Reflection of feeling
Dhea Pramedia – Fikria Nabila – Susi Novianti
[Kelompok 2]
Reflection of content (paraphrase)
• Reflection of content adalah bentuk respon aktif setelah active
listening, sebagai cara untuk mendapatkan gambaran jelas tentang apa
yang terjadi pada seseorang dengan mengubah kata yang diucapkan
konseli (paraphrase).
• Parafrase bukanlah mengulangi kata demi kata kepada konseli atas
semua yang telah mereka katakan (parroting). Sebaliknya, ini adalah
sebuah keterampilan yang terdiri dari dua langkah: (1) mendengarkan
dengan seksama apa yang dikatakan konseli, kemudian (2)
memberikan kembali versi yang ringkas dan tidak menghakimi
(Young, 2005).
Kapan, dan tujuan paraphrase dilakukan?
Ketika konselor ingin memastikan apa yang terjadi pada konseli
Untuk menunjukkan bahwa konselor berada di pihak konseli, membuat
konseli merasa lebih dihargai dan akan membantu konseli untuk
mengeksplorasi dirinya
Konselor: “Walaupun kondisi rumah itu sudah Konselor: “Anda merasa terluka dan kecewa,
parah, tetapi merupakan rumah yang baik bagi ya”
anda ya.”
Kunci dalam melakukan paraphrase dan
reflection of feelings
• Jawaban konselor harus singkat
• Merefleksikan ≠ menginterpretasi/ mempertimbangkan nilai
dari pesan yang disampaikan konseli
Thanks for the attention
°ʚ(*´ ꒳
`*)ɞ°