NCP in Strength
NCP in Strength
Type of Sport
Endurance sport dilakukan dengan
beban yang relatif rendah dalam jangka
waktu yang lama.
Strength/power sport dilakukan dengan
beban yang relatif tinggi dalam jangka
waktu yang singkat.
Sources: Sport
Type of Sport
Endurance sport mengarah dominan pd
jangka waktu/durasi (mencegah kelelahan).
Strength/power sport mengarah dominan
pd intenstias.
Sources: Sport
Type of Sport
Strength energi diaktifkan
sesaat setelah memulai aktivitas
dg intensitas tinggi durasi
pendek.
Endurance energi tidak
diaktifkan secara cepat, jumlah
energi yg dihasilkan akan lebih
besar.
Mix/permainan merupakan
kombinasi keduanya.
Sources: Type of Sport
Definition
Strength sport
Latihan kekuatan difokuskan pada peningkatan
kapasitas tubuh untuk mengerahkan kekuatan
maksimal dalam waktu singkat.
Dapat dicapai dg menggunakan latihan seperti
beban berat, lari cepat, dan lompat untuk melatih
otot dg cepat dan intens.
Meningkatkan kekuatan otot, kecepatan dan
explosive power.
Sources: ASFA
Definition
Strength sport
“Iron game” sebagai budaya latihan kekuatan dan
olahraga melatarbelakangi strength sport.
Olahraga dg menggunakan berat badan untuk
memberikan perlawanan selama berolahraga.
Telah ada sejak zaman Yunani, berkembang
menjadi olimpiade angkat besi.
Jenis olahraga yg populer Olympic
weightlifting, powerlifting, and strongman.
Sources: Strength
Strength sport
Minimum effective training dose (METD).
Exp: Atlet angkat besi yg ingin berlatih dg
pendekatan METD masih dapat memperoleh
peningkatan kekuatan yg berarti selama 6–12 minggu
dg melakukan ~3–6 set latihan dg 1–5 repetisi setiap
minggu.
Strategi METD berguna untuk mengelola kelelahan
dan risiko cedera.
Sources: Endurance
NCP
Asuhan gizi atlet
Mempersiapkan makanan
selama latihan atau
persiapakan tanding/even.
Mencakup 5 item (ADIME).
Sources: NCP
Tujuan Diet
Memberikan nutrient yg diperlukan atlet strength
sesuai kebutuhan.
Menemukan pola makan terbaik bagi atlet.
Meningkatkan efisiensi metabolisme tubuh agar
dapat menampilkan performa terbaik selama latihan
atau kompetisi.
A
Terdiri atas anthropometry, biochemistry,
clinic/physic, dietary (ABCD).
A BB, TB, skinfold.
B profil lipid (Chl,
HDL, LDL), fungsi
ginjal (Cr, U). B
C
C TD, suhu, respirasi,
nadi, fisik, status hidrasi,
fugnsi otot.
D riwayat diet,
intake, pola makan,
kebiasaan makan.
D
Nutrition and Dietetic ©2024
Nutrition Care Process
Diagnosis
Ditegakkan berdasarkan problem gizi pasien.
Domain: F.H.
NI.2.1 Menggunakan prinsip “problem, etiology,
P Asupan oral inadekuat symptom” (PES).
E Penurunan kemampuan oral Penegakan diagnosis sesuai kode International
S Intake kalori 45% Dietetics & Nutrition Terminologi (IDNT).
Terdiri dari 3 domain, nutrition intake (NI),
NOTE: nutrition clinis (NC), nutrition behavior (NB).
diagnosis gizi TIDAK HARUS ada 3 Jika terdapat banyak masalah gizi pilih
domain (NI, NC, NB) sesuaikan dg kasus.
PRIORITAS.
Sources: Nutrient
Protein
Dikonsumsi pd waktu makan utama, di antara waktu
makan, termasuk makanan ringan pre dan pasca latihan.
Atlet didorong untuk konsumsi makanan/snack berprotein
cepat cerna pre dan pasca latihan.
Konsumsi 20 g protein bernilai biologis tinggi (8-10 g
EAA) tidak lebih dr 5-6x/hr dpt menstimulasi sintesis
protein otot maksimal.
Konsumsi ∼20 g/kg BB pasca latihan untuk sintesis
protein otot.
Sources: Nutrient
Lemak
Asupan tinggi, sebagian besar dr sumber yg kaya
lemak jenuh (bersamaan dg protein tinggi).
Perlu proporsional pembagian lemak jenuh/tak jenuh.
Sources: Nutrient
Karbohidrat
Atlet angkat beban dan pelempar membutuhkan 3-5
g/kg BB, binaragawan 4-7 g/kg BB terlepas dr jenis
kelamin.
Ergogenik dr konsumsi karbohidrat dianjurkan sebelu
mdan selama latihan (terutama durasi dan intensitas
tinggi).
Replish glikogen otot dg konsumsi karbohidrat pasca
latihan (1-2 g/kg BB).
Sources: Nutrient
Suplemen
Kreatin monohidrat ↑ hipertrofi otot rangka dan
kapasitas fungsional.
Suplemen makanan cair yang kaya karbohidrat dan
protein pasca latihan ↑ energi total.
Konsumsi kafein untuk ↑ protein otot.
Sources: Nutrient
Sources: Nutrient
Sources: Nutrient
Sources: Nutrient
Sources: Nutrient
80
E; 80 SERING DAN HARUS dilakukan.
70
E; 65
KH; 70
KH; 65
Antropometri (BB, TB, IMT, skinfold, dll).
P; 60 KH; 60
60
P; 55 L; 55 Estimasi keb. kalori.
H1
E; 50 L; 50
50
P; 45 L; 45
H2
H3
Intake (pola makan, kebiasaan makan,
40 suplemen).
30
20
10
0
E P L KH