ASUHN

ASUHN KEBIDANAN
KEBIDANAN IBU IBU BERSALIN
BERSALIN
BERDASARKAN
BERDASARKAN KONSEP KONSEP EVIDENCE
EVIDENCE
BASED
BASED
SARTIKA WAHYUNINGSIH TITI HARDIANTI
PIRAWATI SULASTRI
SALMAWATI ANDI MARIANTI
IFA RESKI AMALIA HASNANI
MIRA ROSDIANA
SURIANI NURHAYATI
ANTONIA KALAKMABIN KASMIRA YAORKA
TAKPORA SITOKDANA DORTEA
WEHELMINA SAMAY FREDERIKA BOIKAWAI

PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN

STIKES GRAHA EDUKASI MAKASSAR TAHUN
2022
 Tinjauan Teori
Evidence Based Midwifery
(Practice)
Pengertian evidence Base jika
ditinjau dari pemenggalan
kata(Inggris) maka evidence
Base dapat diartikan
sebagai berikut
Evidence adalah Bukti atau
fakta
dan Based adalah Dasar.
Jadi evidence base adalah:
praktik berdasarkan bukti.
Asuhan Persalinan Normal
• Persalinan dan kelahiran
normal adalah proses
pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37-42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi
belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam,
tanpa komplikasi baik pada
ibumaupun pada janin
 Pembahasan

• PERSALINAN
Persalinan adalah suatu proses
pengeluaran hasil konsepsi (janin+uri)
yang dapat hidup kedunia luar, dari
rahim melalui jalan lahir atau dengan
jalan lain.
Lanjutan ....

• Kala 1: Waktu untuk pembukaan serviks

sampai menjadi pembukaan lengkap yaitu
10 cm
• Kala 2:pengeluaran janin, waktu uterus
Proses persalinan dengan kekuatan his ditambah kekuatan
terdiri dari 4 kala mengedan mendorong janin keluar hingga
yaitu : lahir.
• Kala 3:Waktu pelepasan dan pengeluaran
ari.
• Kala 4:Mulai dari lahirnya uri sampai 1-2
jam.
Lanjutan.....  Fase laten Dimana pembukaan serviks
Persalinan Kala 1 berlangsung lambat, sampai pembukaan 3
cm berlangsung dalam 7-8 jam.
Waktu untuk  Fase aktif Berlangsung selama 6 jam dan
pembukaan serviks dibagi atas 3 subfase :
sampai menjadi • (1) Periode akselerasi Berlangsung 2 jam
pembukaan lengkap pembukaan menjadi 4 cm.
yaitu 10 cm. • (2) Periode dilatasi maksimal Selama 2 jam
Dimana kala I ini dibagi pembukaan berlangsung cepat menjadi 9
menjadi dua yaitu : jam.
• (3)Deselarasi periode Berlangsung lambat
dalam waktu 2 jam pembukaan jadi 10 cm
atau lengkap.
Lanjutan....
• Ibu inginmengeran
(doronganmengeran/doran)
Persalinan kala II • Perineum menonjol (perjol)
dimulai saat • Vulva membuka (vulka)
pembukaan serviks
• Tekanan anus (teknus)
lengkap (10cm) dan
berakhir dengan • Meningkatnya pengeluaran
keluarnya janin. lendir dan darah
Tanda dan gejala • Kepala telah turun di dasar
kala II : panggul
Lanjutan.....

Persalinan kala 3  Persalinan kala 4

Kala 3 persalinan Kala 4 Mulai dari lahirnya uri
berlangsung sejak sampai 1-2 jam.
janin lahir sampai Dilakukan observasi tanda-
plasenta lahir, setelah tanda vital, kontraksi otot
bayi lahir uterus rahim, dan perdarahan,
teraba keras dengan selain itu dilakukan
fundus uteri agak di penjahitan luka episiotomi.
atas pusat.
 EVIDENCE BASED PADA KALA II PERSALINAN

Tindakan yang di sebelum EBM Setelah EBM

lakukan
Asuhan saying ibu Ibu bersalin dilarang Ibu bebas melakukan
untuk makan dan aktifitas apapun yang
minum bahkan untuk mereka sukai
mebersihkan dirinya
Pengaturan posisi Ibu hanya boleh Ibu bebas untuk
persalinan bersalin dengan posisi memilih posisi yang
telentang mereka inginkan

Menahan nafas saat Ibu harus menahan Ibu boleh bernafas

mengeran nafas pada saat seperti biasa pada
mengeran saat mengeran

Tindakan epsiotomi Bidan rutin melakukan Hanya dilakukan pada

episiotomy pada saat tertentu saja
persalinan
 Berdasarkan hasil penelitian
1. Asuhan sayang ibu pada persalinan
 Ibu tetap diperbolehkan makan dan minum
 Ibu diperbolehkan untuk memilih siapa
pendamping persalinannya
2. Pengaturan posisi persalinan kala 2
 posisi setengah duduk,
 Berbaring miring
 Berlutut
 merangkak
 Lanjutan ....
3. Menahan nafas pada saat mengeran tidak di
anjurkan lagi,tetap membiarkan ibu bernafas pada
saat mengeran akan lebih baik dan lebih singkat
4. Tindakan episiotomi apalagi pada persalinan
primigravida tidak boleh dilakukan secara rutin.
Jika terdapat Indikasi: bayi berukuran besar,
perineum sangat kaku, perineum pendek dan
persalinan dengan alat bantu atau sungsang di
perbolehkan tindakan episiotimi .