Anda di halaman 1dari 36

KERAGAMAN DALAM

ORGANISASI

Pertemuan Ke-2
Bagaimana para manajer mengenali
dan memanfaatkan perbedaan di
antara para pekerja? Bagaimana
mengelolanya secara efektif ?
Tingkat Keragaman
Keragaman level permukaan Keragaman level dalam
(surface-level diversity) (deep-level diversity)

Perbedaan-perbedaan Perbedaan-perbedaan
dalam karakteristik yang dalam nilai-nilai,
mudah dinilai, seperti jenis kepribadian, dan preferensi
kelamin, ras, etnis, umur, kerja yang menjadi lebih
atau kecacatan, yang tidak penting secara progresif
selalu merefleksikan cara dalam menentukan
orang berpikir atau merasa kesamaan, seiring semakin
tetapi dapat memunculkan mengenal orang lain
stereotype tertentu. dengan lebih baik.
Kesamaan level dalam (deep-level
diversity) akan menutupi perbedaan
yang lebih superfisial di antara individu
sehingga dapat bekerja sama dengan
baik.
Diskriminasi:
Memperhatikan perbedaan satu hal
dengan hal lain; kita sering mengacu
pada diskriminasi yang tidak adil,
dimana penilaian kepada seseorang
berdasarkan stereotip kelompok
demografis mereka.

Karakteristik biografis
KARAKTERISTIK
BIOGRAFIS

Dasar- KEMAMPUAN
Dasar
Perilaku PEMBELAJARAN
Individu
KEPRIBADIAN DAN
EMOSI
Dasar-dasar Perilaku Individu
Karakteristik Biografis: karakter seseorang yang
objektif dan tidak dapat diubah-ubah.
 Kemampuan: kapasitas individu untuk

melaksanakan berbagai tugas dalam pekerjaan


tertentu.
 Pembelajaran: setiap perubahan perilaku yang

relatif permanen yang terjadi sebagai hasil dari


pengalaman.
 Kepribadian: organisasi dinamik dalam individu

yang memiliki sistem psikologis, yang


menentukan penyesuaian uniknya terhadap
lingkungannya.
 Emosi: perasaan kuat yang diarahkan ke

seseorang atau sesuatu.


Usia

Jenis Kelamin
Karakteristik
Biografis
Status Perkawinan

Masa Kerja
Karakteristik biografis
 Usia:
 Hubungan usia dan kinerja: kinerja merosot seiring
dengan meningkatnya usia, realita angkatan kerja
menua.

 Usia memengaruhi produktivitas: produktivitas


merosot seiring dengan bertambahnya usia.

 Usia dan kepuasan kerja: kepuasan cenderung


terus-menerus meningkat pada para profesional
dengan bertambahnya usia. Pada non-profesional
kepuasan itu merosot selama usia setengah baya dan
kemudian naik lagi pada tahun-tahun berikutnya
 Jenis Kelamin
 wanita lebih bersedia mematuhi wewenang
dibandingkan pria yang lebih agresif dan lebih besar
kemungkinannya dalam memiliki pengharapan untuk
sukses.
 posisi wanita sebagai ibu yang juga harus merawat
anak anaknya menimbulkan anggapan bahwa wanita
lebih sering mangkir daripada pria.

 Status Perkawinan
 karyawan yang menikah lebih sedikit absensinya.
 mengalami pergantian yang lebih rendah.
 lebih puas terhadap pekerjaan mereka.
 Masa kerja:

 karyawan yang telah menjalankan suatu


pekerjaan dalam masa tertentu
produktivitas dan kepuasannya akan
meningkat.

 tingkat kemangkiran berkurang.

 kemungkinan keluar masuk karyawan


lebih kecil.
Kemampuan
Intelektual

Kemampuan Kemampuan Fisik

Kesesuaian
Pekerjaan-
Kemampuan
Kemampuan
 Kemampuan Intelektual:
 Kemampuan yang diperlukan untuk melakukan
kegiatan mental. Kemampuan intelektual di tes
melalui tes IQ = intelligence quotient
 Kecerdasan seseorang meliputi:
1. Kecerdasan Kognitif: bakat yang sudah lama
ditemukan oleh tes-tes inteligensi tradisional.
2. Kecerdasan Sosial: kemampuan untuk berhubungan
dengan orang lain secara efektif.
3. Kecerdasan Emosi: kemampuan untuk
mengidentifikasi, memahami dan mengelola emosi.
4. Kecerdasan Budaya: kesadaran atas keberagaman
antar kebudayaan dan kemampuan untuk
menjalankan fungsi secara sukses dalam
situasi lintas-budaya.
 Kemampuan Fisik:
 Kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan
tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan,
kekuatan dan karakteristik-karakteristik serupa.
 Kemampuan fisik dasar:

1. Kekuatan Dinamis
2. Keluwesan Dinamis
3. Kekuatan Tubuh
4. Koordinasi Tubuh
5. Kekuatan Statis
6. Keseimbangan
7. Kecekatan Fisik
8. Stamina
9. Keluwesan
 Kesesuaian Pekerjaan-Kemampuan
 Pekerjaan membebankan tuntutan berbeda
terhadap seseorang dan setiap orang
memiliki kemampuan berbeda.

 Kemampuan intelektual dan fisik khusus


yang diperlukan untuk kinerja pekerjaan
yang memadai pada pekerjaan tertentu,
bergantung pada persyaratan kemampuan
yang diminta untuk pekerjaan tersebut
Pembelajaran

Pengkondisian
Klasik

Teori Pengkondisian
pembelajaran Operan

Pembelajaran
Sosial
• Pembelajaran: setiap perubahan
perilaku yang relatif permanen yang
terjadi sebagai hasil dari pengalaman.

 Bagaimana kita belajar? Ada 3 teori


belajar
1. Classical conditioning
(pengkondisian klasik)
2. Operant conditioning
(pengkondisian operan)
3. Social learning (pembelajaran sosial)
Classical Conditioning
Rangsangan buatan yang terus memerus
dilakukan dan direspon dengan baik akan
melahirkan perilaku baik secara otomatik
(pemberitahuan kunjungan eksekutif
puncak yang diikuti dengan tindakan
merapikan kantor administrasi dan
lingkungan. Jika terus menerus dilakukan
pada akhirnya pengrapian kantor
administrasi dan lingkungan tidak lagi
karena adanya kunjungan eksekutif puncak)
Operant conditioning

Memberikan penghargaan/hadiah atas


perilaku yang diperlihatkan terus menerus
oleh karyawan. Atau beri sanksi tegas dan
cepat untuk tindakan yang menyimpang

Social learning
Belajar melalui pengamatan atau
pengalaman langsung
Pembelajaran
Teori pembelajaran
 Pengkondisian klasik: suatu tipe pengkondisian di
mana seorang individu menanggapi beberapa
rangsangan yang tidak akan selalu menghasilkan
respon yang sama.

 Pengkondisian operan: suatu tipe pengkondisian di


mana perilaku sukarela yang diinginkan
menyebabkan suatu penghargaan atau mencegah
suatu hukuman.

 Pembelajaran sosial: orang dapat belajar melalui


pengamatan dan pengalaman langsung
Metode Pembentukan Perilaku atau Sikap
 Penguatan Positif: bila suatu respon diikuti sesuatu
yang menyenangkan.
 Penguatan Negatif: bila suatu respon diikuti oleh

dihentikannya atau ditarik kembalinya sesuatu yang


tidak menyenangkan.
 Hukuman: mengakibatkan suatu kondisi yang tidak

enak dalam suatu usaha untuk menyingkirkan perilaku


yang tidak diinginkan.
 Pemusnahan:menghapuskan penguatan apa saja yang

mempertahankan perilaku.
 Penguatan Berkesinambungan: perilaku yang diinginkan

diperkuat tiap kali perilaku itu diperlihatkan.


 Penguatan Berkala: perilaku yang diinginkan diperkuat

cukup sering untuk membuatnya berharga untuk


diulang, tetapi tidak setiap kali diperagakan perilaku itu
 JadwalInterval Tetap: imbalan diberikan pada
selang waktu yang seragam.

 Jadwal Interval Variabel: hadiah


didistribusikan menurut waktu sehingga
penguatan tidak dapat diperkirakan.

 Jadwal
Rasio Tetap: hadiah diberikan setelah
sejumlah respon yang jumlahnya pasti.

 Jadwal
Rasio Variabel: ketika hadiah berubah-
ubah mengikuti perilaku individu
 Tunjangan Sehat vs Tunjangan Sakit: sebagian besar
organisasi memberikan kepada karyawan tetap mereka
pembayaran cuti sakit sebagai bagian dari tunjangan
karyawan. Namun kenyataannya cuti sakit menguatkan
perilaku yang salah yaitu absen di hari kerja.
 Disiplin Karyawan: jika ada karyawan yang melakukan

kesalahan para manajer akan menanggapi perilaku ini


dengan tindakan disipliner.
 Pengembangan Program Pelatihan: dengan program

pelatihan diharapkan bisa untuk membantu karyawan


dalam menyelesaikan pekerjaan untuk sekarang maupun
yang akan datang.
 Swamanajeman: konsep ini dapat digunakan untuk

memungkinkan para individu mengelola perilakunya


sendiri dan dengan berbuat demikian mengurangi
kebutuhan akan pengendalian manajerial.
Penting untuk Manajer
 Penguatan positif merupakan alat ampuh
untuk memodifikasi perilaku.

 Penguatan lebih efektif daripada hukuman,


karena hukuman berpotensi menciptakan
efek samping.

 Manajer seharusnya menjadi contoh/ model


bagi karyawan.
Kepribadian
 Karakteristik yang bertahan lama yang
menggambarkan perilaku individu.
 Penentu-penentu kepribadian
 Keturunan: susunan biologis, fisiologis dan
psikologis inheren yang diwariskan oleh orang tua.
 Lingkungan: faktor yang memberikan tekanan pada
pembentukan kepribadian meliputi kebudayaan
dimana kita dibesarkan, pengkondisian awal kita,
norma di tengah keluarga, teman dan kelompok
sosial.
 Situasi: situasi mempengaruhi dampak keturunan
dan lingkungan pada kepribadian. Tuntutan
beragam dari situasi yang berbeda menimbulkan
aspek yang berbeda pada kepribadian seseorang.
Ciri-ciri Kepribadian

 Rasa malu
 Keagresifan
 Kepatuhan
 Kemalasan
 Ambisi
 Kesetiaan
 Ketakutan
Atribut Kepribadian Utama yang
Memengaruhi PO

 Machiavellianisme:
tingkat dimana individu bersifat
pragmatis, menjaga jarak emosi dan yakin bahwa
tujuan dapat membenarkan cara.

 Keyakinan
Diri (Self Esteem): tingkat dimana individu
menyukai atau tidak menyukai diri sendiri.

 Pemantauan Diri: ciri kepribadian yang mengukur


kemampuan individu untuk menyesuaikan perilaku
terhadap faktor-faktor eksternal situasional
 PengambilResiko: berjaya dalam situasi
dimana sebagian besar orang lain akan
merasa terancam dan sangat tertekan.

 KepribadianTipe A: kepribadian agresif


dimana perjuangan bertahun-tahun tiada
henti untuk meraih lebih banyak waktu yang
semakin sedikit dan jika perlu melawan.

 KepribadianTipe B: orang yang jarang


didorong oleh keinginan untuk mendapatkan
barang jumlahnya semakin meningkat,
cenderung sabar.
Emosi
 Sesungguhnya emosi adalah faktor penting
dalam perilaku karyawan.
 Mengapa topik tentang emosi kurang
memperoleh, bahkan sama sekali tidak mendapat
perhatian dalam PO?
 Sekurang-kurangnya ada 2 argumentasi.
a. Mitos tentang rasionalitas.
b. Keyakinan bahwa emosi macam apapun
bersifat merusak
Mitos Rasionalitas
1. Penerapan manajemen ilmiah mengakibatkan lahirnya
disain organisasi yang mengendalikan bahkan
menyebarkan emosi.
2. Organisasi yang berjalan baik adalah yang berhasil
meniadakan frustasi, ketakutan, kemarahan, cinta,
kebencian, kegembiraan, kesedihan, dan perasaan-
perasaan semacam. Emosi-emosi ini merupakan antithesis
dari rasionalitas.
3. Kondisi kontroversial: disatu pihak emosi merupakan
bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Di
pihak lain ada upaya untuk menciptakan organisasi bebas
dari emosi.
Emosi Itu Merusak?
Ada keyakinan bahwa emosi macam apapun
bersifat merusak.

1. Emosi negatif yang kuat sulit meningkatkan


kinerja.
2. Sebagian emosi lebih-lebih jika ditampilkan
pada saat yang tidak tepat dapat menurunkan
kinerja.
Emosi
 Emosi yang dirasakan vs Emosi yang ditampilkan: emosi yang
dirasakan adalah emosi aktual individu. Emosi yang ditampilkan
adalah emosi yang disyaratkan oleh organisasi dan dianggap tepat
dalam pekerjaan tertentu.
 Dimensi Emosi: emosi positif: kebahagiaan dan harapan
mengungkapkan penilaian atau perasaan yang menyenangkan.
Emosi Negatif adalah kemarahan dan kebencian.
 Intensitas: pemberian tanggapan berbeda terhadap rangsangan
pemicu-pemicu rangsangan emosi yang identik. Semakin intensitas
emosi makin tinggi menandakan bahwa emosi dalam bekerja
kurang sehat dan akan mempengaruhi hasil kinerja seseorang.
 Frekuensi Durasi: tenaga kerja emosional yang menuntut frekuensi
tinggi atau durasi lama lebih menuntut upaya lebih besar dari
karyawan. Seseorang perlu mengungkapkan emosi dengan benar
dan tepat.
 Jenis Kelamin dan Emosi: wanita cenderung memiliki kemampuan
lebih baik dalam membaca dan menampakkan emosi dibanding
dengan pria. Pria lebih menggunakan logika ketika memunculkan
emosi yang ada dalam dirinya.
2. Hasil penelitian di Amerika menunjukkan bahwa
kecerdasan emosional (Emotional intelligence = EI )
mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil
menghadapi tuntutan dan tekanan lingkungan.

3.Lima dimensi EI :
a. Kesadaran diri
b. Pengelolaan diri
c. Motivasi diri
d. Empati
e. Ketrampilan sosial
Manajemen Keragaman (diversity
management):

Proses dan program dimana


manajer membuat setiap orang
sadar dan sensitif pada kebutuhan
dan perbedaan yang lain 
bagaimana manajer dapat dan
seharusnya mengelola perbedaan-
perbedaan yang ada.
Manajemen Keragaman dilakukan
manajer melalui proses:
Proses Keterangan
Rekrutmen memperhatikan keterwakilan
kelompok demografis spesifik

Seleksi menghargai keadilan dan


objektivitas dalam seleksi dengan
fokus pada produktivitas pekerja
Promosi ada pengkualifikasi atas hasil

Membangun tersedia pelatihan program


iklim keragaman keragaman bagi anggota organisasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai