PERSPEKTIF
SEKULARISME
Oleh Toto Tohari, M.Ag
Istilah “sekulerisasi” dan “sekulerisme dari akar kata
“sekuler” (secriulazation, secularism dan secular,
dalam Bahasa Inggris) berasal dari kata saeculum
(kb)
Dalam John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris – Indonesia (Jakarta: Gramedia, 1983),
ditemukan kata “secular” … sekuler, duniawi… dan “secularize” … 1. Menerapkan pendidikan
kepada hal-hal duniawi (bukan keagamaan) (education), 2. Memindahkan kepada urusan
kegiatan-kegiatan keduniawian (a monk). Oleh karena itu, dapat diambil padanan masing-
masing, dari “secular”, “secularization”, dan “secularism” menjadi sekuler, sekulerisasi dan
sekulerisme
Pengertian dan Konsep Sekularisme
Arti sekularisme bisa dilihat dari tiga akar yang
membentuknya, yaitu 1) sekuler, 2) sekularisasi
dan 3) sekularisme.
1 Sekuler
Istilah sekuler berasal dari kata latin saeculum, mempunyai dua
konotasi waktu dan lokasi.
Waktu menunjukkan kepada pengertian sekarang atau kini,
dan lokasi menunjukkan kepada pengertian dunia atau duniawi
Jadi saeculum berarti zaman ini atau masa kini (Di Dunia)
Di Barat pada abad pertengahan, secara politik telah terjadi
langkah-langkah pemisahan antara hal- hal yang menyangkut
masalah agama dan non agama (bidang sekuler)
• pada abad 20, sekularisme telah muncul sebagai sebuah kategori ilmiah
yang digunakan dalam ilmu-ilmu sosial.
• Tidak hanya itu semua bidang ilmu pengetahuan bahkan teori sosial dan
keyakinan agama.
• Demikian pula peradaban-peradaban industrialized, teknologistik, pragmatik
yang dibangun diatas nilai-nilai ekonomik pragmatik dan kapitalistik pada
saatnya juga menghasilkan sikap pola, atau struktur budaya yang tertutup
bagi hadirnya nilai- nilai religius, transedental, teologis, atau matesensorik.
Agama teologi metafisika semakin dilepas dari dunia