Anda di halaman 1dari 13

Modul 2 : Model Pengelolaan dan

Pembelajaran Kelas Rangkap


Kelompok 2 :
Deti Septiani (857519962)
Rostiana Anggraeni (857519654)
Yandi Fajri Ariandy (857519339)
K • Prinsip dan Model
B Pengelolaan PKR
1
K • Prinsip Didaktik-Metodik
B dan Prosedur Dasar PKR
2
K • Aneka Model Interaksi
B Kelas Rangkap dalam PKR
3
Kegiatan Belajar 1 Prinsip dan Model Pengelolaan PKR

Ciri-ciri Utama Pembelajaran Kelas Rangkap


● Seorang guru
● Menghadapi dua kelas atau lebih
● Satu kelas dengan dua atau berbeda kelompok siswa yang berbeda kemampuan
● Untuk membimbing belajar dalam satu mata pelajaran atau lebih
● Beberapa topik yang berbeda dalam satu mata pelajaran
● Dalam satu atau lebih dari satu ruangan
● Pada jam pelajaran yang bersamaan

Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) merupakan strategi pembelajaran yang dilakukan oleh
seorang guru untuk mengajar dua atau lebih kelas dengan tingkatan yang berbeda dalam satu
waktu.
Guru dapat membantu siswa dari berbagai tingkatan kelas untuk mencapai tujuan
pembelajaran. PKR dapat menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi kekurangan guru di
daerah terpencil atau di daerah dengan jumlah siswa yang sedikit.
Kegiatan Belajar 1 Prinsip dan Model Pengelolaan PKR

Model-model Pembelajaran Kelas Rangkap


Model Utama: PKR Murni
• PKR 221: Dua kelas, Dua mata pelajaran, Satu ruangan

Model Alternatif: PKR Modifikasi


• PKR 222: Dua kelas, Dua mata pelajaran, Dua ruangan
• PKR 333: Tiga kelas, Tiga mata pelajaran, Tiga ruangan
Kegiatan Belajar 1 Prinsip dan Model Pengelolaan PKR

Keunggulan dan Kelemahan Model PKR


PKR Model 221
Keunggulan:
1. Pengembangan Kemampuan Sosial: Model ini memungkinkan interaksi yang lebih banyak antara siswa
dari tingkat yang berbeda, membantu dalam pengembangan kemampuan sosial mereka.
2. Pembelajaran Kolaboratif: Siswa dapat belajar dari satu sama lain dengan berbagi pengalaman dan
pengetahuan mereka.
3. Peningkatan Motivasi: Adanya siswa yang lebih tua atau lebih mahir dapat menjadi contoh bagi siswa
yang lebih muda atau kurang mahir, meningkatkan motivasi mereka untuk belajar.

Kelemahan:
4. Kesulitan dalam Penyesuaian Kurikulum: Perlu upaya yang lebih besar dalam merencanakan dan
menyesuaikan kurikulum untuk memenuhi kebutuhan siswa dari berbagai tingkat.
5. Pengelompokan yang Tidak Tepat: Ada risiko pengelompokan yang tidak tepat, di mana siswa dari
tingkat yang lebih muda atau kurang mahir mungkin merasa terlalu tertekan atau tidak mampu mengikuti
kecepatan pembelajaran.
Kegiatan Belajar 1 Prinsip dan Model Pengelolaan PKR

Keunggulan dan Kelemahan Model PKR


PKR Model 222
Keunggulan:
1. Fokus pada Penyesuaian:* Setiap kelas berfokus pada tingkat keterampilan tertentu, memungkinkan
penyesuaian pembelajaran yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan siswa.
2. Peningkatan Dukungan: Siswa dapat mendapatkan dukungan yang lebih intensif dari guru yang
berkonsentrasi pada tingkat keterampilan yang sama.
3. Pengelompokan yang Lebih Tepat: Pengelompokan siswa berdasarkan tingkat keterampilan yang lebih
seragam, mengurangi risiko siswa merasa terlalu tertekan atau terlalu dimanjakan.

Kelemahan:
4. Kurangnya Interaksi Antar Tingkat: Keterbatasan interaksi antara siswa dari tingkat yang berbeda
mungkin mengurangi peluang mereka untuk belajar dari satu sama lain.
5. Pembatasan pada Pengembangan Kemampuan Sosial: Siswa mungkin tidak memiliki kesempatan
sebanyak dalam pengembangan kemampuan sosial mereka karena kurangnya interaksi dengan siswa dari
tingkat yang berbeda.
Kegiatan Belajar 1 Prinsip dan Model Pengelolaan PKR

Keunggulan dan Kelemahan Model PKR


PKR Model 333
Keunggulan:
1. Fleksibilitas dalam Penyesuaian: Setiap kelas memiliki tingkat yang berbeda, memberikan fleksibilitas
yang lebih besar dalam menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan siswa.
2. Peningkatan Diferensiasi: Guru dapat memberikan pengajaran yang lebih diferensiasi, menyesuaikan
materi dan pendekatan pembelajaran sesuai dengan tingkat keterampilan siswa.

Kelemahan:
3. Kesulitan Manajemen: Manajemen kelas menjadi lebih kompleks karena guru harus memperhatikan tiga
tingkat kelas yang berbeda sekaligus.
4. Waktu yang Terbagi: Waktu pembelajaran mungkin terbagi secara merata antara tingkat kelas yang
berbeda, menyebabkan pembatasan dalam mendalami materi atau topik tertentu.
Kegiatan Belajar 2 Prinsip Didaktik-Metodik
dan Prosedur Dasar PKR
Prinsip Didaktik-Metodik
 Didaktik (berasal dari bahasa Latin didasco/didascein, artinya saya mengajar) diartikan sebagai
Ilmu Mengajar atau pengetahuan tentang bagaimana mengajar.
Ilmu belajar berkenaan dengan bagaimana menerapkan teori dan konsep psikologi, sosiologi,
komunikasi dan ilmu lain yang sesuai dengan upaya membimbing dan menciptakan situasi belajar.
Didaktik juga diartikan sebagai ilmu terapan atau ilmu pendidikan praktis.

 Metodik (berasal dari bahasa Latin, yang artinya metedos atau jalan ke) diartikan secara populer
sebagai cara atau strategi mengajar.
Cara atau strategi mengajar pada dasarnya berkenaan dengan penataan urutan kegiatan pembelajaran,
yang secara operasional dapat diperinci menjadi bagaimana mengawali pembelajaran, mengisi kegiatan
inti, dan mengakhiri pembelajaran.
Kegiatan Belajar 2 Prinsip Didaktik-Metodik
dan Prosedur Dasar PKR

Prosedur Dasar dalam Situasi Perangkapan Kelas

1. Mengawali dan Mengakhiri Pelajaran


 Mengawali Pelajaran
- Menarik perhatian siswa
- Menimbulkan motivasi belajar
- Memberi acuan belajar
- Membuat kaitan materi

 Mengakhiri pelajaran
- Meninjau kembali
- Mengadakan evaluasi penguasaan siswa
- Memberikan tindak lanjut
Kegiatan Belajar 2 Prinsip Didaktik-Metodik
dan Prosedur Dasar PKR

Prosedur Dasar dalam Situasi Perangkapan Kelas

2. Mendorong Belajar Aktif dan Membiasakan Belajar Mandiri


 Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Ciptakan lingkungan pembelajaran yang kolaboratif dan mendukung pertumbuhan akademik serta
sosial siswa dari berbagai tingkat kelas.

 Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan


Ciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung pertumbuhan belajar siswa dari
berbagai tingkat kelas.

 Mengadakan Variasi
Ciptakan pengalaman pembelajaran yang menarik, beragam, dan relevan bagi siswa dari berbagai
tingkat kelas. Variasi ini juga membantu mengembangkan keterampilan sosial, kritis, dan kolaboratif
siswa.
Kegiatan Belajar 2 Prinsip Didaktik-Metodik
dan Prosedur Dasar PKR

Prosedur Dasar dalam Situasi Perangkapan Kelas

3. Mengelola Kelas PKR dengan Baik


 Menciptakan dan memelihara situasi kelas yang optimal
Menciptakan dan memelihara situasi kelas yang optimal dalam Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR)
adalah kunci untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang efektif, inklusif, dan memenuhi
kebutuhan belajar siswa dari berbagai tingkat kelas.

 Mengendalikan kondisi belajar yang optimal dan mengatasi perilaku siswa yang menyimpang
Guru perlu menerapkan pendekatan yang individual dan fleksibel dalam mengelola kelas dan mengatasi
perilaku siswa. Kerjasama antara guru, orang tua, dan pihak terkait lainnya juga sangat penting untuk
menciptakan proses belajar mengajar yang optimal dan efektif.
Kegiatan Belajar 3 Aneka Model Interaksi Kelas Rangkap dalam PKR

Model Pembelajaran dalam Pelaksanaan PKR


 Proses Belajar Arahan Sendiri (PBAS)
Suatu metode pembelajaran yang menekankan pada kemandirian dan tanggung jawab
belajar siswa. Dalam PBAS, siswa tidak hanya menerima materi pelajaran dari guru,
tetapi mereka juga secara aktif terlibat dalam proses pembelajarannya sendiri.

 Proses Belajar Melalui Kerja Sama (PBMKS) yang meliputi :


a. Olah Pikir Sejoli (OPS)
b. Olah Pikir Berebut (OPB)
c. Konsultasi Intra Kelompok (KIK)
d. Tutorial Teman Sebaya (TTS)
e. Tutorila Lintas Kelas (TLK)
f. Diskusi Meja Bundar (DMB)
g. Tugas Diskusi dan Resitasi (TDR)
h. Aktivitas Tugas Tertutup (ATTu)
i. Aktivitas Tugas Terbuka (ATTa)
Terimakasih
Hatur Nuhun
Thank You

Anda mungkin juga menyukai