Social Studies Subject For High School - Gilded Age of US by Slidesgo
Social Studies Subject For High School - Gilded Age of US by Slidesgo
Kelompok 4
PENYUSUNAN LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI
MENGGUNAKAN METODE VARIABEL COSTING PADA
UMKM TEMPE BUWANG DI JALAN NUSANTARA KM. 24
BINTAN TIMUR
1. Sejarah dan Perkembangan Usaha Pokok Produksi pada Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) Tempe Buwang
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Tempe Buwang merupakan usaha yang
bergerak dibidang manufaktur yang memanfaatkan kacang kedelai sebagai bahan baku utamanya. Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Tempe Buwang ini sudah berdiri selama 17 tahun lamanya sejak
ahun 2006 lalu. Awal pertama kali dibentuk, Pak Kasmanto selaku owner dari perusahaan ini mengaku
belajar di Jawa. Mengikut orangtua yang tinggal di Tanjung Pinang, ia pun memutuskan untuk
mengembangkan usahanya disana, tepatnya di Kijang. Dengan menggunakan saran dari dinas ia pun
memutuskan nama dari perusahaan ini adalah Perusahaan UMKM Buwang, yang tidak lain dan tidak
bukan adalah nama panggilan dari Pak Kasmanto oleh orang-orang terdekatnya.
Selama tahun berjalan, karyawan dari perusahaan ini tentu terus silih berganti. Sejauh ini,
menurut pak Kasmanto standar dari penerima karyawan mereka (termasuk dirinya sendiri) mencapai tiga
orang. Adapun produksinya juga terus berubah mulai dari awalnya produksi tahu tempe, hingga saat ini
fokus penjualan menjadi lebih kepada produksi tempe saja.
Adapun banyak krisis tentu sudah banyak dilewati oleh perusahaan ini mulai dari krisis
yang mempengaruhi biaya barang pada tahun 2007-2010. Sehingga pengurangan produksi barang pun
tidak dapat dihindari dan itu membuat harga menjadi naik dan profitnya otomatis jadi ikut turun juga.
Krisis lain juga terjadi pada masa covid, mengingat dimana interaksi fisik sangat dibatasi sehingga sulit
untuk melakukan produksi. Belum lagi ditambah harga barang yang tidak menetap setiap harinya
mengikut perkembangan ekonomi saat covid.
Profile Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Tempe Buwang
2. Kegiatan Usaha
a. Hasil Produksi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Tempe Buwang adalah usaha yang
menggunakan kacang kedelai setiap harinya untuk memproduksi tempe dengan jumlah yang cukup
banyak setiap harinya yaitu sebanyak 120 potong setiap harinya. Tidak hanya kacang kedelai, Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Tempe Buwang juga menggunakan ragi sebagai bahan dasar
kebutuhan produksi pembuatan tempe.
Tabel 4.1 Hasil Produksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Tempe Buwang
Kedelai
Tempe
Ragi
b. Proses Produksi
Proses produksi yang dilakukan oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Tempe Buwang adalah mengubah bahan baku menjadi produk jadi, yaitu tahu putih. Tahap proses
pembuatan tahu putih pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Tempe Buwang adalah
sebagai berikut :
Tabel 4 2 Hasil Produksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Tempe Buwang
Tahapan pertama yaitu perendaman, tujuan dari perendaman adalah agar terjadi fermentasi asam laktat dan dapat
menimbulkan kedelai menjadi asam sehingga proses pertumbuhan tempe dapat terjadi.
Tahapan kedua yaitu penggilingan. Kacang kedelai digiling dengan menggunakan mesin penggiling, supaya bijinya
terbelah menjadi 2 dan juga kulit pada bijinya lepas. Tujuan dari pengupasan kulit ini agar asam laktat yang dihasilkan
selama proses perendaman bisa masuk dengan mudah kedalam biji dan agar miselium pada tempe dapat tumbuh pada saat
Tempe fermentasi berlangsung
Tahap ketiga adalah pencucian, kedelai dicuci hingga bersih. Tujuan dari pencucian ini supaya bau asam yang
ditimbulkan hilang.
Tahap keempat yaitu perebusan, tujuan dari perebusan yaitu membuat biji kacang kedelai menjadi lunak. Perebusan juga
bertujuan untuk mematikan bakteri yang masih hidup selama proses perendaman
Tahap kelima yaitu pendinginan. Pendinginan ini bertujuan untuk mendinginkan kacang kedelai sebelum pemberian ragi.
Pendinginan juga bertujuan supaya kedelai mengering. Adapun proses pendinginan ini dilakukan dengan menggunakan
kipas.
Hasil Produksi Proses Produksi
Tahap keenam yaitu peragian. Setelah didinginkan, diberi ragi sebanyak ½ sendok makan, dan diaduk hingga
homogen. Dalam ragi tempe ini mengandung jamur Rhizopus sp. Fungsi ragi tempe ini untuk mengaktivitas
enzim, sehingga memiliki kemampuan untuk menghasilkan antibiotika, biosintesis vitamin B, dan penetrasi
miselia jamur tempe ke dalam biji kedelai maupun non-kedelai
Tahap ketujuh yaitu pengemasan. Pengemasan kedelai dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
Tempe menggunakan plastik dan daun pisang. Dalam penggunaan plastik perlu ditusuk-tusuk dengan pisau supaya
kebutuhan oksigennya maksimum. Sedangkan pengemasan dengan menggunakan daun pisang hanya perlu
dibungkus seperti biasa dan ditusuk dengan menggunakan lidi.
Tahap terakhir adalah fermentasi. Setelah pengemasan kacang kedelai didiamkan selama 2 hari dan
diletakkan disuatu tempat yang lembab suhunya agar proses fermentasi berlangsung. Suhu yang baik
dalam pembuatan tempe yaitu berkisar antara 20 – 37 derajat Celcius. Hal penting yang perlu diperhatikan
pada tahap ini adalah suhu, kelembapan dan jumlah ragi yang digunakan
Bahan Kuantitas Per Harga Beli Biaya Bahan Kuantitas Per Harga Beli Biaya Bahan Kuantitas Per Harga Beli Biaya Bahan
Baku Bulan (Kg) (Rp/Kg) Baku Bulan (Kg) (Rp/Kg) Baku Bulan (Kg) (Rp/Kg) Baku
Kedelai 450 kg 12.000 5.400.000 565 kg 12.000 4.680.000 450 kg 12.000 5.400.000
Total Biaya
Bahan 5.500.000 4.790.000 5.500.000
Baku
Berikut perhitungan harga pokok produksi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Tempe Buwang
dengan Metode Variabel Costing setiap minggunya pada Bulan September, Oktober, dan November.
Harga Pokok Produksi Metode Variabel Costing Harga Pokok Produksi Metode Variabel Costing
Tempe Tempe
07 Sept - 13 Sept 2023 14 Sept - 20 Sept 2023
Jenis Biaya Total Biaya Produksi Jenis Biaya Total Biaya Produksi
Biaya Bahan Baku Langsung Biaya Bahan Baku Langsung
Kedelai Rp1.350.000 Kedelai Rp1.350.000
Ragih Rp25.000 Ragih Rp25.000
Total Biaya Bahan Baku Rp1.375.000 Total Biaya Bahan Baku Rp1.375.000
Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Produksi Rp750.000 Tenaga Kerja Produksi Rp750.000
Tenaga Kerja Penjualan Rp750.000 Tenaga Kerja Penjualan Rp750.000
Total Biaya Tenaga Kerja Rp1.500.000 Total Biaya Tenaga Kerja Rp1.500.000
Biaya Overhead Pabrik Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Variable : Biaya Overhead Variable :
Daun Pisang Rp750.000 Daun Pisang Rp750.000
Plastik Rp87.500 Plastik Rp87.500
Lidi Rp75.000 Lidi Rp75.000
Kayu Bakar Rp375.000 Kayu Bakar Rp375.000
Token Listrik Rp111.540 Token Listrik Rp111.540
Pemantik Api Rp6.000 Pemantik Api Rp6.000
Bahan Bakar Minyak Rp17.000 Bahan Bakar Minyak Rp17.000
Total BOP Variable Rp1.422.040 Total BOP Variable Rp1.422.040
Harga Pokok Produksi Rp4.297.040
Harga Pokok Produksi Rp4.297.040
Jumlah Produksi Tiap Minggu Per Potong 6900 Potong
Jumlah Produksi Tiap Minggu Per Potong 6900 Potong
Harga Pokok Produksi Per Potong 2491,03 / 2500 Harga Pokok Produksi Per Potong 2491,03 / 2500
Harga Pokok Produksi Metode Variabel Costing Harga Pokok Produksi Metode Variabel Costing
Tempe Tempe
21 Sept - 27 Sept 2023 28 Sept - 04 Okt 2023
Jenis Biaya Total Biaya Produksi Jenis Biaya Total Biaya Produksi
Biaya Bahan Baku Langsung Biaya Bahan Baku Langsung
Kedelai Rp1.350.000 Kedelai Rp1.350.000
Ragih Rp25.000 Ragih Rp25.000
Total Biaya Bahan Baku Rp1.375.000 Total Biaya Bahan Baku Rp1.375.000
Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Produksi Rp750.000 Tenaga Kerja Produksi Rp750.000
Tenaga Kerja Penjualan Rp750.000 Tenaga Kerja Penjualan Rp750.000
Total Biaya Tenaga Kerja Rp1.500.000 Total Biaya Tenaga Kerja Rp1.500.000
Biaya Overhead Pabrik Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Variable : Biaya Overhead Variable :
Daun Pisang Rp750.000 Daun Pisang Rp750.000
Plastik Rp87.500 Plastik Rp87.500
Lidi Rp75.000 Lidi Rp75.000
Kayu Bakar Rp375.000 Kayu Bakar Rp375.000
Token Listrik Rp111.540 Token Listrik Rp111.540
Pemantik Api Rp6.000 Pemantik Api Rp6.000
Bahan Bakar Minyak Rp17.000 Bahan Bakar Minyak Rp17.000
Total BOP Variable Rp1.422.040 Total BOP Variable Rp1.422.040
Harga Pokok Produksi Rp4.297.040 Harga Pokok Produksi Rp4.297.040
Jumlah Produksi Tiap Minggu Per Potong 6900 Potong Jumlah Produksi Tiap Minggu Per Potong 6900 Potong
Harga Pokok Produksi Per Potong 2491,03 / 2500 Harga Pokok Produksi Per Potong 2491,03 / 2500
Harga Pokok Produksi Metode Variabel Costing Harga Pokok Produksi Metode Variabel Costing
Tempe Tempe
05 Okt - 11 Okt 2023 12 Okt - 18 Okt 2023
Jenis Biaya Total Biaya Produksi Jenis Biaya Total Biaya Produksi
Biaya Bahan Baku Langsung Biaya Bahan Baku Langsung
Kedelai Rp1.170.000 Kedelai Rp. 1.170.000
Ragih Rp27.500 Ragih Rp. 27.500
Total Biaya Bahan Baku Rp1.197.500 Total Biaya Bahan Baku Rp.1.197.500
Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Produksi Rp750.000 Tenaga Kerja Produksi Rp. 750.000
Tenaga Kerja Penjualan Rp750.000 Tenaga Kerja Penjualan Rp. 750.000
Total Biaya Tenaga Kerja Rp1.500.000 Total Biaya Tenaga Kerja Rp. 1.500.000
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Variable :
Daun Pisang Rp937.500 Biaya Overhead Variable :
Plastik Rp105.000 Daun Pisang Rp. 937.500
Lidi Rp95.000 Plastik Rp. 105.000
Kayu Bakar Rp387.500 Lidi Rp. 95.000
Token Listrik Rp111.540 Kayu Bakar Rp. 387.500
Pemantik Api Rp6.000 Token Listrik Rp. 111.540
Bahan Bakar Minyak Rp17.000 Pemantik Api Rp. 6.000
Total BOP Variable Rp1.659.540 Bahan Bakar Minyak Rp. 17.000
Harga Pokok Produksi Rp4.357.040 Total Bop Variable Rp. 1.659.540
Jumlah Produksi Tiap Minggu Per Potong 6900 Potong Harga Pokok Produksi Rp. 4.357.040
Harga Pokok Produksi Per Potong 2525,8 / 2500 Jumlah Produksi Tiap Minggu Per Potong 6900 Potong
Harga Pokok Produksi Per Potong 2525,8 / 2500
Harga Pokok Produksi Metode Variabel Costing Harga Pokok Produksi Metode Variabel Costing
Tempe Tempe
19 okt - 25 okt 2023 26 Okt - 01 Nov 2023
Jenis Biaya Total Biaya Produksi Jenis Biaya Total Biaya Produksi
Biaya Bahan Baku Langsung Biaya Bahan Baku Langsung
Kedelai Rp. 1.170.000 Kedelai Rp. 1.170.000
Ragih Rp. 27.500 Ragih Rp. 27.500
Total Biaya Bahan Baku Rp. 1.197.500 Total Biaya Bahan Baku Rp. 1.197.500
Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Produksi Rp. 750.000 Tenaga Kerja Produksi Rp. 750.000
Tenaga Kerja Penjualan Rp. 750.000 Tenaga Kerja Penjualan Rp. 750.000
Total Biaya Tenaga Kerja Rp. 1.500.000 Total Biaya Tenaga Kerja Rp. 1.500.000
Biaya Overhead Pabrik Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Variable : Biaya Overhead Variable :
Daun Pisang Rp. 937.500 Daun Pisang Rp. 937.500
Plastik Rp. 105.000 Plastik Rp. 105.000
Lidi Rp. 95.000 Lidi Rp. 95.000
Kayu Bakar Rp. 387.500 Kayu Bakar Rp. 387.500
Token Listrik Rp. 111.540 Token Listrik Rp. 111.540
Pemantik Api Rp. 6.000 Pemantik Api Rp. 6.000
Bahan Bakar Minyak Rp. 17.000 Bahan Bakar Minyak Rp. 17.000
Total Bop Variable Rp. 1.659.540 Total Bop Variable Rp. 1.659.540
Harga Pokok Produksi Rp. 4.357.040 Harga Pokok Produksi Rp. 4.357.040
Jumlah Produksi Tiap Minggu Per Potong 6900 Potong Jumlah Produksi Tiap Minggu Per Potong 6900 Potong
Harga Pokok Produksi Per Potong 2525,8 / 2500 Harga Pokok Produksi Per Potong 2525,8 / 2500
Harga Pokok Produksi Metode Variabel Costing Harga Pokok Produksi Metode Variabel Costing
Tempe Tempe
02 Nov - 08 Nov 2023 09 Nov - 15 Nov 2023
Jenis Biaya Total Biaya Produksi Jenis Biaya Total Biaya Produksi
Biaya Bahan Baku Langsung Biaya Bahan Baku Langsung
Kedelai Rp. 1.170.000 Kedelai Rp. 1.350.000
Ragih Rp. 27.500 Ragih Rp. 25.000
Total Biaya Bahan Baku Rp. 1.197.500
Total Biaya Bahan Baku Rp. 1.375.000
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Produksi Rp. 750.000
Tenaga Kerja Penjualan Rp. 750.000 Tenaga Kerja Produksi Rp. 750.000
Total Biaya Tenaga Kerja Rp. 1.500.000 Tenaga Kerja Penjualan Rp. 750.000
Biaya Overhead Pabrik Total Biaya Tenaga Kerja Rp. 1.500.000
Biaya Overhead Variable : Biaya Overhead Pabrik
Daun Pisang Rp. 937.500 Biaya Overhead Variable :
Plastik Rp. 105.000 Daun Pisang Rp. 750.000
Lidi Rp. 95.000 Plastik Rp. 87.500
Kayu Bakar Rp. 387.500 Lidi Rp. 75.000
Token Listrik Rp. 111.540 Kayu Bakar Rp. 375.000
Pemantik Api Rp. 6.000 Token Listrik Rp. 111.540
Bahan Bakar Minyak Rp. 17.000 Pemantik Api Rp. 6.000
Total Bop Variable Rp. 1.659.540 Bahan Bakar Minyak Rp. 17.000
Harga Pokok Produksi Rp. 4.357.040 Total Bop Variable Rp. 1.422.040
Jumlah Produksi Tiap Minggu Per Potong 6900 Potong Harga Pokok Produksi Rp4.297.040
Harga Pokok Produksi Per Potong 2491,03 / 2500 Jumlah Produksi Tiap Minggu Per Potong 6900 Potong
Harga Pokok Produksi Per Potong 2491,03 / 2500
Harga Pokok Produksi Metode Variabel Costing Harga Pokok Produksi Metode Variabel Costing
Tempe Tempe
16 nov - 22 nov 2023 23 Nov - 29 Nov 2023
Jenis Biaya Total Biaya Produksi Jenis Biaya Total Biaya Produksi
Biaya Bahan Baku Langsung Biaya Bahan Baku Langsung
Kedelai Rp. 1.350.000 Kedelai Rp. 1.350.000
Ragih Rp. 25.000 Ragih Rp. 25.000
Total Biaya Bahan Baku Rp. 1.375.000 Total Biaya Bahan Baku Rp. 1.375.000
Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja
Tenaga Kerja Produksi Rp. 750.000 Tenaga Kerja Produksi Rp. 750.000
Tenaga Kerja Penjualan Rp. 750.000 Tenaga Kerja Penjualan Rp. 750.000
Total Biaya Tenaga Kerja Rp. 1.500.000 Total Biaya Tenaga Kerja Rp. 1.500.000
Biaya Overhead Pabrik Biaya Overhead Pabrik
Biaya Overhead Variable : Biaya Overhead Variable :
Daun Pisang Rp. 750.000 Daun Pisang Rp. 750.000
Plastik Rp. 87.500 Plastik Rp. 87.500
Lidi Rp. 75.000 Lidi Rp. 75.000
Kayu Bakar Rp. 375.000 Kayu Bakar Rp. 375.000
Token Listrik Rp. 111.540 Token Listrik Rp. 111.540
Pemantik Api Rp. 6.000 Pemantik Api Rp. 6.000
Bahan Bakar Minyak Rp. 17.000 Bahan Bakar Minyak Rp. 17.000
Total Bop Variable Rp. 1.422.040 Total Bop Variable Rp. 1.422.040
Harga Pokok Produksi Rp. 4.297.040 Harga Pokok Produksi Rp. 4.297.040
Jumlah Produksi Tiap Minggu Per Potong 6900 Potong Jumlah Produksi Tiap Minggu Per Potong 6900 Potong
Harga Pokok Produksi Per Potong 2491,03 / 2500 Harga Pokok Produksi Per Potong 2491,03 / 2500
4.5 Perbandingan Harga Pokok Produksi Menurut Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Tempe Buwang dengan Metode Biaya Variabel (Variabel Costing)
Tabel 4.21 Perbandingan Harga Pokok Produksi Menurut Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Tempe Buwang dengan Metode Biaya
Variabel (Variabel Costing) pada Bulan September, Oktober, dan November Tahun 2023
Beban Operasi :
Beban Pemasaran Rp. -
Beban Administrasi Rp. -
Beban Operasi :
Beban Pemasaran Rp. -
Beban Administrasi Rp.-
Rp. 17.188.160
Beban Operasi :
Beban Pemasaran Rp. -
Beban Administrasi Rp.-
Berdasarkan hasil dari penyusunan harga pokok produksi pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Tempe Buwang pada
Bulan September, Oktober, dan November tahun 2023, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Perhitungan harga pokok produksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Tempe Buwang dengan menggunakan metode sederhana
untuk 6900 potong pada Bulan September tahun 2023 adalah Rp. 17.124.000, pada Bulan Oktober tahun 2023 adalah Rp. 17.432.000, dan
pada Bulan November pada tahun 2023 adalah Rp. 17.124.000.
2. Perhitungan harga pokok produksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Tempe Buwang dengan menggunakan metode variabel
costing untuk 6200 potong pada Bulan September tahun 2023 adalah Rp. 17.188.160, pada Bulan Oktober tahun 2023 adalah Rp. 17.428.160,
dan pada Bulan November pada tahun 2023 adalah Rp. 17.188.160.
3. Perhitungan harga pokok produksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Tempe Buwang per potongnya dengan menggunakan metode
sederhana hampir sama untuk setiap Bulannya dengan rata-rata sekitar Rp. 2.500. Begitu juga dengan metode variabel costing.
4. Perbandingan total harga pokok produksi dengan menggunakan metode sederhana dan variabel costing setiap Bulan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) Tempe Buwang memiliki perbedaan sebesar Rp. 124.480
5. Perbandingan Laba bersih yang dihasilkan oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Tempe Buwang pada Bulan September tahun
2023 adalah Rp. 4.311.840, pada Bulan Oktober tahun 2023 adalah Rp. 4.071.840, dan pada Bulan November tahun 2023 adalah Rp.
4.311.840,
5.2 Saran
Dari hasil pembahasan materi dan kesimpulan sebelumnya, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan
kepada
1. Bagi Perusahaan
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Tempe Buwang merupakan perusahaan manufaktur tempe yang menggunakan
metode sederhana sebagai dasar perhitungannya. Untuk mendapatakan hasil perhitungan yang lebih akurat, ada baiknya
perusahaan menggunakan metode variabel costing sebagai dasar atas perhitungan perusahaan. Hal ini dikarenakan dengan
penggunaan metode variabel costing, perusahaan dapat lebih mengontrol jumlah pengeluaran dari setiap kegiatan beli barang.
2. Bagi peneliti
Laporan hasil analisi ini dibuat hanya sebatas kepada perbandingan perhitungan metode sederhana dengan metode variabel
costing dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Tempe Buwang. Peneliti berharap untuk kedepannya kepada para
akademisi atau peneliti lain agar dapat menerapkan jenis perhitungan lain seperti perhitungan full costing dengan pendekatan
yang lebih terperinci kepada jenis perusahaan manufaktur lain.
Daftar lampiran
1. TRANSKIP WAWANCARA
Informan : Pak Kasmanto (Pemilik UMKM)
Lokasi : Jalan Nusantara, km. 24, Kampung Budi Mulya RT. 003, RW. 004 Kec.Bintan Timur, Kabupaten Bintan,
Kepulauan Riau
Tanggal : 07 Oktober 2023
4. Berapa banyak dalam memproduksi tempe setiap harinya dalam satu Bulan?
Jawab: UMKM tempe Pak Kasmanto menjual 240 pcs tempe setiap harinya, dan jika dalam satu Bulan dapat menjual 6.000 pcs tempe.
6. Apakah UMKM Tempe Pak Kasmanto ini sudah memiliki laporan keuangan?
Jawab: Belum ada, karena kurangnya pemahaman dalam menyusun laporan keuangan.
7. Apa saja kebutuhan bahan baku yang dikeluarkan setiap harinya dalam memproduksi tempe?
Jawab:
Kacang Kedelai : 15 kg / perhari (Rp12.000 x 15 kg = Rp. 600.000)
Ragi : ½ kg (1 bungkus = Rp10.000 dapat dipakai selama 3 hari)
Daun Pisang : 10 kg / perhari (30 x 10 = 300 kg dalam sebulan, harga daun pisang dalam sebulan yaitu sebesar Rp.
3.000.000
Kantung Plastik : Rp. 35.000 / 3 hari
Pemantik Api : Rp. 6.000
Bahan Bakar Minyak : Rp. 17.000
Lidi : Rp. 10.000 / 1 bungkus (Rp. 10.000 x 30 = Rp. 300.000 sebulan)
9. Berapa Laba bersih dan Laba kotor yang didapatkan Pak Kasmanto dalam sebulan?
Jawab : Laba bersih didapatkan kisaran Rp 6.000.000 dan Laba kotor didapatkan sebesar Rp 21.500.000
10. Apa saja kendala Pak Kasmanto dalam menjalankan usaha UMKM tempe selama 17 tahun?
Jawab : Adapun kendala nya yaitu krisis yang mempengaruhi biaya barang pada tahun 2007-2010. Sehingga pengurangan produksi
barang pun tidak dapat dihindari dan itu membuat harga menjadi naik dan profitnya otomatis jadi ikut turun juga. Kemudian mengalami
krisis pada waktu massa Covid, mengingat dimana interaksi fisik sangat dibatasi sehingga sulit untuk melakukan produksi serta harga
baranng yang tidak menetap setiap harinya mengikuti perkembangan ekonomi saat covid.
dokumentasi
THANK
YOU
!
THANKS!
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon and