PENYANGGAH Topik Pengembangan Organisasi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN ORGANISASI

KELOMPOK 6
Asyifa Salsabila Rahmi 291231001
Rika Satyadewi 291231011
Iitdrie 291231013
Fatimah Dwi Cahyani 291231022
Prisma Andita Pebriaini 291231027
Anggun Wahyu Widoretno 291231036
Topik Diskusi
Bentuk Pengembangan Organisasi dalam Sektor Publik

Agen (Aktor) Dalam Pengembangan Organisasi

Kekuatan dalam Pegembangan Organisasi

Penolakan atau Resistensi dalam Pengembangan Organisasi

Tingkat Resistensi dalam Pengembangan Organisasi


Bentuk Pengembangan Organisasi dalam Sektor Publik

Bentuk pengembangan organisasi di sektor publik ini melibatkan berbagai


prosedur dan strategi untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kuali-
tas pelayanan publik.

Bentuk Pengembangan Organisasi di Sektor Publik:


1. Membuat Rencana Strategis
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia
3. Penerapan Teknologi Informasi
4. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas
5. Partisipasi Masyarakat
Bentuk Pengembangan Organisasi dalam Sektor Publik (2)

Manfaat Pengembangan Organisasi Pada Sektor Publik:

1. Meningkatkan kinerja pegawai dan pimpinan organisasi melalui pelatihan


dan pengembangan keterampilan.
2. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan ak-
sesibilitas dan efisiensi pelayanan publik.
3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan
pelayanan publik melalui program partisipasi warga.
4. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas organisasi melalui penerapan
sistem manajemen yang baik.
5. Kerjasama antara sektor publik, swasta dan masyarakat sipil untuk mengop-
timalkan penggunaan sumber daya dan mencapai tujuan bersama.
Agen (Aktor) dalam Pengembangan Organisasi

Agen pengembangan organisasi atau biasa disebut dengan agen perubahan


adalah orang yang bertindak sebagai katalis dan memikul tanggungjawab
untuk mengelola kegiatan perubahan.
Kualifikasi Agen Perubahan
Jenis Agen Perubahan
Mempunyai
Agen perubahan kompetensi
Pegawai senior spesifik
internal

Bersedia men-
galokasikan
waktu dan
Pejabat internal Aktor eksternal tenaga

Empati
Pegawai
professional
Kekuatan dalam Pegembangan Organisasi

Semua organisasi menghadapi lingkungan yang dinamis dan berubah.


Lingkungan eksternal organisasi cenderung merupakan yang mendorong
untuk terjadinya perubahan. Disisi lain organisasi secara internal
merasakan adanya kebutuhan akan perubahan
Kreitner dan Kinicki (2001) memperhatikan bahwa kebutuhan akan perubahan
dipengaruhi oleh dua faktor kekuatan:

bersumber dari
Internal
dalam organisasi
Eksternal berasal dari luar
organisasi
Penolakan / Resistensi dalam Pengembangan Organisasi

Ada berbagai macam resistensi dalam organisasi, yaitu:

Individual Resistance Organizational Resistance

Kebiasaan Inersia Struktural

Rasa Aman Dampak Luas Perubahan

Faktor Ekonomi Inersia Kelompok Kerja

Ketidakpastian Ancaman Terhadap Keahlian

Persepsi Ancaman Kekuasaan

Ancaman Alokasi Sumber Daya


Penolakan / Resistensi dalam Pengembangan Organisasi (2)

Ada tiga jenis penolakan terhadap perubahan organisasi, yakni:

Sosiol-
ogis

Logis

Psikologis
Tingkat Resistensi dalam Pengembangan Organisasi

Resistensi dapat muncul dari berbagai pihak dan dapat bersifat individu,
kelompok, atau bahkan struktural. Faktor yang dapat menyebabkan tingkat
resistensi dalam pengembangan organisasi:

Ketidakpastian dan Ketidaksesuaian Nilai Ketidakpuasan


Ketidakjelasan Tujuan
Perubahan Budaya dan Keyakinan dengan Komunikasi

Pendekatan Terhadap
Ketidakmampuan Ketakutan akan
Kekuasaan dan Kondisi Eksternal
Mengatasi Perubahan Kehilangan Kontrol
Struktur Organisasi

Anda mungkin juga menyukai