Anda di halaman 1dari 76

PRESENTASI KASUS

Pembimbing : dr. Irene, Sp.A

Presentan : Rosemarie Edgina Sadikin 2013.061.145


Claresta 2014.061.031
Erlilis 2015.061.081
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. H
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Usia : 13 bulan
• Alamat : Rawa Bebek
• Agama : Islam
• Tanggal masuk RS : 25 Maret 2016
• Waktu kedatangan :
▫ Pasien masuk IGD : 08.30
▫ Pasien masuk bangsal : 16.30
ANAMNESIS
• Dilakukan secara alloanamnesis kepada ibu pasien.
Keluhan utama

• Demam dan BAB cair sejak 7 hari SMRS.

Keluhan tambahan

• Mual, muntah, dan nafsu makan menurun sejak 7 hari


SMRS
• Batuk berdahak sejak 5 hari SMRS
• Sesak sejak 3 hari SMRS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
7 hari SMRS 5 hari SMRS

Pasien mengalami demam yang muncul tiba-tiba pada siang hari, suhu tidak diukur, dan Sejak pagi hari, muncul batuk berdahak.
demam dirasakan sepanjang hari. Dahak tidak dapat dikeluarkan. Batuk
dialami sepanjang hari.
BAB cair dengan frekuensi 5 kali/hari, konsistensi cair, volume ± 10 cc setiap BAB, warna
coklat, lendir (-), darah (-), bau asam (-) Demam, BAB cair (frekuensi 4-5 kali/hari),
mual, muntah, dan nafsu makan
Mual (+), muntah (+), nafsu makan menurun. menurun, belum ada perbaikan. Pasien
Mual dan muntah terjadi setiap pasien diberi makan atau minum. Frekuensi ± 4 kali/hari. masih terlihat lemas dan rewel
Muntah berisi cairan dan lendir dengan volume 5-10 cc. Pasien masih bisa makan dan minum
ASI. Intervensi : puyer untuk diare dan sirup
Pasien terlihat lemas, rewel. parasetamol dari dokter sebelumnya.
Intervensi: pasien berobat ke dokter spesialis anak dan diberikan puyer untuk diare dan sirup Respon: belum ada perbaikan gejala
parasetamol.
Respon:
Demam turun setelah mengonsumsi obat, namun kemudian suhu kembali tinggi. BAB cair,
mual, muntah, dan nafsu makan belum ada perbaikan.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
3 hari SMRS MRS
Batuk berdahak semakin parah sehingga pasien sulit tidur. Pasien terlihat Demam (40,20C), dan lemas.
sesak dan sulit bernafas. Sesak dirasakan sepanjang hari dan tidak
dipengaruhi oleh aktivitas atau perubahan posisi. BAB cair (5 kali sebelum masuk rumah
sakit), batuk berdahak dan sesak belum
Demam, BAB cair, mual, muntah, dan nafsu makan menurun, belum ada ada perbaikan. Nafsu makan semakin
perbaikan. Pasien hanya mau minum ASI, namun hanya sedikit. menurun, pasien hanya mau minum ASI.

Intervensi: Intervensi :
Pasien berobat ke RS Famili, diberikan obat: Pasien segera di bawa ke IGD RS Atma Jaya
•Puyer diare 3x1 pulv
•Puyer batuk 3x1 pulv
•Paracetamol syrup 4 x 0.8 ml jika suhu ≥ 38oC
•L-zinc 2 x 5 ml
•L-Bio 2 x 1 sacchet
Respon:
•Demam turun setelah mengonsumsi sirup paracetamol, namun kemudian
suhu kembali tinggi.
•Gejala mual dan muntah membaik
•Batuk berdahak dan BAB cair belum membaik.
REVIEW OF SYSTEMS
• (-) ↓BB • (+) diare
• (-) sakit kepala • (-) konstipasi
• (-) nyeri tenggorokan • (-) edema
• (+) sesak • (-) pembengkakan sendi
• (-) batuk berdarah • (-) baal ekstremitas
• (-) berdebar-debar • (-) perdarahan
• (-) nyeri dada
• (-) nyeri abdomen
• (-) gangguan BAK
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
• Riwayat alergi (-)
• Riwayat asma (-)
• Riwayat tuberkulosis (-)
RIWAYAT KELUARGA

Usia 20 th Usia 18 th
Karyawan Ibu Rumah Tangga

Usia 13 bulan
Usia gestasi 38 minggu Keluhan serupa dengan pasien : disangkal
Persalinan spontan Tuberkulosis : disangkal
BBL= 3300 gr Alergi : disangkal
PBL= 52 cm Asma : disangkal
LINGKUNGAN SEKITAR
• Pasien tinggal di rumah (1 ruang tamu, 2 kamar, 3 jendela, 1 dapur, 1 kamar
mandi) dengan lingkungan padat penduduk.

• Rumah pasien dihuni oleh 6 orang.

• Rumah pasien tidak dekat industri, tidak dekat jalanan yang ramai kendaraan.

• Di depan rumah pasien, terdapat selokan-selokan yang terkadang banjir bila


hujan.

• Di sekitar rumah pasien terdapat beberapa penjual makanan yang sesekali


dibeli oleh ibu pasien dan diberikan kepada pasien.
RIWAYAT AKTIVITAS SOSIAL

• Pasien jarang bermain bersama anak tetangga.

• Pasien termasuk anak yang aktif di rumah. Menurut ibunya, pasien


cenderung malu dan menangis apabila bertemu dengan orang yang
baru dikenal.
RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
• Riwayat Antenatal Care :
▫ Ibu pasien memeriksakan kandungan sebanyak 9 kali (teratur sejak awal
kehamilan) di Bidan Nurul.
▫ Ibu tidak mengkonsumsi alkohol, rokok, dan NAPZA.

• Riwayat Kelahiran :
▫ Usia gestasi : 38 minggu
▫ Cara lahir : Persalinan spontan
▫ Berat badan lahir : 3300 gram
▫ Panjang badan lahir : 52 cm

• Status Kehamilan : G1P0A0, lahir di Bidan, ditolong oleh bidan, tidak ada
RIWAYAT MAKANAN
0–6 • ASI eksklusif
bula
n

6– • ASI, bubur saring, bubur halus dengan lauk cincang


12
bula
n

12 – • ASI, nasi tim + lauk pauk


13
bula
n
Status imunisasi tidak lengkap sesuai usia menurut
IDAI 2014.
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
 Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di pojok, kemudian muncul dan menghilang
secara berulang-ulang di hadapan anak, apakah ia mencari anda atau mengharapkan
anda muncul kembali? Ya

 Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut dengan perlahan-
lahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil itu kembali? Ya

 Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau lebih dengan berpegangan pada kursi
atau meja? Tidak

 Apakah anak dapat mengatakan dua suku kata yang sama, misalnya “ma-ma”, “da-da”
atau “pa-pa”? Ya


RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
 Apakah anak dapat membedakan anda dengan orang yang belum ia kenal? Ia akan
menunjukkan sikap malu-malu atau ragu-ragu pada saat permulaan bertemu dengan orang
yang belum dikenalnya? Ya

 Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau potongan biskuit
dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk? Ya

 Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan? Tidak

 Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu kata-kata yang lengkap). Apakah ia
mencoba meniru menyebutkan kata-kata tadi? Ya

 Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil yang ia pegang?
Kerincingan bertangkal dan tutup panel tidak ikut dinilai. Ya
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG
• Jumlah Ya : 7
• Jumlah Tidak :3

 Status perkembangan anak meragukan dengan tahapan


perkembangan usia menurut KPSP 12 bulan
ANALISIS KASUS
Anamnesa Dengue
(KASUS) Hemorragic Fever Demam Typhoid Sepsis Gastroenteritis Pneumonia

Demam 7 hari Demam tinggi Demam tinggi Demam tinggi +/- Low grade – high
kontinu mendadak, 2-7 bersifat step- grade fever
hari ladder

BAB Cair Diare (6.4%) Diare /konstipasi +/- +


Mual dan Muntah
+ + +/- +/- +/-

Batuk Batuk (21.5%) Batuk kering +/- Batuk berdahak


Sesak + (tanda plasma Komplikasi
leakage) ekstraintestinal
+ +
 pneumonia
ANALISIS KASUS
Anamnesa Dengue
(KASUS) Hemorrhagic Demam Typhoid Sepsis Gastroenteritis Pneumonia
Fever

Nafsu makan
menurun + + + + +

Lingkungan Berasal dari daerah Banyak orang di Air bersih dan sanitasi Lingkungan padat
rumah padat pada saat yang sekitarnya mengalami hal buruk dengan ventilasi
penduduk, sama ditemukan yang sama, air bersih dan minimal
mengonsumsi kasus confirmed DD sanitasi buruk, kebiasaan
makanan mengonsumsi makanan
jajanan yang tidak higienis
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GIZI MENURUT WHO
• Berat badan : 6,5 kg
• Panjang badan : 71 cm
• Lingkar kepala : 43 cm
• WFA : (-3) – (-2) SD
• LFA : (-2) – (0) SD
• WFL : <-3 SD
• HCFA : <-2 SD

• Kesimpulan
▫ Status gizi buruk sesuai usia menurut WHO.
PEMERIKSAAN FISIK (25 Maret 2016)
• Keadaan umum : tampak sakit sedang
• Kesadaran : compos mentis, GCS = 15

• Tanda-tanda vital :
▫ Tekanan darah : 100/70 mmHg
(P5: 72/38, P50: 91/54, P95 110/71).
▫ Denyut jantung : 161 kali / menit (teratur, kuat, penuh)
(Normal = 80-125 kali / menit).
▫ Laju nafas : 60 kali / menit (teratur, simetris)
(Normal = 20-30 kali / menit).
▫ Suhu : 40,20C
(Normal = 36,50C – 37,50C)
• Kepala • Mulut
▫ Normosefali, deformitas (-) ▫ Mukosa oral kering, sianosis (-)
• Mata • Tenggorokan
▫ Konjungtiva anemis -/- ▫ Faring hiperemis (-)
▫ Sklera ikterik -/- ▫ Tonsil di tengah, tidak hiperemis, T2/T2
▫ Pupil isokor 2 mm / 2 mm • Telinga
▫ Refleks cahaya langsung dan tidak ▫ Meatus akustikus eksternus hiperemis -/-
langsung +/+ ▫ Membran timpani intak/intak
▫ Mata cekung +/+ ▫ Serumen +/+
• Hidung ▫ Sekret (-)
▫ Deviasi septum (-) • Leher
▫ Nafas cuping hidung (+) ▫ Trakea di tengah
▫ Sekret (-) ▫ Pembesaran kelenjar getah bening (-)
• Thoraks
▫ Paru
 Inspeksi :pergerakan dinding dada tampak simetris, retraksi subcostal
(+), intercostal (+), supraclaviculae (+)
 Palpasi : pergerakan dinding dada teraba simetris, fremitus taktil tidak
dapat dinilai.
 Auskultasi : bunyi nafas vesikuler +/+, Rhonki basah kasar +/+ pada
seluruh lapang paru, Wheezing -/-.

▫ Jantung
 Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat, precordial bulge (-)
 Palpasi : ictus cordis tidak teraba
 Auskultasi : bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-).
• Abdomen
▫ Inspeksi : tampak cembung, pelebaran vena (-), striae (-), pulsasi Aorta
Abdominalis (-),
gerakan peristaltik (-), distensi abdomen (-).
▫ Auskultasi : bising usus 5x / menit, tidak menjauh, tidak ada peningkatan suara bising.
▫ Perkusi :timpani pada seluruh regio abdomen
▫ Palpasi :supel, tidak ada nyeri tekan pada seluruh regio abdomen, hepar teraba 2 jari
di bawah arcus costae, lien tidak teraba.

• Punggung
▫ Alignment vertebrae baik, tidak ada deviasi.

• Anggota gerak
▫ Akral hangat, edema ekstremitas superior dan inferior -/-, CRT < 2 detik.
• Genital
▫ Rash (+) pada kedua labia mayora, perineum dan perianal.

• Kulit
▫ Turgor kulit baik, tidak tampak pucat, tidak ikterik
▫ Punggung dan bokong: tampak lesi depigmentasi disertai deskuamasi.
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
• Kesadaran : Compos Mentis (E4M6V5)
• Rangsang Meningeal:
▫ Kaku kuduk : Negatif
▫ Tes Kernig : Negatif
▫ Brudzinski 1 : Negatif
▫ Brudzinski 2 : Negatif
• Refleks Fisiologis :
▫ Biceps : ++/++ , Triceps : ++/++
▫ Patella : ++/++, Archilles : ++/++
• Refleks Patologis :
▫ Babinski -/-, Chaddock -/- , Oppenheim -/- , Gordon -/- , Schaeffer -/-
Saraf-saraf kranial :
• NI : sulit dinilai
• N II, III : pupil isokor 2mm/2mm, letak pupil di tengah, refleks cahaya langsung
+/+, refleks cahaya tidak langsung +/+
• N III, IV, VI : sulit dinilai
• NV : rangsang sensoris tidak dapat diperiksa, rangsang kornea tidak diperiksa.
• N VII : wajah tampak simetris saat pasien menangis, lipatan nasolabialis, fissura
palpebra dan otot – otot dahi simetris.
• N VIII : Respon suara (+), pasien menoleh ke arah sumber suara, keseimbangan tidak
dapat dinilai.
• N IX,X : Gag reflex (+), Pooling saliva (-), Nasal regurgitation (-), Hoarseness (-), Uvula
tampak simetris.
• N XI : Kontraksi M.sternokleidomastoideus baik. M.trapesius sulit dinilai
• N XII : Lidah tidak atrofi dan posisi lidah di tengah
• Motorik
▫ Kekuatan lengan dan tungkai pasien simetris.
▫ Klonus (-), Otot dalam keadaan normotonus.
▫ Tidak terdapat adanya spasme dan rigiditas.
• Sensorik
▫ Respon terhadap nyeri dan perabaan (+)
▫ Pasien bereaksi terhadap rangsangan sentuh dan nyeri dengan menarik
anggota geraknya menjauhi rangsangan nyeri.
• Otonom
▫ BAK (+)
▫ BAB (+)
▫ Keringat (+)
RESUME
• Anak perempuan usia 13 bulan dengan :
▫ Demam ± 7 hari SMRS  kontinu.
▫ BAB cair, mual, muntah, nafsu makan menurun, lemas dan rewel sejak ± 7
hari SMRS.
▫ Batuk berdahak sejak 5 hari SMRS.
▫ Sesak sejak 3 hari SMRS
▫ Status imunisasi tidak lengkap menurut IDAI.
▫ Status perkembangan meragukan sesuai dengan usia menurut KPSP.
RESUME
• Pemeriksaan fisik di RS Atma Jaya :
▫ Status gizi buruk sesuai usia menurut WHO.
▫ Tanda-tanda vital : febris, takikardia, takipnea.
▫ Mata cekung +/+
▫ Nafas cuping hidung (+)
▫ Mukosa bibir dan oral kering
▫ Paru: retraksi subcostal (+), intercostal (+), supraclavicula (+), rhonki basah
kasar +/+
▫ Kulit: lesi depigmentasi dan deskuamasi pada seluruh punggung pasien.
▫ Genetalia: rash (+) pada kedua labia mayora, perineum, perianal.
ANALISIS KASUS
Dengue
Pemeriksaan Fisik Hemorragic Demam Typhoid Sepsis Gastroenteritis Pneumonia
(KASUS) Fever
Febris Suhu dapat Suhu dapat Demam >38.5oC Low grade – high
(suhu 40.2oC) mencapai lebih mencapai 40 – +/- grade fever
dari 40oC 40.5oC
Takikardi Bradikardi relatif Takikardi diatas
(laju nadi 161 kali rata-rata sesuai +/-
per menit) + usia +

Takipneu Takipneu diatas


(laju nafas 60 kali rata-rata sesuai
per menit) + + usia (Laju nafas > +
60 kali per menit)

Tanda dehidrasi
(mata cekung,
mukosa oral +/- + + +
kering)
ANALISIS KASUS
Pemeriksaan Dengue Demam Sepsis Gastroenteritis Pneumonia
Fisik Hemorrhagic Typhoid
(KASUS) Fever
Tanda respiratory (+) pada Nafas cuping Nafas cuping hidung
distress komplikasi hidung (+) (+)
(nafas cuping +/- pneumonia Retraksi (+) Retraksi (+)
hidung, retraksi)

Rhonki basah kasar Efusi pleura  (+) pada Tanda pneumonia


bunyi nafas komplikasi
+
vesikuler pneumonia
menurun
Derajat Dehidrasi
ASSESSMENT
• Anak perempuan usia 13 bulan, berat badan 6,5 kg, panjang badan 71
cm, hari sakit ke-8, hari rawat ke-1, dengan diagnosa :
▫ Demam tifoid DD/ suspek sepsis
▫ Dehidrasi sedang
▫ Status gizi buruk sesuai usia menurut WHO
▫ Status imunisasi tidak lengkap menurut IDAI
▫ Status perkembangan meragukan menurut KPSP
TATALAKSANA
Tatalaksana
Kasus Guideline

• Rawat dalam bangsal • Skema pemberian cairan


• Puasa, pasang OGT terbuka ▫ Maintanance (M) : 100 x 6.5 = 650 cc/24 jam
• Pasang monitor ▫ Defisit (D) : 60 x 6.5 = 390 cc
▫ Pemberian cairan dalam 8 jam pertama
• Pasang kateter urin
 ½ D + 1/3 M = 195 cc + 216 cc = 411 cc
• O2 2 lpm via nasal canule • Omeprazole (Proton-pump inhibitor)
• IVF D5 ¼ NS 400 ml dalam 8 jam ▫ Dosis: 1 mg/kg/24 jam
• Cefotaxime 3 x 500 mg IV (~230 mg/kg/hari) ≥ 1 tahun  BB 5 - <10 kg : 5 mg once daily
• Omeprazole 1 x 5 mg IV (~0.7 mg/kg/dosis) • Paracetamol (anti-piretik)
• Paracetamol 70 mg IV tiap 4 jam (~10 ▫ Dosis: 10-15 mg/kg/dosis
mg/kg/dosis) • Ventolin (Salbutamol – ß2 agonis)
• Inhalasi ventolin 1 resp + NS 2 ml tiap 8 jam ▫ Dosis: <2tahun: 0.2 -0.6 mg/kg/hari
• Resomal (setelah rehidrasi)
• Resomal 70 cc tiap BAB cair
▫ <2 tahun: 50-100 cc setiap kali BAB cair
• Zinc cream
Saran Pemeriksaan
• Darah lengkap • Albumin
• Elektrolit • IgM anti-salmonella
• Analisa gas darah • Urinalisis
• CRP kuantitatif • Fecalisis
• Kultur darah • Gula darah sewaktu tiap 8 jam
• SGOT/SGPT • Radiografi thoraks AP/lateral
• Ureum
• Kreatinin
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
Hematologi
Hemoglobin 12.1 g/dl 10,5-14 Normal
Hematokrit 35% 32-42 Normal
Jumlah leukosit 12.800/ul 6000-14.000 Normal
Jumlah trombosit 293.000/ul 150-400 ribu/ul Normal
Hitung Jenis
Basofil 0% 0-0,75% Normal
Eosinofil 0% 1-3% Menurun
Batang 5% 3-5% Normal
Segmen 63% 54-62% Meningkat
Limfosit 27% 25-33% Normal
Monosit 5% 3-7% Normal
Glukosa Darah Sewaktu 158 mg/dl 60-140 mg/dl Meningkat
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
Kimia Darah
Natrium 119 mmol/L 134-143 mmol/L Menurun
Kalium 1,52 mmol/L 3,3-4,6 mmol/L Menurun
Kalsium 0,86 mmol/L 1,12-1,23 mmol/L Menurun
Klorida 100 mmol/L 98-106 mmol/L Normal
Fungsi Hati
SGOT/AST 40 U/L 20-60 U/L Normal
SGPT/ALT 17 U/L 12-45 U/L Normal
Albumin 4,27 gram/dl 3,4-4,2 gram/dl Normal
Fungsi Ginjal
Ureum 30 mg/dL 5-18 Meningkat
Kreatinin 0,4 mg/dL 0,03-0,5 mg/dL Normal
Serologi
CRP Kuantitatif 5 mg/dl 0,8-11,2 Normal
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
Analisa Gas Darah
Temperatur 39.1 oC
Hemoglobin 12.1 g/dl 12-16 g/dl Normal
pH 7.41 7.35 – 7.45 Normal
pCO2 27 mmHg 32 – 45 mmHg Menurun
pO2 114 mmHg 75 – 100 mmHg Meningkat
HCO3act 16 mmol/L 22 – 26 mmol/L Menurun
Base excess (ecf) -6 mmol/L -2.4 – 2.6 mmol/L Menurun
ctCO2 17 mmol/L 23-27 mmol/L Menurun
O2sat 98% 95-99 %
O2ct 7 mmol/L
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
Urine Lengkap
Glukosa - - Normal
Protein + - Meningkat
Bilirubin - - Normal
Urobilinogen Normal Normal Normal
pH 5.0 4.6-8.0 Asam
Berat jenis 1010 1003-1030 Normal
Darah samar + - Meningkat
Keton - - Normal
Nitrit - - Normal
Leukosit ++ - Meningkat
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
Urine Lengkap
Sedimen
Leukosit 50-60/LPB 4-10 Meningkat
Eritrosit 5-8/LPB - Meningkat
Epitel + + Normal
Silinder GK 0-2 - Normal
Kristal - - Normal
Bakteri - - Normal
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
Feses
Makroskopis
Konsistensi Lembek
Warna Kuning
Lendir - - Normal
Darah - - Normal
pH 5.0 - Normal
Bau Asam - Normal
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
Feses
Mikroskopis
Eritrosit 0-1
Leukosit 1-2
Amuba coli - -
Amuba histolitica - -
Telur cacing - -
Jamur + -
Radiologi thoraks AP/Lateral
• Kesan:
▫ Corakan bronkial
kedua paru tampak
ramai
▫ Tampak infiltrat di
perihiler dan pada
kardia bilateral
terutama kanan

• Kesimpulan:
▫ Pneumonia
RESUME
• Pemeriksaan penunjang di RS Atma Jaya :
▫ Pemeriksaan hematologi menunjukkan shift to the left, hiponatremia,
hipokalemia, hipokalsemia, dan peningkatan ureum.
▫ Urinalisa menunjukkan adanya protein (+), eritrosit (+) dan leukosit (++)
pada urin.
▫ Pemeriksaan radiologi thoraks menunjukkan adanya pneumonia
Status imunisasi tidak lengkap sesuai usia menurut IDAI.
CATCH-UP IMMUNIZATION
• Jadwal imunisasi yang belum diberikan pada pasien :
▫ Hib-1,2,3.
▫ PCV 1,2,3,4
▫ Rotavirus 1,2,3
▫ Influenza
▫ Campak
▫ Varicella
CATCH-UP IMMUNIZATION
• Rencana catch-up imunisasi :
▫ Vaksin Hib dosis pertama dapat diberikan (usia 12-14 bulan), kemudian dosis kedua
diberikan dengan interval 8 minggu.
▫ Rotavirus tidak diberikan lagi, karena usia maksimal untuk pemberian dosis pertama
adalah 14 minggu 6 hari.
▫ Vaksin PCV diberikan 2 dosis dengan interval 6-8 minggu.
▫ Vaksin Influenza diberikan satu dosis, dan kemudian diberikan setiap tahun, mengingat
setiap tahun terjadi pergantian jenis galur virus yang beredar di dunia.
▫ Campak diberikan satu dosis secepatnya.
▫ Varicella diberikan di atas usia 1 tahun, sebanyak 1 dosis.

Pedoman Imunisasi di Indonesia, Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2014
FOLLOW - UP
KE-1
S O A P
•Demam 2 Keadaan umum: Tampak sakit berat An. Perempuan, usia 13 bulan • Rawat dalam ruang isolasi
periode (+) Kesadaran: somnolen-apatis (GCS dengan BB = 6,5 kg, Panjang • Puasa, pasang OGT terbuka  Diet F75 20-30
• BAB cair 1 E2M2M4) badan = 71 cm, hari sakit ke- cc per 3 jam per OGT
kali N: 144 kali/menit (TKP) 8, hari rawat ke-1, dengan • O2 2 lpm via nasal canule  1-2 lpm bila perlu
• Batuk RR: 28 kali/menit diagnosis :
• IVF KaEn 3B 700 cc/24 jam + KCl 10 mEq/kolf
berdahak (+) Suhu: 38,10C (36,8 – 39,1°C)  Sepsis
TD: 100/60 mmHg ( 90-100/60 mmHg) • Cefotaxime 3 x 500 mg IV (~230 mg/kg/hari)
 Dehidrasi sedang • Omeprazole 1 x 5 mg IV (~0.7 mg/kg/dosis)
perbaikan
Input : oral (70 cc) + IVF (727cc) = 797 cc • Paracetamol 70 mg IV tiap 4 jam (~10,76
 Status gizi buruk menurut
Output : Urine (556,5 cc) + IWL (89,5 cc) WHO mg/kg/dosis)  Paracetamol syrup 5ml jika
= 646 cc  Status imunisasi tidak suhu >38oC tiap 4 jam
Balance : +151 cc/12 jam lengkap menurut IDAI. • Inhalasi ventolin 1 resp + NS 2 ml tiap 8 jam 
UO : 5,52 cc/kgBB/jam  Status perkembangan tiap 6 jam
meragukan menurut KPSP. • Resomal 70 cc tiap BAB cair
Mata : mata cekung (-/-) • Zinc 2x10 mg per OGT
Mulut : Mukosa oral basah • Lacto-B 2 x 1 sacchet per OGT
Paru: • Zinc cream
Inspeksi: retraksi subcostal (+), • Cek ulang elektrolit
intercostal (+) • Monitor GDS  stop
Auskultasi: rhonki +/+
Genetalia: perianal rash (+)
Kulit: deskuamasi (+), hipopigmentasi
(+)
Pemeriksaan Penunjang (26 Maret 2016)
Waktu Gula Darah Sewaktu
25/03/16 – pukul 10.00 158 mg/dl
25/03/16 – pukul 18.00 208 mg/dl
26/03/16 – pukul 04.00 151 mg/dl

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan


Kimia Darah
Natrium 125 mmol/L 134-143 mmol/L Menurun
Kalium 2,55 mmol/L 3,3-4,6 mmol/L Menurun
Kalsium 0,99 mmol/L 1,12-1,23 mmol/L Menurun
Klorida 101mmol/L 98-106 mmol/L Normal
KE-2
S O A P
•Demam 3 Keadaan umum: Tampak sakit sedang An. Perempuan, usia 13 bulan • Rawat dalam ruang isolasi
periode (+) Kesadaran: compos mentis dengan BB = 6,5 kg, Panjang • Diet F75 20-30 cc per 3 jam  F75 2 x 35 cc, 2 x
• BAB cair (-) N: 160 kali/menit (TKP) badan = 71 cm, hari sakit ke-9, 40 cc, 4x45 cc per OGT
•Batuk RR: 60 kali/menit hari rawat ke-2, dengan • O2 1-2 lpm via nasal canule bila perlu
berdahak (+) Suhu: 370C (37 – 38,6°C) diagnosis : • IVF KaEn 3B 700 cc/24 jam + KCl 10 mEq/kolf
• Toleransi F75 TD: 90/60 mmHg ( 80-110/50-60 mmHg)  Sepsis • Cefotaxime 3 x 500 mg IV (~230 mg/kg/hari)
= 80 cc  Dehidrasi sedang perbaikan • Omeprazole 1 x 5 mg IV (~0.7 mg/kg/dosis)
Input : oral (130 cc) + IVF (632.5 cc) =  Status gizi buruk menurut • Paracetamol syrup 5ml jika suhu >38oC tiap 4
762.5 cc WHO jam
Output : Urine (204.4 cc) + IWL (179cc) =  Status imunisasi tidak • Resomal 70 cc tiap BAB cair
383.4 cc lengkap menurut IDAI. • Zinc 2x10 mg per OGT
Balance : +379cc/24 jam  Status perkembangan • Lacto-B 2 x 1 sacchet per OGT
UO : 1.31 cc/kgBB/jam meragukan menurut KPSP. • Inhalasi ventolin 1 resp + NS 2 ml tiap 6 jam
• Zinc cream
Paru:
Inspeksi: retraksi (-)
Auskultasi: rhonki +/+
Genetalia: perianal rash (+)
Kulit: deskuamasi (+), hipopigmentasi (+)
KE-3
28 MARET 2016
S O A P
•Demam 3 Keadaan umum: Tampak sakit An. Perempuan, usia 13 • Rawat dalam ruang isolasi
periode (+) sedang bulan dengan BB = 6,5 kg, • Diet F75 2 x 35 cc, 2 x 40 cc, 4x45 cc per OGT  F75
• BAB cair (+) Kesadaran: somnolen (GCS Panjang badan = 71 cm, hari 8x50cc per OGT+ bubur saring 3 x ½ porsi PO
4 kali E4M4V4) sakit ke-10, hari rawat ke-3, • O2 1-2 lpm via nasal canule bila perlu  aff
• Batuk N: 120 kali/menit (TKP) dengan diagnosis :
• IVF KaEn 3B 700 cc/24 jam + KCl 10 mEq/kolf
berdahak (+) RR: 40 kali/menit  Sepsis • Cefotaxime 3 x 500 mg IV (~230 mg/kg/hari)
• Toleransi Suhu: 36.50C (36.5 – 38,8°C)  Dehidrasi sedang • Omeprazole 1 x 5 mg IV (~0.7 mg/kg/dosis)
F75 = 265 cc TD: 90/60 mmHg ( 80-110/50-60 perbaikan
mmHg) • Paracetamol syrup 5ml jika suhu >38oC tiap 4 jam
 Status gizi buruk menurut • Resomal 70 cc tiap BAB cair
WHO
Input : oral (445 cc) + IVF (602.5 • Zinc 2x10 mg per OGT
 Status imunisasi tidak • Lacto-B 2 x 1 sacchet per OGT
cc) = 1047.5 cc lengkap menurut IDAI.
Output : Urine (858 cc) + IWL  Status perkembangan • Inhalasi ventolin 1 resp + NS 2 ml tiap 6 jam  tiap 8
(179cc) = 1037 cc meragukan menurut jam
Balance : + 10.5 cc/24 jam KPSP. • Zinc cream
UO : 5.5 cc/kgBB/jam
Paru:
Inspeksi: retraksi (-)
Auskultasi: rhonki +/+ minimal
Genetalia: perianal rash (+)
Kulit: deskuamasi (+),
hipopigmentasi (+)
(LANJUTAN)
S O A P
•Demam 3 Keadaan umum: Tampak sakit An. Perempuan, usia 13 bulan Lanjutan
periode (+) sedang dengan BB = 6,5 kg, Panjang • Ampicillin 4 x 200 mg IV (~123 mg/kg/hari)
•BAB cair (+) 4 Kesadaran: somnolen (GCS badan = 71 cm, hari sakit ke-10, • Vitamin A 1 x 200.000 IU single dose
kali E4M4V4) hari rawat ke-3, dengan • Apialys syrup 1 x 2-5 ml per OGT
•Batuk N: 120 kali/menit (TKP) diagnosis : • Asam folat 1 x 5 mg per OGT hari ini 
berdahak (+), RR: 40 kali/menit  Sepsis selanjutnya 1 x 1 mg per OGT
•Toleransi F75 = Suhu: 36.50C (36.5 – 38,8°C)  Dehidrasi sedang perbaikan • Periksa ulang elektrolit, magnesium, phosphor,
265 cc TD: 90/60 mmHg ( 80-110/50-60  Status gizi buruk menurut darah rutin
mmHg) WHO
 Status imunisasi tidak
Input : oral (445 cc) + IVF (602.5 cc) lengkap menurut IDAI.
= 1047.5 cc  Status perkembangan
Output : Urine (858 cc) + IWL meragukan menurut KPSP.
(179cc) = 1037 cc
Balance : + 10.5 cc/24 jam
UO : 5.5 cc/kgBB/jam
Paru:
Inspeksi: retraksi (-)
Auskultasi: rhonki +/+ minimal
Genetalia: perianal rash (+)
Kulit: deskuamasi (+),
hipopigmentasi (+)
Pemeriksaan Penunjang (28 Maret 2016)
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Keterangan
Hematologi
Hemoglobin 9,6 g/dl 10,5-14 Menurun
Hematokrit 27% 32-42 Menurun
Jumlah leukosit 7400/ul 6000-14.000 Normal
Jumlah trombosit 272.000/ul 150-400 ribu/ul Normal
Kimia Darah
Natrium 128 mmol/L 134-143 mmol/L Menurun
Kalium 4,6 mmol/L 3,3-4,6 mmol/L Normal
Kalsium 1,04 mmol/L 1,12-1,23 mmol/L Menurun
Klorida 100mmol/L 98-106 mmol/L Normal
Magnesium 1,7 mg/dl 1,6 – 2,6 mg/dl Normal
Phosphor 1,9 mg/dl 3,8 – 6,5 mg/dl Menurun
Pemeriksaan Penunjang (28 Maret 2016)
Hasil kultur darah sementara:
• Inkubasi 3 x 24 jam terdapat pertumbuhan bakteri aerob pada 2 dari 2
spesimen.
Anemia

Saran: Pemeriksaan morfologi darah tepi, MCV, MCH, MCHC, Serum Iron, dan
retikulosit
KE-4
29 MARET 2016
S O A P
•Demam (-) Keadaan umum: Tampak sakit An. Perempuan, usia 13 • Rawat dalam ruang isolasi
•BAB cair (-) sedang bulan dengan BB = 6,5 kg, • Aff OGT  pasang NGT
•Batuk Kesadaran: compos mentis Panjang badan = 71 cm, hari • Diet F75 8x50cc per OGT  F75 8 x 75 cc per NGT
berdahak (+) N: 116 kali/menit (TKP) sakit ke-11, hari rawat ke-4, • Bubur saring 3 x ½ porsi PO
•Muntah 2x RR: 44 kali/menit hari bebas demam ke-1 • IVF KaEn 3B 700 cc/24 jam + KCl 10 mEq/kolf  IVF
•Toleransi F75 Suhu: 37.20C (36.6 – 37,2°C) dengan diagnosis : D5NS 300 cc/24 jam
= 375 cc TD: 90/60 mmHg ( 80-90/50-60  Sepsis
mmHg) • Cefotaxime 3 x 500 mg IV (~230 mg/kg/hari)
 Dehidrasi sedang • Omeprazole 1 x 5 mg IV (~0.7 mg/kg/dosis)
perbaikan
Input : oral (485 cc) + IVF (737.5 • Ampicillin 4 x 200 mg IV (~123 mg/kg/hari)
 Anemia suspek defisiensi • Paracetamol syrup 5ml jika suhu >38oC tiap 4 jam
cc) = 1222.5 cc besi
Output : Urine (590 cc) + IWL • Resomal 70 cc tiap BAB cair
 Status gizi buruk menurut • Zinc 2x10 mg per OGT
(179cc) + BAB (20cc) = 789 cc WHO
Balance : + 433.5 cc/24 jam • Lacto-B 2 x 1 sacchet per OGT
 Status imunisasi tidak •Apialys syrup 1 x 2-5 ml per OGT
UO : 3.78 cc/kgBB/jam lengkap menurut IDAI.
•Asam folat 1 x 1 mg per OGT
 Status perkembangan • Inhalasi ventolin 1 resp + NS 2 ml tiap 8 jam
Paru: meragukan menurut
Inspeksi: retraksi (-) KPSP. • Zinc cream
Auskultasi: rhonki +/+ minimal
Genetalia: perianal rash (+)
Kulit: deskuamasi (+),
hipopigmentasi (+)
KE-5
30 MARET 2016
S O A P
•Demam (-) Keadaan umum: Tampak sakit An. Perempuan, usia 13 • Rawat dalam ruang isolasi
•BAB cair (-) sedang bulan dengan BB = 6,5 kg, • Diet F75 8 x 75 cc per NGT  F75 6 x 100 cc per NGT
•BAB 3x ampas Kesadaran: compos mentis Panjang badan = 71 cm, hari • Bubur saring 3 x ½ porsi PO
•Batuk N: 120 kali/menit (TKP) sakit ke-12, hari rawat ke-5, • IVF D5NS 300 cc/24 jam  stopper
berdahak (+) RR: 40 kali/menit hari bebas demam ke-2 • Cefotaxime 3 x 500 mg IV (~230 mg/kg/hari)
•Muntah 1x Suhu: 36.70C (36.7 – 37,2°C) dengan diagnosis : • Omeprazole 1 x 5 mg IV (~0.7 mg/kg/dosis)
•Toleransi TD: 100/60 mmHg ( 90-100/60-  Sepsis • Ampicillin 4 x 200 mg IV (~123 mg/kg/hari)
bubur saring 70 mmHg)  Dehidrasi sedang • Paracetamol syrup 5ml jika suhu >38oC tiap 4 jam
 ½ porsi perbaikan • Resomal 70 cc tiap BAB cair
•Toleransi F75 Input : oral (680 cc) + IVF (517.5  Anemia suspek defisiensi • Zinc 2x10 mg per NGT
= 525 cc cc) = 1197.5 cc besi • Lacto-B 2 x 1 sacchet per NGT
Output : Urine (791 cc) + IWL  Status gizi buruk menurut •Apialys syrup 1 x 2-5 ml per NGT
(179cc) + BAB (20cc) = 970 cc WHO •Asam folat 1 x 1 mg per NGT
Balance : + 237.5 cc/24 jam  Status imunisasi tidak • Inhalasi ventolin 1 resp + NS 2 ml tiap 8 jam
UO : 5.07 cc/kgBB/jam lengkap menurut IDAI. •Zinc cream
 Status perkembangan
Paru: meragukan menurut
Inspeksi: retraksi (-) KPSP.
Auskultasi: rhonki +/+ minimal
Genetalia: perianal rash (+)
Kulit: deskuamasi (+),
hipopigmentasi (+)
KE-6
31 MARET 2016
S O A P
•Demam (-) Keadaan umum: Tampak sakit An. Perempuan, usia 13 • Rawat dalam ruang isolasi
•BAB cair (-) sedang bulan dengan BB = 6,9 kg, • Diet F75 6 x 100 cc per NGT  F100 5 x 100 cc
•BAB 2x ampas Kesadaran: compos mentis Panjang badan = 71 cm, • Bubur saring 3 x ½ porsi PO  3 x ¾ porsi PO
•Batuk N: 104kali/menit (TKP) hari sakit ke-13, hari rawat • IVF  stopper
berdahak (+) RR: 40 kali/menit ke-6, hari bebas demam
membaik Suhu: 36.30C (36.3 – 37.1°C) ke-3 dengan diagnosis : • Cefotaxime 3 x 500 mg IV (~230 mg/kg/hari)
• Omeprazole 1 x 5 mg IV (~0.7 mg/kg/dosis)
•Muntah (-) TD: 100/60 mmHg ( 100/60-70  Sepsis • Ampicillin 4 x 200 mg IV (~123 mg/kg/hari)
•Toleransi mmHg)  Dehidrasi sedang • Paracetamol syrup 5ml jika suhu >38oC tiap 4 jam
bubur saring perbaikan
Input : oral= 710 cc • Resomal 70 cc tiap BAB cair
 habis  Anemia suspek defisiensi • Zinc 2x10 mg per NGT
•Toleransi F75 Output : Urine (611 cc) + IWL (179 besi
cc) = 790 cc • Lacto-B 2 x 1 sacchet per NGT
= 450 cc  Status gizi buruk •Apialys syrup 1 x 2-5 ml per NGT
Balance : - 80 cc/24 jam menurut WHO
UO : 3.6 cc/kgBB/jam •Asam folat 1 x 1 mg per NGT
 Status imunisasi tidak • Inhalasi ventolin 1 resp + NS 2 ml tiap 8 jam
lengkap menurut IDAI.
Paru: •Zinc cream
 Status perkembangan •Elkana 3x 1 tab per NGT
Inspeksi: retraksi (-) meragukan menurut
Auskultasi: rhonki +/+ minimal KPSP.
Genetalia: perianal rash (+)
Kulit: deskuamasi (+),
hipopigmentasi (+)
Pemeriksaan Penunjang (31 Maret 2016)
• Hasil kultur darah:
Biakan darah tumbuh Salmonella sp pada 2 dari 2 spesimen darah.
Tanggal pengambilan spesimen: 25 Maret 2016
7 31 MARET 2016
S O A P
•Demam (-) Keadaan umum: Tampak sakit An. Perempuan, usia 13 • Pasien boleh pulang
•BAB cair (-) sedang bulan dengan BB = 6,9 kg, • Obat pulang:
•BAB 1x ampas Kesadaran: compos mentis Panjang badan = 71 cm, oCefixime 2 x 30 mg PO (~8.6 mg/kg/hari)
•Batuk N: 92kali/menit (TKP) hari sakit ke-14, hari rawat oApialys 1 x 2.5 ml PO
berdahak (+) RR: 32 kali/menit ke-7, hari bebas demam oZinc 1 x 20 mg PO
membaik Suhu: 37.30C (37 – 37,3°C) ke-4, dengan diagnosis : oElkana 3 x 1 tab PO
•Muntah (-) TD: 90/60 mmHg ( 80-90/50-60  Sepsis ec Salmonella sp oFerriz syrup 3 x 2.5 ml PO
•Toleransi mmHg)  Dehidrasi sedang oNutrini drink 4 x 100-150 cc PO
bubur saring perbaikan
 habis Input : oral (530 cc) + IVF (125 cc)  Anemia susp defisiensi
•Toleransi F100 = 655 cc besi
= 500 cc Output : Urine (536.7 cc) + IWL  Status gizi buruk
(179 cc) = 715.7 cc menurut WHO
Balance : + 607 cc/24 jam  Status imunisasi tidak
UO : 3.24 cc/kgBB/jam lengkap menurut IDAI.
 Status perkembangan
Paru: meragukan menurut
Inspeksi: retraksi (-) KPSP.
Auskultasi: rhonki +/+ minimal
Genetalia: perianal rash (+)
Kulit: deskuamasi (+),
hipopigmentasi (+)
Kriteria Pemulangan Anak Gizi Buruk
• Kriteria sembuh: BB/TB atau BB/PB >-2 SD

Edema sudah berkurang atau hilang, anak sadar dan aktif

BB/PB atau BB/TB >-3 SD

Komplikasi sudah teratasi

Ibu telah mendapat konseling gizi

Ada kenaikan BB sekitar 50 g/kgBB/minggu selama 2 minggu berturut-turut

Selera makan turut sudah baik, makanan yang diberikan dapat dihabiskan
SKEMA PEMBERIAN KALORI
Fase Hari Rawat Diet Total Kalori
(kkal/kg/hari)
Hari rawat ke-1 F75 20-30 cc per 3 jam 27

Fase Stabilisasi Hari rawat ke-2 F75 2 x 35 cc  2 x 40 cc  4 x 45 cc 41

Hari rawat ke-3 • F75 8 x 50 cc 46

Hari rawat ke-4 • F75 8 x 75 cc 65


• Bubur saring 3 x ½ porsi 30
Fase Transisi
Hari rawat ke-5 • F75 6 x 100 cc 65
• Bubur saring 3 x ½ porsi 30

Hari rawat ke-6 • F100 5 x 100 cc 72


Fase Rehabilitasi • Bubur saring 3 x ¾ porsi 45
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai