Anda di halaman 1dari 9

Bk bagi anak berkebutuhan khusus

kelompok : 9
Dea Ayunda : 221214007/ 05
Ana Theresia : 221214029 / 18
A. Pengertian

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK): Anak dengan keterbatasan atau


kelainan fisik, mental-intelektual, sosial, atau emosional yang signifikan
mempengaruhi pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan
dengan anak sebaya.

Bimbingan dan Konseling: Bimbingan: Proses bantuan

sistematis agar individu menjadi mandiri.

Konseling: Kontak antara konselor dan konseli untuk menangani


masalah konseli secara terintegrasi. B. Dasar Pemikiran Bimbingan dan
Konseling ABK
B. Dasar Pemikiran Bimbingan dan Konseling ABK

Landasan Filosofis:

Semua anak unik dan memiliki potensi untuk tumbuh.

Bimbingan dan Konseling membantu dalam memanusiakan


manusia, khususnya ABK.

ABK mencakup berbagai kondisi seperti cacat permanen,


masalah temporer (misalnya PTSD), dan kondisi lainnya
seperti gizi buruk, kelahiran prematur, atau kesulitan belajar.
Jenis ABK:
a) Tunagrahita
b) Tunanetra
c) Kesulitan Belajar
d) Autis
e) Gangguan Perilaku
f) Tunadaksa
g) Tunalaras
h) Tunaganda
i) Tunarunguj) Anak Berbakat
C. Ruang Lingkup ABK
1.Klasifikasi ABK:
Temporer: Masalah sementara (misalnya Kesulitan Belajar). Permanen:
Kelainan tetap (seperti Tunagrahita).
2.Faktor penyebab:
Internal: Faktor dari diri anak (contohnya faktor bawaan). Eksternal:
Kecacatan akibat faktor dari luar (seperti kecelakaan).
D. Metode dan Pendekatan Bimbingan dan Konseling ABK

• Memahami kebutuhan ABK melalui:

• Hubungan baik dalam pengasuhan.

• Perlindungan fisik dan keamanan.

• Pengalaman yang menekankan perbedaan individual.

• Memberikan kesempatan untuk membangun keterampilan.


E. Tujuan Bimbingan dan Konseling ABK

• Membantu ABK mengatasi hambatan dalam pemahaman diri, belajar, karir,


adaptasi sosial, dan mengembangkan kemandirian.

• Menekankan bahwa semua individu memiliki potensi dan kesempatan yang


sama.
Kesimpulan
• Anak berkebutuhan khusus membutuhkan perhatian dan
pemahaman agar masalahnya dapat diatasi dan potensinya
dikembangkan. Konselor harus memperhatikan kelebihan dan
kekurangan setiap individu untuk menangani masalah secara
holistik. Model bimbingan dan konseling yang ada dapat
digunakan untuk anak berkebutuhan khusus tanpa perbedaan
yang signifikan. Ini adalah masalah bersama yang memerlukan
perhatian ilmiah dari bidang bimbingan dan konseling.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai