menghadap kiblat
Ruku’
Tertib
Sujud
Tahiyat
mengucapkan
Salam
N I AT
Niat itu adalah tujuan dari suatu perbuatan yang di dorong oleh rasa taat dan
patuh mengikuti perintah-perintah Allah.
Para ahli fiqh dalam satu madzhab berbeda pendaapat antara satu dengan yang
lain tentang “apakah sholat itu wajib berniat dan wajib menyatakan, yang
mana ia berniat - misalnya sholat Dzuhur atau sholat Ashar, sholat fardhu atau
sunnah, sholat sempurna, atau sholat Qoshor.
M A S I H T E N TA N G N I AT
Maliki: membaca Al-Fatihah itu harus pada setiap rakaat, tak ada bedanya,
baik pada rakaat-rakaat pertama maupun pada rakaat-rakaat terakhir, baik
pada shalat fardhu maupun shalat sunnah, sebagaimana pendapat Syafi’i,
dan disunnahkan membaca surat Al-Quran setelah Al-Fatihah pada dua
rakaat yang pertama.
Basmalah bukan termasuk bagian dari surat, bahkan disunnahkan untuk
ditinggalkan. Disunnahkan menyaringkan bacaan pad shalat subuh dan
dua rakaat pertama pada shalat maghrib dan isya’, serta qunut pada shalat
subuh saja. Sedangkan menyilangkan kedua tangan adalah boleh, tetapi
disunnahkan untuk mengulurkan dua tangan pada shalat fardhu.
(Mughniyah; 2001)
BACAAN
Hanafi : tidak wajib mengangkat kepala dari ruku’ yakni i’tidal (dalam
keadaan berdiri). Dibolehkan untuk langsung sujud, namun hal itu makruh.
Mazhab-mazhab yang lain : wajib mengangkat kepalanya dan ber-i’tidal,
serta disunnahkan membaca tasmi’, yaitu mengucapkan : Sami’allahuliman
hamidah (”Allah mendengar orang yang memuji-Nya”)
SUJUD
Maliki, Syafi’i, dan Hanafi : yang wajib (menempel) hanya
dahi, sedangkan yang lain-lainnya adalah sunnah.
Hambali :
yang diwajibkan itu semua anggota yang tujuh (dahi, dua
telapak tangan, dua lutut, dan ibu jari dua kaki) secara
sempurna. Bahkan Hambali menambahi hidung, sehingga
menjadi delapan.
TA H I YAT AWA L