODE PENELITIAN

Kegiatan dilakukan di poli umum dan lansia UPTD Puskesmas Rawat Inap
Maja dengan metode deskriptif kualitatif.

Pengambilan data diambil selama periode 1 Februari hingga 31 Maret 2023.

Semua pasien yang didiagnosa dengan hiperurisemia-gout arthritis yang


ditegakan berdasarkan hasil laboratorium asam urat yang menunjukan adanya
hiperurisemia yang disertai dengan adanya gejala klinis gout arthritis diambil
sebagai responden penelitian mini project ini.
4
Hasil dan
Pembahasan
Profile Puskesmas Maja
Wilayah kerjanya terdiri atas 14 desa yaitu : Desa Maja, Maja Baru, Sangiang, Tanjung Sari, Cilangkap, Pasir
Kecapi, Curugbadak, Pasir kembang, Padasuka, Gubugan Cibeureum, Mekarsari, Buyut Mekar, Binong, Sindang
Mulya

Luas wilayah : 72,56 km2


- Batas Utara : Kecamatan Kopo Kabupaten Serang
- Batas Timur : Kecamatan Solear kabupaten Tangerang
- Batas Selatan : Kecamatan Jasinga kabupaten Bogor
- Batas Barat : Kecamatan Rangkasbitung kabupaten Lebak

Mata pencaharian : sebagian besar petani dan pedagang


Sebagian kecil sebagai pegawai negeri maupun swasta, wiraswasta, TNI, dan POLRI

10 besar penyakit terbanyak : ISPA, Gastritis, Hipertensi, Febris, Myalgia, Diare, Dermatitis, Faringitis, dan
Diabetes Melitus.

27
Karakteristik Pasien Hiperurisemia-Gout Arthritis di UPTD
Puskesmas Rawat Inap Maja Periode 1 Februari - 31 Maret 2023
Karakteristik Pasien Hiperurisemia-Gout Arthritis di UPTD Puskesmas Rawat Inap Maja Periode 1 Februari - 31
Maret 2023
Usia dan Jenis Kelamin
Didominasi <50 tahun
Perempuan (7 orang)

>50 <60 tahun


● MacFarlane dan Kim (2014): risiko semakin besar (7 orang)
seiring dengan bertambahnya usia.

● Kumar S, et al (2012): perempuan berusia >50 >60 tahun


tahun dan telah mengalami menopause berisiko (10 orang)
mengalami hiperurisemia-gout arthritis lebih besar
dibanding laki-laki seusianya.
Penyakit Komorbid
MacFarlane dan Kim (2014) dan CDC menyatakan bahwa…

Hipertensi Diabetes mellitus


Hipertensi menyebabkan Orang dengan diabetes mellitus
kerusakan pada arteriolar juga memiliki obesitas, pola
glomerulus dan konsumsi makanan tinggi purin,
glomerulosclerosis  penurunan minuman tinggi fruktosa 
ekskresi asam urat melalui ginjal. menyebabkan gout arthritis.

Gagal ginjal
Gagal ginjal dapat menyebabkan
terjadinya gout arthritis. Namun, di
UPTD Puskesmas Rawat Inap Maja,
responden dengan gout arthritis
tidak disebabkan karena gagal
ginjal.
BMI (Body
MacFarlane dan Kim (2014)  Overweight dan obesitas menyebabkan terjadinya
resistensi insulin yang pada akhirnya dapat menyebabkan terjadinya penurunan
jumlah ekskresi asam urat melalui ginjal sehingga menyebabkan hiperurisemia.

Mass Index)
Konsumsi
Jumiyati dan Witradharma (2020)
meneliti pola makanan dan hubungan
terjadinya gout arthritis pada suku rejang
Makanan
di kota Bengkulu
Tinggi Purin

Sebagian besar masyarakatnya


menganut tradisi memasak dan
mengonsumsi makanan dari suku
Minang dan Melayu; makanan tinggi
lemak, santan dan asin.  Tinggi
purine!
5
Penutup
Kesimpulan Didominasi Perempuan
(14/24 orang)

Didominasi usia >50


Karakteristik tahun
Responden (17/24 orang)
Hiperurisemia-Gout
Arthritis >50 <60 tahun
(7 orang)
di UPTD Puskesmas
Rawat Inap Maja
>60 tahun
Faktor Risiko terjadinya (10 orang)
Hiperurisemia-Gout Arthritis
pada responden
di UPTD Puskesmas Rawat Inap Maja
Jenis Penyakit Konsumsi
Usia Tinggi Purine
BMI
Kelamin Komorbid
Saran
Bagi UPTD Puskesmas Rawat Inap Maja,
diharapkan…

1. Penyuluhan berkaitan dengan hiperurisemia-gout arthritis serta faktor risikonya


guna meningkat pengetahuan masyarakat.

2. Menerapkan kegiatan yang melibatkan masyarakat guna menurunkan faktor


risiko terjadinya hiperurisemia-gout arthritis, seperti senam aerobik dan
penyuluhan pola diet rendah purine yang baik.
Saran

Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan…

Melakukan penelitian lebih lanjut dengan variabel


penilaian yang lebih banyak serta durasi penelitian yang
lebih panjang guna mengetahui faktor risiko hiperurisemia-gout
arthritis di UPTD Puskesmas Rawat Inap Maja lebih mendalam.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai