Anda di halaman 1dari 16

Pharmacotheraphy

RINITIS ALERGI
Presented by :
Ani Alfitasari, Aulia Rahma Dewi,
Amanda Rifda Azalia
RINITIS ALERGI
● Definisi

○ Kelainan pada hidung dengan gejala bersin, rinore, gatal,


tersumbat setelah mukosa terpapar alergen yang
diperantarai IgE (WHO-ARIA 2001)
FAKTOR RISIKO

● Genetik & riwayat keluarga atopi


● Sensitisasi pd masa kehidupan dini
● Paparan alergen tinggi
● Perubahan gaya hidup, Efek jangka panjang polusi udara : ozon,
NO, gas buang kendaraan
PATOFISIOLOGI

○ Reaksi alergi, terdiri dari 2 fase :

■ Reaksi Alergi Fase Cepat (RAFC)  sejak kontak alergen sampai 1 jam
setelahnya

■ Reaksi Alergi Fase Lambat (RAFL)  yang berlangsung 2-4 jam dengan
puncak 6-8 jam setelah pemaparan dan berlangsung 24-48 jam
KLASIFIKASI RINITIS ALERGI
● Berdasarkan tingkat ringan beratnya penyakit:

○ Ringan, berarti tidak terdapat salah satu dari :


■ gangguan tidur

■ gangguan aktifitas sehari-hari/malas/olahraga

■ gangguan pekerjaan atau sekolah

■ Gejala dirasakan mengganggu

○ Sedang-berat, berarti didapatkan satu atau lebih hal-


hal di atas
DIAGNOSIS
● Anamnesis  Gejala rinitis alergi :
○ bersin-bersin (> 5 kali/serangan)

○ rinore (ingus bening encer)

○ hidung tersumbat (menetap/berganti-ganti)

○ gatal di hidung, tenggorok, langit-langit atau telinga

○ mata gatal, berair atau kemerahan

○ hiposmia/anosmia

○ sekret belakang hidung/post nasal drip atau batuk kronik

○ adakah variasi diurnal

○ frekuensi serangan, beratnya penyakit, lama sakit (intermiten atau persisten), usia timbulnya
gejala,

○ pengaruh terhadap kualitas hidup : ggn. aktifitas dan tidur

○ Gejala penyakit penyerta : sakit kepala, nyeri wajah,sesak napas,gejala radang tenggorok,
mendengkur, penurunan konsentrasi, kelelahan
Gejala Rinitis Alergi

bersin
rinore
Gatal hidung

Post nasal drip


Sumbatan
hidung

● Keluhan terberat pada pagi hari


Penatalaksanaan
● Tujuan pengobatan : mengurangi gejala, perbaikan kualitas hidup,
mengurangi Efek Samping obat, edukasi, mengubah jalannya peny / terapi
kausal
● CARA :
● Penghindaran allergen Edukasi
● Medikamentosa/farmakoterapi
● Imunoterapi
● Pembedahan (jika perlu)  untuk mengatasi hipertrofi konka, komplikasi
rinosinusitis dan polip hidung
Terapi Medikamentosa

● Antihistamin

○ Antagonis yang bekerja secara inhibitor kompetitif pada reseptor H-1

○ Mengurangi gejala bersin, rinore, gatal

○ Antihistamin ideal :

■ Efek antikolinergik, antiadrenergik, antiserotonin (-)

■ Tidak melewati SDO dan plasenta  efek samping SSP (-)

■ Efek ke jantung (-)

■ Absorbsi oral cepat, mula kerja cepat, masa kerja lama

■ Tidak ada efek takifilaksis


○ ANTIHISTAMIN generasi I (klasik) :
■ Lipofilik  menembus SDO  efek
pada SSP  sedasi, lemah, dizzines,
ganguan kognitif dan penampilan

■ Efek antikolinergik  mulut kering,


konstipasi hambatan miksi, glaukoma

■ Difenhidramin, klorfeniramin maleat


(CTM), hidroksisin, klemastin,
prometasin dan siproheptadin
○ ANTIHISTAMIN generasi II (non-sedatif)

■ Lipofobikefek SSP minimal, efek antikolinergik(-)

■ Kelompok I : terfenadin, astemisol  kardiotoksik, ditarik dari peredaran

■ Kelompok II : loratadin, setirisin, fexofenadin,desloratadin,levosetirizin

ANTIHISTAMIN topikal :

■ Azelastin, levocabastin

■ Untuk mengatasi gejala bersin dan gatal pada hidung dan mata
● Kombinasi Antihistamin-Dekongestan
○ Loratadin/feksofenadin/setirisin + pseudoefedrin 120 mg
● Ipratropium Bromida
○ Topikal, antikolinergik

○ Efektif mengatasi rinore yang refrakter terhadap kortikosteroid


topikal/antihistamin

○ ES : iritasi hidung, krusta, epistaksis ringan


● Kortikosteroid
○ Kortikosteroid topikal
■ Pilihan pertama untuk rinitis alergi persisten sedang-berat  efek antiinflamasi
jangka panjang
■ Mulai kerja lambat (12 jam), efek maksimum beberapa hari sampai minggu
■ Budesonide, beklometason, fluticason,mometason furoat, triamcinolon acetonide
■ Dosis dws : 1 x II semprot/hr, anak 1 x I semprot /hr
○ Kortikosteroid oral
■ Jangan gunakan sebagai pengobatan lini I
■ Terapi jangka pendek (3 – 5 hr). Dosis tinggi, Pada rinitis alergi berat yang refrakter
TERAPI LAINNYA
● Imunoterapi:
○ Respon (-) terhadap terapi medikamentosa
○ Penghindaran alergen tidak dapat dilakukan
○ Terdapat efek samping dari pemakaian obat
○ sublingual, suntikan
TERIMAKSIH 
any Question?

Anda mungkin juga menyukai