Anda di halaman 1dari 32

SPORT NUTR

NCP IN STRENGTH SPORT

NYONO DEDI PRABOWO, S.Tr.Gz., M.Gz., RD


NCP in Strength Sport
Sport (S), exercise (E), and physical activity (PA) 
ketiganya berbeda.
 PA  setiap gerakan tubuh yg dihasilkan oleh otot
rangka dan menghasilkan pengeluaran energi.
 E  gerakan tubuh terencana, terstruktur, dan
berulang-ulang, yg bertujuan untuk
meningkatkan/memelihara kebugaran jasmani.
 S  sekumpulan latihan yg dilakukan secara
individu/dari tim dengan peraturan yg disepakati
dan tujuan yg jelas.

Sources: Sport Nutr

Sport Nutr ©2024


NCP in Strength Sport

Type of Sport
 Endurance sport  dilakukan dengan
beban yang relatif rendah dalam jangka
waktu yang lama.
 Strength/power sport  dilakukan dengan
beban yang relatif tinggi dalam jangka
waktu yang singkat.

Sources: Sport

Sport Nutr ©2024


NCP in Strength Sport

Type of Sport
 Endurance sport  mengarah dominan pd
jangka waktu/durasi (mencegah kelelahan).
 Strength/power sport  mengarah dominan
pd intenstias.

Sources: Sport

Sport Nutr ©2024


NCP in Strength Sport

Type of Sport
 Strength  energi diaktifkan
sesaat setelah memulai aktivitas
dg intensitas tinggi durasi
pendek.
 Endurance  energi tidak
diaktifkan secara cepat, jumlah
energi yg dihasilkan akan lebih
besar.
 Mix/permainan  merupakan
kombinasi keduanya.
Sources: Type of Sport

Sport Nutr ©2024


NCP in Strength Sport

Definition
Strength sport
 Latihan kekuatan difokuskan pada peningkatan
kapasitas tubuh untuk mengerahkan kekuatan
maksimal dalam waktu singkat.
 Dapat dicapai dg menggunakan latihan seperti
beban berat, lari cepat, dan lompat untuk melatih
otot dg cepat dan intens.
 Meningkatkan kekuatan otot, kecepatan dan
explosive power.
Sources: ASFA

Sport Nutr ©2024


NCP in Strength Sport

Definition
Strength sport
 “Iron game” sebagai budaya latihan kekuatan dan
olahraga melatarbelakangi strength sport.
 Olahraga dg menggunakan berat badan untuk
memberikan perlawanan selama berolahraga.
 Telah ada sejak zaman Yunani, berkembang
menjadi olimpiade angkat besi.
 Jenis olahraga yg populer  Olympic
weightlifting, powerlifting, and strongman.
Sources: Strength

Sport Nutr ©2024


NCP in Endurance Sport

Strength sport
 Minimum effective training dose (METD).
 Exp: Atlet angkat besi yg ingin berlatih dg
pendekatan METD masih dapat memperoleh
peningkatan kekuatan yg berarti selama 6–12 minggu
dg melakukan ~3–6 set latihan dg 1–5 repetisi setiap
minggu.
 Strategi METD berguna untuk mengelola kelelahan
dan risiko cedera.

Sources: Endurance

Sport Nutr ©2024


NCP in Endurance Sport

Strength sport & physiology


 Latihan strength menghasilkan ↑ ukuran otot (luas
penampang/CSA), adaptasi saraf (output motorik),
dan kekuatan (produksi gaya maksimal). Terjadi ↑
kekuatan dan tenaga otot sebagai akibat dr adaptasi
neuromuskular, ↑ CSA otot, dan perubahan
kekakuan jaringan ikat.
 ↑ kekuatan otot dan CSA hanya setelah 2-4 minggu.

Sources: Physiology strength

Sport Nutr ©2024


NCP in Endurance Sport
Strength sport & physiology
 Adaptasi sistem neuromuskular berpusat pd
↑ aktivasi otot maksimal melalui
sinkronisasi unit motorik, rekrutmen otot,
dan ↑ aktivasi saraf.
 Konteks hipertrofi, fokus utama adaptasi ↑
CSA serat otot penambahan sarkomer secara
paralel.
 ↑ laju pengembangan kekuatan/RFD (laju
daya awal kontraksi).

Sources: Physiology strength

Sport Nutr ©2024


NCP in Endurance Sport

Strength sport & physiology


 Memerlukan pasokan energi tingkat tinggi berasal dr
sistem energi fosfagen dan glikogenolisis.
 Kelelahan selama latihan resistens disebabkan oleh
multifactor (neuromuscular, penurunan pH
intramuscular, intensitas dan volume latihan).
 Sintesis otot membutuhkan makro dan micronutrient
yg adekuat.
 Sesi latihan ketahanan mengakibatkan ↓ simpanan
glikogen otot sebanyak 24-40%.
Sources: Physiology strength

Sport Nutr ©2024


Nutrition Care
Process

NCP
Asuhan gizi atlet
 Mempersiapkan makanan
selama latihan atau
persiapakan tanding/even.
 Mencakup 5 item (ADIME).

Sources: NCP

Nutrition and Dietetic ©2024


Medical Nutrition Therapy (MNT)
Nutrition Screening
 Proses identifikasi individu yg kekurangan
gizi atau yg berisiko mengalami kekurangan
gizi untuk menentukan apakah diperlukan
penilaian gizi terperinci.
 Dilakukan sebelum dilakukan asesmen gizi.
 Gunakan form screening tools yg tepat.
Anak  Strongkids
Dewasa  MST
Lansia  MUST

Nutrition and Dietetic ©2024


NCP in Endurance Sport

Tujuan Diet
 Memberikan nutrient yg diperlukan atlet strength
sesuai kebutuhan.
 Menemukan pola makan terbaik bagi atlet.
 Meningkatkan efisiensi metabolisme tubuh agar
dapat menampilkan performa terbaik selama latihan
atau kompetisi.

Sport Nutr ©2024


Nutrition Care Process
Assessment

A
 Terdiri atas anthropometry, biochemistry,
clinic/physic, dietary (ABCD).
 A  BB, TB, skinfold.
 B  profil lipid (Chl,
HDL, LDL), fungsi
ginjal (Cr, U). B
C
 C  TD, suhu, respirasi,
nadi, fisik, status hidrasi,
fugnsi otot.
 D  riwayat diet,
intake, pola makan,
kebiasaan makan.
D
Nutrition and Dietetic ©2024
Nutrition Care Process
Diagnosis
 Ditegakkan berdasarkan problem gizi pasien.
Domain: F.H.
NI.2.1  Menggunakan prinsip “problem, etiology,
P Asupan oral inadekuat symptom” (PES).
E Penurunan kemampuan oral  Penegakan diagnosis sesuai kode International
S Intake kalori 45% Dietetics & Nutrition Terminologi (IDNT).
 Terdiri dari 3 domain, nutrition intake (NI),
NOTE: nutrition clinis (NC), nutrition behavior (NB).
diagnosis gizi TIDAK HARUS ada 3  Jika terdapat banyak masalah gizi pilih
domain (NI, NC, NB) sesuaikan dg kasus.
PRIORITAS.

Nutrition and Dietetic ©2024


Nutrition Care Process
Diagnosis

Sources: Nutrient

Nutrition and Dietetic ©2024


Nutrition Care Process
Intervention
Syarat Diet
Kalori, sesuai kebutuhan (formula BMR pd atlet).
Protein, tinggi, direkomendasikan 1,6 – 1,7 g/kg BB/hr.
Lemak, sesuai kebutuhan, direkomendasikan 20-35%
total kebutuhan harian (JANGAN BATASI <20%).
KH, tinggi, ~6 g/kg BB untuk atlet pria, lebih rendah
untuk Wanita atau 4-7 g/kg BB.
Suplemen, sesuai kondisi atlet. Vitamin mineral sesuai
AKG.

Nutrition and Dietetic ©2024


Nutrition Care Process

Protein
 Dikonsumsi pd waktu makan utama, di antara waktu
makan, termasuk makanan ringan pre dan pasca latihan.
 Atlet didorong untuk konsumsi makanan/snack berprotein
cepat cerna pre dan pasca latihan.
 Konsumsi 20 g protein bernilai biologis tinggi (8-10 g
EAA) tidak lebih dr 5-6x/hr dpt menstimulasi sintesis
protein otot maksimal.
 Konsumsi ∼20 g/kg BB pasca latihan untuk sintesis
protein otot.
Sources: Nutrient

Sport Nutr ©2024


Nutrition Care Process

Lemak
 Asupan tinggi, sebagian besar dr sumber yg kaya
lemak jenuh (bersamaan dg protein tinggi).
 Perlu proporsional pembagian lemak jenuh/tak jenuh.

Sources: Nutrient

Sport Nutr ©2024


Nutrition Care Process

Karbohidrat
 Atlet angkat beban dan pelempar membutuhkan 3-5
g/kg BB, binaragawan 4-7 g/kg BB terlepas dr jenis
kelamin.
 Ergogenik dr konsumsi karbohidrat dianjurkan sebelu
mdan selama latihan (terutama durasi dan intensitas
tinggi).
 Replish glikogen otot dg konsumsi karbohidrat pasca
latihan (1-2 g/kg BB).

Sources: Nutrient

Sport Nutr ©2024


Nutrition Care Process

Suplemen
 Kreatin monohidrat ↑ hipertrofi otot rangka dan
kapasitas fungsional.
 Suplemen makanan cair yang kaya karbohidrat dan
protein pasca latihan ↑ energi total.
 Konsumsi kafein untuk ↑ protein otot.

Sources: Nutrient

Sport Nutr ©2024


Nutrition Care Process
Hidrasi
 Penting untuk menjaga hidrasi normal, dg tujuan
kehilangan <2% massa tubuh.
 Institute of Medicine (IOM) merekomendasikan agar
atlet mengonsumsi 1 mL cairan untuk setiap kalori yg
dikonsumsi (1 cc/1 kcal).
 Apabila pengeluaran keringat dalam jumlah yg lebih
banyak, disarankan untuk menambahkan cairan
elektrolit.
 Pemberian cairan elektrolit diberikan setiap 1 jam
sekali sampai kurang lebih 1 jam sebelum pertandingan
dimulai.

Sport Nutr ©2024


Nutrition Care Process
Hidrasi
 Minuman hipotonik atau sports water, memiliki
kandungan KH dan elektrolit lebih rendah dari cairan
tubuh (4 gKH/100 mL) namun dapat diserap lebih
cepat dr air mineral.
 Minuman isotonic/sport drinks, memiliki kandungan
 KH dan elektrolit yg sama dengan cairan tubuh (4 – 8 g
KH/100 mL),kecepatan penyerapan sama dg air
mineral  ideal untuk rehidrasi dan pengisian energi
sementara.

Sources: Nutrient

Sport Nutr ©2024


Nutrition Care Process
Note:
 Penimbangan BB dilakukan 2 jam sebelum kompetisi
angkat besi untuk memastikan terhindari dr penurunan
BB.
 Binaragawan menyesuaikan pelatihan dan diet
beberapa minggu setelah kompetisi dlm upaya
mengurangi lemak tubuh sekaligus
mempertahankan/meningkatkan massa otot.
 Katabolisme protein otot selama peningkatan intensitas
beban “menambah beban” perlu penyesuaian
penurnunan BB, penimbangan BB membantu
Sources: Nutrient
memlihara massa tubuh tanpa lemak.

Sport Nutr ©2024


Nutrition needs
Recommendations

Sources: Nutrient

Sport Nutr ©2024


Nutrition needs
Recommendations

Sources: Nutrient

Sport Nutr ©2024


Nutrition
needs
Recommendations

Sources: Nutrient

Sport Nutr ©2024


Nutrition Care Process
INTAKE
Monitoring & Evaluation
90

80
E; 80 SERING DAN HARUS dilakukan.
70
E; 65
KH; 70
KH; 65
 Antropometri (BB, TB, IMT, skinfold, dll).
P; 60 KH; 60
60
P; 55 L; 55  Estimasi keb. kalori.
H1
E; 50 L; 50
50
P; 45 L; 45
H2
H3
 Intake (pola makan, kebiasaan makan,
40 suplemen).
30

20

10

0
E P L KH

Nutrition and Dietetic ©2024


Assignment
GENAP GANJIL
Seorang pria berusia 34 tahun, atlet angkat beban. Seorang wanita berusia 30 tahun, atlet binaraga. Pemeriksaan
Pemeriksaan klinis TD: 120/80 mmHg, suhu: 37 C, respirasi klinis TD: 120/80 mmHg, suhu: 37 C, respirasi 22x/mnt, nadi:
22x/mnt, nadi: 70x/mnt. Waktu latihan 2 jam/hari dengan 70x/mnt. Waktu latihan 2x60 mnt/hari dengan frekuensi
frekuensi latihan kekuatan 5x/minggu. latihan kekuatan 5x/minggu.
Asesmen gizi BB: 78 kg, TB: 174 cm, Calf Skinfold, Asesmen gizi BB: 66 kg, TB: 160 cm, Calf Skinfold,
Suprailiaca Skinfold: 11 mm, LLA: 29,5 cm dan kebugaran Suprailiaca Skinfold: 8 mm, LLA: 28,8 cm dan kebugaran
kardiorespirasi 76,5 ml/kg/menit. Kebiasaan makan 3x/hari kardiorespirasi 76,5 ml/kg/menit. Kebiasaan makan 3x/hari
makan utama, 2x/hr selingansuka konsumsi sumber protein makan utama, 2x/hr selingan, suka konsumsi sayur dan buah.
tinggi dari telur setiap hari. Reccal sehari E: 107%, P: 101%, Reccal sehari E: 95%, P: 89%, L: 91%, KH: 99%.
L: 95%, KH: 105%.
Atlet dipersiapkan untuk kejuaraan pekan olahraga nasional
Atlet dipersiapkan untuk kejuaraan pekan olahraga nasional seminggu mendatang.
seminggu mendatang.
BUAT ASUHAN GIZI ATLET TERDIRI DARI SKRINING GIZI +
ADIME + RENCANA MAKAN SEHARI SELAMA LATIHAN.

Maternal and Child Nutrition ©2024


Refferences

Sport Nutr ©2024


THANKS
!
Do you have any questions?
🤞
dediprabowondp@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai