Anda di halaman 1dari 19

STASE 1 KDPK

KASUS KEHAMILAN EKTOPIK


TERGANGGU DI RSU IMELDA

ROTUANNA SITUMORANG
RIKA SARI

Dosen Pembimbing : Eva


Nirwana ,SST,MKM
2
HIRARKI KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA MENURUT MASLOW
Kebutuhan dasar pada manusia merupakan
unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia
dalam menjaga keseimbangan baik secara
fisiologis maupun psikologis

3
Defenisi Keterampilan Dasar Praktik
Kebidanan

Keterampilan dasar praktik kebidanan adalah


kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang bidan
dalam memberikan asuhannya secara aman dan
bertanggung jawab. Bidan sebagai pelaku profesi
dituntut untuk memiliki standar kompetensi, standar
kompetensi bidan sebagai acuan untuk melakukan
segala tindakan dan asuhan yang diberikan dalam
seluruh aspek pengabdian profesi bidan kepada
individu, keluarga dan masyarakat secara aman dan
bertanggung jawab pada berbagai tatanan pelayanan
kesehatan.

4
Kehamilan Ektopik Terganggu
(KET)
Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan dimana
sel telur yang dibuahi berimplantasi dan tumbuh
diluar endometrium kavum uteri

5
Tanda dan Gejala

a. Amenorhoe
b. Nyeri perut bagian bawah
c. Level hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) rendah
d. Perdarahan pervaginam berwarna coklat tua
e. Pada pemeriksaan pervagina terdapat nyeri goyang bila serviks
digoyangkan dan kavum douglasi menonjol karena ada
pembekuan darah.

6
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana keterampilan dasar praktik kebidanan pada kasus Kehamilan
Ektopik Terganggu (KET) ibu hamil dan memenuhi kompetensi skill stase
keterampilan dasar dalam praktik kebidanan (KDPK) di RSU Imelda Pekerja
Indonesia

TUJUAN
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui dan meninjau kasus kehamilan
ektopik terganggu (KET) ibu hamil dan memenuhi kompetensi skill pada
stase keterampilan dasar dalam praktek kebidanan (KDPK)
Capaian Kompetensi Skill
1. Anamnesa
Anamnesa ini telah dilakukan pada NY. Y yakni dengan mengkaji
keluhan pasien yang menyebabkan pasien datang ke IGD serta
menanyakan riwayat penyakit pasien terdahulu

2. Menilai Tanda-Tanda Kegawatdaruratan


Pada kasus ini mahasiswa telah mengamati tanda-tanda
kegawatdaruratan yaitu dengan ditandainya nyeri tekan yang dilakukan
di area perut pasien disertai dengan adanya perdarahan pervaginam.

3. Pemeriksaan Vital Sign


Pada kasus ini mahasiswa telah melakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital pada Ny . Y untuk mendeteksi adanya kelainan atau gangguan
fungsi organ agar mempermudah untuk mendiagnosa pasien.
8
Capaian Kompetensi Skill
4. Pemeriksaan Fisik
Yakni melakukan pemeriksaan fisik pada Ny.Y guna untuk mengetahui
keadaan umum Ny. Y

5. Perencanaan kebutuhan alat dan bahan


Melakukan perencanaan kebutuhan alat dan bahan untuk kebutuhan
Ny.Y selama pengobatan di Rumah Sakit seperti cairan selama
perawatan, obat-obatan dan kebutuhan lainnya.

6. Fasilitasi Pemberian Informed Consent


Didampingi oleh bidan untuk memberikan informed consent pada
pasien dan keluarga untuk melakukan tindakan operasi karena dalam
penatalaksanaan tindakan ini memiliki banyak resiko.
9
Capaian Kompetensi Skill
7. Pemberian Obat Melalui IV dan IC
Pada kasus Ny. Y pemberian obat yang diberikan adalah melalui IC
(skin test) pada saat sebelum melakukan operasi untuk mengetahui
apakah Ny. Y memiliki alergi obat ataupun tidak, serta pemebrian IV
pada pemberian Injeksi Ceftriaxone

8. Pemasangan Infus
Pada kasus Ny.Y pemasangan infus yang diberikan yaitu cairan
RL(Ringer Laktat)

9. Manajamen hidrasi dan rehidrasi (keseimbangan intake


dan output cairan pasien)
Pada kasus Ny.Y manajamen hidrasi dan rehidrasi (keseimbangan intake dan
output cairan) yang diberikan pada Ny.Y yaitu sebnayak 20 tetes/menit pada
penatalaksanaan pemberian cairan infusnya.

10
Capaian Kompetensi Skill
10. Manajamen Nyeri
Pada kasus ini mahasiswa telah melakukan pemeriksaan manajamen
nyeri pada Ny. Y skala nyeri yang digunakan yaitu Numeric Rating
Scale (NRS) hal ini juga ditandai dengan Ny. Y yang mengatakan nyeri
pada bagian abdomennya.

11. Pengambilan Spesimen


Pada kasus ini mahasiswa telah melakukan pengambilan darah Ny. Y
yang tujuannya untuk dilakukannya tes laboratorium sebagai tes
penunjang diagnosa

12. Pemberian KIE(Komunikasi Informasi Edukasi)


Pada kasus pemberian KIE ini mahasiswa telah melakukan dan memberikan
edukasi seputar kasus KET pada pasien misalnya edukasi tentang nutrisi setelah
operasi , memberikan dukungan edukasi seputar kasus KET pada pasien misalnya
edukasi tentang nutrisi setelah operasi, memberikan dukungan emosional pasca
11 operasi pada pasien dan KIE tentang KB .
Capaian Kompetensi Skill
13. Mencuci Tangan
Mencuci tangan dengan 5 moment dimana mahasiswa sudah menerapkan 5
moment mencuci tangan antara lain : sebelum menyentuh pasien, sebelum
melakukan tindakan, setelah terkena cairan tubuh pasien, sesudah kontak dengan
pasien, dan setelah meninggalkan ruangan.

14. Ketepatan pemakaian APD


Pada kasus ini mahasiswa telah menggunakan alat pelindung diri agar
tidak terpapar langsung dengan pasien, APD yang umum digunakan
seperti : handscoon dan masker.

15. Ketepatan pembuangan sampah


Setelah melakukan pemasangan infus dan skin test mahasiswa telah melakukan
penempatan sampah medis berdasarkan golongannya : sampah benda tajam,
sampah infeksi, dan sampah non infeksius.

12
Capaian Kompetensi Skill
16. Ketepatan pemeliharaan dan penggunaan alat steril
Pada kasus Ny.Y untuk kasus ini mahasiswa telah melakukan ketepatan
pemeliharaan dan penggunaan alat-alat steril selama penanganan Ny. Y

17. Menilai tingkat kesadaran pasien


Pada kasus inimahasiswa telah melakukan penilaian kesadaran pasien
dengan melihat ketika pasien baru datang apakah masih bisa merespon
pertanyaan atupun tidak.

18. Identifikasi pasien


Pada kasus ini mahasiswa telah melakukan pemakaian gelang kepada Ny. Y
sebagai bentuk tanda pengenal selama dirawat di RS hal ini pun sesuai dengan
golongan dan jenis kelamin.

13
Capaian Kompetensi Skill
19. Penggunaan alat transportasi pasien
Pada kasus ini mahasiswa telah menggunakan alat transportasi Ny.Y, alat
transportasi yang digunakan yaitu kursi roda untuk mengantar Ny.Y ke ruang
operasi dan mengantar pulang serta brangkar untuk memindahkan Ny. Y setelah
tindakan operasi ke ruang rawat inap.

20. Pemberian obat oral


Pada kasus inimahasiswa telah memberikan obat pada Ny.Y yang
digunakan secara oral selama masa perawatan guna untuk masa
pemulihan pasca operasi

14
Resume Kasus

Pada hari Minngu, tanggal 28 Januari 2024 pukul 10:30 WIB ,


NY.Y usia 33 tahun G3P2A0
HPHT tidak diketahui

datang ke IGD bidan RSU IMELDA PEKERJA INDONESIA


MEDAN dengan keluhan keluar darah bercampur gumpalan dan
dialami selama 2 hari ini, nyeri dibagian abdomen dan pucat.
Kemudian dilakukan USG dengan hasil Kehamilan Ektopik
Terganggu (KET). Dilakukan pemeriksaan fisik dengan TTV
Kesadaran Compos Mentis, TD:110/70 mmHg, HR:78x/I,
RR:20x/I, T:36,4o C, pemeriksaan obstetric : palpasi
abdomen: TFU belum teraba, Genetalia : terbuka, darah
(+) kemudian pasien ditransfer di kamar OK dilakukan
laparotomi.

15
Evaluasi Hasil Asuhan Kebidanan

Tanggal/Hari Data Subjektif Data Objektif Analisis Data Perencanaan

Diagnosa :
Ny. Y G III, PII, A0 umur 33 tahun
, HPHT ?, Hasil USG : KET

Masalah :
1. Pantau keadaan
1. Ibu mengatakan sekarang Nyeri hebat pada abdomen disertai
1. KU : Baik umum dan tanda-
28-1-2024 kehamilan ketiga dan tidak lemas
2. Kesadaran : CM tanda vital
pernah keguguran.
3. TD : 11o/70 mmHg 2. Pantau perdarahan
Pukul 15.24 WIB 2. Ibu lupa hari pertama haid Kebutuhan :
4. HR : 78x/i 3. Kolaborasi dengan
terakhir (HPHT) 1. Beri dukungan psikologis pada
5. T : 36,4 C dokter obgyn dalam
IGD Kebidanan 3. Ibu mengatakan merasa nyeri ibu
6. RR : 20x/i pemberian therapi
hebat pada perut dan lemas 2. Pantau keadaan ibu serta
dan tindakan medis
tanda-tanda vital
3. Pantau perdarahan
4. Pantau intake dan output
5. Beri therapy sesuai dengan
anjuran dokter

16
Evaluasi Hasil Asuhan Kebidanan

Tanggal/Hari Data Subjektif Data Objektif Analisis Data Perencanaan

1. Pantau KU dan
Masalah :
TTV
1. KU : Baik Gangguan rasa nyeri
2. Beritahu ibu untuk
29-1-2024 2. Kesadaran : CM
1. Os post laparatomi, nyeri mengambil posisi
3. TD : 11o/78 mmHg Kebutuhan :
luka operasi (+), belum yang nyaman
Pukul 17.40 WIB 4. HR : 84x/i 1. Anjurkan ibu untuk relaksasi
buang angin, pucat (+), 3. Anjurkan ibu
5. T : 36,5 C nafas dalam
pusing (-) untuk mobilisasi
Ruang Rawat Melati 6. RR : 20x/I 2. Anjurkan ibu untuk makan
4. Beri therapi sesuai
7. Score nyeri : 5 makanan bergizi
anjuran dokter
3. Kolaborasi dengan dokter obgin
dalam pemberian therapy

17
Kesimpulan
Pada kasus Kehamilan ektopik ini tercapai 20 tindakan
KDPK (Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan) yang
dapat di lakukan dalam pengawasan Bidan yaitu
melakukan tindakan anamnesa, identifikasi pasien,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tanda-tanda vital
serta pemberian obat melalui IV,IC , manajemen nyeri,
pengambilan specimen,penggunaan alat transport pasien,
five momen, ketepatan pemakaian APD dan pembuangan
sampah

18
Thanks!

19

Anda mungkin juga menyukai