Anda di halaman 1dari 10

Upaya Pencegahan

penyakit Prostat

Universitas Katolik Widiya Mandala


Fakultas Keperawatan
Daftar Anggota

Ceri Lee Hilda Putri

Ardyano Carlos

Aryo Damar Berliana Liris


Definisi
Definisi Benigna Prostat Hiperplasia (BPH)
adalah pembesaran jinak kelenjar prostat,
disebabkan karena hiperplasia beberapa atau
semua komponen prostat (jaringan kelenjar
(50-70%) dan jaringan fibromuskuler (30-
50%) yang memnyebabkan penyumbatan
uretra pars prostatika.
(Darmawan, W. D. 2014)
Penyebab
pada dasarnya BPH tumbuh pada pria yang
menginjak usia tua dan memiliki testis yang masih
menghasilkan testosteron. Faktor lain yang
berperan antara lain pengaruh hormon (estrogen,
prolaktin) seperti, pertumbuhan sel prostat,
hiperplasia, peningkatan dihydrotestosterone
(DHT), peningkatan estrogen, kontraksi otot
prostat, yang selanjutnya berperan dalam memacu
terjadinya proliferasi sel kelenjar prostat.
(Darmawan, W. D. 2014)
Tanda Gejala
Keluhan yang dirasakan oleh pasien BPH sering
kali berupa lower urinary tract symptoms (LUTS),
yang terdiri atas
1.Gejala Obstruksi (Voiding Symptoms)
2.Gejala Iritasi (Storage Symptoms)
3.Gejala Pasca Berkemih berupa urine menetes
(dribbling).
4.Gejala Retensi urine (Moctar et al., 2015 ;
Tanto et al., 2014).
Komplikasi Benign
Prostatic Hyperplasia
Komplikasi yang disebabkan oleh BPH (Benings
Prostatic Hyperplasia), yaitu sebagai berikut:
1. ISK, urosepsis.
2. Trabekulasi buli divertikel buli.
3. Batu buli-buli.
4. Hidronefrosis (flank pain).
5. Hematuria.
6. Penurunan fungsi ginjal (pada yang disertai
retensio urine).
7. Hernia hemoroid.
Pencegahan Benign
Prostatic Hyperplasia
BPH sejatinya merupakan kondisi yang tidak dapat
dicegah karena merupakan kejadian yang akan
menimpa hampir semua laki-laki di masa tua. Walaupun
begitu BPH mampu diringankan dengan pencegahan,
yaitu sebagai berikut :
1. Mengurangi pemakaian obat-obatan.
2. Menjaga aktivitas fisik.
3. Meningkatkan jumlah nutrisi protein dan sayur-
sayuran.
4. Mengurangi perilaku merokok.
Pengobatan Benign
Prostastic Hyperplasia
Pengobatan yang dapat dilakukan pada pasien yang mengidap BPH, yaitu melakukan
pemeriksaan berikit :
1.USG Prostas, untuk melihat ukuran prostat klien.
2.Tes Urine, untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi atau kondisi lain yang
memiliki gejala mirip dengan pembasaran prostat jinak.
3.Tes Darah, untuk memeriksa kemungkinan gangguan pada ginjal.
4.Tes Pengukuran Kadar Antigen (PSA), dihasilkan oleh prostat dan kadarnya dalam
darah akan meningkat bila kelenjar prostat membesar atau mengalami gangguan.

Untuk memastikan pasien menderita pembesaran prostat jinak dan menyingkirkan


kemungkinan adanya kondisi lain, dokter akan melakukan pemeriksaan berikut :
1.Mengukur kekuatan pancaran urine dan jumlah urine yang keluar.
2.Memeriksa kemampuan pasien untuk mengosongkan kandung kemih.
3.Memeriksa kemungkinan adanya kanker prostat, melalui biopsi atau pengambilan
sampel jaringan prostat untuk diteliti di laboratorium.
4.Melihat kondisi urethra dan kandung kemih, dengan memasukkan selang fleksibel
berkamera (sitoskopi) melalui lubang kencing.
Burung Gagak
Bawa Tomat
Ada Pertanyaan
Tidak ?
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai