Anda di halaman 1dari 15

Konsep Dasar Semantik

Oleh Kelompok 4 :
• Aminah Lubis
• Evi Ariyanti M Sihombing
• Yulianda Grace Silalahi
Pengertian Semantik Menurut Para Ahli
1. .J.W.M Verhaar; 1981:9 3. .Lehrer; 1974: 1
2. .Abdul Chaer
Semantik adalah studi tentang
makna. semantik merupakan
Mengemukakan bahwa
Semantik adalah bidang kajian yang sangat luas,
semantik berarti teori karena turut menyinggung aspek-
makna atau teori arti, yakni ilmu tentang makna aspek struktur dan fungsi bahasa
cabang sistematik bahasa atau tentang arti. sehingga dapat dihubungkan
yang menyelidiki makna dengan psikologi, filsafat dan
antropologi.
atau arti.
Defenisi Semantik
Semantik adalah cabang linguistik yang mempelajari makna / arti
yang terkandung dalam bahasa, kode, atau jenis lain dari
representasi. Dengan kata lain, semantik adalah studi tentang
makna. Contoh: Penggunaan / pemilihan kata 'cewek' atau 'wanita',
akan dapat menunjukkan identitas kelompok penuturnya. saat
mempelajari semantics, kita juga mempelajari tentang hubungan
antar kata dan makna dari kata-kata tersebut.
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) ) )
UNSUR-UNSUR SEMANTIK,

Makna leksikal Mempelajari dan


Tanda dan
dan hubungan memahami
lambang mengenai konsep
referensial
(simbol) penamaan
KESALAHAN SEMANTIK DALAM
PEMBELAJARAN PADA SISWA SEKOLAH
1.Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan
DASAR Kesalahan semantik pada proses
pembelajaran Bahasa Indonesia
2. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskripsi.
3.•Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 104246 Jati Baru
4.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes, dengan
mengklasifikasikan kata yang termasuk dalam homonim dan mencari artinya.
pada teks semantik
5.•Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi
6.•Teknik analisis data yakni tahap penyediaan data, reduksi data, penyajian
data, dan pengambilan kesimpulan.
Masalah
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas
IV di SDN 104246 Jati Baru, sering terjadi
kesalahan-kesalahan semantik khususnya pada
Homonim . Homonim yang Homograf,
Homonim yang homofon dan homonim yang
homograf dan homopon. Kesalahannya yakni
dalam mengidentifikasi dan
mengklasifikasikan kata yang termasuk dalam
homonim serta membedakan maknanya
Kesalahan Semantik yang terjadi dalam proses belajar pada
siswa kelas IV SDN 104246 Jati Baru :
Siswa tidak dapat mengklasifikasikan mana kata yang termasuk dalam
homonim, homonim yang homograf homonim yang homofon dan
homonim yang homograf dan homofon.
Contoh : (1) Bisa I : bisa menulis „dapat‟
Bisa II : bisa ular „racun‟
( 2) Mental : „terpelanting‟
Mental : „batin, jiwa, pikiran‟
(3) Bang I : Bang Anton „kakak laki-
laki‟
Bank II : Bank BNI „tempat
(4) Beruang : „nama binatang‟
simpan pinjam uang‟
Beruang : „memiliki uang‟
Beruang : „memiliki ruang‟
Faktor Penyebab Terjadinya Homonim
Menurut Chaer (2009: 95) ada dua kemungkinan sebab terjadinya
homonim,
yaitu
1) Bentuk-bentuk yang berhomonim itu sebagai
berasal dari bahasaberikut.
atau dialek yang berlainan. Misalnya, kata bisa
yang berarti „racun ular‟ berasal dari bahasa Melayu, sedangkan kata bisa yang berarti „sanggup‟ berasal dari
bahasa Jawa. Contoh lain, kata bang yang berarti „azan‟ berasal dari bahasa Jawa, sedang-kan kata bang
(kependekan dari abang) yang berarti „kakak laki-laki‟ berasal dari 25 bahasa Melayu/dialek Jakarta. Kata
asal yang berarti „pangkal, permu-laan‟ berasal dari bahasa Melayu, sedangkan kata asal yang berarti „kalau‟
berasal dari dialek Jakarta.

2) Bentuk-bentuk yang berhomonim ini terjadi sebagai hasil proses morfologi. Umpamanya, kata mengukur
dalam kalimat Ibu sedang mengukur kelapa di dapur adalah berhomonim dengan kata mengukur dalam
kalimat Petugas agraria itu mengukur luasnya kebun kami. Jelas, kata mengukur yang perta-ma terjadi
sebagai hasil proses pengimbuhan awalan me- pada kata kukur (me + kukur = mengukur); sedangkan kata
mengukur yang kedua terjadi sebagai hasil proses pengimbuhan awalan me- pada kata ukur (me + ukur =
mengu-kur).
Kajian Materi
Semantik leksikal adalah kajian semantik yang lebih memusatkan
pada pembaha-san sistem makna yang terdapat dalam kata. Semantik
leksikal memperhatikan makna yang terdapat di dalam kata sebagai
satuan mandiri (Pateda, 1996: 74). Sejalan dengan Pateda, Keraf
(2002: 34) mengungkapkan bahwa yang dimaksud dengan struktur
leksikal adalah bermacam-macam relasi semantik yang terdapat pada
kata. Hubungan antara kata itu dapat berwujud:
• Homonim
• Hiponim
• Polisemi
• Sinonim
• Antonim
1.Homonim
(Pateda, 2001: 211). Homonim adalah kata-kata yang
bentuk atau bunyinya sama atau mirip dengan benda
lain tetapi maknanya berbeda.
Contoh kata homonim:
(1) Bisa I : bisa menulis „dapat‟
Bisa II : bisa ular „racun‟
(2) Buku I : buku kaki/tangan „tulang sendi‟
Buku II : buku tulis „kitab‟ (berasal dari B.Inggris:
2. Homonim yang Homograf
Homonim homograf adalah homonim yang sama tulisannya
tetapi berbeda ucapan dan maknanya (Sudaryat, 2008: 42).
Contoh: (1) teras : „bagian kayu yang keras‟ „intisari‟
teras : „lantai rumah di depannya‟

(2) mental : „terpelanting‟


mental : „batin, jiwa, pikiran
3. Homonim yang Homofon
Parera (2004: 81) mengemukakan homofon adalah
dua ujaran dalam bentuk kata yang sama lafalnya,
tetapi berlainan tulisannya.
Contoh: (1) bang I : Bang Anton „kakak laki-laki‟
bank II : Bank BNI „tempat simpan
pinjam uang

‟ (2) sanksi I : sanksi „akibat, konsekuensi‟


sangsi II : Saya sangsi „ragu‟
4. Homonim yang Homograf dan Homofon
Homonim yang homograf dan homofon yakni homonim murni yang sama bunyi dan
tulisannya tetapi berbeda maknanya (Sudaryat, 2008: 42). Dapat disimpulkan bahwa
homonim yang homograf dan homofon adalah homonim itu sendiri.
Contoh:
(7) beruang : „nama binatang‟
beruang : „memiliki uang‟
beruang : „memiliki ruang‟

Ketiga kata di atas akan tampak berbeda bila dimasukkan pada sebuah kalimat.
Beruang kutub itu berwarna putih, kata beruang pada kalimat tersebut nampak
bermakna nama binatang. Dan pada kalimat, orang kaya itu adalah orang yang
beruang banyak. Beruang pada kalimat tersebut bermakna orang yang mempunyai
banyak uang. Sedangkan kata beruang berikutnya akan bermakna banyak ruang bila
dibuat kalimat seperti berikut, sekolah itu beruang sepulu
Fungsi semantik yaitu agar dapat mengolah pesan, menata struktur kebahasaan,
serta menggunakannya dengan tepat.Seorang yang mempelajari semantik memiliki
tujuan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan orang yang mempelajarinya.

Semantik memegang peranan penting dalam berkomunikasi karena bahasa


yang digunakan dalam berkomunikasi adalah menyampaikan suatu makna.
Sebagai contohnya, seseorang menyampaikan ide dan pikiran kepada lawan
bicara, lalu lawan bicaranya bisa memahami apa yang disampaikan.

Semantik sebagai salah satu disiplin ilmu perlu diterapkan pada peserta didik
agar mereka memiliki kemampuan memahami makna. Makna sebagai objek
semantik harus dipahami oleh seorang guru dalam menyampaikan materi
pelajaran pada peserta didik.
THAN
K
www.reallygreatsite.com

Anda mungkin juga menyukai