Anda di halaman 1dari 8

TEORI KEBENARAN ILMU

 Kebenaran berkaitan dengan kualitas, sifat,


hubungan, dan nilai tertentu.
 Ilmu dalam menemukan kebenaran, menyandarkan
pada teori kebenaran antara lain:
1. Koherensi
2. Korespondensi
3. Positivistik
4. Pragmatik
5. Esensialisme
6. Konstruktivisme
7. Religiusisme
TEORI KEBENARAN KOHERENSI
 Koherensi, saling berhubungan: suatu proposisi
atau pernyataan dari suatu pengetahuan
bernilai benar bila proposisi itu mempunyai
hubungan dengan ide proposisi terdahulu yang
bernilai benar. Teori ini mendasarkan pada
kriteria konsistensi suatu argumentasi.
 Contoh: pengetahuan tentang Indonesia
diproklamerkan kemerdekaannya 17 Agustus
1945 bertepatan dengan hari Jumat, tanggal 17
Ramadhan  dibuktikan dengan kejadian
sejarah atau pembuktian secara logis.
TEORI KEBENARAN KORESPONDENSI

 Korespondensi, kesesuaian: kebenaran


berupa kesesuaian (correspondence)
antara makna yang dimaksud oleh suatu
pernyataan dengan apa yang
sesungguhnya (hal atau fakta).
 Sesuatu dianggap benar apabila apa
yang diungkapkan (pndapat, kejadian,
informasi) sesuai dengan fakta (kesan,
ide) di lapangan.
TEORI KEBENARAN POSITIVISTIK
 Positivisme merupakan perkembangan
Empirisme yang ekstrem, adalah
pandangan yang dapat diselidiki atau
dipelajari hanyalah dari yang
nyata/empirik/positif.
 Nilai politik dan sosial digeraralisasikan
berdasarkan fakta dari penyelidikan
terhadap kehidupan masyarakat itu
sendiri.
TEORI KEBENARAN PRAGMATIK
 Teori kebenaran yang mendasarkan pada
kriteria tentang fungsi tidaknya suatu
pernyataan dalam lingkup ruang dan
waktu.
 Kalau Korespondensi berhubungan
langsung dengan realita objektif, teori
pragmatik berusaha menguji kebenaran
ide melalui konsekuensi daripada praktik
pelaksanaannya.
TEORI KEBENARAN ESENSIALISME
 Esensialisme: pendididkan yang
didasarkan pada nilai kebudayaan
yang telah ada sejak awal peradaban
manusia.
 Esensialisme memandang bahwa
pendidikan harus berpijak pada nilai
yang jelas dan tahan lama.
TEORI KEBENARAN KONSTRUKTIVISME

 Konstruktivisme kehilangan tujuan


utama pemikiran kritis. Realitas bukan
sebagai sesuatu yang alamiah dan abadi
melainkan sebagai produk dari interaksi.
 Konstrukstivisme tidak memaknai
interaksi antar nilai ini sebagai proses
politik yang berpengaruh pada aspek
keadilan, kesederajatan dan kebebasan.
TEORI KEBENARAN RELIGIUSISME
 Teori Religiusisme memaparkan bahwa manusia
bukanlah semata-mata makhluk jasmani, tetapi
juga makhluk rohani. Oleh karena itu, muncullah
teori religius ini yang kebenarannya secara
ontologis dan aksiologis bersumber dari sabda
Tuhan yang disampaikan melalui wahyu.
 Agama mengantarkan pada kebenaran, filsafat
membuka jalan untuk mencari kebenaran, dan
ilmu pada hakekatnya adalah kebenaran itu
sendiri, karena manusia menuntut ilmu untuk
mengetahui rahasia alam.

Anda mungkin juga menyukai