Anda di halaman 1dari 25

SKENARIO D

Skenario D Gonorrhoeae dan Sifilis


Skenario Kasus
Tn. Maman, 25tahun sudah menikah, bekerja sebagai supir bus antar kota
Palembang-Jakarta, berobat karena ada 2 penyakit yaitu luka disisi kanan
kemaluan sejak 3 pekan yang lalu, sakit pada ujung kemaluan pada waktu
BAK disertai keluar nanh terutama pada pagi hari sejak 2 hari yang lalu.
Walaupun sudah ada luka sebelumnya pasien tidak berobat karena luka
tersebut tidak sakit. Dia baru berobat karena sakit BAK. Riwayat sering
berhubungan seksual dengan WPSK diakui Tn. Maman. Menurut keterangan
Tn. Maman, istrinya mengeluh keputihan sejak 1 hari yang lalu.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Kesadaran Compos mentis
Tanda vital : TD 120/80 mmHg. Nadi 80 x/menit, reguler, isi dan
tegangan cukup.
RR 20x/menit, reguler, suhu 36,7C
Keadaan Spesifik
Kepala : Konjungtiva palpebra pucat (-), sklera ikterik (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), JVP (5-2) cmH2O
Thoraks
- Jantung : Simetris, ictus kordis tidak terlihat, batas jantung dalam
batas normal HR: 80 x/menit, reguler, murmur (-), gallop (-)
- Paru-paru : Simetris, pergerakan hemitoraks kanan=kiri, stemfremitus
kanan=kiri sonor pada kedua paru, Vesiculer (+) normal, ronchi (-),
wheezing (-)
- Abdomen : Datar, lemas, Hepar dan lien tak terbab Nyeri tekan (+)
regio lumbal kanan, ballotement (-), bising usus (+) normal
- Exstremitas : Pembesaran KGB di inguinalis dextra medial 2 buah
terpisah, keras, dapat digerakkan dari dasar tidak ada nyeri tekan
Stasus Venereologikus:

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 1


SKENARIO D

- Pada batang penis sebelah kanan: ulkus soliter, ukuran 1,5 cm, tepi ulkus
sewarna kulit normal, tidak menggaung, bersih, tidak ada discharge, tidak
ada nyeri tekan, indurasi positif.
- Pada OUE: ektropion dan discharge purulen banyak.

2.1 Identifikasi Masalah


1. Tn. Maman, 25tahun sudah menikah, bekerja sebagai supir bus antar kota
Palembang-Jakarta, berobat karena ada 2 penyakit yaitu luka disisi kanan
kemaluan sejak 3 pekan yang lalu, sakit pada ujung kemaluan pada waktu
BAK disertai keluar nanh terutama pada pagi hari sejak 2 hari yang lalu.
2. Walaupun sudah ada luka sebelumnya pasien tidak berobat karena luka
tersebut tidak sakit. Dia baru berobat karena sakit BAK.
3. Riwayat sering berhubungan seksual dengan WPSK diakui Tn. Maman.
Menurut keterangan Tn. Maman, istrinya mengeluh keputihan sejak 1 hari
yang lalu.
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Kesadaran Compos mentis
Tanda vital : TD 120/80 mmHg. Nadi 80 x/menit, reguler, isi
dan tegangan cukup. RR 20x/menit, reguler, suhu
36,7C
5. Keadaan Spesifik
Kepala : Konjungtiva palpebra pucat (-), sklera ikterik (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), JVP (5-2) cmH2O
Thoraks
- Jantung : Simetris, ictus kordis tidak terlihat, batas jantung
dalam batas normal HR: 80 x/menit, reguler, murmur (-), gallop (-)
- Paru-paru : Simetris, pergerakan hemitoraks kanan=kiri,
stefremitus kanan=kiri Sonor pada kedua paru, Vesiculer (+) normal,
ronchi (-), wheezing (-)
- Abdomen : Datar, lemas, Hepar dan lien tak terbab Nyeri
tekan (+) regio lumbal kanan, ballotement (-), bising usus (+) normal
- Exstremitas : Pembesaran KGB di inguinalis dextra medial 2
buah terpisah, keras, dapat digerakkan dari dasar tidak ada nyeri tekan
Stasus Venereologikus:

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 2


SKENARIO D

- Pada batang penis sebelah kanan: ulkus soliter, ukuran 1,5 cm, tepi
ulkus sewarna kulit normal, tidak menggaung, bersih, tidak ada
discharge, tidak ada nyeri tekan, indurasi positif.
- Pada OUE: ektropion dan discharge purulen banyak.
-
2.2 Analisis Masalah
1. Tn. Maman, 25tahun sudah menikah, bekerja sebagai supir bus antar kota
Palembang-Jakarta, berobat karena ada 2 penyakit yaitu luka disisi kanan
kemaluan sejak 3 pekan yang lalu, sakit pada ujung kemaluan pada waktu
BAK disertai keluar nanh terutama pada pagi hari sejak 2 hari yang lalu.
a. Sistem apa yang terlibat pada kasus?
Jawab:
Sistem urogenitalia pria dan wanita

b. Bagaimana anatomi, fisiologi, dan histologi pada kasus ?

Penis mempunyai radix penis yang terfiksasi dan corpus yang tergantung
bebas.
Penis
Di dalam zakar (penis) terdapat badan pengembung (erektil):
Korpus spongiosum penis yang meliputi uretra.
Badan pengembung ini melebar di kedua ujungnya dengan membentuk
umbi zakar (bulbus penis) di akar penis dan di ujung bebasnya, yakni
kepala zakar (glans penis). Glans penis diliputi oleh kulup (preputium)
yang di sebelah ventral berhubungan dengan glans melalui frenulum
preputii.
Korpus kavernosum penis di sebelah dorsolateral kanan dan kiri korpus
spongiosum penis.
Kedua korpus kavernosum penis di akar penis berpencar masing-masing
membentuk krus penis yang memperoleh fiksasi pada ramus inferior osis
pubis dan ramus superior osis iskii.

Radix penis
Terdapat tiga massa jaringan erektil dinamakan bulbus penis dan
crus penis dextra et sinistra.
Corpus Penis

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 3


SKENARIO D

Diliputi oleh fascia tubular (fascia buck). Jaringan erektil


membentuk dua corpora cavernosa penis letak di dorsal dan satu
corpus spongiosum penis di ventral.
ALAT PENYALUR.
Alat penyalur spermatozoa dimulai dari : Tubuli rekti, Rete testis
(terdapat dalam testis), Duktuli Efferentes Testis,Duktus epididimis
(terdapat dalam epididimis), Duktus deferens, Urethra (pars pelvina
dan pars penis)

Vaskularisasi Penis

Vaskularisasi corpora cavernosa oleh arteri profunda penis, corpus


spongiosum oleh arteri bulbi penis.

Vena dorsalis superfisialis penis perjalan epifascial, membawa darah dari


kulit penis ke vena pudenda externa. Vena dorsalis profunda, tidak
berpasangan perjalannya fascial membawa darah dari corpora cavernosa
menuju plexus venosus prostaticus. Vena bulbi penis berpasangan
membawa darah dari bulbus penis ke V.dorsalis profunda penis.

Drainase Limfe

Genitalia Externa (penis dan skrotum)

Nodi limfoidei inguinales ( superficiales dan profunda)

Genitalia Interna (Testis dan epididimis)

Nodi limfoidei lumbalis yang setinggi ginjal.

Genitalia Interna (Ductus,Funiculus spermaticus dan kelenjar seks


tambahan)

Nodi lymfoidei illaci externa/interna dan Nodi lymfoidei sacrales.

Uretra Pria.

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 4


SKENARIO D

Pada pria, uretra dapat dibagi atas pars pre-prostatika (1-1.5 cm),
parsprostatika (3-4cm) , pars membranosa dan pars spongiosa (12-
19cm)
Fisiologi Penis
Ereksi
Proses ereksi penis melibatkan saraf parasimpatik Pertama Impuls eferen
turun ke medula spinalis menuju segmen nervus sacralis S2,S3,S4 serabut
preganglion parasimpatik masuk ke plexus hypogastricus inferior dan bersinaps
pada neuron postganglionik (Serabu ini mengikuti perjalan arteri pudenda interna
sampai ke percabangannya) memasuki radix penis terjadilah vasodilatasi arteri
peningkatan aliran darah ke jaringan erektil, terjadi penekana aliran vena
terhadap facia, dihambatnya aliran keluar darah dari jaringan erektil dan tekana
interna meningkat sampai puncak seksual

Ejakulasi
Sekret dari glandula bulbourethralis. Saraf simpatik (T1-L2) mensarafi
otot polos dan spermatozoa bserta sekret vesicula seminalis dan prostat
dikeluarkan ke urethra pars prostatica dan bercampur sekret glandula
bulbourethralis kemudian disemprotkan dengan urethra pars spongiosa. Lalu
musculus sphincter vesicae berkontraksi mencegah refluks spermatozoa dalam
vesica urinaria. Spermatoza beserta kelenjar accesoris membentuk cairan
seminalis/semen. Serabu posganglionk melalui plexus hypogastricus inferior.

Mikturisi
Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan
urin. Mikturisi melibatkan 2 tahap utama
Kandung kemih terisi secara progesif hingga tegangan pada dindingnya
meningkat melampaui nilai ambang batas, keadaan ini akan mencetuskan
tahap ke-2.
Adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan
mengosongkan kandung kemih. Pusat saraf miksi berada pada otak dan

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 5


SKENARIO D

spinal cord (tulang belakang). Sebagian besar pengosongan diluar kendali


tetapi pengontrolan dapat dipelajari latih. Sistem saraf simpatis : impuls
menghambat vesika urinaria dan gerak spinchter interna, sehingga otot
detrusor relax dan spinchter interna konstriksi. Sistem saraf parasimpatis :
impuls menyebabkan otot detrusor berkontriksi, sebaliknya spinchter
relaksasi terjadi mikturisi

HISTOLOGI

Penis

Terdiri dari jaringan erektil atau rongga vascular yang dilapisi endotel

Corpora cavernosa yang erektil terletak disisi dorsal dan corpus


spongiosum disisi ventral.

Tunika albuginea mengelilingi corpus yang erektil

Arteri dorsalis dan arteri profunda mendarahi corpus yang erektil

c. Bagaimana hubungan stasus sudah menikah, pekerjaan, usia, dan jenis


kelamin dengan keluhan yang dialami ?

Faktor resiko dari Kejadian IMS


Umur
Kelompok prilaku risiko tinggi dalam PMS ialah prilaku yang
menyebabkan seseorang mempunyai risisko besar terserang penyakit,
jika dilihat dari segi usia, maka tergolong kelompok risiko tinggi
adalah 20-24 tahun.
Jenis kelamin
Perbandingan kejadian Laki Laki : Perempuan (2-4:1)
Pekerjaan
Pekerjaan Tn. Maman sebagai supir bus antarkota membuatnya rentan
terhadap praktek seks bebas dengan banyak pasangan. Hal ini
menyebabkan Tn. Kemungkinan telah terinfeksi penyakit menular
seksual, berupa penyakit Sifilis dan GO

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 6


SKENARIO D

d. Apa penyebab luka disisi kanan ujung kemaluan dan keluar nanah ?
IMS:
Sifilis : penyakit yang di sebabkan oleh treponema pallidum, sangat kronik
dan bersifat sistemik. Pada kelainan kulit dimulai sebagai papul letikular
yang permukaannya segera menjadi erosi umumnya menjadi ulkus.
Chancroid (ulkus mole) : penyakit infeksi pada alat kelamin
akut,setempat disebabkan oleh streptobacillus ducrey (haemophlius
ducrey) dengan gejala khas ulkus nekroktik yang nyeri pada tempat
inokulasi.
LGV (limfogranuloma venerium) : penyakit ini disebabkan oleh
chlamydia trachomatis, yang pada fase afek primer memiliki manifestasi
klinis erosi,papul miliar,vesikel,pustul dan ulkus
Granuloma inguinale : infeksi yang disebabkan oleh calymatobacterium
granulomatis pada lesi primernya dimulai sebagai nodus yang keras
(berindurasi), kalau terjadi luka pada permukaannya terjadi ulkus yang
berwarna seperti daging dan granulomatosa.
Herpes genitalia

Non IMS:
Truma
Pyoderma: infeksi kulit yang disebabkan oleh staphylococcus
,stretococcus atau keduanya
Varicella (cacar air)
Luka pada kemaluan disisi kanan pada kasus kemungkinan disebabkan
oleh Treponema Pallidum pada penyakit sifilis yang ditularkan melalui
infeski menular seksual.

e. Apa makna luka disisi kanan kemaluan sejak 3 pekan yang lalu ?
Karena tertularnya mikroorganisme jenis T. Pallidum (bakteri yang
memyebabkan penyakit sifilis) yang masuk melalui selaput lendir
dengan cara hubungan seks bebas dengan penderita sifilis, sehingga
bakteri tersebut membuat jaringan dan pembuluh darah menjadi erosi
dibagian genital terjadilah luka disisi kanan kemaluan (Ulkus), terjadi 3

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 7


SKENARIO D

pekan yang lalu menandakan sifilis masih masuk dalam stadium I atau
stadium primer.

f. Apa makna sakit pada ujung kemaluan pada waktu BAK disertai
keluar nanah terutama pada pagi hari sejak 2 hari yang lalu ?

Melakukan seks bebas dengan penderita menyebabkan Tn. Maman


terinfeksi bakteri N.Gonorrhoeae (bakteri penyebab gonore) menyebabkan
kemungkinan mengalami urethritis akut akibat infeksi dari Neisseria
gonorrhoeae yang menyebabkan terjadinya gejala sakit pada ujung
kemaluan ketika BAK disertai nanah.

Makna dipagi hari berkaitan dengan irama sirkadian dimana pagi pagi
hari keadaan penis tengah ereksi karena pada pagi hari tubuh merasa
rileks, saat rileks sistem saraf simpatis menjadi meningkat sehingga terjadi
vasodilatasi yang menyebabkan cairan keluar
Makna Waktu menandakan bahwa ttermasuk didalam fase akut

g. Apa saja penyebab sakit pada ujung kemaluan waktu BAK disertai
nanah?

Adanya trauma

Adanya infeksi mikroorganisme

Gonorrhea

Prostatitis.

Sistisis Akut.

ISK Atas : Pyeloneftritis dan Uretritis.

ISK Bawah : Sistisis dan Uretritis.

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 8


SKENARIO D

Clamydia.

Herpes simplex.

Candida albicans.

h. Bagaimana mekanisme luka disisi kanan ujung kemaluan ?

Faktor resiko (berhubungan seks dengan WPSK) tertular


mikroorganisme melalui selaput lendir atau mikrolesi bekteri jenis T.
Pallidum masuk melalui kulit kuman membiak jaringan bereaksi
dengan membentuk infiltrat terdiri atas sel-sel limfosit dan sel-sel
plasma terutama di perivaskular pembuluh-pembuluh darah kecil
berproliferasi dikelilingi oleh T. Pallidum dan sel radang terjadi
perubahan hipertrofik endothelium menimbulkan fibrosis intima dan
penyempitan lumen pembuluh (obliterasi lumen) terjadi erosi sifilis
primer luka disisi kanan ujung kemaluan (ulkus)

i. Bagaimana mekanisme sakit pada ujung kemaluan pada BAK disertai


keluar nanah ?

Faktor resiko (berhubungan seks dengan WPSK) tertular


mikroorganisme melalui selaput lendir atau mikrolesi bekteri jenis N.
Gonorrhoeae masuk pili Gonorrhoeae melekat pada mukosa epitel
terjadi penghancuran sel epitel yang melapisi selaput lendiri terutama
uretra respon peradangan (inflamasi) penetrasi gonoccocus pada
permukaan mukosa berkembang biak pada jaringaan subepithelial
menghasilkan produk ekstraseluler terjadi kerusakan sel Gonore
mobilisasi leukosit polimorfonuklear terbentuk mikroabses subepitel
pecah dan melepaskan PMN gonoccous sakit pada ujung kemaluan
pada BAK (dysuria)

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 9


SKENARIO D

2. Walaupun sudah ada luka sebelumnya pasien tidak berobat karena luka
tersebut tidak sakit. Dia baru berobat karena sakit BAK

a. Apa makna sudah ada luka tetapi tidak sakit ?


Makna sudah ada luka tetapi tidak sakit adalah merupakan (2 sampai 6
minggu setelah awal infeksi, muncul lesi primer) gejala dari sifilis primer,
stadium ini ditandai dengan adanya chancre/hard chancre (ulkus durum).
Dimana chancre berawal sebagai papul kecil padat yang secara perlahan
membesar dan menyebabkan ulkus tidak nyeri

b. Apa makna nyeri pada saat BAK ?


Jawab:
Makna nyeri terjadi karena bakteri gonore menginfeksi mukosa epitel
hingga epitel sehingga terjadilah respon peradangan (urethtritis) dan
akhirnya terjadi kerusakan sel dibagian uretra dan menyebabkan Tn.
Maman mengalami nyeri pada saat BAK (dysuri).

c. Apa penyebab sakit ketika BAK ?


Jawab:
Penyebab Disuria atau sakit ketika BAK
- Rangsangan akibat pemasangan kateter
- Congenital
- Infeksi Saluran Kemih:
Sistitis
Pielonefritis
- Infeksi PMS (Infeksi mukosa uretra)
a. bakteri ( diantaranya N.gonorrhoeae, C.trachomatis, T.pallidum)
b. virus (diantaranya HSV,HPV,HIV, Herpes B virus, Molluscum
contagiosum
c. protozoa (diantaranya Trichomonas vaginalis)
d. jamur (diantaranya Candida albicans)
e. ektoparasit (diantaranya Sarcoptes scabiei)
- Neoplasma (tumor pada saluran kencing)
- Batu pada saluran kencing
- Trauma (Sudoyo, 2009)

d. Apa kemungkinan penyakit ditandai nyeri pada saat BAK ?


Jawab:

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 10


SKENARIO D

- Akibat Infeksi
1. Gonore (kencing merah).
2. Prostatitis (pd pria).
3. Sistisis Akut.
4. ISK Atas : Pyeloneftritis dan Uretritis.
5. ISK Bawah : Sistisis dan Uretritis.
6. Clamidia.
7. Herpes simplex.
8. Candidaalbicans
- Akibat obstruksi
1. .Batu buli-buli

e. Apa kemungkinan obat yang diberikan pada sakit BAK ?


Jawab:
Ampisilin dan Amoksilin
Sefalosporin
Spektinomisin
Kanamisin
Tiamfenikol
Kuinolon

f. Bagaimana farmakokinetik dan farmakodinamik kemungkinan obat


yang diberikan?
Jawab:
Farmakokinetik
Ceftriaxone merupakan golongan sefalosporin antibiotik yang
mempunyai spektrum luas dengan waktu paruh eliminasi 8 jam
Obat oral dapat digunakan untuk terapi infeksi saluran kemih,
infeksi stafilakokus atau infeksi streptokokus.
Obat ini diabsorpsi lengkap setelah pemberian IM dengan
kadar plasma maksimum rata-rata antara 2-3 jam setelah
pemberian.
.

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 11


SKENARIO D

Farmakodinamik
Efek bakterisida ceftriaxone dihasilkan akibat penghambatan sintesis
dinding kuman. Ceftriaxone mempunyai stabilitas yang tinggi
terhadap beta-laktanase, baik terhadap penisilinase maupun
sefalosporinase yang dihasilkan oleh kuman gram-negatif, gram-
positif. (Katzung, 2010)

3. Riwayat sering berhubungan seksual dengan WPSK diakui Tn. Maman.


Menurut keterangan Tn. Maman, istrinya mengeluh keputihan sejak 1 hari
yang lalu.
a. Makna riwayat sering berhubungan dengan WPSK dengan keluhan
yang dialami Tn. Maman ?
Jawab:
Makna riawayat sering berhubungan dengan WPSK dengan keluhan
yang dialami oleh Tn. Maman adalah risiko penularan penyakit
seksual. Dimana WPSK itu membawa infeksi penyakit sifilis dan
gonore sehingga membuat Tn. Maman tertular penyakit tersebut dan
mangalami keluhan seprti kencing nanah dan ulkus pada kemaluan.

b. Apa saja penyakit yang ditularkan dari hubungan seksual ?


Jawab:
Kemungkinan kejadian dari penyakit IMS / Sexually Transmitted
Dissease diantaranya Gonorrhea, Sifilis, Herpes, Clamidia, Kutil
kelamin, HIV-AIDS,

c. Apa hubungan keputihan istri Tn. Maman dengan keluhan penyakit


yang dialami Tn. Maman ?
Jawab:
Hubungannya adalah telah kemungkinan telah terjadi penularan
Neisseria Gonorhoae dari Tn. Maman ke istrinya, keputihan pada
perempuan dapat disebabkan oleh Neisseria Gonorhoae.

d. Apa makna keputihan sejak 1 hari yang lalu ?


Jawab:

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 12


SKENARIO D

Makna keputihan sejak 1 hari yang lalu adalah terjadinya infeksi


yang bersifat akut.

e. Bagaimana klasifikasi keputihan pada wanita?


Keputihan ada 2 macam, yaitu
keputihan normal ( Fisiologis )
Ciri-cirinya ialah : warnanya bening, kadang-kadang putih kental,
tidak berbau, tanpa disertai keluhan (misalnya gatal, nyeri, rasa
terbakar, dsb.), keluar pada saat menjelang dan sesudah menstruasi
atau pada saat stress dan kelelahan.

keputihan yang tidak normal ( Patologis )


ciri-ciri ialah: jumlahnya banyak, timbul terus-menerus, warnanya
berubah (misalnya kuning, hijau, abu-abu, menyerupai susu/yoghurt)
disertai adanya keluhan (seperti gatal, panas, nyeri) serta berbau (apek,
amis, dsb)

f. Apa saja penyebab dari keputihan ?


Jawab:
Ada beberapa faktor dapat merubah keseimbangan bakteri tersebut dan
meningkatkan resiko infeksi, diantaranya adalah :
- Penggunaan antibiotic, khususnya dalam jangka lama ( dapat
menurunkan jumlah lactobacilli)
- Keasaman vagina berubah menjadi lebih basa akibat adanya darah
menstruasi, semen, atau penurunan jumlah lactobacilli
- Hiegenitas yang buruk
- Sering melakukan douching vagina, yakni membilasvagina
menggunakan bahan tertentu seperti sabun khusus yang
mengandung antiseptic maupun parfum
- Kehamilan
- Penyakit diabetes militus
-

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 13


SKENARIO D

g. Bagaimana mekanisme dari keputihan ?


Jawab:
Berhubunga intim dengan suami yang terpajan bakteri gonokokus
rangsangan ejakulasi bakteri gonokokus keluar bersamaan semen
dan sperma transmisi bakteri pada endoserviks istri bakteri
gonokokus menempel pada pertahanan mukosa (mukus) endoservik
dengan perantara pili dan protein II olipooligosakarida merangsang
bakteri untuk produksi endotoksin rusaknya pertahanan mukosa
endoservik bakteri gonokokus menempel pada membran sel epitel
endoservik rusaknya sel epitel sekresi mukus oleh sel epitel
endoservik meningkat dan terjadi reaksi inflamasi campuran antara
sel bakteri yang mati dan yang hidup, sel epitel yang rusak, dan sel
PMN yang mati terbentuknya cairan putih pada endoserviks.

4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Kesadaran Compos mentis
Tanda vital : TD 120/80 mmHg. Nadi 80 x/menit, reguler, isi
dan tegangan cukup. RR 20x/menit, reguler, suhu
36,7C
a. Apa interpretasi pada pemeriksaan fisik ?
Jawab:
Pemeriksaan pada kasus Normal Interpretas
i
KU : Kompos Mentis Kompos Mentis Normal
TD 120/80 mmHg 90-119/80-89 Normal
mmHg
Nadi : 80x/menit 60 100x/menit Normal
RR : 20x/menit 14 20x/menit Normal
Suhu : 38o C 36,5 37,5oC Normal
Regular regular Normal
isi dan tegangan cukup isi dan tegangan Normal
cukup
(Burnside, 2012)

5. Keadaan Spesifik

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 14


SKENARIO D

Kepala : Konjungtiva palpebra pucat (-), sklera ikterik (-)


Leher : Pembesaran KGB (-), JVP (5-2) cmH2O
Thoraks
- Jantung : Simetris, ictus kordis tidak terlihat, batas jantung
dalam batas normal HR: 80 x/menit, reguler, murmur (-), gallop (-)
- Paru-paru : Simetris, pergerakan hemitoraks kanan=kiri,
Stemfremitus kanan=kiri Sonor pada kedua paru, Vesiculer (+) normal,
ronchi (-), wheezing (-)
- Abdomen : Datar, lemas, Hepar dan lien tak terbab Nyeri
tekan (+) regio lumbal kanan, ballotement (-), bising usus (+) normal
- Exstremitas : Pembesaran KGB di inguinalis dextra medial 2
buah terpisah, keras, dapat digerakkan dari dasar tidak ada nyeri tekan
Stasus Venereologikus:
- Pada batang penis sebelah kanan: ulkus soliter, ukuran 1,5 cm, tepi
ulkus sewarna kulit normal, tidak menggaung, bersih, tidak ada
discharge, tidak ada nyeri tekan, indurasi positif.
- Pada OUE: ektropion dan discharge purulen banyak.

a. Apa interpretasi dari keadaan spesifik ?


Jawab:
Keadaan Pada Kasus
1. Kepala Konjungtiva Konjungtiva Normal
palpebra pucat (-), palpebra pucat (-)
sklera ikterik (-) dan sclera ikterik(-)
2. Leher Pembesaran KGB(-), Tidak pembesaran Normal
JVP (5-2) cmH2O KGB dan JVP(5-2)

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 15


SKENARIO D

cmH20
3. Thoraks Jantung : Simetris, Simetris, iktus Normal
ictus kordis tidak kordis tidak
terlihat, batas terlihat, batas
jantung dalam batas jantung normal,
normal HR: 80 HR 60-100
x/menit, reguler, x/menit, murmur(-)
murmur (-), gallop(-) , gallop (-)
Paru : Simetris, Simetris, Normal
pergerakan pergerakan
hemitoraks hemithoraks kanan
kanan=kiri, = kiri, stemfremitus
stemfremitus kanan = kiri. Sonor
kanan=kiri Sonor pada kedua paru,
pada kedua paru, vesicular (+),
Vesiculer (+) rhonki dan
normal, wheezing (-)
ronchi (-), wheezing
(-)
3. Abdomen Datar, lemas, Hepar Datar, lemas, hepar Normal
dan lien tak teraba, dan lien tidak
ballotement (-), teraba
bising usus (+)
normal
Nyeri tekan (+) regio Tidak nyeri tekan Abnormal
lumbal kanan, pada regio lumbal
kanan
4. Ekstremitas Pembesaran KGB di Tidak terjadi Abnormal
inguinalis dextra pembesaran KGB
medial 2 buah
terpisah, keras, dapat
digerakkan dari

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 16


SKENARIO D

dasar tidak ada nyeri


tekan
5. Stasus Pada batang penis Tidak terjadi ulkus Abnormal,
Venereologi sebelah kanan: ulkus ini
kus soliter, ukuran 1,5 merupakan
cm, tepi ulkus ciri-ciri dari
sewarna kulit sifilis
normal, tidak
menggaung, bersih,
tidak ada discharge,
tidak ada nyeri
tekan, indurasi
positif.
Pada OUE: Tidak terjadi Abnormal,
ektropion dan ektropion dan ini
discharge purulen discharge purulen merupakan
banyak ciri-ciri dari
gonore

b. Bagaimana mekanisme dari keadaan spesifik ?


Jawab:
- Nyeri tekan (+) regio lumbal kanan
Faktor resiko (berhubungan seks dengan WPSK) tertular
mikroorganisme melalui selaput lendir atau mikrolesi bekteri
jenis N. Gonorrhoeae masuk pili Gonorrhoeae melekat pada
mukosa epitel terjadi penghancuran sel epitel yang melapisi
selaput lendiri terutama uretra respon peradangan (inflamasi)
penetrasi gonoccocus pada permukaan mukosa berkembang
biak pada jaringaan subepithelial menghasilkan produk
ekstraseluler terjadi kerusakan sel Gonore infeksi dapat
merembet ke atas mengenai rongga abdomen ketika

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 17


SKENARIO D

dilakukan pemeriksaan fisik terdapat nyeri tekan regio lumbal


kanan.

- Pembesaran KGB Inguinal


Faktor resiko (berhubungan seks dengan WPSK) tertular
mikroorganisme melalui selaput lendir atau mikrolesi bekteri
jenis T. Pallidum masuk melalui kulit kuman membiak
jaringan bereaksi dengan membentuk infiltrat terdiri atas sel-
sel limfosit dan sel-sel plasma terutama di perivaskular
pembuluh-pembuluh darah kecil berproliferasi dikelilingi oleh T.
Pallidum dan sel radang terjadi perubahan hipertrofik
endothelium menimbulkan fibrosis intima dan penyempitan
lumen pembuluh (obliterasi lumen) terjadi erosi sifilis
primer luka disisi kanan ujung kemaluan (ulkus) karena
drainase secara limfatik ke KGB inguinal dextra terjadilah
pembesaran KGB di inguinalis dextra medial 2 buah terpisah,
keras, dapat digerakkan dari dasar tidak ada nyeri tekan
( Pembesaran KGB ini merupakan ciri khas dari penyakit Sifilis)..

- Ulkus Soliter
Faktor resiko (berhubungan seks dengan WPSK) tertular
mikroorganisme melalui selaput lendir atau mikrolesi bekteri
jenis T. Pallidum masuk melalui kulit kuman membiak
jaringan bereaksi dengan membentuk infiltrat terdiri atas sel-
sel limfosit dan sel-sel plasma terutama di perivaskular
pembuluh-pembuluh darah kecil berproliferasi dikelilingi oleh T.
Pallidum dan sel radang terjadi perubahan hipertrofik
endothelium menimbulkan fibrosis intima dan penyempitan
lumen pembuluh (obliterasi lumen) terjadi erosi sifilis
primer ulkus soliter

- Ektropion dan Discharge purulen banyak


Faktor resiko (berhubungan seks dengan WPSK) tertular
mikroorganisme melalui selaput lendir atau mikrolesi bekteri

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 18


SKENARIO D

jenis N. Gonorrhoeae masuk pili Gonorrhoeae melekat pada


mukosa epitel terjadi penghancuran sel epitel yang melapisi
selaput lendiri terutama uretra respon peradangan (inflamasi)
penetrasi gonoccocus pada permukaan mukosa berkembang
biak pada jaringaan subepithelial menghasilkan produk
ekstraseluler terjadi kerusakan sel Gonore mobilisasi
leukosit polimorfonuklear terbentuk mikroabses subepitel
pecah dan melepaskan PMN gonoccous ektropion (hiperemis
dan edema)

6. Bagaimana cara mendiagnosis pada kasus ini ?


Jawab:
Anamnesis
Keluhan dan riwayat penyakit saat ini
Keadaan umum
Pengobatan yang telah diberikan, baik topical maupun sistemik dengan
penekanan pada antibiotic
Riwayat seksual yaitu kontak seksual baik di dalam maupun di luar
pernikahan, berganti-ganti pasangan, kontak seksual dengan pasangan
setelah mengalami gejala penyakit, frekuensi dan jenis kontak seksual,
cara melakukan kontak seksual, dan apakah pasangan juga mengalami
keluhan yang sama
Riwayat penyakit terdahulu yang berhubungan dengan IMS atau penyakit
di daerah genital lain
Riwayat penyakit berat lainnya
Riwayat keluarga

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan kepada pasien harus memperhatikan hal
penting seperti kerahasiaan pribadi pasien. Pada pasien pria, organ
reproduksi lebih mudah diraba. Mula-mula inspeksi daerah inguinal dan
raba adakah pembesaran kelenjar dan catat konsistensi, ukuran, mobilitas,
rasa nyeri, tanda radang pada kulit, serta apakah ada lesi.

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 19


SKENARIO D

Pemeriksaan tambahan

7. Apa saja diagnosis banding pada kasus ini ?


Jawab:
Diagnosis banding Sifilis
sifilis Disebabakan oleh T. pallidum
Cara penularan hubungan seksual dengan
penderita
Tidak ada rasa nyeri
Terdapat erosi/ulkus yang bersih
Bulat/solinter, teratur
Tidak berkelompok
Tanpa supurasi
Herpes Genitalis Cara penularan hubungan seksual
Ada nyeri
Gatal
Lesi mula-mula plaque erutem diikuti
vesikel berkelompok
Erosif, ulkus
Ulkus Molle Cara penularan hubungan seksual
Ulkus lebih dari Satu
Ditandai radang akut
terdapat pus
dinding bergaung
terjadi supurasi serentak

Diagnosis Banding Gonore:


1. Infeksi Gonore: Terdapat dyscharge purulen banyak, sakit BAK, adanya
infeksi bakteri N. Gonorrhoeae
2. Infeksi Trichomonas : eksudat terlihat berbusa, berbau busuk, disertai
dengan uretritis. Tes saline positif menandakan adanya infeksi protozoa.

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 20


SKENARIO D

3. Infeksi Candida albicans : eksudat terlihat kental, berwarna krem, dan


terasa gatal. Diagnosis dilakukan dengan identifikasi organisme dengan
pewarnaan atau kultur.

8. Apa saja pemeriksaan penunjang yang diperlukan pada kasus ini ?


Jawab:
Pemeriksaan T. Pallidium
Uji serologik dengan uji antibodia nontreponema dan uji antibodi
Pemeriksaan lain dengan pewarnaan menurut Buri, tidak dapat dilihat
pergerakkannya karena troponema tersebut telah mati, jika hanya
tampak bentuknya saja. Sementara itu lesi kompres dengan larutan
garam faal setiap hari.
Jadi:
Pemeriksaan mikroskop langan gelap melihat pergerakan
Treponema
Pewarnaan Buri (tinta hitam) tidak adanya pergerakan
Treponema. (Kumar, 2012)
Pemeriksaan Discharge (akibat N. Gonorrhoea)
Sediaan langsung
Pada sediaan langsung dengan pewarnaan Gram akan ditemukan
gonokokus negative intraseluler dan ekstraseluler.

9. Apa diagnosis kerja pada kasus ini ?


Jawab:
Sifilis et causa bakteri T. Pallidum dan Gonore et causa bakteri N.
Gonorrhoeae

10. Bagaimana tata laksana pada kasus ini ?


Jawab:
Promotif :
Pendidikan seks yang tepat untuk mengikis ketidaktahuan tentang
seksualitas dan IMS
Meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan ajaran agama untuk tidak
berhubungan seks selain pasangannya

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 21


SKENARIO D

Menjaga keharmonisan hubungan suami istri tidak menyelewan untuk


meningkatkan ketahanan keluarga
Preventif
Hindari hubungan seksual denga berganti-ganti pasangan atau dengan
pekerja seks komersial(WTS)
Bila merasa terkena IMS hindari melakukan hubungan seksual
Kuratif
Terapi Sifilis:
Obat pilihan untuk terapi sifilis adalah penisilin.
Tidak dianjurkan pemberian penisilin oral
Prinsip terapi sifilis adalah kadar obat haarus dapat bertahan dalam
serum selama 10-14 hari u sifilis dini.
Kadar penisilin yang diperlukan cukup 0,03 unit/ml selama 10-14 hari
Dosis yang dianjurkan menurut WHO :
Stadium dini (menular) : dosis total 30 gr/15 hari
Stadium lanjutan (tidak menular) : dosis total 60 gr/30 hari

Terapi Gonore:
ceftriaxone 250mg dosis tunggal, i.m.
cefixime dosis tunggal
spetinomycin 2 g dosis tunggal, i.m.
cefotaxime 1 g dosis tunggal i.m (Katzung, 2010)
Rehabilitatif:
Memberikan perlakuan yang wajar terhadap penderita IMS, tidak
mengucilkan terutama oleh keluarganya untuk mendukung
kesembuhannya
Memberikan konseling kepada pasien dalam rangka memberikan K.I.E
(Komunikasi, edukasi, infromasi) mengenai penyakitnya, pentingnya
mematuhi pengobatan , upaya mencegah penularan dan sebagainya.

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 22


SKENARIO D

11. Apa saja komplikasi pada kasus ini ?


Jawab:
Komplikasi Sifilis:
Sifilis beerlanjut menjadi sifilis sekunder hingga sifilis lanjut
(sifilis laten), sifilis kardiovaskular, neurosifilis, sifilis meningovaskular.
Komplikasi Gonore:
Abses lokal, abses peri-uretra dpt menjadi fistula, striktura uretra.
Pada wanita dpt terjadi abses Bartholin (Bartholinitis), ini sering terjadi.

12. Bagaimana prognosis pada kasus ini ?


Jawab:
Quo et vitam Bonam
Quo et fungsionam - Bonam

13. Apa KDU pada kasus ini ?


Jawab:
Gonore
Tingkat Kemampuan 4
Sifilis
Tingkat Kemampuan 3A

14. Apa pandangan Islam pada kasus ini ?


Jawab:

Sintesis: pada kasus ini Tn. Maman telah melakukan seks bebas dimana
seks bebas ini merupakan perilaku yang hina dan Tn. Maman telah

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 23


SKENARIO D

melakukan zina, Allah telah melarang dalam surah Al-Isra, jangankan


melakukan zina mendekatinya saja tidak boleh dilakukan.

2.6 Kesimpulan
Tn. Maman 25 tahun seorang supir bus antar kota mengeluh ada ulkus
durum dextra et causa Sifilis (bakteri T.Pallidum) dan sakit pada ujung
kemaluan serta dyscharge purulen et causa Gonore (bakteri
N.Gonorrhoeae)

2.7 Kerangka Konsep


Faktor resiko (seks bebas)

Tertular mikroorganisme

Bakteri T. Pallidum Bakteri N. Gonorrhoeae

Sifilis Primer Uretritis Tertular ke istri

Ulkus durum dextra dysuria dyscharge purulen keputihan

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 24


SKENARIO D

KELOMPOK TUTORIAL III SKENARIO SIFILIS DAN GONORE FKUMP12 Page 25

Anda mungkin juga menyukai