Manaj. Logistik Puskesmas
Manaj. Logistik Puskesmas
LOGISTIK OBAT
DI PUSKESMAS
DEFINISI MANAJEMEN LOGISTIK
Manajemen logistik adalah suatu ilmu pengetahuan
dan atau seni serta proses mengenai perencanaan
dan penentuan kebutuhan pengadaan,
penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta
penghapusan material/alat-alat (subagya : 1994)
Martin (1988) mengartikan manajemen logistik
sebagai proses yang secara strategik mengatur
pengadaan bahan (procurement), perpindahan dan
penyimpanan bahan, komponen dan penyimpanan
barang jadi (dan informasi terkait) melalui
organisasi dan jaringan pemasarannya dengan cara
tertentu
MANAJEMEN LOGISTIK
OBAT
Pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian
kegiatan yang menyangkut aspek perencanaan,
pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat
yang dikelola secara optimal untuk menjamin
tercapainya ketepatan jumlah dan jenis perbekalan
farmasi dan alat kesehatan
Menurut Indrawati (1999) ”Manajemen logistik
obat adalah proses pengelolaan yang strategis
mengenai pengadaan, distribusi dan penyimpanan
obat dalam upaya mencapai kinerja yang optimal”
TUJUAN
Pengadaan (Procurement)
Distribusi (Distribution)
Penggunaan (Use)
Keempat fungsi didukung oleh sistem
penunjang pengelolaan :
Organisasi (Organitation)
Pembiayaan dan kesinambungan (Financing and
Sustainnability)
Pengelolaan informasi (Information Management)
Pengelolaan dan pengembangan sumber daya
manusia (Human Resorces Management)
ALUR MANAJEMEN LOGISTIK
OBAT
akan datang.
dengan rumus : a = b + c + d – e – f
Ket :
a : Rancangan pengadaan obat tahun yang akan datang
b : Kebutuhan obat untuk sisa periode berjalan (sesuai dengan tahun anggaran
yang bersangkutan)
c : Kebutuhan obat untuk tahun yang akan datang
d : Rancangan stok akhir tahun (lead time dan buffer stock)
e : Stok awal periode berjalan/stok per 31 Desember di Unit Pengelola Obat
GFK
f : Rencana penerimaan obat pada periode berjalan (Januari - Desember)
Menghitung rancangan anggaran untuk total
kebutuhan obat dengan cara sebagai berikut :
a. Melakukan analisis ABC – VEN (vital, esensial,
non esensial)
b. Menyusun prioritas kebutuhan dan penyesuaian
kebutuhan dengan anggaran yang tersedia
c. Menyusun prioritas kebutuhan dan penyesuaian
kebutuhan berdasarkan 10 besar penyakit.
5. Tahap Penyesuaian Rencana Pengadaan Obat
Berdasarkan dana yang tersedia adalah dengan
cara analisa ABC dan analisa VEN (Vital,
Esensial, Non Esensial).
Analisis ABC
Kelompok A
kelompok jenis obat yang jumlah rencana pengadaannya
menunjukan penyerapan dana sekitar 70 % dari jumlah dana
obat keseluruhan.
Kelompok B
kelompok jenis obat yang jumlah rencana pengadaannya
menunjukan penyerapan dana sekitar 20 % dari jumlah dana
obat keseluruhan.
Kelompok C
kelompok jenis obat yang jumlah rencana pengadaannya
menunjukan penyerapan dana sekitar 10 % dari jumlah dana
obat keseluruhan.
Analisa VEN
Kelompok V
kelompok jenis obat yang sangat esensial (vital),
yang termasuk dalam kelompok ini: obat penyelamat
(life saving drug), obat-obatan untuk pelayanan
kesehatan pokok dan obat-obatan untuk mengatasi
penyakit penyebab kematian terbesar.
Contoh obat yang termasuk jenis obat Vital adalah
adrenalin, antitoksin, insulin dan obat jantung.
Kelompok E
kelompok obat-obat yang bekerja pada sumber
penyebab penyakit (kausal).
Contoh obat yang termasuk jenis obat Essensial
adalah antibiotic, obat gastrointestinal, NSAID
dan lain-lain.
Kelompok N merupakan kelompok jenis obat-
obat penunjang yaitu obat yang berkerjanya ringan
dan biasa dipergunakan untuk menimbulkan
kenyamanan atau untuk mengatasi keluhan ringan.
Contoh obat yang termasuk jenis obat Non-
essensial adalah vitamin, suplemen dan lain-lain.
PERMINTAAN
Tujuan :
memenuhi kebutuhan obat di masing-masing
unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola
penyakit yang ada di wilayah kerjanya.
Beberapa hal dalam permintaan:
Kegiatan
a. Permintaan rutin
b. Permintaan khusus
c. Permintaan obat dengan LPLPO
d. Permintaan obat ditunjukkan kepada Kepala Dinas
Kesehatan dan Instalasi Farmasi
Menentukan jumlah permintaan obat
2. Pengendalian Penggunaan
3. Penanganan obat hilang
PENCATATAN & PELAPORAN
Penetapan Bupati/Walikota
Distribusi ke Gudang
Distribusi ke Puskesmas
MEKANISME
PERTANGGUNGJAWABAN
Pertanggungjawaban
a. laporan berkala
b. laporan pertanggung jawaban masa jabatan
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan
pelaporan obat di Puskesmas adalah LPLPO
(Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan
Obat ) dan kartu stok.
Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya
pencatatan dan pelaporan obat yang tertib dan
lengkap serta tepat waktu untuk mendukung
pelaksanaan seluruh pengelolaan obat.
TERIMA KASIH