Anda di halaman 1dari 30

Status Identitas Pasien

• Nama : Tn. GP
• Umur : 19 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Mahasiswa
• Alamat : Kemiling
• Tanggal masuk RS : 13 Agustus 2023
Anamnesis
(Autoanamnesis tanggal 13 Agustus 2023)

Keluhan Utama :
Terdapat benjolan pada kantong zakar sebelah
kiri disertai nyeri.
Riwayat Penyakit Sekarang

Kantong zakar
Awalnya
Benjolan pada terasa
Benjolan kecil
Kantong Zakar memberat
yang makin
Kiri dan Nyeri terutama saat
lama membesar
berdiri
Riwayat Penyakit Terdahulu
Tidak
Pernah sakit
seperti ini
sebelumnya

Riwayat kebiasaan
Merokok (-)
Alkohol (-)
Pemeriksaan Fisik

Status generalis
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : Komposmentis kooperatif
Tanda Vital : TD : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 26 x/ menit
S : 37,2°C
Pemeriksaan Fisik
Kepala : konjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik, Pupil bulat, isokor Ø 3
mm
Leher : Tidak ada pembesaran KGB
Thoraks
Cor :
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur -, gallop –
Pulmo:
Inspeksi : pergerakan dinding dada kanan dan kiri simetris
Palpasi : stem fremitus kiri = kanan
Perkusi : sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-
Pemeriksaan Fisik

Abdomen
Inspeksi : tampak datar
Palpasi : Lemas
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal

Ekstremitas atas & Ekstremitas bawah


Tidak ada kelainan
Pemeriksaan Fisik
Status Urologis
CVA : Nyeri ketok -/-, bulging (-), ballotement (-)
Suprapubik : Tidak teraba massa, Buli penuh tidak ada
OUE : Darah (-), pus (-)

Inspeksi : Regio scrotalis sinistra tampak pelebaran vena


pampiniformis
Palpasi : teraba pelebaran vena pampiniformis pada kantong
zakar kiri dengan ukuran ± 2x2 cm, permukaan
tidak rata, mobile, nyeri (+), konsistensi kenyal
lunak
Pemeriksaan Penunjang
Lab Darah :
Hb : 13,1 g/dl
Ht : 40,2 vol %
Leukosit : 6500 /µl
Trombosit : 257.000/ µl

Pemeriksaan Rontgen Thorax:


Cor : Bentuk dan ukuran normal
Pulmo : Tidak tampak infiltrat, perselubungan, nodul, atau
cavitas pada paru kanan dan kiri.
Kesan : Normal
Diagnosis Klinis Diagnosis Banding
Diagnosis Kerja

Varicocele Varicocele
• Spermatocele
Grade III • Ekstasia Tubuler Grade III
Sinistra Sinistra
Penatalaksanaan

• IVFD RL 20 tpm
• Injeksi ketorolac 1 ampul / 12 jam
• Rencana Operasi (varicocelectomy)
• Injeksi ceftriaxone 1 jam pre operasi

Instruksi post operasi :


• IVFD RL => 20 gtt/menit
• Injeksi Ceftriaxone 1x1 gr iv
• Injeksi Ketorolac 2x1 ampu iv
TINJAUAN PUSTAKA
“VARICOCELE”
ANATOMI TESTIS
Testis merupakan gonad laki-laki yang dapat memproduksi sperma dan hormone reproduksi
(testosterone). Testis berada didalam skrotum dan digantung oleh spermatic cord.

 Vaskularisasi:
 Vaskularisasi:

 A rr tt ee rr ii :: berasal
A berasal dari
dari abdominal
abdominal aorta
aorta yang
yang akan
akan
bercabang menjadi
bercabang menjadi arteri
arteri testicular.
testicular. Arteri
Arteri tersebut
tersebut
akan bercabang
akan bercabang dan dan berhubungan
berhubungan dengan
dengan arteri
arteri
duktus deferen.
duktus deferen.
V ee nn aa :: membentuk
 V membentuk plexus
plexus pampiniformis
pampiniformis daridari
bagian anterior
bagian anterior duktus
duktus deferens
deferens dan
dan mengelilingi
mengelilingi
testis. Pampiniform
testis. Pampiniform plexus
plexus berfungsi
berfungsi sebagai
sebagai
thermoregulatory, yaitu
thermoregulatory, yaitu penjaga
penjaga temperatur
temperatur
testis agar
testis agar konstan.
konstan. Vena
Vena testicular
testicular kanan
kanan akan
akan
menuju vena
menuju vena kava
kava inferior,
inferior, sedangkan
sedangkan venavena
testicular kiri
testicular kiri akan
akan masuk
masuk keke vena
vena renal
renal kiri.
kiri.
DEFINISI VARIKOKEL

Varikokel/varicocele, adalah dilatasi abnormal dari vena


pada pleksus pampiniformis akibat gangguan aliran darah
balik vena spermatika interna.
EPIDEMIOLOGI

• KKe el al ai innaann ini


ini terdapat
terdapat pada
pada15%
15%Pria
• PPe ennyyeebbaabb infertilitas
infertilitas pada
padapria
pria: :21-41%
21-41%pria yang
pria mandul
yang mandul
menderita verikokel.
menderita verikokel.
• S e b a g i a n besar verikokel terdeteksi setelah pubertas
S e b a g i a n besar verikokel terdeteksi setelah pubertas
dan prevalensi pada pria dewasa sekitar 11-15%.
an prevalensi pada pria dewasaseiatr 11-15%.
• P a d a 80-90% kasus, verikokel hanya terdapat pada Sebelah kiri.
P a d a 80-90% kasus, verikokel hanya terdapat pada sebelah
• Ve r i k o k e l bisa bilateral hingga 20% kasus, meskipun dilatasi
kiri.
sebelah kanan biasnya lebih kecil. Verikokel unilateral sebelah
 Ve r i k osangat
kanan k e l bisa
jarang bilateral
terjadi. hingga 20% kasus, meskipun
dilatasi sebelah kanan biasnya lebih kecil. Verikokel unilateral
sebelah kanan sangat jarang terjadi.
ETIOLOGI

H i n g g a sekarang masih belum diketahui secara pasti


penyebab varikokel, tetapi dari pengamatan membuktikan
bahwa varikokel sebelah kiri lebih sering dijumpai
daripada sebelah kanan (varikokel sebelah kiri 70-
93%).
J i k a terdapat verikokel sebelah kanan atau verikokel
bilateral patut dicurigai :
Adanya kelainan pada rongga peritonial (terdapat
obstruksi vena karena tumor), muara vena
spermatika kanan pada vena renalis kanan atau
adanya situs intervus.
PATOFISIOLOGI

Ve r i k o k e l lebih sering ditemukan pada sebelah


kiri beberapa alasannya :
• Vena testikularis kiri lebih panjang
• vena testikularis sinistra memasuki vena renal sinistra pada
suatu right angel (tegak lurus)
• Arteri testikularis sinistra pada beberapa pria melengkung
diatas vena renal sinistra, dan menekan vena renal
sinistra.
• Distensi colon descendens karena feses dapat
mengkompresi vena testikularis sinistra.
PATOFISIOLOGI

V e r i k o k e l dapat menimbulkan gangguan proses


spermatogenesis melalui beberapa cara :

• Terjadi stagnasi darah balik pada sirkulasi testis


sehingga testis mengalami hipoksia karena
kekurangan oksigen
• Refluks hasil metabolit ginjal dan adrenal (antara lain
katekolamin dan prostaglandin) melalui vena
testikularis ke testis.
• Adanya anostomosis antara pleksus pampiriformis kiri
dan kanan
• Peningkatan suhu testis.
KLASIFIKASI
S e c a r a klinis verikokel dibagi dalam 4 grade :
• Grade I : verikokel yang teraba sesudah melakukan
manuver valsava dalam posisi berdiri.
• Grade II : verikokel terlihat an teraba sesudah melakukan
manuver valsava dalam posisi berditi tetapi hilang
dalam posisi berbaring.
• Grade III : dalam posisi berdiri, varikokel terlihat dan
teraba dengan jelas, pada posisis berbaring
masih terlihat dengan jelas.
• Grade IV : sama dengan grade III tetapi biasanya sudah
disertai dengan keluhan rasa berat, ngilu, dan nyeri.
DIAGNOSIS

ANAMNESA
P E M E R I K S A A N FISIK :
harus dilakukan dalam posisi berdiri. Refluks
vena dapat dievaluasi dengan cara manuver valsava :
inpeksi dan palpasi
• INSPEKSI  Pasien posisi berdiri dilihat adakah
distensi kebiruan dari dilatasi vena
• PALPASI  “BAG OF WORMS”, Pengukuran : orkidometer
(kecurigaan varikokel meningkat jika ada disproporsi
panjang testis atau volume)
DIAGNOSIS

Orkidometer : alat untuk mengukur


volume testis ( ml ).
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN PENUNJANG
• ANGIORAFI/VENOGRAFI

• USG

• MRI

• CT-SCAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. USG
Pemeriksaan pilihan utama
Solor dopler : gambaran verikokel pada usg tampak sebagai
struktur serpiginosa predominan echo free.
Pasien posisi tegak : refluks vena statis (gr 1), intermiten (gr 2), dan akurasi
(gr 3)
2. MRI
tampak sebagai suatu massa dari dilatasi, serpiginosa pembuluh darah,
biasanya berdekatan dengan caput epididimis,
3. CT SCAN
Pada CT Scan menunjukan gambaran vena-vena
dapat berdilatasi serpoginosa
4.menyangat.
ANGIOGRAFI
Venografi dapat menunjukan dilatasi vena testikularis, dapat menunjukan
aliran retrograde bahan kontras ke arah skrotum. Mendemontrasikan refluks
aliran
 darah vena abnormal di derah retrograde menuju ISV dan pleksus
pampiriformis
PENATALAKSANAAN
S u a t u verikokel sebaiknya dikoreksi ketika :
Verikokel secara klinis teraba Pasangan dengan
infertilitas
Istri infertil atau telah di koreksi infertilitasnya Paling tidak satu
parameter semen abnormal.
KONSERVA
TIF I dan II yang tidak bergejala diobservasi dan diberi obat
Grade
penenang. Perlu juga dilakukan analisa semen sperma. Jika
terjadi oligozoospermi sebaiknya operasi. Pada orang dengan
pekerjaan banyak risiko seperti tentara, polisi, pekerja kasar
sebaiknya operasi untuk mencegah hematokel akibat perdarahan
trauma.
Operatif
indikasi : mengatasi infertilitas dan mencegah perdarahan serta
mengurangi gejala yang dialamai pasien.
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS

KOMPLIKASI
• Potensi komplikasi dan tatalaksana verikokel jarang terjadi
dan komplikasi biasanya ringan
• Semua pendekatan pembedahan verikokel berkaitan dengan suatu
resiko kecil seperti infeksi luka, hidrokel, verikoel berulang dan
jarang terjadi atrofi testis
• Potensi komplikasi dari insisi inguinal karena talaksana
verikokel mencakup mati rasa skrotal dan nyeri
berkepanjangan
PROGNOSIS
• Qou ad vitam : dubia ad bonam
• Qou ad finctionam : dubia ad bonam
• Qou ad sanationam : bonam

Anda mungkin juga menyukai