Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA PIDANA

DOSEN PENGAMPU : DRS. I MADE KARIASA, S.H,. M.H.

NAMA : I MADE EDY ARIAWAN


NPM : 2104742010170
KLS : V B KHUSUS
KEBAHARUAN PIDANA PADA KUHP YANG BARU
(PERBEDAAN PEMIDANAAN PADA KUHP YANG
LAMA DENGAN KUHP YANG BARU)
PENDAHULUAN

Wetboek van Strafrecht (WvS) yang berlaku di Indonesia sejak tahun 1918 atau yang juga disebut Kitab
Undang-undang Hukum Pidana Sebagaimana ditetetapkan dengan undang – undang Nomor 1 Tahun 1946
Tentang Peraturan Hukum Pidana. KUHP lama merupakan penyesuaian dari WvS yang diberlakukan di
Belanda sejak tahun 1886. KUHP lama dianggap sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman dan nilai-
nilai Pancasila.
Dalam rangka mewujudkan Hukum Pidana Nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 Pemerintah kemudian menetapkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2023 Tentang Kitab Undang – undang Hukum Pidana, sebagai wujud penyesusaian dengan politik
hukum, keadaan dan perkembangan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang menjunjung
hak asasi manusia, yang disahkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 2 Januari 2023. KUHP baru
berisikan 37 bab dan 624 pasal beserta penjelasan dengan total 345 halaman dokumen pdf. KUHP baru
menggantikan KUHP lama. KUHP baru mulai berlaku setelah 3 tahun terhitung sejak tanggal diundangkan.
Artinya, KUHP baru akan efektif berlaku pada tanggal 2 Januari 2026. Masa transisi 3 tahun ini dimaksudkan
untuk memberikan waktu bagi pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat untuk menyesuaikan diri
dengan peraturan hukum pidana yang baru.
BAHASAN :

1. PERBEDAAN PEMIDANAAN PADA KUHP YANG LAMA DENGAN KUHP


YANG BARU

2. KEBAHARUN PIDANA PADA KUHP YANG BARU


1. PERBEDAAN PEMIDANAAN PADA KUHP YANG LAMA DENGAN KUHP YANG BARU

No JENIS SANKSI KUHP LAMA KUHP BARU


1 PIDANA POKOK Pidana Pokok Menurut Pasal 10 Pidana Pokok Menurut Pasal 65 KUHP baru Terdiri dari :
huruf a KUHP lama terdiri dari : 1. Pidana Penjara
1. Pidana mati 2. Pidana Tutupan
2. Pidana penjara 3. Pidana Pengawasan
3. Pidana kurungan 4. Pidana Denda
4. Pdana Denda 5. Pidana kerja Sosial
5. Pidana tutupan
2. PIDANA Pidana Tambahan menurut pasal Pidana Tambahan menurut Pasal 66 KUHP Baru terdiri dari :
TAMBAHAN 10 huruf b KUHP lama terdiri dari 1. Pencabutan Hak Tertentu
3 macam yaitu : 2. Perampasan barang tertentu dan / atau tagihan
1. Pencabutan beberapa hak 3. Pengumuman Putusan Hakim
tertentu 4. Pembayaran Ganti rugi
2. Perampasan barang tertentu 5. Pencabutan ijin tertentu
3. Pengumuman putusan Hakim 6. Pemenuhan kewjiban adat setempat

3 PIDANA KHUSUS Tidak ada Pidana Khusus menurut pasal 67 KUHP baru yaitu : Pidana
yang bersifat khusus sebagaimana di maksud dalam pasal 64
huruf c merupakan pidana matu yang selalu diancamkan
secara alternatif
DEFINISI SANKSI - SANKSI PIDANA DALAM KUHP

NO SANKSI / DEFINISI
HUKUMAN
1 Pidana Mati Roeslan Salah dalam Stelsel Pidana Indonesia (1987) menjelaskan, pidana mati atau
hukuman mati adalah jenis pidana terberat menurut hukum positif Indonesia.Bagi mereka
yang pro, hukuman mati dianggap sebagai pemberi efek jera lantaran kualitas dan kuantitas
kejahatan dari waktu ke waktu semakin meningkat.

2 Pidana Penjara Pidana penjara dijatuhkan untuk seumur hidup atau waktu tertentu. Pidana seumur hidup
artinya terpidana akan dipenjara sampai meninggal dunia.Sementara penjara waktu tertentu,
dijatuhkan paling lama 15 tahun dan paling singkat satu hari. Pidana penjara selama waku
tertentu sekali-kali juga tidak boleh melebihi 20 tahun.

3 Pidana Pengawasan Merupakan pidana pokok dalam KUHP baru, pengawasan dapat dijatuhkan pada terdakwa
yang melakukan tindak pidana dengan ancaman penjara maksimal lima tahun.

4 Pidana Kurungan Pidana kurungan menurut KUHP lama dapat diberikan paling singkat selama satu hari dan
paling lama selama satu tahun.Jika ada pemberatan pidana, pidana kurungan dapat ditambah
menjadi satu tahun empat bulan. Jumlah maksimal pidana kurungan pun tidak boleh lebih
dari satu tahun empat bulan.
LANJUTAN…
No SANKSI / DEFINISI
HUKUMAN
5 Pidana Denda Pidana denda adalah hukuman yang mewajibkan terpidana untuk membayar sejumlah uang ke
kas negara.Pasal 79 KUHP baru membagi denda ke dalam delapan kategori, yaitu:
• Kategori I, Rp 1 juta
• Kategori II, Rp 10 juta
• Kategori III, Rp 50. juta
• Kategori IV, Rp 200 juta
• Kategori V, Rp 500 juta
• Kategori VI, Rp 2 miliar
• Kategori VII, Rp 5 miliar
• Kategori VIII, Rp 50 miliar.

6 Pidana Tutupan Pidana tutupan ditujukan untuk politisi yang melakukan kejahatan karena ideologi yang
dianutnya. Namun, dalam praktik peradilan saat ini, pidana tersebut tidak pernah
diterapkan.Pidana tutupan juga masih ada dalam KUHP baru, tepatnya pada Pasal 74. Jenis
hukuman ini dapat dijatuhkan apabila terdakwa melakukan tindak pidana karena terdorong
maksud yang patut dihormati.

7 Pidana Kerja Sosial Merujuk Pasal 85 KUHP baru, pidana kerja sosial dapat dijatuhkan kepada terdakwa yang
melakukan tindak pidana dengan ancaman hukuman penjara kurang dari lima tahun dan hakim
menjatuhkan penjara paling lama enam bulan atau denda paling banyak kategori II.
NO SANKSI /
LANJUTAN… DEFINISI
HUKUMAN
8 Pencabutan Pencabutan beberapa hak tertentu, seperti hak memegang jabatan publik, hak menjadi anggota TNI
Beberapa Hak atau polisi, hak memilih dan dipilih, dan lain-lain.
Tertantu
9 Perampasan Barang Perampasan barang tertentu, seperti barang yang dipergunakan untuk mewujudkan atau
yang Tertentu mempersiapkan tindak pidana, atau barang yang berhubungan dengan terwujudnya tindak pidana.

10 Pengumuman Pemberitahuan kepada Umum tentang putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
Putusan Hakim tetap.

11 Pembayaran Ganti kewajiban pelaku tindak pidana untuk membayar sejumlah uang kepada korban atau ahli warisnya
rugi sebagai kompensasi atas kerugian yang diderita akibat tindak pidana.

12 Pencabutan izin Pencabutan izin tertentu, yaitu pencabutan izin usaha atau kegiatan tertentu yang diberikan oleh
Tertentu pemerintah kepada pelaku tindak pidana yang melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan
terkait usaha atau kegiatan tersebut.

13 Pemenuhan Pemenuhan kewajiban adat setempat, yaitu kewajiban pelaku tindak pidana untuk memenuhi
kewajiban adat kewajiban adat setempat yang berkaitan dengan tindak pidana yang dilakukan, seperti membayar
setempat denda adat, memberikan sesaji, atau melakukan upacara adat.
2. KEBAHARUAN PIDANA PADA KUHP YANG BARU

Pengaturan tentang pemaafan


Pengaturan tentang tujuan
Pengaturan tentang sistem peradilan (judicial pardon)
pemidanaan yang
double track dimana ada yang merupakan wewenang
mengutamakan penghukuman
sanksi pidana dan sanksi hakim untuk memaafkan
secara manusiawi dan
berupa tindakan terpidana dalam hal-hal
humanis
tertentu

Pengaturan tentang alternatif Pengaturan tentang denda


Pengaturan tentang pedoman pidana penjara seperti yang disesuaikan dengan
penjatuhan pidana secara adil pembebasan bersyarat dan kemampuan ekonomi
cuti menjelang bebas terpidana dan nilai uang saat
ini

Pengaturan tentang tindakan yang merupakan sanksi non-pidana bagi


pelaku tindak pidana anak dan pelaku tindak pidana ringan6.
KESIMPULAN
• Pada dasarnya KUHP lama dengan KUHP baru tidak jauh berbeda jika dilihat isi pasalnya secara
keseluruhan namun ada beberapa perbedaan yang mencolok dari kedua KUHP tersebut contohnya pasal
10 KUHP tentang pidana pokok pada KUHP lama ada pidana mati pidana penjara, pidana kurungan,
pidana denda dan pidana tutupan dan pada KUHP baru pidana penjara, pidana tutupan, pidana
pengawasan, pidana denda, dan pidana kerja sosial.
• Pembaharuan penjatuhan pidana pada KUHP baru telah berorientasi pada paradigma hukum modern,
yang tidak lagi menekankan pada pembalasan. Melainkan pada keadilan korektif, keadilan restoratif, dan
keadilan rehabilitatif
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai