Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KEGIATAN (TT2)

BIMBINGAN DAN MANDIRI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Penelitian Tindakan Kelas
Tutor Pembimbing : Less Pingon, M.Pd

Disusun oleh :

NAMA : SARAH AMALIA SAFITRI


NIM : 857521177

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH BANDUNG


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

Nama : SARAH AMALIA SAFITRI


NIM : 857521177
Program Studi : PGSD S1 (Masukan Sarjana) Kurikulum Baru

DATA TUTOR (PGSD) ""

Nama : LESS PINGON,M.Pd


ID Tutor :
Nomor HP :
Alamat Email :
Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini

dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap

bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran

maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah

pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar

makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai

penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena

keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik

dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Ciamis, 21 Mei 2023

SARAH AMALIA SAFITRI


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan berfungsi membantu peserta didik dalam pengembangan dirinya, yaitu


pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karakteristik pribadinya ke arah yang positif,
baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Pendidikan bukan sekedar memberikan
pengetahuan, nilai-nilai atau melatih ketrampilan. Media adalah berbagai komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara, media
berfungsi sebagai sarana komunikasi dari guru kepada siswanya. Hal itu menunjukan bahwa
media sesungguhnya mempermudah guru dalam menanamkan konsep terhadap siswanya.
Media yang beragam dan menunjang keberhasilan belajar dan keberagaman tersebut
menuntut guru kreatif dalam memanfaakan media.

Salah satu usaha agar mutu pendidikan di Indonesia dapat ditingkatkan adalah dengan
memperbaiki proses belajar di dalam maupun di luar kelas. Proses belajar mengajar ini dapat
diperbaiki salah satunya adalah dengan cara mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan Kelas?

1.2.2 Bagaimana karakteristik dari Penelitian Tindakan Kelas?

1.2.3 Apa perbedaan dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan Penelitian Kelas
(Classroom Research)?

1.2.4 Apa Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi seorang guru?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk:

a. Untuk mengetahui pengertian dari Penelitian Tindakan Kelas


b. Untuk mengetahui beragam karakteristik dari Penelitian Tindakan Kelas

c. Untuk mengetahui perbedaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan Penelitian


Kelas (Classroom Research)

d. Untuk mengetahui manfaat dari Penelitian Tindakan Kelas


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

a. Pengertian PTK

Penelitian adalah terjemahan dari bahasa inggris : research dan merupakan terjemahan dari
classroom Action Research yaitu suatu Action Research yang dilakukan dikelas. Penelitian
tindakan merupakan penelitian dibidang sosial yang menggunakan refleksi diri sebagai
metode utama dan dilakukan oleh orang yang terlibat didalamnya.

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga
hasil belajar siswa menjadi meningkat.

b. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

Ciri-ciri karakteristik penelitian tindakan kelas adalah :

1. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa
praktik yang dilakukan nya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu
diselesaikan.
2. Self-reflective inquiry/penelitian melalui refleksi diri, bersifat agak longgar tetapi
tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian.
3. Fakta penelitian berupa kegiatan pembelajaran.
4. Tujuannya memperbaiki pembelajaran.

c. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Kelas

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentu berbeda dari penelitian kelas (classroom research).
Coba anda renungkan apa perbedaannya? Yang jelas PTK termasuk salah satu jenis
penelitian kelas karena memang penelitian tersebut dilakukan di dalam kelas. Namun
penelitian kelas tidak hanya di lakukan di dala kelas, tidak hanya mencakup PTK, tetapi juga
berbagai jenis penelitian yang dilakukan di dalam kelas.

Penelitian Tindakan Kelas tersebut dilakukan didalam kelas. Penelitian kelas yang terkenal
adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan cara flanders, yang mengamati
proporsi berbicara atara guru dan siswa. Kelas sebagai objek penelitian dan penelitian
tersebut dilakukan oleh orang luar yang mengumpulkan data dengan cara mengamati guru
mengajar.

d. Mengapa PTK perlu dilakukan oleh guru!

1. Karena guru mempunyai otonomi untuk menilai kinerjanya.

2. Temuan penelitian tradisional sering sukar diterapkan untuk memperbaiki


pembelajaran.

3. Guru merupakan orang yang paling akrab dengan kelasnya.

4. Interaksi guru dan siswa berlangsung secara unik

5. Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat pengembangan


mempersyaratkan guru mampu melakukan penelitian dikelasnya.

Pembelajaran Ke-2

2.2 Manfaat, Keterbatasan, dan Persyaratan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

a. Manfaat penelitian Tindakan Kelas

1. Manfaat PTK bagi guru

 Untuk memperbaiki pembelajaran


 Untuk dapat berkembang secara professional
 Untuk membuat guru lebih percaya diri
 Dapat mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan sendiri

2. Manfaat PTK bagi siswa/pembelajaran


 Untuk meningkatkan proses hasil belajar siswa
 Sebagai model bagi para siswa dalam bersikap dan berpikir kritis terhadap hasil
belajar nya.

3. Manfaat PTK bagi sekolah

 Membantu sekolah untuk berkembang (perbaikan/peningkatan guru)


 Sebagai strategi /teknik belajar untuk disebarkan kepada sekolah lain

b. Keterbatasan Penelitian Tindakan Kelas

1. Validasi PTK
2. Generalisasi

c. Kondisi yang dipersyaratkan dalam PTK

1. Sekolah harus memberikan kebebasan yang memadai bagi guru untuk melakukan
PTK.
2. Birokrasi dan hierarki organisasi disekolah diminimalkan.
3. Sebagai satu bentuk inovasi disekolah akan tumbuh subur dan sebagai kegiatan rutin
guru.
4. Diskusi dengan teman sejawat masalah kondisi sekolah yang dihadapi.
5. Sikap kepala sekolah dan staf administrasi menunjang terjadinya pembaruan.
6. Guru dan siswa harus punya percaya diri yang tinggi.
BAB III

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori dan Penelitian Relevan

1. Kajian Teori

a. Model Pembelajaran Kooperatif

Banyak peneliti atau para ahli yang menjelaskan mengenai model pembelajaran
kooperatif, dari penjabaran beberapa peneliti atau para ahli mempunyai inti yang tidak
jauh bebeda. Berikut ini adalah pengertian tentang model pembelajaran kooperatif
menurut para ahli:

Model pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis
kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh
guru (Suprijono, Agus, 2010: 54). Mengelompokkan siswa dan mengingstruksikan
kegiatan tertentu merupakan salah satu strategi guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Seperti yang dijelasakan old Depdiknas, "Pembelajaran kooperatif
merupakan strategi pembelajaran melalui kelompok kecil siswa yang saling bekerja
sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar" (2003:
5).

Menurut Jhonson bahwa pembelajaran kooperatif merupakan upaya mengelompokan


siswa di dalam kelas ke dalam suatu kelompok kecil agar siswa dapat bekerja sama
dengan kemampuan maksimal yang mereka memiliki dan mempelajari satu sama lain
dalam kelompok tersebut (Isjoni, 2007: 17). Jadi dari pendapat tersebut pembelajaran
kooperatif tidak menggunakan sistem belajar kelompok besar tetapi lebih dipersempit
ruangnya menjadi kelompok kecil didukung oleh pendapat Slavin (Isjoni, 2011: 15)
mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model

pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja kelompok-kelompok kecil


BAB IV

METODE PENELITIAN

Metode penelitian atau metode ilmiah adalah prosedur atau lagkah- langkah dalam
mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Jadi metode penelitian adalah cara
sistematis untuk menyususn ilmu pengetahuan. Sedangkan teknik penelitian adalah
cara untuk melaksanakan metode penelitian. Metode penelitian biasanya mengacu
pada bentuk-bentuk penelitian.

3.1 Macam-macam Metode Penelitian

Mengacu pada bentuk penelitian, tujuan, sifat masalah dan


pendekatannya ada empat macam metode penelitian :

(1) Metode Eksperimen (Mengujicobakan) , adalah penelitian untuk menguji


apakah variabel-variabel eksperimen efektif atau tidak. Untuk menguji efektif
tidaknya harus digunakan variabel kontrol. Penelitian eksperimenadalah untuk
menguji hi[potesis yang dirumuskan secara ketat. Penelitian eksperimen biasanya
dilakukan untuk bidang yang berssifat eksak. Sedangkan untuk bidang sosaial bisanya
digunakan metode survey eksplanatory, metode deskriptif, dan historis.

(2) Metode Verifikasi (Pengujiaan), yaitu untuk menguji seberapa jauh tujuan
yang sudaah digariskan itu tercapai atau sesuaai atau cocok ddengan harapan atau
teori yang sudah baku. Tujuan daari penelitian verifikasi adalah untuk menguji teori-
teori yang sudah ada guna menyususn teori baru dan menciptakan pengetahuan-
pengetahuan baru. Lebih mutaakhirnya, metode verifikasi berkembang menjadi
grounded research, yaitu metode yang menyajikan suatu pendekatan baru, dengan
data sebagai sumber teori (teori berdasarkan data).
(3) Metode Deskriptif (mendeskripsikan), yaitu metode yang digunakan untuk
mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu fenomena. Metode ini dimulai dengan
mengumpulkan data, mengaanalisis data dan menginterprestasikannya. Metode
deskriptif dalam pelaksanaannya dilakukan melalui: teknik survey, studi kasus
(bedakan dengan suatu kasus), studi komparatif, studi tentang waktu dan gerak,
analisis tingkah laku, dan analisis dokumenter.

(4) Metode Historis (merekonstruksi), yaitu suatu metode penelitian yang meneliti
sesuatu yang terjadi di masa lampau. Dalam penerapannya, metode ini dapat dilakkan
dengan suatu bentuk studi yang bersifat komparatif-historis, yuridis, dan bibliografik.
Penelitian historis bertujuan untuk menemukan generaalisasi dan membuat
rekontruksi masa lampau, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi
serta mensintesiskan bukti-bukti untuk enegakkan fakta-fakta dan bukti-bukti guna
memperoleh kesimpulan yang kuat.
BAB IV

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

a. Bagi siswa, PTK bermanfaat untuk meningkatkan atau memperbaiki hasil belajar
siswa.

b. Bagi guru, PTK memang merupakan penelitian yang dilakukan guru dikelasnya
sendiri untuk memperbaiki aspek pembelajaran tertentu yang terjadi dikelas tersebut.

c. Guru dan siswa harus mempunyai rasa percaya diri yang tinggi bahwa mereka sedang
melakukan pembaruan yang didukung oleh kepala sekolah dan juga orang tua.

d. Bagi sekolah, PTK membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan
kemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah tersebut.

e. PTK mempersyaratkan keterbukaan dari semua staf sekolah untuk membahas masalah
yang dihadapi tanpa rasa khawatir akan dicemoohkan.

1.2 Saran

Dengan makalah ini, diharapkan pembaca dapat mempelajari serta memahami mareti yang
disampaikan serta dapat mengambil manfaat nya. Mengingat makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun dalam kesempurnaan penyususnan
makalah ini sangat kami harapkan sehingga materi yang disampaikan lebih mendalam dan
mudah dipahami.

Daftar Pustaka

Wardani, Kuswaya Wihardit. 2019. Penelitian Tindakan Kelas.

https://www.mapel.id/contoh-kajian-pustaka/

Anda mungkin juga menyukai