Anda di halaman 1dari 37

SUARNI SARAGIH

NIM : P0 5140117130. RPL


A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) Tahun 2012 sebesar 359/100.000 kelahiran
hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2015)

Penyebab AKI di Indonesia salah satunya infeksi masa


nifas(31%)bisa disebabkan karena laserasi atau tindakan
episiotomi

Puskesmas Ipuh pada tahun 2016 terdapat ibu bersalin 60 dan


terjadi 18 (30 %) luka perineum, Tahun 2017 dari 235 persalinan
dan terjadi 87 kasus luka perineum (37 %).
Bidan mempunyai wewenang dalam penjahitan
laserasi perineum derajat I dan derajat II

Peran bidan dalam penatalaksanaan perawatan luka


perineummempercepat penyembuhan luka dan
menurukan terjadinya infeksi pada masa nifas

Asuhan Kebidanan pada ibu nifas dengan luka


perineum derajat II.
Bagaimana memberikan asuhan kebidanan
pada ibu nifas hari ke 2-6 dengan Luka
Perinium Derajat II di Puskesmas Ipuh
Kecamatan Ipuh Kabupaten Muko-Muko
Tahun 2018?”

1. Tujuan Umummemberikan Asuhan Kebidanan pada ibu nifas 2-6


hari dengan Luka Perinium Derajat II dengan pendokumenasian
SOAP

2. Tujuan Khusus
a. Mengumpulkan data subyektif
b. Mengumpulkan data obyektif
c. Menginterpretasikan data dasar berupa diagnosa dan masalah
kebidanan
d. Melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan
e. menyampaikan kesenjangan antara teori dan praktik
Dapat memberikan informasi ilmiah
bagi seluruh mahasiswa tentang
asuhan kebidanan komprehensif dan
sebagai acuan dalam pembelajaran
Manfaat terhadap mahasiswi prodi D-III
Teoritis Kebidanan selanjutnya

Manfaat
Praktis
(1) Bagi Akademika
(2) Bagi Lahan Praktek
(3) Bagi klien/pasien
(4) Bagi penulis
A. Konsep Dasar
Nifas

B. Luka Perineum

C. Standar Asuhan
Kebidanan dan
Kewenangan Bidan
D. Kerangka Konsep
dan Kerangka Teori
1. Kerangka Teori
Ibu nifas 2-6 hari Melakukan Asuhan Kebidanan sesuai standar: Setelah diberikan
dengan luka 1. Pengkajian Data Subyektif Asuhan
perineum derajat Hasil anamnesis: Ibu mengatakan melahirkan Kebidanan dalam
pada 2-6 hari yang lalu, terdapat jahitan luka 2-6 hari masa
II Dengan keluhan: jalan lahir, nyeri pada jahitan luka jalan lahir, nifas, diharapkan
1. Ibu dan takut untuk BAB. hasil asuhan
Mengatakan 2. Pengkajian Data Obyektif kebidanan, yaitu:
nyeri pada kontraksi baik, TFU 2 jari dibawah pusat, 1. Keadaan luka
luka jahitan di kandung kemih penuh atau kosong, genitalia: kering, luka
perineum pengeluaran lochea rubra, tidak bengkak, menutup,
2. Ibu terdapat luka jahitan pada perineum ± 4-6 tidak
jahitan, keadaan luka lembab. terdapat
Mengatakan 3. Menganalisa data dasar berupa diagnosa dan tanda-tanda
masih takut masalah kebidanan. infeksi :
untuk BAK/BAB Diagnosa:Ny... umur .... tahun P.... A... nifas ….. 2. Tidak ada
karena rasa hari dengan post heating luka perineum derajat II nyeri, rasa
nyeri pada 4. Melaksanakan asuhan kebidanan panas, warna
daerah a. Mengajarkan perawatan luka perineum kemerahan
kemaluannya b. Menjelaskan tentangrasa nyeri dan kelainan
c. Mengajarkan cara menjaga kebersihan vulva fungsi
3. Genitalia ada jaringan
jahitan luka secara teratur
d. Mengajarkan cara mengganti pembalut pada luka
perineum e. Menjelaskan tentang tanda-tanda infeksi luka 3. TFU
derajat II perineum pertengahan
f. Menjelaskan tentang nutrisi, isirahat, pusat dan
mobilisasi dini, konseling tentang ASI ekslusif simfisis
dan teknik menyusui
A. Desain Studi Kasus LTA
LTA ini bersifat deskriptif observasional dalam bentuk studi
kasusPeneliti mengidentifikasi ibu nifas 2-6 hari dengan luka
perineum derajat II

B. Waktu dan Tempat


Asuhan kebidanan ini dilaksanakan di Puskesmas Ipuh Kecamatan
Ipuh Kabupaten Muko-Muko pada bulan April-Juni tahun 2018

C. Subjek Studi Kasus LTA


Seorang ibu nifas 2-6 hari dengan luka perineum derajat II
primipara, bersedia menjadi responden dalam penelitian.

D. Instrumen Studi Kasus LTA


Pada studi kasus ini instrumen yang adalah format pengisian data
asuhan kebidanan ibu nifas dengan metode SOAP.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
a. Wawancara
b. Observasi
c. Pemeriksaan Fisik (Inspeksi)
2. Data sekunder
Dokumentasidata register RSIA Al-Barra, status pasien.
F. Alat dan Bahan serta Etika Studi Kasus LTA
a. Alat dan Bahan
 Format asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hiperemesis
gravidarum
 Alat tulis

 Timbangan berat badan

 Alat pengukur tinggi badan

 Tensi meter

 Termometer

 Jam tangan

 Refleks hammer

 Stetoskop monocular

 Status dan catatan medik pasien

 Dokumen yang ada

 Alat tulis
 Handuk PI
 Stetoskop
 1 Buah Com berisi kapas DTT
 1 Buah Com berisi kassa
 Betadine
 1 Buah Baki instrument berisi sepasang handscoon
 1 Buah Waskom berisi larutan klorin 0,5 %
 1 Buah nierbekken
 Senter Penlight
 Troli bawah berisi
 Perlak beralas
 Perlengkapan ibu seperti kain, pembalut , dan pakain dalam bersih

b. Etika Studi Kasus LTA


 Persetujuan (Informed Concent) : Memberikan lembar persetujuan untuk
ditandatangani
 Tanpa Nama (Anonimyty) : Menjaga kerahasiaan identitas subjek penelitian
misalnya Ny. J.
 Kerahasiaan (Confidential) : Kerahasiaan informasi yang dijamin oleh
peneliti.
 Penolakan (Right to self determination) subjek penelitian mempunyai hak
untuk memutuskan bersedia atau menolak.
 Jaminan (Right to full diclosure) Hak untuk mendapatkan jaminan dari
perlakuan yang diberikan, peneliti memberikan penjelasan tujuan dan
manfaat penelitian yang dilakukan.
A. Gambaran Lokasi Studi Kasus
Puskesmas Ipuh merupakan Puskesmas yang dilengkapi
dengan ruang rawat inap dengan fasilitas 19 tempat tidur yang
terletak di ibu kota Kecamatan Ipuh dengan luas wilayah kerja ±
232 km2. Desa diwilayah kerja Puskesmas Ipuh sebanyak 16 desa
dengan batas desa sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatas dengan desa Retak Mudik (Wilayah
Puskesmas Gajah Mati)
2. Sebelah Selatan berbatas dengan Air Rami (wilayah Puskesmas
Air Rami)
3. Sebelah Timur berbatasan dengan desa Talang Baru (wilayah
kerja Puskesmas Malin Deman)
Pelayanan yang diberikan di Puskesmas Ipuh ialah pelayanan ibu,
anak, remaja, dan usila. 3 orang tenaga terdiri dari 1 orang
kepala ruangan dan 2 orang anggota. Sarana di Puskesmas Ipuh
terdiri dari 1 tempat tidur praktek, 3 meja praktek, 4 kursi dan 1
lemari, dengan kepala ruangan bernama Muzhdalifah.
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS 2-6 HARI DENGAN PERAWATAN LUKA
PERINEUM DERAJAT II DI PUSKESMAS IPUH KECAMATAN IPUH KABUPATEN
MUKO-MUKO TAHUN 2018

Hari/ Tanggal Pengkajian : Selasa / 26 Juni 2018


Jam Pengkajian : 07.00 WIB
Tempat Pengkajian : Puskesmas Ipuh
Pengkaji : Suarni Saragih

A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas Pasien
Istri Suami
Nama : Ny. S Nama : Tn. H
Umur : 26 tahun Umur : 26 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Serawai Suku : Serawai
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Desa Ipuh
No Hp : 081373656112
2. Keluhan Utama
Ibu datang ke Puskesmas mengeluh merasakan nyeri pada
luka jahitan, ibu mengatakan perut masih sedikit terasa
mules dan ibu masih takut untuk BAK dan BAB, ibu merasa
tidak nyaman dengan keluhan tersebut.
3. Riwayat Kesehatan
- Riwayat kesehatan sekarang : Ibu merasa nyeri dan tidak
nyaman pada luka jahitan pada perineum.
- Riwayat kasehatan yang lalu : Ibu mengatakan tidak
pernah menderita penyakit menurun dan menular seperti
hipertensi, hepatitis, jantung, asma, DM, TBC dan
HIV/AIDS
- Riwayat kesehatan keluarga : Ibu mengatakan anggota
keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menurun
dan menular seperti hipertensi, hepatitis, jantung, asma,
DM, TBC dan HIV/AIDS
4. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun Siklus : 30 hari
Lamanya : 5-7 hari Banyaknya: 2-3 ganti
pembalut/hari
5. Riwayat Perkawinan
Kawin/Tidak Kawin : Kawin
Usia pertama kali kawin : 25 tahun
Lama perkawinan : 1 tahun
6. Riwayat Persalinan
P1A0, ibu melahirkan pada tanggal 24 Juni 2018 pukul
06.40 WIB.
1) Kala I : lamanya 12 jam, berlangsung normal,
kontraksi uterus adekua dan mengeluarkan blood
show.
2) Kala II : lamanya 30 menit, pukul 06.10 WIB
persalinan pervaginam, jenis kelamin bayi
perempuan, BB : 3300 gram, PB : 50 cm, tidak ada
cacat, keadaan umum baik, jumlah perdarahan ±20
cc, terdapat laserasi perineum derajat II
3) Kala III : lamanya ± 15 menit, diberikan oksitosin 10
unit IM, dilakukan peregangan tali pusat terkendali,
pukul 06.55 WIB plasenta lahir spontan lengkap,
berat plasenta ± 450 gram, kotiledon lengkap,
jumlah darah ± 60 cc.
4. Kala IV : pengawasan selama 2 jam berlangsung normal

Lama persalinan kala I sampai kala IV 14 jam 45 menit. Tidak terjadi


penyulit atau komplikasi selama persalinan berlangsung.
7. Riwayat kontrasepsi
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat
kontrasepsi.
8. Pola kebutuhan dasar
Nutrisi
Sebelum melahirkan : Ibu makan 3x sehari dengan porsi
sedang, 1 piring nasi, 1 mangkok sayur, lauk pauk, buah,
dan susu,teh.
Sesudah melahirkan : Ibu makan dengan porsi kecil ½
piring nasi, 1 mangkok sayur, lauk pauk, teh.
9. Eliminasi
BAB
Sebelum melahirkan : 1-2 x/hari
Sesudah melahirkan : belum BAB
BAK
Sebelum melahirkan : 5-6 x/hari
Sesudah melahirkan : 2-3x/hari
Keluhan : Ibu merasa takut saat BAK karena nyeri
pada luka jahitannya.
10. Istirahat
Sebelum melahirkan : ibu tidur 7-8 jam sehari
Sesudah melahirkan : ibu tidur 5-6 jam, waktu istirahat
berkurang karena jahitan perineum ibu terasa nyeri
11. Aktivitas
Sebelum melahirkan : ibu biasa melakukan aktivitas atau
kegiatan rumah tangga sendiri tanpa bantuan orang lain.
Sesudah melahirkan : ibu masih lebih sering berada
ditempat tidur karena ibu merasa nyeri pada perineum
12. Personal hygiene
Sebelum melahirkan : ibu mandi 2x sehari, menggosok gigi
3x sehari, ibu mengganti pakaian setiap habis mandi.
Sesudah melahirkan : ibu mengganti pembalut sebanyak 2-
3x/hari, ibu mandi 2x sehari
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Ibu tampak gelisah
Kesadaran : Composmentis
Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg Nadi : 86
kali/menit
Pernafasan : 24 kali/menit Suhu : 37 ͦ C
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala
 Bentuk : Simetris, benjolalan kepala tidak ada
 Rambut : Rambut bersih, distribusi merata
 Muka : ekspresi wajah pucat, menyeringai
 Mulut : Mukosa bibir lembab, gigi tidak berlubang,
tidak ada pembengkakan pada gusi
 Hidung : Bersih, tidak ada polip dan sekret
 Mata : Konjungtiva merah muda, skera putih
 Telinga : Simetris, bersih tidak ada kotoran,
pendengaran baik
 Payudara : Simetris, hiperpigmentasi areola
mammae, tidak ada nyeri tekan, puting susu
menonjol, tidak ada lecet, tidak ada
benjolan/pembengkakan yang abnormal,
kolostrum sudah keluar kanan dan kiri
 Abdomen : TFU 3 jari dibawah pusat, uterus
teraba keras dan berkontraksi
 Genitalia
Pembalut ibu terdapat darah, lokhea berwarna
merah (lochea rubra), bau amis normal, selaput
vagina dan otot vagina robek tetapi tidak sampai
pada spinter ani, ada heating (derajat II), tidak
ada oedema dan varises.
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
C. ANALISA DATA
 Diagnosa Kebidanan
Ny “N” umur 20 tahun P1A0 post partum 6 jam dengan luka perineum
derajat II
DS :
- Ibu mengatakan melahirkan anak pertama tanggal 14 Mei 2018 pukul
23.45 WIB dan belum pernah keguguran
- Ibu mengatakan merasakan nyeri pada luka jahitan
- Ibu mengatakan perunya masih mules
DO :
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 110/70 mmHg R : 21x/mnt
N : 78x/mnt S : 36,90C
Payudara : payudara kanan dan kiri simetris, tidak ada nyeri tekan,
puting susu menonjol, kolostrum sudah keluar
Abdomen : TFU setinggi pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih
kosong
Genitalia : Terapat luka jahitan perineum derajat II, keadan luka
bersih dan masih basah, jahitan rapi dan tidak ada benang
yang terlepas, terdapat pengeluaran lochea rubra
 Masalah Kebidanan
Ibu mengatakan nyeri pada luka jahitan perineum
D. Penatalaksanaan
Waktu Penatalaksanaan Paraf

Selasa, 10 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu


Juli 2018 2. Menganjurkan ibu melakukan mobilisasi dini
jam 10.00 3. Mengajarkan teknik relaksasi
4. Mengajarkan ibu melakukan senam kegel
WIB
5. Menjelaskan pada ibu untuk tetap menjaga personal
hygiene dan mengajarkan perawatan perineum
6. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan
bergizi dan berprotein tinggi
7. Menjelaskan pada ibu pentingnya memberikan ASI dan
pentingnya bayi mendapatkan kolostrum
8. Mengajarkan pada ibu dan keluarga mengenai asuhan
pada BBL
9. Memberikan pengertian pada ibu tentang pentingnya
istirahat
10. Memberikan KIE tentang tanda bahaya masa nifas
11. Memberikan terapi amoxilin 500 mg 3x1 tablet, asam
mefenamat vit A 200.000 UI, tablet Fe 40 tablet 1x1
12. Memberitahu pada ibu bahwa besok akan dilakukan
kunjungan ulang
Pengkaji : Sumarni Paraf
Tempat : Rumah pasien
Catatan Perkembangan
S:
1. Ibu merasakan nyeri pada luka jahitannya
2. Ibu sudah BAK meski masih takut karena adanya luka jahitan
pada kemaluannya dan ibu belum BAB
3. Ibu mengatakan sudah turun dari tempat tidur dan sudah bisa
pergi ke kamar mandi sendiri
4. Ibu mengatakan senang ASI sudah keluar meskipun sedikit dan
bayinya sudah mau menyusu
O:
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
TD: 110/70 mmHg N: 72x/menit P: 21x/menit S: 36,9 ͦ C
Pengkaji Paraf
Tempat : RSIA Al-Barra Kabupaten Muko-Muko
Catatan Perkembangan
Pemeriksaan Fisik
Wajah : Tidak pucat
Mata : Konjungtiva an anemis, sklera an ikterik.
Payudara : Tidak ada massa, kolostrum (+), ASI kiri (+) dan kanan (+)
Abdomen : Uterus konsistensi bulat dan keras, 2 jari di bawah pusat,
kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong
Genitalia : Luka jahitan perineum bersih dan kering, terdapat
pengeluaran lochea rubra, warna merah
A:
Ny “N” umur 20 tahun P1A0 nifas hari ke-1 dengan luka perineum derajat I
P:
1. Memberitahu pasien dan keluarga tentang hasil pemeriksaan yang
dilakukan
2. Melihat adanya tanda-tanda infeksi pada luka perineum
3. Melakukan perawatan pada luka perineum dengan betadine
4. Mengajarkan kepada ibu untuk melakukan senam kegel
5. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri
6. Mengajarkan pada ibu cara menyusui yang baik dan benar
7. Memberitahukan kepada ibu mengenai tanda bayi cukup ASI
8. Menganjurkan ibu untuk meminum obat yang telah diberikan amoxilin
500 mg 3x1 tablet, asam mefenamat 500 mg 3x1 tablet
Pengkaji : Sumarni Paraf
Tempat : Rumah Pasien
Catatan Perkembangan
S:
Ibu mengatakan :
1. masih merasakan nyeri pada luka jahitannya.
2. Ibu sudah BAB meskipun masih takut.
3. ASI nya masih keluar sedikit
4. Sudah bisa melakukan perawatan luka perineum
5. Sudah bisa melakukan senam kegel
6. Sudah bisa berjalan dan melakukan aktivitas ringan.

O:
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
TD: 120/70 mmHg N: 76x/menit P: 20x/menit S: 36,7 ͦ C
Wajah : Tidak pucat
Mata : Konjungtiva an anemis, sklera an ikterik.
Payudara : Tidak ada masa, ASI kiri dan kanan (+)
Abdomen : Uterus konsistensi bulat dan keras, TFU 3 jari di bawah pusat, kontraksi
uterus baik, kandung kemih kosong
Genitalia : Luka jahitan perineum basah dan bersih, pengeluaran lochea rubra
berwarna merah, dan tidak ada tanda-tanda infeksi
Pengkaji : Sumarni Paraf
Tempat : Rumah Pasien
Catatan Perkembangan

A:
Ny “N” umur 20 tahun P1A0 nifas hari ke-2 dengan luka perineum
derajat II.
P:
1. Mengobservasi pengeluaran darah pervaginam, kontraksi
uterus, TFU, dan luka perineum.
2. Menanyakan pada ibu apakah sudah melakukan perawatan luka
perineum sendiri setelah mandi, setelah BAB dan BAK
3. Mengajarkan kembali kepada ibu untuk melakukan senam kegel
4. Memberitahukan kepada keluarga untuk tidak memberikan obat
tradisional
5. Menganjurkan ibu untuk banyak makan sayur-sayuran dan buah
6. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayur katu untuk
membantu memperlancar ASI
7. Menanyakan kepada ibu apakah sudah menyusui bayinya sesering
mungkin
8. Mengingatkan pada ibu untuk meminum obat yang sudah
diberikan
Pengkaji : Sumarni Paraf
Tempat : Rumah Pasien
Catatan Perkembangan
S:
1. Ibu mengatakan nyeri pada luka jahitannya berkurang
2. Ibu mengatakan ASI nya sudah keluar banyak dan anakanya sudah
menyusui lebih sering dari biasanya setiap 2 jam sekali
3. Ibu sudah BAB
O:
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
TD: 100/70 mmHg N: 74x/menit P: 22x/menit S: 36,5 ͦ C
Wajah : Tidak pucat
Mata : Konjungtiva an anemis, sklera an ikterik.
Payudara : Tidak ada masa, ASI kiri dan kanan (+)
Abdomen : Uterus konsistensi bulat dan keras, TFU 4 jari di bawah
pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong
Genitalia : Luka jahitan perineum basah dan bersih, pengeluaran darah
berwarna merah kekuningan (lochea sanguilenta) dan tidak ada tanda-tanda
infeksi pada luka
Pengkaji : Sumarni Paraf
Tempat : Rumah Pasien
Catatan Perkembangan

A:
Ny “N” umur 20 tahun P1A0 nifas hari ke-3 dengan luka perineum
derajat II.
P:
1. Mengobservasi pengeluaran darah pervaginam, kontraksi
uterus, TFU, dan luka perineum.
2. Menanyakan pada ibu apakah sudah melakukan perawatan luka
perineum sendiri setelah mandi, setelah BAB dan BAK
3. Memberitahukan kepada keluarga untuk tidak memberikan obat
tradisional
4. Menanyakan pada ibu apakah melakukan senam kegel
5. Menganjurkan ibu untuk banyak makan sayur-sayuran dan buah
6. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayur katu untuk
membantu memperlancar ASI
7. Menanyakan kepada ibu apakah sudah menyusui bayinya sesering
mungkin
8. Mengingatkan pada ibu untuk meminum obat yang sudah
diberikan
Pengkaji : Sumarni Paraf
Tempat : Rumah Pasien
Catatan Perkembangan
S:
1. Ibu mengatakan kadang-kadang masih terasa nyeri sedikit pada luka
jahiannya
2. Ibu mengatakan ASI nya sudah keluar banyak dan anakanya sudah menyusui
lebih sering dari biasanya setiap 2 jam sekali
3. Ibu sudah BAB
O:
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
TD: 120/70 mmHg N: 76x/menit P: 22x/menit S: 36,5 ͦ C
Wajah : Tidak pucat
Mata : Konjungtiva an anemis, sklera an ikterik.
Payudara : Tidak ada masa, ASI kiri dan kanan (+)
Abdomen : Uterus konsistensi bulat dan keras, TFU 4 jari di bawah
pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong
Genitalia : Luka jahitan perineum sudah mulai mengering, pengeluaran
darah berwarna merah kekuningan (lochea sanguilenta) dan tidak ada tanda-
tanda infeksi pada luka.
Pengkaji : Sumarni Paraf
Tempat : Rumah Pasien
Catatan Perkembangan

A:
Ny “N” umur 20 tahun P1A0 nifas hari ke-4 dengan luka perineum
derajat II.
P:
1. Mengobservasi pengeluaran darah pervaginam, kontraksi
uterus, TFU, dan luka perineum.
2. Menanyakan pada ibu apakah sudah melakukan perawatan luka
perineum sendiri setelah mandi, setelah BAB dan BAK
3. Memberitahukan kepada keluarga untuk tidak memberikan obat
tradisional
4. Menanyakan pada ibu apakah melakukan senam kegel
5. Menganjurkan ibu untuk banyak makan sayur-sayuran dan buah
6. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayur katu untuk
membantu memperlancar ASI
7. Menanyakan kepada ibu apakah sudah menyusui bayinya sesering
mungkin
8. Mengingatkan pada ibu untuk meminum obat yang sudah
diberikan
Pengkaji : Sumarni Paraf
Tempat : Rumah Pasien
Catatan Perkembangan
S:
1. Ibu mengatakan sudah tidak nyeri luka jahitan
2. Ibu senang luka jahitannya sudah sembuh
3. Ibu mengatakan ASI nya sudah keluar banyak dan anakanya sudah menyusui
lebih sering dari biasanya setiap 2 jam sekali
O:
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital :
TD: 120/80 mmHg N: 78x/menit P: 20x/menit S: 36,5 ͦ C
Wajah : Tidak pucat
Mata : Konjungtiva an anemis, sklera an ikterik.
Payudara : Tidak ada masa, ASI kiri dan kanan (+)
Abdomen : Uterus konsistensi bulat dan keras, TFU pertengahan pusa
symfisis, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong
Genitalia : Luka jahitan perineum sudah mengering dan menutup,
pengeluaran darah berwarna merah kekuningan (lochea sanguilenta) dan tidak
ada tanda-tanda infeksi pada luka.
Pengkaji : Sumarni Paraf
Tempat : Rumah Pasien
Catatan Perkembangan

A:
Ny “N” umur 20 tahun P1A0 nifas hari ke-5
P:
1. Mengobservasi pengeluaran darah pervaginam, kontraksi
uterus, TFU, dan luka perineum.
2. Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan senam kegel sampai
hari ke-10, agar mempercepat proses involusi uterus.
3. Menganjurkan kepada ibu untuk tetap menyusui bayinya sesering
mungkin
4. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi
seperti ayam, daging, ikan, sayur katu, jagung, wotel, tahu,
tempe, telur.
5. Menganjurkan kepada ibu untuk tetap menjaga kebersihan
personal hygiene terutama pada alat kelaminnya.
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu
berikutnya atau bila ada keluhan
Metode asuhan kebidanan pada Ny. N :
1. Menggunakan pendokumentasian SOAP yang meliputi pengumpulan data
subyektif dan data obyektif, mengidentifikasi diagnosa dan masalah dan
melakukan penatalaksanaan termasuk evaluasi tindakan.
2. Asuhan kebidanan pada Ny. N dilakukan selama 6 hari.
3. Asuhan dimulai dari dari 6 jam post partum sampai penulis melakukan
kunjungan ke rumah pasien selama 5 hari.

Data Subyekifibu mengatakan perut terasa mules


setelah melahirkan, sudah BAK meski masih takut
karena adanya luka jahitan pada perineum, sudah bisa
turun dari tempat tidur dan masih merasa nyeri pada
jalan lahir karena adanya jahitan. Hal ini sesuai dengan
teori Bobak (2005) ibu nifas dengan luka perawatan
episiotomi derajat II adalah nyeri dibekas luka jahitan
dan pada saat buang air kecil juga akan merasakan
nyeri pada luka episiotomi derajat II.
Data obyektif pemeriksaan keadaan umum ibu baik, kesadaran compos
mentis, TD : 110/70 mmHg, N : 72 x/menit, P : 21 x/menit, S : 36,9ºC,
abdomen setinggi pusat, kontraksi uterus baik, konsistensi uterus keras,
pada genetalia terdapat luka jahitan pada perineum derajat II sebanyak
6 jahitan (3 dalam dan 3 luar), keadaan luka basah, pengeluaran darah
berwarna merah (lochea rubra) sebanyak ±100 cc

