Anda di halaman 1dari 23

Kiat & Tips

Interview
PPDS

LaleAgit Diah Arini, M.Psi, Psikolog


INTRODUCTION
Lale Agit Diah Arini, M.Psi, Psikolog
S1 Universitas Muhammadiyah Malang
S2 Magister Profesi Psikologi Universitas 17 Agustus
Surabaya
HR United Tractors Group Jakarta
HR Spesialist PT Siantar Top Tbk Surabaya
HR SPV Mitra Adi Persada Group
HR Officer PT Krida Dinamik Autonusa
Tim Asesor Polda NTB
Psikolog Yes Dok
@laleagit
Filosofi Interview
01.
Motif , Sesuatu yang secara konsisten
dipikirkan atau diinginkan sebagai bentuk
Pada dasarnya wawancara adalah motivasi yang mendorong, mengarahkan, dan
memilih perilaku menuju tindakan atau
proses saling mengenal dengan pola tujuan tertentu.
penilaian yang objektif dimana kita bisa
mengatur ego kita sendiri, dan sayangnya

02.
kita tidak bisa mengatur ego Karakteristik fisik dan respon yang
konsisten terhadap situasi atau
pewawancara. informasi

Hal utama yang digali adalah

03.
Kompetensi. Kompetensi merupakan Konsep Diri Sikap, nilai-nilai, atau citra diri
karakteristik yang mendasar yang seseorang. Percaya diri merupakan keyakinan orang
bahwa mereka dapat efektif dalam hampir setiap
dimiliki seseorang yang berpengaruh situasi adalah bagian dari konsep diri orang.
langsung terhadap, atau dapat
mendeskripsikan, kinerja yang sangat

04.
baik. Dengan kata lain, kompetensi Pengetahuan Informasi yang dimiliki dalam bidang
adalah apa yang para outstanding spesifik. Pengetahuan adalah kompetensi yang
kompleks.
performers lakukan lebih sering pada
lebih banyak situasi dengan hasil yang
lebih baik, daripada apa yang dilakukan

05.
para average performers. Kemampuan mengerjakan tugas fisik atau mental
tertentu. Kompetensi mental atau keterampilan
kognitif termasuk berpikir analitis dan konseptual.
SELF-ASSESSMENT

STRENGTHS SKILLS CAREER


Pahami kekuatan yang kit Identifikasi skill misalnya :
miliki dari sisi karakter • Kemampuan komunikasi
• Penguasaan Skill
GOALS
atau kepribadian, Pahami
hal - hal yang bisa kita Cari informasi yg tepat
lakukan dan orang lain dan relevan : rincian
tidak bisa. Mengukur diri tugas, kontribusi plan,
meliputi : kepribadian, skill yg dibutuhkan,
bakat, keterampilan, nilai benefit, dan karir.
pribadi, drive pribadi, dan .

preferensi
Explore the opportunity surrounding you right now!
Volunteer
Mengambil kesempatan menjadi volunteer dan
lebih berfokus pada pengalaman yang diperoleh. Build up your skills
Mengikuti kelas-kelas online/offline yang
bersertifikat yang sejalan dengan jabatan target
Talk to your collage
Terlibat di komunitas alumni yang memiliki
background sebagai professional dan akses Review your resume
career center di kampus Terus update resume sesuai dengan pengalaman
terbaru, kursus, dan training terbaru yang diikuti
Apply for internship
Mengambil kesempatan memasuki program
internship. Build your professional network
Mengikuti komunitas-komunitas professional baik
itu yang tersedia secara offline maupun online.

NETWORKING STRATEGIES
Profil
Full name, title (optional), brief personal Employment History
branding, contact person, social media,
email, Address, birthday Contract, internship, professional
project

Education
Program, Faculty, year, GPA
(optional)

Personal Achievement
&Certivicates Skills
Non–academic (relevant to job
Apps or system that are
target), educational (always
relevant with the job target,
appropriate for getting credit)
Ms. Excel (medium-advance
level), language,

Curriculum
Vitae
Answer Techniques

Situation Task Action Result


• Jelaskan situasi di mana • Jelaskan tugas yang • Jelaskan aktivitas kerja • Jelaskan hasilnya
tugas perlu diselesaikan harus diselesaikan untuk menyelesaikan dengan detail
• Masukkan konteks situasi • Jelaskan kriteria tugas tugas tersebut • Jelaskan hal-hal yang
pekerjaan dapat dianggap selesai • Jelaskan peran dan menyebabkan target
tanggung jawab Anda tercapai/tidak tercapai
pada aktivitas kerja
tersebut

“Pertama pertama Saya dan 3 orang tim nakes melakukan briefing bersama tim Rumah Sakit untuk membahas alur, jadwal, orang-orang yang terlibat, dan target
penyelesaian penanganan Kita sepakat untuk menyelesaikan penanganan selama 1 bulan dengan pilot project di Port & Logistic Dept. Ada 14 kasus permsalahan
kesehatan dengan output solusi yang maksimal .
Untuk pengumpulan data, analisa, dan penyusunan job desc kami bagi 14 tugas masing – masing nakes. Saya dapat 4 jabatan: A, B, C, D. Kemudian di akhir kami
berempat kalibrasi penanganan & hasil analisa untuk bisa saling memberi masukan. Di sini saya belajar klasifikasi proses untuk setiap penanganan, istilah-istilah teknis
kesehatan, dan melihat secara langsung aktivitas kerja dilakukan oleh nakes.
Syukurnya dengan target 1 bulan, saya dan tim berhasil menyelesaikan lebih cepat 20 hari . Output kerja tim sudah terupload di system Rumah sakit yang bisa diakses
oleh departemen terkait. Keberhasilan ini karena kita tidak menunda untuk diskusi dan saling mengingatkan begitu kita dapat data dari lapangan. Karena di samping
project, kami juga harus menyelesaikan laporan masing-masing sesuai tuntutuan kampus. Kalau tidak langsung dibahas, kami khawatirnya ada data , masalah yang
terlupa, tidak mengerti penjelasannya, atau dokumen yang kita lupa taruh di mana.”
Persiapan Interview PPDS
Hardskill.
1. Menyiapkan CV, yang concise, akurat,
Soft Skill.
1. Tampilan Refresentatif
Others.
1. Kondisi Fisik/ Mental
kredibel 2. Motivasi – Attitude 2. Pola Istirahat
2. Melakukan riset terhadap 3. Kuasai sikap, pelajari frasa 3. Relax
departemen/universitas empati, terbuka terhadap 4. Preparing jaringan jika online
3. Menyesuaikan jawaban dengan usia perbedaan, dan siap kolaborasi
pewawancara: 4. Terbuka dan jujur, you can trick
4. Tegaskan kita “bagian dari solusi, bukan your paper but not your attitude
masalah”:
5. Lepas dari “Jebakan Betmen” dengan Prinsip
& Sikap
6. Jawab sesuai mau pewawancara, lapangkan
hati
Pertanyaan yang Sering
Diajukan…..
1. Apa membuatmu tertarik mendaftar di sini?
2. Apa motivasimu mendaftar di sini?
3. Apa kelebihan/kekuranganmu?
4. Ceritakan tentang dirimu!
5. Mengapa kami harus menerimamu?
6. Apa keunikan dirimu?
7. Ketika sudah diterima di sini, apa rencanamu?
8. Apa rencanamu dalam 5-10 tahun ke depan?
9. Apa yang bikin kamu gagal jika sudah diterima?
10. Apa hambatanmu?
11. Apa yang bisa kamu berikan untuk departmen ini?
Thank you
very
much!
LAMPIRAN
Hardskill & Softskill
• Hardskill adalah teknik wawancara
& cara menjawabnya yang kamu kuasai.

• Softskill adalah sikap/attitude-mu


ketika menjalani proses wawancara.

• Hardskill 30% – Softskill 70%


(aturan 30-70).
Hardskill & Softskill
• Jawaban yang diharapkan, adalah
yang mencerminkan:

– Kerendahan hati untuk:


• Bagian dari solusi, bukan dari
masalah.
• Kolaboratif, teamwork, tanpa
menonjolkan kompetisi.

– Cara menjawab ini menggambarkan


30-70 tadi.
Hardskill
• Dimulai dari:
1. Menyiapkan CV, yang concise, akurat, kredibel
2. Meriset departemen/universitas tempat melamar
3. Menyesuaikan jawaban dengan usia pewawancara
4. Tegaskan kita “bagian dari solusi, bukan masalah.”
5. Lepas dari “Jebakan Betmen” dengan Prinsip & Sikap
6. Jawab sesuai mau pewawancara, lapangkan hati
Hardskill
1 Menyiapkan CV, yang concise, akurat, kredibel
1. Concise (ringkas, tidak bertele-tele, bisa dipahami < 3 menit)
2. Akurat, bisa dilengkapi dengan lampiran ijazah, sertifikat, dsb
(bisa gunakan QR code generator, cloud drive dan bit.ly, shorten links, dsb)
3. Kredibel, dapat dipercaya karena “mewujud” dalam kepribadian
& pembawaanmu.

– The Rule of Three, sebutkan tiga hal unggulan terupdate pada Education,
Work & Volunteerism (Pekerjaan/kesibukan saat ini), Training & Course
(Seminar & Pelatihan), Skill & Professionalism (Pengalaman Bekerja).
Hardskill
2 Melakukan riset terhadap departemen/universitas
tempat kamu melamar:
1. Pahami visi-misi departemen/universitas.
2. Pahami keunggulan departemen/universitas.
3. Pahami riset/kegiatan departemen/universitas.
4. Pahami kebutuhan-kebutuhan akademik
departemen/universitas.

– Jangan tunjukkan kamu mem-browsing mereka!


– Jangan gunakan bahasa yang teknis (visi-misi-ranking), kecuali diminta (lihat situasi
dulu, mostly “generasi baby boomers” tidak suka hal ini – dianggap mencontek).
– Kalau perlu: pahami konflik internal mereka, tanya senior “di dalam”.
Hardskill
3 Menyesuaikan jawaban dengan usia pewawancara:
1. Generasi Y (1980-1990, usia 20-30 tahun) lebih suka dengan CV & bukti keras.
2. Generasi X (1960-1970, usia 35-50 tahun) lebih suka sudut pandang kreatif.
3. Generasi Baby Boomers (1940-1950, usia 50-70 tahun), lebih suka kerja keras.
4. Silent Generations (1920-1930, usia 70-90an tahun), lebih suka loyalitas.

– Mostly pewawancara suka pada empat hal di atas: CV & bukti keras,
kreativitas, kerja keras, loyalitas. Tunjukkan keempatnya, namun dengan
proporsi berbeda sesuai usia.
Hardskill
4 Tegaskan kita “bagian dari solusi, bukan masalah”:
1. Kita bisa mengajukan solusi, kalau tahu masalah.
2. Kebanyakan solusi, terkesan besar kepala & besar mulut.
3. Kebanyakan masalah, tidak menarik, membosankan, dan penuh ancaman.
4. Ungkapkan masalah tanpa menjelekkan orang lain, ungkapkan solusi tanpa
meninggikan diri sendiri.

– [ frasa empati ] [ ungkapkan masalah ] [ ungkapkan solusi ] [ frasa


empati ]
– Contoh: “Kamu kan pengalaman kerja di daerah. Apa masukanmu untuk
perbaikan sistem di sana?”, “Prodi kita ini sempat hampir kolaps karena ada
satu PPDS yang morbiditas, apa saranmu?”
Hardskill
5 Lepas dari “Jebakan Betmen” dengan Prinsip & Sikap:
1. Kadang antar pewawancara “bertarung” di depan kita, berebut pengaruh.
2. Kadang juga ada pertanyaan “iseng” yang menjebak kita dalam dilema moral.
3. Tidak pernah ada jawaban “benar” yang bisa memuaskan ego pewawancara.
4. Lagi-lagi, ini soal ego, bukan soal kemampuanmu.
5. Jadi jika ada kekurangan, itu bukan salah dirimu, karena mereka tidak menilai
performa, hanya mencari “orang-orang yang sejenis” dengan mereka.

– [ jelaskan prinsip universal ] [ jelaskan sikapmu yang fleksibel & realistis ]


– Contoh: “Apa pendapatmu tentang TWK KPK?”, “Apa pendapatmu tentang
petugas Pemilu yang banyak wafat?”, “Apa pendapatmu tentang LGBT?”
Hardskill
6 Jawab sesuai mau pewawancara, lapangkan hati
1. Kalau ditanya tentang kelebihan diri, ya jawab kelebihan dirimu.
2. Kalau ditanya tentang kekurangan diri, ya jawab kekurangan dirimu.
3. Kalau ditanya pengalaman yang paling berkesan, ya jawab saja.
4. Kalau ditanya apa kontribusimu, ya jawab jujur apa kontribusimu.

– Humble, tunjukkan sikap persetujuan, “agreeing” anything they said/asked.


– Cukup jawab satu-dua, kecuali diminta lebih banyak, tidak perlu membuat
drama atau “ngeles” menghindar.
Softskill
• Dimulai dari:
1. Berpakaian rapi, dandan terbaik, pilih warna soft (hitam, abu, putih,
biru dongker, oranye gelap, coklat muda/gelap)
2. Online: Jaringan stabil, suara & visual stabil, siap 30 menit
sebelumnya,
atur jarak kamera sehingga tampak bahu, siapkan sisir kecil jika
perlu.
3. Niat / mindset terbaik, untuk memperkenalkan dirimu & menjadi bagian
dari solusi, bukan masalah.

• Lalu:
3. Kuasai sikap, pelajari frasa empati, terbuka terhadap perbedaan, dan
siap kolaborasi
4. Terbuka dan jujur, you can trick your paper, not your attitude.
Softskil
l
3 Kuasai sikap, pelajari frasa empati, terbuka terhadap
perbedaan, dan siap kolaborasi
1. Posisi tubuh terbuka, squareness & lean forward (menghadap penuh
dan sedikit menunduk ke depan).
2. Menyimak kata demi kata, “tirukan” postur pewawancara (mirroring),
mengangguk pelan tanda paham, mengangkat alis tanda terkejut,
kagum, atau memberi penekanan pada pendapat tertentu.
3. Mengekspresikan perbedaan pendapat – “Betul, Prof / Setuju, Prof, […
ulangi/parafrase kata-kata beliau sebagai tanda bahwa kita mengerti,
lalu ungkapkan pendapat…] dan ada pandangan lain, Prof, bahwa
[sebutkan satu kalimat saja…]
Softskil
l
4 Terbuka dan jujur, you can trick your paper but not your
attitude.
1. Pewawancara bisa merasakan kandidat yang kurang pengalaman.
2. Pewawancara juga bisa merasakan kandidat yang bagus bicaranya
tapi
minim wawasan/pengalaman.

– Subyektivitas ini kadang kuat, terlebih jika kamu berada di antrian


wawancara yang sangat padat, atau waktu pewawancara yang sibuk.
– Subyektivitas ini dapat diatasi dengan pembicaraan yang to the point,
teknis tanpa gangguan, jujur, terbuka, dan selaras antara CV dan dialog
saat wawancara.

Anda mungkin juga menyukai