T
BIMBINGAN DAN MANDIRI
Disusun oleh :
DATA MAHASISWA
FOTO
PENDAHULUAN
Salah satu usaha agar mutu pendidikan di Indonesia dapat ditingkatkan adalah dengan
memperbaiki proses belajar di dalam maupun di luar kelas. Proses belajar mengajar ini dapat
diperbaiki salah satunya adalah dengan cara mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
1.2.3 Apa perbedaan dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan Penelitian Kelas
(Classroom Research)?
1.2.4 Apa Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi seorang guru?
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah untuk:
PEMBAHASAN
a. Pengertian PTK
Penelitian adalah terjemahan dari bahasa inggris : research dan merupakan terjemahan dari
classroom Action Research yaitu suatu Action Research yang dilakukan dikelas. Penelitian
tindakan merupakan penelitian dibidang sosial yang menggunakan refleksi diri sebagai metode
utama dan dilakukan oleh orang yang terlibat didalamnya.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri
melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil
belajar siswa menjadi meningkat.
1. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa
praktik yang dilakukan nya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu
diselesaikan.
2. Self-reflective inquiry/penelitian melalui refleksi diri, bersifat agak longgar tetapi
tetap mengikuti kaidah-kaidah penelitian.
3. Fakta penelitian berupa kegiatan pembelajaran.
4. Tujuannya memperbaiki pembelajaran.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentu berbeda dari penelitian kelas (classroom research).
Coba anda renungkan apa perbedaannya? Yang jelas PTK termasuk salah satu jenis penelitian
kelas karena memang penelitian tersebut dilakukan di dalam kelas. Namun penelitian kelas
tidak hanya di lakukan di dala kelas, tidak hanya mencakup PTK, tetapi juga berbagai jenis
penelitian yang dilakukan di dalam kelas.
Penelitian Tindakan Kelas tersebut dilakukan didalam kelas. Penelitian kelas yang terkenal
adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan cara flanders, yang mengamati
proporsi berbicara atara guru dan siswa. Kelas sebagai objek penelitian dan penelitian tersebut
dilakukan oleh orang luar yang mengumpulkan data dengan cara mengamati guru mengajar.
Pembelajaran Ke-2
1. Validasi PTK
2. Generalisasi
1. Sekolah harus memberikan kebebasan yang memadai bagi guru untuk melakukan
PTK.
2. Birokrasi dan hierarki organisasi disekolah diminimalkan.
3. Sebagai satu bentuk inovasi disekolah akan tumbuh subur dan sebagai kegiatan rutin
guru.
4. Diskusi dengan teman sejawat masalah kondisi sekolah yang dihadapi.
5. Sikap kepala sekolah dan staf administrasi menunjang terjadinya pembaruan.
6. Guru dan siswa harus punya percaya diri yang tinggi.
BAB III
KAJIAN PUSTAKA
1. Kajian Teori
Banyak peneliti atau para ahli yang menjelaskan mengenai model pembelajaran
kooperatif, dari penjabaran beberapa peneliti atau para ahli mempunyai inti yang tidak
jauh bebeda. Berikut ini adalah pengertian tentang model pembelajaran kooperatif
menurut para ahli:
Model pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis
kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh
guru (Suprijono, Agus, 2010: 54). Mengelompokkan siswa dan mengingstruksikan
kegiatan tertentu merupakan salah satu strategi guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Seperti yang dijelasakan old Depdiknas, "Pembelajaran kooperatif
merupakan strategi pembelajaran melalui kelompok kecil siswa yang saling bekerja
sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar" (2003: 5).
Metode penelitian atau metode ilmiah adalah prosedur atau lagkah- langkah dalam
mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Jadi metode penelitian adalah cara
sistematis untuk menyususn ilmu pengetahuan. Sedangkan teknik penelitian adalah
cara untuk melaksanakan metode penelitian. Metode penelitian biasanya mengacu
pada bentuk-bentuk penelitian.
(2) Metode Verifikasi (Pengujiaan), yaitu untuk menguji seberapa jauh tujuan
yang sudaah digariskan itu tercapai atau sesuaai atau cocok ddengan harapan atau
teori yang sudah baku. Tujuan daari penelitian verifikasi adalah untuk menguji teori-
teori yang sudah ada guna menyususn teori baru dan menciptakan pengetahuan-
pengetahuan baru. Lebih mutaakhirnya, metode verifikasi berkembang menjadi
grounded research, yaitu metode yang menyajikan suatu pendekatan baru, dengan
data sebagai sumber teori (teori berdasarkan data).
(3) Metode Deskriptif (mendeskripsikan), yaitu metode yang digunakan untuk
mencari unsur-unsur, ciri-ciri, sifat-sifat suatu fenomena. Metode ini dimulai dengan
mengumpulkan data, mengaanalisis data dan menginterprestasikannya. Metode
deskriptif dalam pelaksanaannya dilakukan melalui: teknik survey, studi kasus
(bedakan dengan suatu kasus), studi komparatif, studi tentang waktu dan gerak,
analisis tingkah laku, dan analisis dokumenter.
(4) Metode Historis (merekonstruksi), yaitu suatu metode penelitian yang meneliti
sesuatu yang terjadi di masa lampau. Dalam penerapannya, metode ini dapat dilakkan
dengan suatu bentuk studi yang bersifat komparatif-historis, yuridis, dan bibliografik.
Penelitian historis bertujuan untuk menemukan generaalisasi dan membuat
rekontruksi masa lampau, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifikasi
serta mensintesiskan bukti-bukti untuk enegakkan fakta-fakta dan bukti-bukti guna
memperoleh kesimpulan yang kuat.
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
a. Bagi siswa, PTK bermanfaat untuk meningkatkan atau memperbaiki hasil belajar siswa.
b. Bagi guru, PTK memang merupakan penelitian yang dilakukan guru dikelasnya sendiri
untuk memperbaiki aspek pembelajaran tertentu yang terjadi dikelas tersebut.
c. Guru dan siswa harus mempunyai rasa percaya diri yang tinggi bahwa mereka sedang
melakukan pembaruan yang didukung oleh kepala sekolah dan juga orang tua.
d. Bagi sekolah, PTK membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan
kemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah tersebut.
e. PTK mempersyaratkan keterbukaan dari semua staf sekolah untuk membahas masalah
yang dihadapi tanpa rasa khawatir akan dicemoohkan.
1.2 Saran
Dengan makalah ini, diharapkan pembaca dapat mempelajari serta memahami mareti yang
disampaikan serta dapat mengambil manfaat nya. Mengingat makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun dalam kesempurnaan penyususnan
makalah ini sangat kami harapkan sehingga materi yang disampaikan lebih mendalam dan
mudah dipahami.
Daftar Pustaka
https://www.mapel.id/contoh-kajian-pustaka/