What makes Google the kind of place where so many people want to work?
What makes it the kind of place where very few quit?
The first key to successful recruiting at Google is a culture that creates a fun and
supportive working environment.
The company also provides a number of benefits that allow employees to focus on
completing work.
The supportive environment allows employees to focus their energy on getting work
done rather than running personal errands, and the company is rewarded by employees
willing to work long hours.
The culture at Google is particularly supportive of parents with family responsibilities.
Realistic messaging digunakan untuk meningkatkan kemungkinan para karyawan akan tetap tinggal
dengan organsasi sekali mereka telah dipekerjakan.
Para pelamar pekerjaan (job applicants) diberikan tinjauan-tinjauan pekerjaan realistik (realistic job
previews) yang dirancang untuk berbagi suatu gambaran lengkap tentang seperti apa bekerja untuk
organisasi tersebut.
Tinjauan-tinjauan tersebut biasanya meliputi penjelasan-penjelasan tertulis dan presentasi-presentasi
audiovisual tentang aspek-aspek baik dan buruk lingkungan pekerjaan.
Hal-hal negatif seperti jam-jam kerja yang buruk (poor working hours) dan penolakan yang kerap
dilakukan oleh para pelanggan dimasukkan ke dalam pesan penasikan (recruiting message).
Dengan cara tersebut, calon-calon karyawan yang telah ditarik (new recruits) sudah mengetahui bahwa
lingkungan kerja tidaklah sempurna ketiak mereka mulai bekerja. Pengharapan-pengharapan mereka
lebih rendah sehingga mereka kemungkinan kecil kecewa ddan tidak puas.
Tujuan kesluruhan realistic messaging adalah membantu calo-calonn karyawan yang telah ditarik
memiliki harapan-harapan yang tepat tentang organisasi tersebut.
Harapan-harapan yang lebih rendah (lowered expectations) lebih mudah dicapai dan mengurangi
kemungkinan karyawan meninggalkan organisasi untuk pindah bekerja di organisasi lain.
Berkaitan dengan strategi-strategi SDM, realistic messaging sangat cocok untuk organisasi-organisasi
yang mencari karyawan-karyawan yang akan dipekerjakan untuk jangka panjang.
Realistic recruiting akan mengurangi perputaran karyawan (employee turnover) organisasi-organisasi
tersebut.
Proses penarikan memberikan suatu kesempatan bagi calon-calon karyawan untuk menilai sejauh mana
mereka akan cocok dengan organisasi tempat mereka akan bekerja.
Jika organisasi tidak memberikan informasi yang jujur dan realistik, penilaian akan terwujudnya
hubungan jangka panjang yang baik menjadi kurang tepat.
Karena mempertahankan hubungan-hubungan jangka panjang dengan para
karyawan sangat penting bagi keberhasilan organisasi-organisasi yang
menerapkan strategi SDM Loyal Soldier atau Committed Expert, realistic
recruiting sangat tepat untuk organisasi-organisasi tersebut.
Tentu, pelamar-pelamar pekerjaan yang berasal dari dalam organisasi
(internal job applicants) yang telah bekerja untuk organisasi telah
memiliki suatu gambaran realistik tentang lingkungan kerja.
Kunci bagi organisasi-organisasi tersebut adalah menggunakan realistic
job previews untuk calon-calon karyawan baru (new hires).
Pentingnya realistic messaging untuk calon-calon karyawan baru (new hires)
dengan strategi-strategi tenaga kerja internal (internal labor strategies)
ditunjukkan pada Figure 5.1, yang menyatakan bahwa meskipun hampir
semua calon karyawan (most hires) datang dari dalam organisasi, mereka
yang datang dari sumber-sumber di luar organisasi harus menerima realistic
job previews.
Idealistic Messaging
Tidak seperti realistic messaging, idealistic messaging tidak memuat innformasi negatif dan menampilkan gambaran
yang sangat positif tentang organisasi.
Penekanan pada informasi positif dapat sangat membantu karena pesan-pesan penarikan yang realistik (realistic
recruiting messages) dapat membuat beberapa pelamar pekerjaan mengundurkan diri dan mencari pekerjaan di tempat
lain. Sayangnya, dalam banyak kasus, pelamar-pelamar yang sangat memenuhi syarat (highly qualified applicants)
yang memiliki banyak pilihan yang lain adalah yang paling mungkin banyak mengundurkan diri (turned off) karena
realistic recruiting.
Dalam penarikan, idealistic messaging paling sesuai dengan penekanan pada hubungan-hubungan jangka pendek
(short-term relationships). Hal ini ditunjukkan pada Figure 5.1 dengan menggunakan idealistic messaging untuk
organisasi-organisasi yang menggunakan strategi-strategi SDM eksternal (external HR strategies).
Khususnya strategi SDM Bargain Laborer digunakan oleh organisasi-organisasi yang berusaha menurunkan biaya
melalui standardisasi praktik-praktik kerja (work practices).
Organisasi-organisasi tersebut sangat berharap dapat memperkerjakan orang untuk bekerja pada pekerjaan-
pekerjaan yang memerlukan ketrampilan yang (lebih) rendah bahkan untuk suatu jangka waktu pendek, seperti
musim panas, may be all that can be expected.
Pelatihan untuk pekerjaan tersebut minimal, sehingga mengganti orang yang meninggalkan organisasi tidak
semahal mengganti karyawan-karyawan yang lebih terampil.
Startegi SDM Free Agent membutuhkan orang - orang dengan ketrampilan-ketrampilan kerja yang sudah lebih
dikembangkan (more highly developed work skills), tetapi individu-individu ini diharapkan bekerja lebih untuk karier
daripada untuk organisasi tertentu.
Mereka mungkin mempunyai banyak pilihan tempat bekerja dan informasi negatif dapat mendorong mereka untuk
mencari pekerjaan di tempat lain.
Dalam kasus-kasus ini, idealistic messaging dapat menyebabkan harapan-harapan berlebihan (inflated
expectations) tentang pekerjaan tertentu (how good the job will be), tetapi hal itu tidak menjadi masalah karena
karyawan baru (new recruit) tidak diharapkan untuk menjadi karyawan yang akan bekerja untuk jangka waktu
lama dan loyal.
Bagaimana Perencanaan Sumberdaya Manusia Membantu Penarikan?
(How Does Human Resource Planning Facilitate Recruiting?)
Perencanaan SDM (human resource planning) : proses peramalan (forecasting) jumlah dan
bentuk karyawan (the number and type of employees) yang akan dibutuhkan pada masa yang
akan datang.
Suatu pendekatan proaktif terhadap peramalan dapat membantu organisasi menjadi lebih
produktif.
Langkah-langkah dasar perencanaan SDM ditunjukkan pada Figure 5.2.
Proses meliputi :
1. Menentukan tingkat pengerjaan yang ada sekarang.
(Assessing current employment levels).
2. Memperkirakan kebutuhan-kebutuhan masa depan, merencanakan perpindahan internal
(Predicting future needs, planning for internal movement).
3. Memperkirakan kebutuhan-kebutuhan pengerjaan eksternal
(Predicting external hiring needs).
Proses perencanaan serupa dengan model-model pengendalian persediaan (inventory
control) :
1. Tentukan apa yang saat ini anda punyai.
2. Tentukan apa yang anda butuhkan di masa yang akan datang.
3. Rencanakan di mana mendapatkan tambahan persediaan (additional inventory).
Figure 5.2 Human Resource Planning.
Figure 5.3 Planning Process Example.
Pendekatan “Batch” dan Pendekatan “Flow”
Perencanaan SDM dapat membantu organisasi mengembangkan pendekatan-pendekatan yang konsisten terhadap
penarikan (recruiting).
Beberapa organisasi menggunakan pendekatan “batch,” sementara beberapa yang lain menggunakan pendekatan “flow.”
1. Pendekatan “batch” : kegiatan-kegiatan penarikan dilakukan secara periodik.
2. Pendekatan “flow” : kegiatan-kegiatan penarikan dilakukan terus-menerus (sustained recruiting activities) untuk
memenuhi kebutuhan yang terus-menerus (ongoing need) akan karyawan-karyawan baru.
Pendekatan “flow”
Pendekatan “flow” memandang penarikan sebagai suatu kegiatan yang tidak perbah berakhir (a never-ending activity).
Proses perencanaan digunakan untuk meramalkan kebutuhan-kebutuhan karyawan (employment needs).
Karyawan-karyawan baru kerap kali ditambahkan bahkan sebelum posisi-posisi tertentu terbuka (belum kosong).
Suatu organisasi yang menggunakan pendekatan ini secara terus-menerus mencari calon-calon karyawan baru yang
terbaik (top recruits) dan menarik mereka begitu mereka ada/tersedia.
Pendekatan ini memungkinkan organisasi memanfaatkan kesempatan-kesempatan begitu kesempatan-kesempatan
tersebut muncul dan membantu organisasi menghindari dipaksa untuk mempekerjakan pelamar-pelamar yang kurang
diinginkan karena tak ada seorang yang lebih baik tersedia pada waktu tersebut.
Pendekatan “batch”
Berbeda dari penarikan “flow” , penarikan “batch” dilakukan dalam siklus-siklus : kelompok-kelompok karyawan
ditarik bersama-sama.
Suatu organisasi menggunakan pendekatan “batch” ketika karyawan-karyawan baru hanya tersedia pada waktu-waktu
tertentu.
Misalnya :
1.Organisasi yang menarik mahasiswa biasanya harus menggunakan pendekatan “batch” karena mahasiswa hanya
tersedia pada akhir suatu semester.
2.Organisasi juga menggunakan pendekatan “batch” ketika organisasi perlu memberi pelatihan kepda karyawan-
karyawan baru dalam suatu kelompok.
3.Organisasi menggunakan pendekatan “batch” ketika suatu proyek pekerjaan spesifik mempunyai awal dan akhir
yang jelas (a clear beginning and end).
Misalnya, suatu organisasi penelitian biologis mempekerjakan orang untuk mengerjakan specific grants : para
karyawan dipekerjakan dalam suatu kelompok ketika a new grant dimulai.
Pendekatan “flow” terhadap penarikan optimal dalam hampir semua kasus
karena pendekatan tersebut memungkinkan organisasi bekerja secara stratejik.
Kebutuhan-kebutuhan akan karyawan dapat direncanakan lebih dahulu (in
advance) dan kegiatan-kegiatan yang terus-menerus dapat mengurangi
waktu antara pemberitahuan/pengumuman jabatan-jabatan lowong (job
openings) dan keputusan-keputusan mempekerjakan karyawan (hiring
decisions).
Pendekatan “batch” terhadap penarikan juga optimal bila organisasi
melakukan perencanaan yang bagus.
Misalnya, beberapa karyawan yang dipekerjakan secara langsung dari
perguruan tinggi dapat diikutkan dalam program-program pelatihan jangka
pendek sampai posisi-posisi tertentu terbuka.
Peramalan SDM yang tepat mempermudak bentuk pengaturan ini
(pendekatan “batch”) dan memungkinkan pendekatan “batch”
mendapatkan banyak manfaat yang terkait dengan pendekatan “flow.”
Sentralisasi Proses
(Centralization of Processes)
Hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan dan penarikan adalah sentralisasi atau
desentralisasi.
Pada organisasi yang menggunakan sentralisasi prosedur-prosedur, departemen SDM
bertanggungjawab atas kegiatan-kegiatan penarikan.
Pada organisasi yang menggunakan desentralisasi prosedur-prosedur, departemen-departemen dan
pabrik-pabrik membuat dan melaksanakan rencana-rencana mereka sendiri.
Sentralisasi :
Satu manfaat utama dari prosedur-prosedur terpusat (sentralisasi prosedur/ centralized procedures)
adalah penghematan biaya (cost savings).
Organisasi dengan sentralisasi proses cenderung untuk lebih berusaha merencanakan cara-cara
untuk menarik karyawan melalui sarana-sarana yang rendah biayanya ( inexpensive means).
Dengan sentralisasi, penarikan karyawan dilaksanakan oleh staff (members) departemen SDM,
yang tidak perlu mempelajari hal-hal rinci baru tentang proses penarikan dan lingkungan tenaga
kerja (labor environment) setiap kali suatu posisi lowong. Para profesional ini juga membangun
hubungan-hubungan yang terus-menerus dengan bisnis-bisnis lain seperti departemen-
departemen periklanan surat kabar dan agen-agen penyedia karyawan ( employment agencies).
Secara keseluruhan, organisasi dengan sentralisasi prosedur cenderung mendapatkan manfaat dari
perencanaan SDM melalui peramalan seluruh kebutuhan dan mempunyai staff tetap penarikan
karyawan (full-time professional recruiters on staff).
Satu masalah yang mungkin timbul dengan sentralisasi penarikan karyawan adalah jarak yang
tercipta antara karyawan-karyawan baru (new recruits) dan orang-orang yang akan bekerja
bersama dengan mereka.
Manajer kadang menyalahkan departemen SDM apabila karyawan-karyawan baru tidak dapat
bekerja dengan baik.
Satu keuntungan desentralisasi prosedur adalah rasa memiliki (sense of ownership) yang tercipta.
Manajer dan karyawan-karyawan yang ada dan terlibat dalam penarikan lebih bertekad (more
committed) untuk membantu karyawan-karyawan baru (recruits) berhasil ketika mereka telah
memilih karyawan-karyawan tersebut.
Dalam praktik, banyak organisasi mendapatkan keuntungan dari menggabungkan unsur-unsur
sentralisasi dan desentralisasi prosedur. Efisiensi terjadi dengan menggunakan sentralisasi
sumberdaya-sumberdaya untuk mengidentifikasi pelamar-pelamar pekerjaan (a pool of job
applicants). Para manajer dan karyawan-karyawan lain kemudian terlibat dalam pengambilan-
pengambilan keputusan tertentu. Perencanaan SDM yang baik menyediakan suatu sarana untuk
koordinasi tindakan-tindakan/program-program dari bagian-bagian yang berbeda organisasi.
Perencanaan juga membantu berbagai bagian organisasi bekerja bersama-sama dengan
mengidentifikasi orang-orang yang mungkin akan dipromosikan atau ditransfer ke departemen-
departemen atau pabrik-pabrik yang lain.
Siapa Yang Mencari Pekerjaan?
(Who Searches for Jobs?)
Suatu bagian penting perekrutan efektif adalah memahami kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan dan perilaku
orang yang mencari pekerjaan.
Secara umum ada tiga jenis orang yang mencari pekerjaan :
1. New Workforce Entrants : orang yang memasuki dunia kerja untuk pertama kali.
2. Unemployed Workers : orang yang telah bekerja tetapi saat ini menganggur.
3. Workers Currently Employed : oorang yang saat ini bekeja tatapi berusaha mendapatkan suatu pekerjaan
lain.
Meskipun kelompok-kelompok tersebut bagaimanapun berbeda, mereka memiliki beberapa hal yang sama.
Satu karakteristik bersama dari para pencari pekerjaan adalah kecenderungan kebanyakan mereka untuk
merencanakan kegiatan-kegiatan mereka.
Jadi hal-hal yang dilakukan oleh orang untuk mendapatkan satu pekerjaan adalah dapat diramalkan dan dapat
dijelaskan melalui tiga proses :
1. Attitude Formation
Proses pertama ini berkaitan dengan perasaan-perasaan (feelings) dan emosi-emosi (emotions).
Orang berusaha untuk mendapatkan pekerjaan :
Apabila mereka merasa yakin bahwa mereka memiliki apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan
suatu pekerjaan,
Ketika mereka mendapatkan proses mencari pekerjaan menarik dan
Ketika orang-orang lain seperti suami/istri dan anggota keluarga menilai bahwa hal itu merupakan
suatu gagasan yang baik.
2. Spesific Intentions Formation
Sikap-sikap dan keyakinan-keyakinan tersebut mengarahkan orang untuk menentukan
maksud-maksud tertentu (specific intentions) yang menunjukkan tujuan-tujuan dan
rencana-rencana untuk masa yang akan datang.
3. Job search behavior formation
Tujuan-tujuan dan maksud-maksud melahirkan perilaku mencari pekerjaan (job search
behavior) yang meliputi setiap tindakan yang diarahkan untuk mendapatkan pekerjaan.
Perilaku mencari pekerjaan yang khusus adalah mengumpulkan informasi dan mengunjungi
organisasi-organisasi.
Orang melakukan kegiatan-kegiatan mencari pekerjaan ketika mereka memiliki tujuan-tujuan
yang jelas yang didasarkan pada keyakinan bahwa melakukan hal-hal tertentu akan meningkatkan
kehidupan mereka.
Dengan demikian organisasi dapat mempengaruhi calon-calon karyawan (potential recruits)
dengan menyediakan informasi yang membantu mereka membangun sikap-sikap positif.
Tindakan-tindakan yang mengkomunikasikan kepentingan dan perhatian yang kuat sungguh
sangat bermanfaat (beneficial).
Dengan jelas menyampaikan manfaat-manfaat suatu pekerjaan tertentu dapat menghasilkan
pembentukan maksud-maksud dan tujuan-tujuan yang labih kuat. Jenis-jenis pencari kerja yang
berbeda memiliki sikap-sikap dan tujuan-tujuan yang berbeda.
What Characteristics Make an Organization Attractive?
Karakteristik-karakteristik Umum
(Generally Attractive Characteristics)
Familiarity
Compensation
Certain organizational traits
Recruiting activities.
Fit Between People and Organizations
Dunia akan menjadi tempat yang membosankan jika seandainya setiap orang menginginkan bekerja untuk jenis
organisasi yang sama.
Sejumlah studi menunjukkan bahwa orang dengan karakteristik-karakteristik yang berbeda kemungkinan akan tertarik
kepada jenis-jenis organisasi yan berbeda.
Terkait dengan besar/kecil organisasi (the organization’s size) : beberapa pencari kerja (job seekers) lebih senang
bekerja untuk perusahaan besar sementara yang lain lebih senang bekerja pada perusahaan kecil.
Terkait dengan uang,
Meskipun pada umumnya orang ingin bekerja untuk organisasi yang memberi gaji dengan baik, beberapa orang
lebih mempperhatikan uang daripada yang lain.
Khususnya orang yang menilai dirinya sebagai memiliki keinginan besar akan materi (material goods) tertarik
pada organisasi yang memberikan gaji besar.
Orang yang memiliki keinginan akan prestasi yang tinggi lebih memilih organisasi yang memberikan balas jasa
yang didasarkan pda kinerja.
Orang-orang yang mempunyai keyakinan tinggi akan kemampuan-kemampuan mereka labih memilih bekerja
pada organisasi-organisasi yang mendasarkan penghargaan pada kinerja individu dan bukan kelompok.
Beberapa perbedaan ditemukan di antara laki-laki dan wanita.
Laki-laki lebih tertarik pada organisasi-organisasi yang inovatif dan tegas (decisive), sementara wanita lebih memilih
organisasi-organisasi yang memperhatikan hal-hal yang rinci (detail-oriented).
Orang juga senang organisasi yang karakteristik-karakteristiknya serupa dengan ciri-ciri kepribadiannya sendiri.
Conscientious people berusaha bekerja di perusahaan yang outcome oriented dan agreeable people senang
bekerja di organisasi yang supportive dan team-oriented.
Orang yang memiliki openness to experience lebih senang bekerja di organisasi yang inovatif.
Terkait dengan nilai-nilai :
Orang yang sangat menjunjung tinggi nilai kewajaran (fairness) berusaha bekerja di organisasi yang dipandangn
wajar (fair).
Orang yang sangat memperhatikan orang lain berusaha bekerja di organisasi-organisasi yang menunjukkan
perhatian.
Orang yang menjunjung tinggi nilai prestasi yang tinggi lebih senang bekerja di organisasi yang dipandang
sebagai tempat kerja dengan menghargai keberhasilan (an air of success).
What Are Common Recruiting Sources?
Job Posting.
Employee Referrals.
Print Advertising.
Electronic Recruiting.
Employment Agencies.
Campus Recruiting.
Selama bertahun-tahun para peneliti telah mencona menentukan apakah beberapa metode penarikan
umumnya lebih baik daripada yang lain.
Pertanyaan-pertanyaan umum berkaitan dengan nilai relatif metode-metode yang berbeda :
Apakah Internet lebih baik daripada employment agency?
Apakah karyawan yang diterima oleh organisasi melalui campus recruiting akan bekerja di
organisasi lebih lama daripada mereka yang diterima melalui newspaper advertisements?
Apakah orang yang diterima melalui referrals lebih berkinerja daripada orang yang diterima
melalui company website?
Satu alasan beberapa metode dinilai lebih baik daripada yang lain adalah bahwa metode-metode yang
berbeda menarik orang-orang berbeda.
Orang yang menjawab employment agency, misalnya, mungkin memiliki ketrampilan-ketrampilan
dan atribut-atribut yang berbeda daripada orang yang membaca iklan lowongan pekerjaan di surat
kabar.
Selain itu, beberapa metode menyediakan informasi yang lebih baik tentang pekerjaan dan organisasi.
Mendengarkan seorang teman menjelaskan suatu pekerjaan mungkin memberikan informasi yang
lebih tepat daripada membaca tentang pekerjaan yang sama di internet.
Secara keseluruhan, penelitian tidak mendukung pemikiran bahwa beberapa metode delbih baik
daripada yang lain. Setiap metode memiliki kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya sendiri
dan setiap metode lebih tepat pada beberapa situasi daripada pada situasi-situasi lain.
Yang paling penting. Praktik-praktik penarikan sangat berhasil apabila mereka
dicocokkan dengan strategi SDM organisasi.
1. Tujuan organisasi yang menggunakan strategi SDM Bargain Laborer adalah
menarik jumlah calon karyawan yang banyak.
2. Organisasi yang menggunakan strategi SDM Loyal Soldier berusaha menarik
orang yang cocok dengan budaya organisasi dan akan bekerja untuk organisasi
untuk jangka panjang.
3. Organisasi yang menggunakan strategi SDM Committed Expert juga ingin menarik
orang yang akan bekerja bagi perusahaan untuk jangka waktu lama, tetapi
organisasi memerlukan orang dengan ketrampilan-ketrampilan khusus.
4. Organisasi dengan strategi SDM Free Agent mencari orang dengan ketrampilan-
ketrampilan khusus tetapi tidak memperhatikan akan berapa lama mereka akan
bekerja di perusahaan.
Each of these organizations should pursue the recruiting practices that will best meet
its needs.