Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN KASUS

DIARE AKUT
Pembimbing :
dr. Yustina Rostanti, Sp.A
Present By :

Luh Rani Virayani (20710191)


Ida Ayu Laras Saraswati (20710135)
Reza Andhika Aditia (22710084)
Identitas Pasien
• Nama : An. I.A
• Tanggal Lahir : 19 Agustus 2021
• Umur : 1 Tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Alamat : Sidoarjo
• Pekerjaan :-
• Status : Belum menikah
• Agama : Islam
• Tanggal MRS : 29 Agustus 2022
• Tanggal Periksa : 29 Agustus 2022
• No. RM : 2179979
Keluhan Utama :
BAB Cair
ANAMNESA
Riwayat Perjalanan Penyakit
Pasien dating ke IGD RSUD Sidoarjo diantar oleh kedua orang tuanya
pada malam hari dengan keluhan BAB cair sejak satu hari sebelum MRS
(Minggu, 28 Agustus 2022).

Day 2
Day 1
29/08/2022
28/08/2022

Hari pertama anak BAB cair sebanyak Hari kedua anak BAB cair sebanyak
lebih dari 5 kali berwarna kuning, disertai lebih dari 7 kali berwarna kuning,
berisi ampas, lender (-), darah (-). ampas sedikit, lender (-), darah (-).
Keluhan Tambahan

Demam Mual dan


muntah

Nafsu makan
Rewel dan
menurun
lemas

Banyak BAK banyak dan


minum sering
ANAMNESA
Riwayat Penyakit Sekarang

Demam Makan & Mual muntah rewel dan BAK banyak


Minum lemas dan sering

Demam sejak satu hari Mual disertai


Nafsu makan
sebelum MRS (suhu saat muntah 10 kali Anak tampak
menurun sejak BAK banyak
diukur di rumah 37.3⁰C), sejak hari lebih rewel dan
satu hari sebelum dan sering
segera turun setelah minggu hanya ingin
diare. Anak lebih (ganti panpers
diberikan obat terutama setelah diajak tidur atau
banyak minum lebih dari
paracetamol sirup oleh makan dan digendong oleh
lebih banyak dari biasanya)
ibu sebanyak satu kali. terkadang ibunya.
biasanya
Batuk(-) Pilek (-) setelah minum
Riwayat Penyakit Sebelumnya

ANTENATAL NATAL NEONATAL


• Usia
• Keadaan ibu sehat Kehamilan : 39 • Aterm MRS 4 bulan
saat hamil Minggu • Sianosis (-) yang lalu selama
• Kontrol rutin ke • SC • Pucat (-), 4 hari karena
bidan dan dokter • BB lahir 3400 • Kuning (-) demam berdarah
kandungan gram • Kejang (-)
• Panjang Badan • Perdarahan (-)
53 cm
Riwayat Imunisasi

● Hepatitis B : < 24 jam


● BCG : 1 bulan
● Polio : 1, 2, 3, 4 bulan
● DPT : 2, 3, 4 bulan
● Campak : 9 bulan
Riwayat Tumbuh
Kembang
• Motorik kasar :
Mangangkat kepala : 3 bulan
Tengkurap sendiri : 4 bulan
Merangkak : 6 bulan
Duduk sendiri : 9 bulan
Berdiri : 11 bulan
Berjalan :-
• Motorik halus :
Menggerakkan kepala sepenuhnya ke sisi
yang lain : 8 bulan
• Kognitif :-
• Bahasa :-
• Psikolog social dan emosional : -
Riwayat Makan Riwayat Kebiasaan

01 ASI : dari lahir – 9 bulan


Susu Formula
sekarang
: 9 bulan – 02 Suka memgigit barang yang
dipegang dan menghisap jari
(tidak pernah
ganti susu)
MPASI : usia 6 bulan
Nasi Tim : 10 bulan- sekarang
Makanan padat : -