DiagnosaNy. “N” umur 20 tahun P1A0 post partum 6


jam dengan luka perineum derajat II. masalah yang
ditemukan yaitu ibu masih merasa nyeri pada luka jahitan
perineum, masih takut untuk BAK, Hal ini sesuai dengan
teori Suhermi (2008), masalah yang sering muncul pada
ibu nifas dengan luka perineum adalah ibu merasa nyeri
pada luka jahitan di perineum sehingga takut untuk
BAK/BAB
PenatalaksanaanPenatalaksanaan pada kasus Ny N umur 20 tahun P1A0
dengan luka jahitan perineum adalah observasi perdarahan, kontraksi
uterus, TFU, pengeluaran lochea dan luka jahitan, KIE tentang perawatan
luka perineum dengan teknik aseptik menggunakan betadine, teknik
mengurangi rasa nyeri dengan senam kegel, menjelaskan kepada ibu tanda
bahaya nifas 2-6 hari, dll. Perawatan luka perineum dapat dilakukan
dengan kompres es, pemberian obat-obatan seperti betadine, senam kegel
dan perawatan luka menurut APN yang meliputi menjaga agar perineum
tetap bersih dan kering, menghindari pemberian obat tradisional,
menghindari pemakaian air panas untuk berendam, mencuci luka
perineum dengan air dan sabun 3-4 kali sehari (walyani, 2014).
A. Kesimpulan
 . Data subyektif ditemukan ditemukan beberapa ketidaknyamanan pada
ibu post partum 6 jam. Ketidaknyamanan itu antara lain nyeri pada luka
jahitan perineum.
 Data obyektif ditemukan keadaan umum ibu baik, kesadaran compos
mentis, tanda-tanda vital dalam batas normal, terdapat luka perineum
derajat II
 Diagnosa yang muncul pada perumusan diagnosa dalam tinjauan teori
yaiu Ny “N” post partum 6 jam dengan luka perineum derajat II
 Penatalaksanaan asuhan kebidanan pada kasus ini meliputi memberitahu
ibu bahwa keadaanya baik, menganjurkan ibu melakukan mobilisasi dini,
melakukan perawatan luka perineum dengan betadine, mengajarkan
teknik relaksasi pada ibu, mengajarkan ibu melakukan senam kegel,
menjelaskan pada ibu untuk menjaga personal hygiene, menganjurkan
pada ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi dan berprotein tinggi,
menjelaskan pada ibu pentingnya memberikan ASI dan pentingnya bayi
mendapatkan kolostrum, mengajarkan pada ibu dan keluarga mengenai
asuhan pada BBL, memberikan pengertian pada ibu tentang pentingnya
istirahat, memberikan KIE tentang tanda bahaya masa nifas, memberikan
terapi amoxilin 500 mg 3x1 tablet, asam mefenamat vit A 200.000 UI,
tablet Fe 40 tablet 1x1, melakukan kunjungan ulang.
 Tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori dengan praktek di
lapangan.
B. Saran
 Saran Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah dan menambah
wawasan bagi seluruh mahasiswa kebidanan tentang asuhan kebidanan pada ibu
nifas dengan luka perineum
 Saran Praktis
1. Bagi Akademik
Diharapkan dapat menjadi bahan acuan penelitian berikutnya bagi institusi
pendidikan dalam pengetahuan peran dan sikap bidan dalam pelaksanaan asuhan
kebidanan pada ibu nifas dengan luka perineum
2. Bagi lahan Praktik
Diharapkan dari hasil penelitian dapat dijadikan sebagai masukan bagi tenaga
kesehatan terutama bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan mutu layanan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan perawatan
luka perineum, sehingga ibu nifas dapat benar-benar mengerti cara melakukan
perawatan luka perineum dengan benar.
3. Bagi klien/pasien
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan ibu tentang cara perawatan luka
perineum dengan benar. Sehingga ibu nifas dengan luka perineum bisa melakukan
perawatan luka nya dengan sendiri seperti yang telah diajarkan agar tidak terjadi
infeksi pada luka perineum .
4. Bagi penulis
Diharapkan penulis dapat meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dengan
cara mengasah keterampilan yang bisa dilakukan di lahan praktik dalam penanganan
perawatan luka perineum.
BAB I
PENDAHULUAN

BAB II
KAJIAN
PUSTAKA

BAB IIISEKIAN
TERIMA KASIH
METODOLOGI
PENELITIAN

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai