Anda di halaman 1dari 34

RANCANGAN

ACAK
LENGKAP
Dosen Pengampu : Dr.Syahmi Edi, M.Si
KELOMPOK 5

01 02 03 04
Jihan Indah Anggraini Mei Cristina Br Yulia Nanda Wia Purwa Atmaja
Tambunan Syahputri
5. Rennyta Triana
TOPIK YANG AKAN DIBAHAS

01 02 03
Model Linear Dan
Pengenalan RAL Analisis Ragam Untuk Kriteria Dalam
RAL Pengujian Hipotesis

05
04 06
RAL Dengan
Uji Pembanding Contoh Soal
Beberapa Pengamatan
Berganda
Persatuan Percobaan
01
PENGENALAN RAL
PENGENALAN RAL (Rancangan Acak Lengkap)
Rancangan acak lengkap (RAL) merupakan rancangan yang paling sederhana
diantara rancangan-rancangan percobaan yang lainnya. Umumnya digunakan pada
percobaan yang menggunakan objek atau sample yang mempunyai sifat relatif homogen.
Jika ingin mempelajari sebanyak t buah perlakuan dan menggunakan sejumlah r ulangan
untuk setiap perlakuan atau menggunakan total rt satuan percobaan, maka RAL
membutuhkan kita mengalokasikan t perlakuan secara acak kepada rt satuan percobaan.
Pola ini dikenal sebagai pengacakan lengkap atau pengacakan dengan tiada pembatasan.

Pengacakan adalah suatu proses yang membuat hukum-hukum peluang dapat


diterapkan sehingga analisis data menjadi sahih. Melalui pengacakan setiap satuan
percobaan mempunyai peluang yang sama untuk menerima suatu perlakuan. Pengacakan
dapat dikerjakan dengan cara mengundi atau menggunakan tabel angka acak.

Misalkan kita akan melakukan penelitian yang menggunakan rancangan RAL


dimana akan kita cobakan 3 perlakuan dengan masing-masing perlakuan diberi ulangan 6.
Maka kita membutuhkan sebanyak 18 satuan percobaan.
Beberapa keuntungan dari penggunaan RAL,
antara lain :
1. Denah perancangan percobaan lebih mudah

2. Analisis statistika terhadap subjek percobaan sangat sederhana

3. Fleksibilitas dalam penggunaan jumlah perlakuan dan jumlah ulangan

4. Kehilangan informasi relatif lebih sedikit dalam hal data hilang


dibandingkan rancangan lain
02
Kriteria Pengujian
Hipotesis
Untuk melakukan pengujian hipotesis, sekaligus menarik kesimpulan dari
analisis data maka digunakan kriteria sebagai berikut :


03
Model Linear Dan Analisis
Ragam Untuk RAL
1.
04
Uji Pembanding
Berganda
Prosedur uji yang paling sederhana untuk menjawab
pertanyaan tentang nilai tengah perlakuan mana saja yang
berbeda apabila hipotesis nol ditolak diantaranya adalah Uji
Beda Nyata Terkecil (BNT) atau Least Significant
Difference Test (LSD) yang dikemukakan oleh Fisher
(1935) dan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) yang dikemukakan
oleh Tukey sehingga sering dikenal dengan Uji Tukey.
Uji BNT Untuk Nilai Tengah Perlakuan

1.
1.
1.
Uji Beda Nyata Jujur (BNJ)
Salah satu kelemahan uji BNT adalah uji ini kurang baik digunakan
pada pengujian semua kombinasi pasangan nilai tengah perlakuan
secara tanpa rencana. Alternatif untuk melakukan pengujian
pembanding tanpa rencana adalah dengan cara menguji semua
kombinasi pasangan nilai tengah perlakuan. Hal ini dapat dilakukan
dengan uji beda nyata jujur (BNJ/ uji tukey atau HSD) yang
diperkenalkan oleh Tukey pada tahun 1953. penggunaan uji BNJ ini
sangat sederhana karena hanya membutuhkan satu nilai tinggal BNJ
yang digunakan sebagai pembanding. Jika beda dua nilai tengah
perlakuan lebih besar dari nilai BNJ maka kedua perlakuan tersebut
dinyatakan berbeda.
1.
1.
05
RAL Dengan Beberapa
Pengamatan Persatuan
Percobaan
Dalam banyak keadaan percobaan, beberapa pengamatan mungkin diperoleh dari setiap percobaan.
Jika pengamatan mungkin diperoleh dari setiap percobaan. Jika pengamatan ini seluruhnya pada
karakteristik yang sama (misalnya pada peubah/variable yang sama), maka proses pengolahan data
semacam ini sering disebut sebagai penarikan anak sampel (subsampling). Beberapa contoh mengenai
penarikan anak sampel ini adalah sebagai berikut :

Dalam penelitian pertumbuhan anak-anak ayam (DOC), dimana beberapa anak ayam dikumpulkan
pada setiap kotak percobaan (misalnya setiap kotak percobaan berisi 5 ekor anak ayam). Ini
menunjukkan adanya beberapa pengamatan per satuan percobaan, yang merupakan satuan percobaan
disini adalah kotak percobaan. Beberapa pengamatan (dalam hal ini lima pengamatan) perkotak ini
dikenal sebagai “sampel dalam satuan percobaan”.

Dalam percobaan lapangan peneliti mungkin tidak mempunyai waktu untuk memanen hasil dari setiap
plot percobaan secara keseluruhan. Dengan demikian ia mungkin memilih secara acak beberapa
“kuadrat” (yang berhubungan dengan petak tanah) perplot dan memanen hasil didalam setiap
“kuadrat” terpilih. Kita akan menggambarkan pengamatan ini sebagai sampel dalam suatu percobaan.
Untuk RAL dengan beberapa pengamatan per satuan percobaan penarikan sampel, model yang berlaku
untuk analisis ragam adalah:
1.
1.
1.
Galat 1 (experimental error) mencerminkan keragaman
antar satuan percobaan (misalkan pot) dalam setiap
perlakuan. Jika keragaman antar satuan percobaan besar,
maka mencerminkan ketidakmampuan kita untuk
menciptakan keseragaman antar satuan percobaan. Galat 1
sering disebut galat percobaan. Keadaan ini dapat dihitung
melalui nilai Fhitung2, jika hasilnya nyata pada taraf 5%
maka mencerminkan bahwa kita sebagai peneliti tidak
cermat dalam menciptakan keseragaman suatu percobaan.
06
Contoh Soal
Contoh Soal
Seorang mahasiswa yang sedang melakukan penilitian skripsi yang bertujuan
untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian vitamin terhadap pertambahan
berat badan (PBB) tikus putih. Dalam percobaannya, digunakan Rancangan Acak
Lengkap dengan 6 jenis perlakuan dan setiap perlakuan diberi 5 ulangan.
Perlakuan yang diberikan adalah pemberian berbagai jenis vitamin yaitu : vitamin
A, vitamin B kompleks, B1, B2, B6 dan tanpa vitamin (kontrol). Rataan
pertambahan berat badan (PBB) perminggu disajikan dalam tabel 5.5.
Tabel 5.5 Rataan pertambahan berat badan tikus putih setiap minggu (dalam gram)

Ulangan Vitamin Tanpa Total


Vitamin
A Bk B1 B6 B2

1 19,4 17,7 17,3 20,7 17,3 14,3

2 32,6 24,8 19,1 21 19,4 14,4

3 27 27,9 9,1 20,5 19,1 11,8

4 32,1 25,2 11,9 18,8 16,9 11,6

5 33 24,3 15,8 18,6 20,8 14,2

Jumlah = 144,1 119,9 73,2 99,6 93,5 66,3 596,6 (=Y)


Yi
Rata-rata 28,8 24 14,6 19,9 18,7 13,3
1.
1.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, susunlah tabel analisis ragam seperti pada tabel

Sumber db JK KT Fhitung FTabel


Keragama
n 5% 1%

Perlakuan 5 847.05 169.41 14.37 2.62 3.90

Galat 24 282.93 11.79

Total 29 1129.98
Dari hasil analisis ragam, diperoleh Fhitung = 14,37
sedangkan Ftabel pada taraf 1% = 3,90. karena Fhitung lebih
besar dari Ftabel pada taraf 1% , maka Ho ditolak. Berarti
: “ada pengaruh pemberian vitamin terhadap
pertambahan berat badan tikus putih”.
DAFTAR PUSTAKA

Silitonga, P. 2014. Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian. Medan : Unimed Press.
THANKS!
Do you have any
questions?
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by
Freepik.

Anda mungkin juga menyukai