Riwayat Alergi Riwayat Pengobatan


03 Tidak ada 04 p/o Paracetamol Sirup 3x1
sendok takar
05 Riwayat social &
kepribadaian 06
Riwayat Penyakit
Keluraga
Tidak ada keluarga yang
• Pasien dikatakan aktif
• menderita penyakit seperti
Tidak ada tetangga yang
ini sebelumnya
sedang sakit sama seperti
ini
• Setiap hari ibu memasak
dengan air sumur
Pemeriksaan Fisik
● Keadaan umum : Cukup
● Kesadaran : Compos mentis
● GCS : 4-5-6
● Berat Badan : 9 kg
● Panjang Badan : 80 cm
● Status Gizi : 90% (gizi baik)
● Vital Sign
Suhu : 37,0° C
Nadi : 116x/menit
RR : 25x/menit
KEPALA LEHE
R
• Bentuk : Normocephal
UUB cekung (-) • Trakea di tengah
• Rambut : Warna hitam dan • JVP tidak ada peningkatan
tidak mudah dicabut • Pembesaran KGB (-)
• Mata : Konjungtiva anemis -/-, mata • Pembesaran Tiroid(-)
cowong -/-, sklera
ikterik-/-, pupil isokor +/+
• Hidung : Pernafasan cuping
hidung (-), Epistaksis (-) Sekret (-)
• Telinga : Normotia, serumen -/-
• Mulut : Mukosa mulut kering (-),
sianosis (-), Gusi berdarah (-)
• Tonsil : T1/T1, hiperemis -/-
• Faring : Hiperemis (-), granula (-)
THORAX
JANTUNG PARU

Inspeksi : Gerakan dada simetris


Inspeksi : Iktus kordis tak tampak
kanan/kiri, retraksi dada -/-
Palpasi : Iktus kordis tak teraba
Palpasi : Gerakan nafas simetris
Perkusi : Batas jantung dalam
kanan/kiri, fremitus raba tidak
batas normal
lateralisasi
Auskultasi : S1 S2 Tunggal regular,
Perkusi : Sonor pada kedua
Murmur (-), Gallop (-)
lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler +/+
ronki -/- wheezing -/-
Abdomen
Genetalia
Eksterna
Inspeksi : Distended (-),
Dalam Batas Normal
massa (-), jejas (-)
Auskultasi : Bising usus (+)
meningkat (20x/menit)
Palpasi : Soefl (+), turgor kulit
kembali cepat, massa (-)
nyeri tekan (sulit
dievaluasi), hepar & lien tidak
teraba
Perkusi : Timpani (+), ascites (-)
Ekstremitas

Venus
Akral Hangat Kering Venus has a beautiful Sianosis (-)
Merah (+) name and very high
temperatures

Saturn
CRT ≤2 detik
Edema (-) It was named after the Kuku Jari panjang
Roman god of wealth &
dan kotor
agriculture
Pemeriksaan Penunjang
(29/8/2022)
Darah Lengkap

Pemeriksaan Hasil Normal Satuan

WBC 9,52 6,00 – 17,00 10^3/uL

RBC 4,6 4,2 – 6,1 10^6/uL

Rapid test antigen HGB 13.2 10,7 – 13,1 g/dL

COVID-19 : Negatif HCT 41.9 37,0 – 52,0 %

PLT 267 217 - 249 10^3/uL

MCV 79.2 79,0 – 99,0 fl

MCH 25.0 27,0 – 31,0 pg

MCHC 31.5 33,0 – 37,0 g/dL

NEUT% 51.7 50,0 – 70,0 %

LYMPH% 34.2 25,0 – 40,0 %

MONO% 12.8 2,0 - 8,0 %


Pemeriksaan Penunjang
(29/8/2022)
Kimia Klinik Elektrolit

Pemeriksaan Hasil Normal Satuan Pemeriksaan Hasil Normal Satuan

GDS 80 60-100 mg/dl


Natrium 132 132 – 141 mmol/l

Kalium 5.2 3,5 – 6,1 mmol/l

Clorida 99 97 – 106 mmol/l


Pemeriksaan Penunjang
(31/08/2022)
Feces Lengkap

Pemeriksaan Hasil Normal

Warna Kuning Negatif

Konsistensi Lembek Negatif

Lendir Positif Negatif

Leukosit 1-2 Negatif

Eritrosit 1-2 Negatif


Diagnosa Kerja

DIARE AKUT +
DEHIDRASI RINGAN
TATALAKSANA
Infus KAEN 3B 450 ml/3 jam
(monitor tanda-tanda dehidrasi)

Infus KAEN 3B 900 ml/24 jam


Injeksi Paracetamol 3 x 100mg (bila demam)
Injeksi Ondansetron 3 x 1mg (bila muntah)
Po. Zinc 1 x 1 tablet
Po. Lacto B 1 x 1 sachet
Diet TETP rendah serat (nasi tim tanpa sayur)
susu UHT
Follow Up : 30/8/2022
An. I / 1 th / 9 Kg
S : Ibu pasien mengatakan anaknya diare hari ke 3, diare A : Diare Akut + Dehidrasi Ringan
±7 kali cair terdapat ampas, berwarna kuning. Kejang (-)
demam (-) Mual (-) Muntah (-), Batuk (-) Pilek (-) Bak
Normal, Nafsu makan menurun. P:
O : Keadaan Umum : Lemah • Infus Kaen 3B 1000 cc/24 Jam
Kesadaran : Composmentis • Injeksi Ondancetron 3 x 1 mg (IV)  Bila
N : 116x/menit, RR : 25x/menit, Suhu : 36,8 °C Muntah
GCS : 4-5-6
• Injeksi Paracetamol 3 x 100mg (IV)  Bila
K/L : A/I/C/D -/-/-/- Demam
Thorax :
Cor S1 S2 TR Murmur (-) Gallop (-) • Po. Zinc 1 x 1 tablet
Pulmo Vesikular (+) Ronkhi (-) Wheezing (-) • Neokaolana Syrup 3 x 2,5 cc (PO)
Abdomen :BU (+) Meningkat, Distensi (-) Nyeri Tekan (-) • Lacto-B 1x1 Sacch (PO)
Ekstrimitas : Akral Hangat Kering Merah, Tidak ada
oedema, CRT <2 Detik • Diet TETP rendah serat (nasi tim tanpa sayur) +
susu UHT
Follow Up : 31/8/2022
An. I / 1 th / 9 Kg
S : Ibu Pasien mengatakan anaknya diare hari ke 3, diare 1 A : Diare Akut + Dehidrasi Ringan
kali, sudah ada ampas, berwarna kuning dan lembek,
kejang (-), batuk (-), pilek (-), mual (-), muntah (-), BAK
Normal, Nafsu makan menurun. P:
O : Keadaan Umum : Lemah • Infus Kaen 3B 1000 cc/24 Jam
Kesadaran : Composmentis • Injeksi Ondancetron 3 x 1 mg (IV)  Bila
N : 109x/menit, RR : 22x/menit, Suhu : 36,9 °C Muntah
GCS : 4-5-6
• Injeksi Paracetamol 3 x 100mg (IV)  Bila
K/L : A/I/C/D -/-/-/- Demam
Thorax :
Cor S1 S2 TR Murmur (-) Gallop (-) • Po. Zinc 1 x 1 tablet
Pulmo Vesikular (+) Ronkhi (-) Wheezing (-) • Neokaolana Syrup 3 x 2,5 cc (PO)
Abdomen :BU (+) Meningkat, Distensi (-) Nyeri Tekan (-) • Lacto-B 1x1 Sachet (PO)
Ekstrimitas : Akral Hangat Kering Merah, Tidak ada
oedema, CRT <2 Detik • Diet TETP rendah serat (nasi tim tanpa sayur) +
susu UHT
Follow Up : 01/9/2022
An. I / 1 th / 9 Kg
S : Ibu pasien mengatakan anaknya diare hari ke 5, diare A : Diare Akut + Dehidrasi Ringan
±5 kali, cair, ampas lebih banyak dari hari sebelumnya,
berwarna kuning, Kejang (-) demam (-) Mual (-) Muntah
(-), Batuk (-) Pilek (-) Bak Normal, Nafsu makan sedikit P:
meningkat. • Infus Kaen 3B 1000 cc/24 Jam
O : Keadaan Umum : Lemah • Injeksi Ondancetron 3 x 1 mg (IV)  Bila
Kesadaran : Composmentis Muntah
N : 110x/menit, RR : 22x/menit, Suhu : 36,8 °C
• Injeksi Paracetamol 3 x 100mg (IV)  Bila
GCS : 4-5-6 Demam
K/L : A/I/C/D -/-/-/-
Thorax : • Po. Zinc 1 x 1 tablet
Cor S1 S2 TR Murmur (-) Gallop (-) • Neokaolana Syrup 3 x 2,5 cc (PO)
Pulmo Vesikular (+) Ronkhi (-) Wheezing (-) • Lacto-B 1x1 Sachet (PO)
Abdomen :BU (+) Meningkat, Distensi (-) Nyeri Tekan (-)
Ekstrimitas : Akral Hangat Kering Merah, Tidak ada • Diet TETP rendah serat (nasi tim tanpa sayur) +
susu UHT
oedema, CRT <2 Detik
Follow Up : 02/9/2022
An. I / 1 th / 9 Kg
S : Ibu pasien mengatakan anaknya diare hari ke 6, diare A : Diare Akut + Dehidrasi Ringan
±2 kali Tekstur Lembek, berwarna kuning, Kejang (-)
demam (-) Mual (-) Muntah (-), Batuk (-) Pilek (-) Bak
P:
Normal, Nafsu makan membaik .
O : Keadaan Umum : Lemah • Infus Kaen 3B 1000 cc/24 Jam
Kesadaran : Composmentis • Injeksi Ondancetron 3 x 1 mg (IV)  Bila Muntah
N : 100x/menit, RR : 20x/menit, Suhu : 36,2 °C • Injeksi Paracetamol 3 x 100mg (IV)  Bila
GCS : 4-5-6 Demam
K/L : A/I/C/D -/-/-/- • Po. Zinc 1 x 1 tablet
Thorax :
Cor S1 S2 TR Murmur (-) Gallop (-) • Neokaolana Syrup 3 x 2,5 cc (PO)
Pulmo Vesikular (+) Ronkhi (-) Wheezing (-) • Lacto-B 1x1 Sachet (PO)
Abdomen :BU (+) Meningkat, Distensi (-) Nyeri Tekan (-) • Diet TETP rendah serat (nasi tim tanpa sayur) +
Ekstrimitas : Akral Hangat Kering Merah, Tidak ada susu UHT
oedema, CRT <2 Detik • ACC KRS (Terapi oral lanjut)
RESUME

Pasien An. IA usia1 tahun, BB 9kg (status gizi normal) datang dengan keluhan BAB cair sejak satu hari
sebelum MRS. hari pertama anak BAB cair sebanyak lebih dari 5 kali dan hari kedua BAB cair sebanyak 7 kali
berwarna kuning, disertai berisi ampas, lendir (-), darah (-). Demam (suhu saat diukur di rumah 37.3 ⁰C) sejak satu
hari sebelum MRS, namun segera turun setelah diberikan obat paracetamol sirup oleh ibu sebanyak satu kali.
Nafsu makan menurun, anak tampak lebih banyak minum dari biasanya. Mual disertai muntah terutama
setelah makan dan minum lebih dari 10 kali. Anak lebih rewel dan lemas. BAK banyak dan sering. Batuk (-),
Pilek (-). Anak memiliki kebiasaan menghisap jari dan barang yang dipegang.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan nadi 116x/menit, pernafasan 25 x/menit, dan suhu 37.0 oC. Bising usus
meningkat 20x/menit, kuku jari Panjang dan kotor. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil lab sebagai
berikut : WBC: 9,52 / RBC: 4,6 / HGB: 13,2 / HCT: 41.9 / PLT : 267, Na : 130, SARS CoV-2 : Antigen : Negatif.
DIARE AKUT
TINJAUAN PUSTAKA
Batasan Diare Keluarnya tinja cair lebih dari
3 kali dalam 24 jam.

AKUT Kronis
Terjadi akut dan berlangsun Berlangsung
paling lama 3-5 hari Lebih dari 14 hari
Berkepanjangan
Berlangsung
lebih dari 7 hari
DEFINISI DIARE AKUT

Diare akut : Bayi dengan ASI eksklusif


• BAB pada bayi atau anak > 3
kali perhari • meningkatnya frekuensi BAB
• konsistensi cair • konsistensinya menjadi cair
• dengan atau tanpa lendir dan • menurut ibunya abnormal atau
darah tidak seperti biasanya.
• berlangsung kurang dari satu
minggu.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi Diare Menurut Kelompok Umur
Berdasarkan pola penyebab
kematian semua umur, diare
merupakan penyebab
kematian peringkat ke-13
dengan proporsi 3,5%.
FAKTOR RESIKO
Faktor penyebaran kuman :
Faktor penjamu :
• tidak memberikan ASI secara penuh 4-6
• tidak memberikan ASI
bulan pertama kehidupan
sampai usia 2 tahun
• menggunakan botol susu yang tidak steril
• kurang gizi
• menyimpan makanan masak pada suhu
• campak
kamar
• imunodefisiensi
• menggunakan air minum yang tercemar
• tidak mencuci tangan sesudah buang air Faktor Lingkungan
besar atau sesudah membuang tinja anak • Ketersediaan air bersih yang tidak
atau sebelum makan atau menyuapi anak memadai
• tidak membuang tinja bayi dengan benar • Kebersihan lingkungan dan personal
higienes yang buruk
ETIOLOGI

Enternal Parenteral
• Infeksi
• Infeksi parenteral
 Virus : Rotavirus,
 ISPA
Adenovirus, CMV, dll.
 ISK
 Bakteri : Salmonella,
Shigela, E-coli, dll.  OMA, dll
 Parasit, protozoa
(entamoba histolytica)
 Jamur
• Intoksika makanan
Mekanisme diare berdasarkan kondisi
intraluminal
Patofisiologi Diare karena virus
Patofisiologi Diare karena virus
continue..
Patofisiologi Diare oleh karena Bakteri
Patofisiologi Diare oleh karena Bakteri
Continue…
Gejala Klinis
Gejala Umum Gejala komplikasi

Frekuensi BAB
Gangguan elektrolit
bertambah

Bersifat cair,
Dehidrasi
berlendir / berdarah

Demam, mual, muntah, Gangguan gas


kembung, anoreksia darah/asidosis
Gejala diare berdasarkan penyebab
Derajat Dehidrasi
Haroen Noersaid (Modifikasi)

Dehidrasi Ringan
Rasa Haus
Oliguria Ringan
01
Dehidrasi Sedang
02 Keadaan Jaringan :
• Turgor kulit turun
• UUB Cekung
Dehidrasi Berat • Mata Cekung
Tanda-tanda vital :
• SSP : somnolen, sopor, koma
03
• Pulmo & Kardiovaskular :
Kussmaul & renjatan
HOW TO DIAGNOSIS
?
ANAMNESA Pemeriksaan Fisik

Keluhan Tambahan
Identifikasi • Muntah : volume &
Diare frekuensinya
• Kencing : biasa, berkurang, • Berat badan
• Lama diare jarang, tidak kencing 6-8 • Vital sign
• Frekuensi jam terakhir • Tanda-tanda dehidrasi
• Volume • Makanan & minuman yang • Pemeriksaan inspeksi,
• Konsistensi tinja dierikan palpasi, perkusi,
• Warna • Demam auskultasi pada tubuh
• Bau • Penyakit lain : batuk, pilek,
• Lendir otitis, dll.
• Darah • Tindakan yang dilakukan
ibu
Pemeriksaan Penunjang

Darah Urine Feses

Makroskopis Miksroskopis
DL UL
SE Kultur
BGA Watery, Mukus (-) : FL
Glukosa Cholera, enterotoksin
Kultur virus, protozoa, infeksi
diluar GIT Leukosit : kuman invasif /
memproduksi sitotoksin (shigella
salmonella,C. Jejuni, EIEC)
Darah, mukus : E.
Histolitica, E.
Coli, Trichiura
Kista : Amubiasis

Bau busuk : salmonella,


Kultur Feses
giardiasis,
cryptosporidium
strongiloides
TATALAKSANA
—Someone Famous
Terapi Cairan Standar (Iso Hiponatremia)
untuk segala usia kecuali neonates
PLAN DERAJAT DEHIDRASI KEBUTUHAN JENIS CAIRAN CARA/LAMA
CAIRAN PEMBERIAN
A Tanpa dehidrasi +10-20ml/kg/ Larutan RT atau Oral sampai diare
setiap kali diare oralit berhenti

B Sedang +70ml/kg/1jam HSD atau Oralit T.I.V/3 jam


6-9% (5tts/kg/mnt) Atau
T.I.G/3jam
Ringan +50ml/kg/3jam HSD atau Oralit Oral 3 jam
(3-4tts/kg/mnt) T.I.V/3jam
Atau
T.I.G/3jam

C Berat +30ml/kg/1jam RL T.I.V/3jam atau


(10tts/kg/mnt) lebih cepat

Sumber : Pedoman Diagnosis dan Terapi, RSU Dokter Soetomo Surabaya. 2008
ANTIBIOTIKA
• Antibiotika hanya
digunakan pada pengobatan
diare akut oleh penyebab
khusus.
• Obat-obatan ini tidak
mencegah dehidrasi ataupun
meningkatkan status gizi
anak.
OBAT ANTIDIARE
Tidak diindikasikan pada diare akut anak karena tidak
mempunyai keuntungan praktis dan beberapa obat memiliki efek
samping yang berbahaya

Bismuth
Adsorben Antimotilitas
subsalicylate
• Mengikat dan • Mengurangi frekuensi diare pada • Bila diberikan setiap 4
menginaktifasi toksin dewasa jam bisa mengurangi
bakteri / bahan penyebab • ES : Ileus paralitik keluaran tinja pada anak
diare. • Memperlambat eliminasi dengan diare akut
• Melindungi mukosa usus. organisme penyebab shg • Jarang digunakan
Ex : Kaolin, attapulgite, memperpanjang infeksi
cholestyramine • Efek sedasi
• Tidak dianjurkan pada bayi &
anak
Ex : loperamide hydrochloride
Obat-obat lain
Anti muntah
• Menyebabkan kantuk shg mengganggu
pemberian terapi oral 01
• Tidak digunakan pada diare anak karena
akan berhenti saat pasien sudah
terehidrasi Cardiac stimulant
• Ex : prochlorperazine & chlorpromazine
02 • Renjatan pada diare akut disebabkan
oleh dehidrasi dan hypovolemia.
• Penggunaan cardiac stimula dan obat
vasoaktif (ex : adrenalin) tidak
Darah/plasma 03 diindikasikan.

Dapat diberikan pada penderita dengan


hypovolemia karena renjatan septik
KOMPLIKASI
Gangguan keseimbangan elektrolit
Hiperkalemia
Hipernatremia kalium >5 mEq/L. dapat dilakukan
dengan pemberian kalsium glukonas
Masuknya natrium berlebih >150
10% 0,5 ml/kgBB i.v pelan-pelan dalam
mmol/L memerlukan pemantauan
5-10 menit dengan monitor detak
berkala yang ketat.
jantung.

Hipokalemia
Hiponatremia Kalium<3,5mEq/L.
Natrium <130 mmol/L dapat menyebabkan kelemahan otot,
terjadi kejang, lethargi. ileus paralitik, gangguan fungsi
ginjal dan aritmia.
Daftar Pustaka
Attiyah F. dkk. 2008. Pedoman Diagnosis dan Terapi. Edisi III. Rumah Sakit Umum
Dokter Sutomo. Surabaya. Hal. 1.
Depkes RI. 2011. Buku Saku Petugas Kesehatan: LINTAS Diare. Jakarta :
Departemen Kesehatan RI.
IDAI. 2010. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta: IDAI.
IDAI. 2020. Buku ajar Gastrohepatologi Anak. Jakarta: IDAI.
Kemenkes RI. 2011. Situasi Diare di Indonesia. Buletin Jendela Data dan Informasi
Kesehatan, Volume 2, Triwulan 2, 2011.
Kliegman & Alvin, Nelson, ed al. 2007. Ilmu Kesehatan Anak Vol.2 Edisi 15. Jakarta :
EGC, 1354-1361.
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Jakarta :
Kementerian Kesehatan RI; 2021.
THANK
YOU
Any questions ?

Anda mungkin juga menyukai